Media Bisnis Online | by APPKEY

Home Blog Page 35

Paid Media Adalah: Ini Bedanya dengan Owned & Earned Media

0
paid media adalah

Produk Anda masih sedikit dikenal masyarakat? Berpromosi dengan paid media adalah solusi jitu yang bisa Anda coba!

Setiap perusahaan kini berlomba-lomba mencoba segala bentuk promosi. Salah satunya yang marak digunakan adalah paid media. Strategi marketing ini terbukti menjanjikan karena bisa mendatangkan konsumen hingga 90% (menurut studi Retail Drive).

Apa itu pemasaran paid media dan contoh-contohnya? Daripada penasaran, yuk langsung simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Pengertian Paid Media Adalah

paid media adalah

Paid media adalah platform berbayar untuk mempromosikan bisnis ke masyarakat. Istilah marketing ini juga dikenal sebagai online ads atau iklan digital.

Cara kerja paid media cukup sederhana. Anda hanya perlu membayar platform-platform terkenal agar mereka mau menayangkan iklan produk/jasa Anda. Strategi marketing ini sudah dimanfaatkan selama bertahun-tahun dan masih efektif menjaring konsumen.

Adapun fungsi utama paid media adalah memperkenalkan nama bisnis Anda seluas-luasnya ke publik. Dulu, paid media dilakukan dengan sarana-sarana tradisional seperti siaran radio, televisi, koran dan majalah.

Lalu seiring perjalanan waktu dan teknologi, paid media kini merambah luas di platform online. Sebut saja misalnya sosial media, website, dan search engine. Melalui promosi ini pula situs bisnis Anda bisa turut meraih lebih banyak traffic, leads dan konversi.

Perbedaan Owned, Earned dan Paid Media Adalah

Selain paid media, ada juga strategi marketing lain yang tak kalah populer yakni owned dan earned media. Perbedaan ketiganya bisa Anda amati pada tabel berikut ini:

Keterangan Paid Media Owned Media Earned Media
Definisi Metode pemasaran di mana pengiklan membayar platform iklan. Metode pemasaran dengan platform milik brand. Metode pemasaran berbasis interaksi audiens (likes, comments, shares); Audiens yang menyebarkan iklan Anda.
Tujuan Mempromosikan bisnis untuk meningkatkan brand awareness. Membangun branding jangka panjang dan menciptakan penjualan. Meningkatkan social proof dan kepercayaan masyarakat terhadap brand.
Fungsi dan Manfaat · Meraih pengembalian ROI (Return On Investment) secara langsung.

· Menghasilkan leads dengan cepat.

· Mengetahui tingkat keuntungan bisnis (profit).

· Mempertahankan konsumen loyal.

· Meningkatkan konversi/transaksi.

· Perusahaan mempunyai kuasa penuh untuk mengatur kampanye.

· Tidak perlu keluar biaya tambahan untuk beriklan.

· Menjadi sumber organic traffic.

· Cocok untuk promosi jangka panjang.

· Mendapatkan jasa iklan gratis.

· Meningkatkan loyalitas konsumen.

· Menjadi sarana apresiasi terhadap konsumen.

· Lebih dipercaya calon pembeli karena mengandung social proof di dalamnya.

 

Contoh · Seluruh iklan online (website, sosial media, display ads, PPC, dll).

· Seluruh iklan offline (televisi, radio, majalah, buku, dll).

· Website perusahaan.

· Blog.

· Microsite.

· Sosial media marketing dari akun sendiri.

· UGC (User Generated Content).

· Word of mouth (promosi mulut ke mulut).

· Testimoni dan review pembeli.

Kekurangan · Cenderung berupa komunikasi satu arah, sehingga kurang interaksi dan feedback.

· Tingkat konversi lebih rendah daripada owned dan earned media.

Sulit mendapat perhatian masyarakat, terutama di masa-masa awal promosi. · Opini audiens terhadap brand sulit diatur.

· Terdapat kecenderungan subjektif dan bias.

· Berpeluang tinggi memperoleh komentar negatif.

 

Lalu manakah media pemasaran yang terbaik untuk bisnis? Jawabannya kembali pada kebutuhan dan goals bisnis Anda saat ini.

Paid, owned dan earned media mempunyai fungsi dan tujuannya masing-masing. Ketiganya pun saling melengkapi strategi pemasaran brand. Alhasil, lebih baik untuk menggunakannya secara berkesinambungan alih-alih hanya fokus pada satu jenis metode saja.

Manfaat Paid Media Adalah

Paid media adalah strategi promosi paling populer dari tahun ke tahun. Banyak bisnis mengandalkannya karena berbagai alasan, seperti:

  • Mudah menciptakan brand awareness. Nama bisnis Anda bisa lebih terkenal di masyarakat karena diiklankan oleh platform-platform besar dengan ramai pengikut.
  • Menjangkau calon pembeli dari berbagai kalangan. Iklan Anda dapat dinikmati oleh siapa saja tanpa terkecuali, mulai dari orang-orang yang menjadi target audiens hingga yang bukan.
  • Mendatangkan calon konsumen serius lebih cepat. Kampanye bisa disesuaikan agar menyasar kelompok audiens yang tepat berisikan calon-calon pembeli serius. Dari sini peluang transaksi pun bisa meningkat.
  • Mengefektifkan pemasaran. Kampanye yang tepat sasaran juga akan meminimalisir peluang pemborosan biaya.
  • Memiliki fleksibilitas tinggi. Anda dapat mengombinasikan paid media dengan strategi marketing lainnya, seperti influencer marketing, SEO, dan earned media.
  • Mudah diukur dan dievaluasi hasilnya. Tersedia banyak metrik dan tools pengukuran paid media, sehingga hasil kampanye bisa dievaluasi secara akurat.

7 Contoh Paid Media Terpopuler Tahun Ini, Yuk Coba!

paid media adalah

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, paid media bisa dilakukan pada platform online maupun offline. Namun khusus di tahun ini ada 7 jenis paid media yang sedang naik daun.

Apa sajakah mereka? Berikut jawabannya:

1. YouTube

Tak dapat dipungkiri lagi bahwa YouTube adalah sosial media terpopuler abad ini. Kebanyakan orang kini menghabiskan waktu mereka di YouTube. Bahkan sejumlah pakar digital marketing menyebutkan YouTube telah berevolusi menjadi search engine dengan traffic tertinggi kedua usai Google.

Jadi wajar saja jika banyak brand tertarik memasarkan produknya di sini. YouTube pun mempunyai banyak program paid media menarik, seperti:

  • Google Adsense: iklan-iklan pilihan dari Google yang diselipkan dalam video.
  • Google Preferred: iklan yang tidak bisa di-skip, biasa diletakkan di awal video.
  • Bumper Ads: iklan pendek berdurasi 5-6 detik.
  • TrueView Action: iklan video yang agak panjang dengan sisipan CTA (Call To Action).
  • TrueView InStream: iklan video yang dapat di-skip.

2. Pay Per Click (PPC)

Jenis paid media terlaris kedua adalah Pay Per Click alias PPC. Metode iklan ini biasa dijumpai pada SERP, website dan blog dengan traffic tinggi. Namun belakangan banyak juga sosial media yang mengadaptasi model iklan PPC.

Sesuai namanya, PPC adalah iklan berbayar per klik. Maksudnya, pengiklan harus membayar tarif ads jika ada konsumen yang mengklik konten promosi mereka.

Semisal tarif PPC adalah Rp50 dan ada 1000 orang yang mengklik iklan Anda. Jadi Anda harus membayar sebesar Rp50.000 kepada pengiklan.

3. Twitter Ads

Apakah bisnis Anda aktif di Twitter? Jika iya, maka inilah kesempatan emas untuk memaksimalkan promosi olshop Anda melalui paid media “Twitter Ads”!

Anda bisa mempromosikan tweet terbaik dari akun bisnis melalui fitur Twitter Ads. Cukup pilih tweet-nya, lalu masukkan rincian karakteristik target audiens. Setelah itu tweet bisnis Anda akan hadir melintas di timeline pemirsa secara berkala.

4. Display Ads

Display ads juga merupakan bentuk paid media yang banyak dijumpai saat ini. Variasi display ads juga beragam dan menarik untuk disimak, seperti iklan pop up, short video dan banner digital. Biasanya display ads muncul dalam halaman website dan aplikasi.

5. Influencer Marketing atau Endorsement

Konten endorsement mungkin sudah tidak asing lagi di telinga Anda. Setiap hari selalu ada saja influencer atau artis yang merekomendasikan berbagai produk dan jasa di dunia maya.

Jika bisnis Anda kebetulan memiliki budget lebih, maka tidak ada salahnya untuk mencoba strategi pemasaran influencer. Pasalnya, metode paid marketing ini bisa menciptakan awareness secara cepat dan luas.

Hal ini karena influencer mempunyai pengaruh kuat yang bisa meyakinkan audiens dengan mudah. Orang-orang bisa langsung tertarik mencoba produk/jasa Anda usai menyimak review dari influencer favoritnya.

6. Facebook Marketing

Raja sosmed “Facebook” juga menawarkan layanan iklan berbayar yang cukup murah, lho. Anda bisa memasang beragam jenis iklan di Facebook, mulai dari feed ads, stories ads dan carousel.

Menariknya lagi, konten Facebook ads dapat terhubung juga dengan akun Instagram. Jadi Anda tidak perlu repot mendaftar paid media di dua akun berbeda.

7. LinkedIn Ads

Contoh paid media terbaik yang terakhir adalah LinkedIn Ads. LinkedIn sendiri merupakan sosial media khusus promosi bisnis dengan jaringan terluas berskala internasional. Di sini Anda bisa terkoneksi dengan jutaan brand, pebisnis, hingga karyawan serta freelancer dari berbagai negara.

Paid ads di LinkedIn berlangsung dalam dua bentuk, yakni postingan feed (dilihat oleh publik) dan pesan chat terpersonalisasi (bersifat lebih private dan spesifik). Anda bebas menentukan sendiri mau berpromosi dengan strategi yang mana.

Itulah dia ulasan lengkap terkait paid media. Setelah mengetahui apa itu paid media, kini Anda bisa menggunakannya untuk mempromosikan bisnis sendiri. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya!

Ikuti terus MARKEY agar tidak ketinggalan tips-tips jitu berbisnis online setiap hari. Baca gratis sekarang di https://markey.id/ atau via MARKEY APP (Playstore dan Appstore). Sampai jumpa lagi!

CPM Adalah: Arti “Cost Per Mile” & Cara Tepat Menghitungnya

0
cpm adalah

CPM adalah salah satu istilah digital marketing yang cukup sering kita jumpai. Apa itu CPM dan fungsinya dalam bisnis? Tenang, semua informasinya sudah kami rangkum lengkap di sini!

CPM sangat berkaitan erat dengan kampanye iklan online. Banyak orang mengartikan CPM sebagai metrik yang menjadi tolak ukur keberhasilan iklan. Oleh sebab itu, Anda wajib memahami cara menghitung CPM dan strategi mengoptimalkannya.

Sudah tidak sabar untuk belajar? Yuk langsung saja kita simak bersama apa itu CPM (Cost Per Mille) di bawah ini!

Arti dan Kepanjangan CPM Adalah

cpm adalah

CPM adalah singkatan dari Cost Per Mille atau Cost Per Thousand yang berarti “biaya per seribu”. Kata “mille” sendiri diambil dari bahasa Latin yang artinya “ribuan”.

Lalu dalam dunia marketing, arti CPM mengacu pada biaya iklan online per seribu kali penayangan (impression) di platform. Jadi Anda baru hanya membayar tarif ads jika iklan sudah menyentuh 1.000 views dan kelipatannya.

CPM juga merupakan metode pembayaran online ads terpopuler setelah CPC (Cost Per Click) dan CPA (Cost Per Acquisition). Ada banyak sekali platform digital populer yang mengacu pada metode perhitungan CPM, sebut saja Google, Facebook, Twitter dan LinkedIn.

Perbedaan CPC, CPA dan CPM Adalah

Secara umum, terdapat tiga metrik penghitungan iklan online, yakni CPC, CPA dan CPM. Masing-masing istilah mempunyai perbedaan yang signifikan seperti pada tabel di bawah:

Keterangan CPM

(Cost Per Mille)

CPC

(Cost Per Click)

CPA

(Cost Per Acquisition)

Cara Kerja Pengiklan membayar tarif setelah iklan mendapat 1.000 penayangan. Pengiklan membayar setiap kali ada orang yang mengklik iklan. Pengiklan membayar ketika terjadi transaksi yang bersumber dari iklan.
Fungsi Mengiklankan bisnis dengan tujuan membangun brand awareness Mempromosikan bisnis dengan tujuan yang lebih beragam dan spesifik (seperti mencari leads atau engagement). Menghitung biaya yang diperlukan untuk memperoleh satu konsumen.
Harga Lebih murah. Bisa cukup banyak menelan modal. Bisa cukup banyak menelan modal.
Cara Menghitung (Total biaya iklan : Jumlah view) x 100 Total biaya iklan : Jumlah klik Total biaya iklan : Jumlah konversi(transaksi)

 

Dari tabel di atas terlihat jelas bahwa CPM, CPC dan CPA mempunyai peranannya masing-masing dalam bisnis. Jadi ada baiknya untuk mulai mempelajari cara mengelola CPM, CPC dan CPA dari sekarang.

Cara Kerja CPM Adalah

Perhitungan CPM selalu berkaitan dengan impression. Impression adalah metrik khusus yang menghitung angka tayangan dan interaksi (comment, like, share) yang diperoleh sebuah iklan. Namun ada juga yang menyebut impression sebagai jumlah view iklan saja.

Dari impression inilah kita bisa mengukur kelayakan tarif ads dengan hasil kampanye. Pengiklan juga memilih metode CPM demi mengetahui kekuatan iklan mereka di masyarakat. Semakin besar impression yang diperoleh, itu berarti makin luas pula daya jangkau konten marketing Anda.

Contoh CPM Adalah

Berikut adalah contoh kasus kampanye promosi dengan metrik CPM untuk memperdalam pemahaman Anda:

Anggaplah Anda ingin memasang iklan di sosial media. Selama promosi, iklan Anda sukses meraih 200.000 impression dengan total tarif 2.000.000 juta rupiah.

Alhasil nilai CPM per 1.000 impression-nya adalah = (2.000.000 : 200.000) x 100 = 1.000 rupiah. Atau dengan kata lain, Anda membayar sebesar Rp 1 per satu kali pemutaran iklan ke audiens.

3 Cara Menghitung CPM Adalah

cpm adalah

Contoh kasus Cost Per Mille di atas sudah memuat gambaran sederhana dari cara menghitung metrik CPM.

Namun untuk lebih jelasnya, berikut ada tiga langkah merumuskan biaya Cost Per Thousand iklan yang benar:

1. Tetapkan Biaya Promosi Anda

Selalu tentukan jumlah modal yang dapat Anda habiskan untuk beriklan. Jangan sampai kampanye menjadi over budget dan berbalik merugikan perusahaan.

Sebagai contoh, perusahaan A ingin membangun brand awareness melalui iklan CPM. Mereka mempunyai budget iklan sebesar Rp7.000.000.

2. Perkirakan Target Jumlah Impression

Langkah berikutnya adalah menentukan jumlah impression yang ingin diraih. Target impression yang pas bisa diperkirakan melalui riset pada kompetitor dan menaikkannya sedikit.

Misalnya perusahaan B memperoleh impression CPM sebesar 200.000. Alhasil perusahaan A menargetkan mendapat 280.000 impression saat berkampanye.

3. Menghitung Nilai Cost Per Mille

Sekarang kita bisa menghitung nilai Cost Per Thousands menggunakan data-data yang dimiliki! Cukup gunakan rumus berikut ini:

Cost Per Mille = (Total biaya iklan : Jumlah view) x 100

Mengambil contoh perusahaan A di atas, maka nilai CPM kampanye mereka adalah sebesar:

CPM = (7.000.000 : 280.000) x 100

CPM = 25 x 100

CPM = Rp2.500 per 1.000 kali iklan ditonton atau Rp25 per 1 kali tayangan iklan.

Keuntungan dan Manfaat CPM Adalah

Mengapa banyak perusahaan memilih strategi Cost Per Mille? Berikut adalah sejumlah manfaat penting CPM yang tidak ada di metrik iklan lainnya:

1. Lebih Murah dan Hemat Biaya

Iklan Cost Per Mille terbukti jauh lebih murah dibandingkan CPC atau CPA. Ini karena tarif iklan dihitung secara kolektif per 1.000 kali penayangan.

Harga CPM pun masih sangat terjangkau meski dijalankan di platform ternama. Contohnya Instagram dan Facebook yang memiliki tarif rata-rata CPM sebesar $9 USD atau sekitar Rp126.000. Twitter jauh lebih murah lagi, yakni $6.50 atau Rp91.000.

2. Memiliki Peluang Sukses yang Tinggi

CPM sangat cocok untuk kampanye bisnis brand awareness. Peluang keberhasilannya pun cukup tinggi mengingat iklan Cost Per Mille selalu ditayangkan di media-media ber-traffic besar. Dengan begini, nama produk dan jasa Anda bisa lebih cepat dikenal masyarakat.

3. Menarik Peluang Engagement dan Konversi

Iklan Anda juga bisa menarik banyak peluang engagement dan konversi. Namun Anda perlu memastikan isi konten cukup menarik dan mampu menggugah rasa keterlibatan audiens.

Masyarakat yang tertarik dengan penawaran pasti akan terdorong untuk berinteraksi, seperti meninggalkan komentar, membagikan ulang konten, atau mengunjungi toko online Anda.

4 Cara Mudah Mengoptimalkan Nilai Cost Per Mille dari Iklan

Selain menghitung angka CPM, penting juga bagi kita mengetahui cara-cara mengoptimalkan nilai Cost Per Thousand dalam kampanye. Tujuannya agar biaya penayangan iklan sepadan dengan hasil yang diraih.

Bagaimana caranya? Langsung praktekkan empat tips simpel berikut ini, yuk!

1. Tentukan Target Promosi

Langkah pertama, selalu tentukan siapa target promosi Anda. Proses ini dimaksudkan agar kampanye efektif, terarah, dan tepat sasaran memberi solusi atas masalah pembeli.

Anda dapat mencoba strategi riset customer persona untuk mengetahui kebutuhan dan minat orang-orang. Lakukan pula segmentasi atau pengelompokkan audiens guna mengetahui kelompok masyarakat mana yang paling berpotensi sebagai konsumen bisnis.

2. Buat Iklan yang Berkualitas

Tempat-tempat yang ramai tidak menjamin iklan Anda akan banyak dilirik. Anda tetap harus berusaha mencuri perhatian orang lain lewat isi konten yang menggugah rasa penasaran.

Untuk itu, sebisa mungkin gunakanlah desain visual dan strategi copywriting yang ampuh menarik perhatian audiens. Menyisipkan keyword dan topik yang sedang trending juga terbukti ampuh menambah visibilitas konten di internet.

3. Perkuat Iklan dengan Social Proof

Langkah berikutnya adalah memperkuat iklan dengan dukungan bukti-bukti sosial (social proof). Misalnya seperti review influencer, kolom rating dan komentar testimoni yang dimiliki bisnis online Anda.

Hampir semua konsumen online menyimak bukti sosial sebelum memutuskan untuk berbelanja. Semakin baik review produk/jasa, tentu makin kuat pula keyakinan mereka membeli item tersebut. Alhasil iklan-iklan dengan social proof cenderung lebih sukses di pasaran.

4. Cek Frekuensi Penayangan

Tips terakhir untuk mengoptimalkan Cost Per Mille adalah dengan mengecek frekuensi penayangan iklan.

Pastikan iklan Anda tidak dilihat oleh akun yang sama lebih dari 3 kali. Jika tidak, maka iklan akan dianggap mengganggu akibat terlalu sering muncul di hadapan orang yang sama.

Hal ini pun bisa mengarah pada hal-hal yang merugikan bisnis, seperti pemblokiran dan mute akun oleh konsumen. Maka dari itu, selalu evaluasi frekuensi penayangan iklan Anda ke audiens. Selamat mencoba!

Demikianlah pembahasan seputar istilah CPM (Cost Per Mile atau Cost Per Thousand). Semoga rangkuman informasi di atas bermanfaat bagi Anda, ya!

Ikuti terus MARKEY agar tak ketinggalan info-info menarik lainnya dari dunia digital marketing. Baca gratis seluruh artikelnya hanya di https://markey.id/ atau via MARKEY APP (tersedia di Playstore dan Appstore). Sampai jumpa lagi!

Email Blast Adalah: Arti, Cara & Rekomendasi Aplikasinya

0
email blast adalah

Email blast adalah kegiatan mengirim satu pesan promosi ke banyak orang sekaligus. Dibandingkan email marketing manual, email blast terbukti lebih hemat biaya dan ampuh menciptakan peluang transaksi.

Email marketing masih menjadi andalan banyak brand saat ini. Bagaimana tidak, metode pemasaran via email terbukti ampuh menciptakan peluang transaksi hingga 40x lipat daripada jenis iklan lainnya.

Apalagi saat ini ada strategi pemasaran email blast yang lebih manjur menciptakan konversi.  Apa itu email blast dan cara melaksanakannya? Yuk kita simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!

Pengertian Email Blast Adalah

email blast adalah

Email blast adalah kegiatan mengirim satu pesan promosi ke banyak orang sekaligus. Aktivitas ini sama seperti pengiriman pesan broadcast di sosial media.

Cara kerja email blast juga sangat mudah. Anda hanya perlu merancang satu pesan di tool email marketing lalu mengirimkannya. Nantinya pesan tersebut akan terkirim ke seluruh kontak email (mailing list) Anda.

Maka dari itu, email blast adalah strategi email marketing yang efisien. Kita tidak perlu lagi repot mengirim pesan satu per satu selayaknya metode mailing manual.

Banyak perusahaan mengandalkan email blast untuk distribusi newsletter, katalog/buletin, atau penawaran voucher ke konsumen setiap bulan. Email blast pun turut menghindarkan bisnis kita dari anggapan spam akibat mengirim banyak pesan secara kontinu.

Manfaat Email Blast Adalah

Mengapa memakai email blast lebih dianjurkan bagi bisnis? Tentunya ada cukup banyak manfaat positif dari strategi penawaran satu ini yang sayang untuk dilewatkan.

Adapun manfaat email blast adalah sebagai berikut:

1. Lebih Murah dan Hemat

Keuntungan email blast yang pertama adalah lebih sedikit menghabiskan modal. Anda bisa menghemat banyak biaya, tenaga serta waktu karena promosi dilakukan dalam satu kali klik.

Cukup buat konten penawaran yang menarik agar pesan Anda sukses memancing rasa penasaran audiens. Anda bisa menggunakan elemen-elemen desain grafis dan strategi copywriting yang jitu.

2. Penawaran Bisa Dipersonalisasikan

Meski tidak perlu dikirim satu per satu, isi konten email blast tetap bisa dipersonalisasikan sesuai identitas penerima. Ada banyak tools email marketing yang bisa otomatis membubuhkan nama penerima pesan di subject dan badan email.

Dengan begini, penerima pesan akan merasa dirinya lebih spesial dan tersanjung. Mereka pun jadi tertarik untuk mengecek isi penawaran lebih rinci.

3. Menambah Traffic Situs Bisnis

Marketer sering mencantumkan alamat situs bisnis atau link ecommerce di badan email. Tujuannya adalah untuk mempermudah pemesanan produk/jasa serta menambah traffic kunjungan ke situs perusahaan.

Jadi, semakin banyak pelanggan yang tertarik dengan penawaran maka makin besar pula potensi traffic yang didapat situs. Kumpulan traffic ini pun bisa membantu website agar lebih terkenal.

4. Mudah Memperoleh Feedback Konsumen

Email blast juga bisa dipakai untuk mengumpulkan feedback dari konsumen. Anda dapat mengirimkan link survey kepuasan konsumen via email blast, atau langsung menerima masukan dari pembeli yang membalas email penawaran Anda.

5. Menjadi Alat Komunikasi yang Baik

Manfaat terakhir email blast adalah turut mampu menjadi media komunikasi bisnis yang baik. Pelanggan bisa langsung mengajukan pertanyaan terkait promosi di kolom reply email.

Banyak orang memilih komunikasi via email karena platform ini jarang mengandalkan chatbot. Pembeli bisa mendapat penjelasan atau solusi yang tepat sesuai permasalahan mereka. Sedangkan chatbot tidak bisa memberi saran sebagaimana admin sungguhan.

7 Cara Membuat Email Blast yang Efektif Memikat Konsumen

email blast adalah

Setelah mengetahui apa itu email blast marketing, kini pertanyaan berikutnya adalah bagaimana cara membuat email blast yang efektif menjaring pembeli?

Merumuskan pesan email yang menarik adalah tugas sulit bagi sebagian orang. Namun Anda tidak perlu cemas lagi. Berikut ini ada 7 cara ampuh mempromosikan produk/jasa dengan email blast. Yuk disimak!

1. Pilih Tool Email Blast Marketing

Pertama-tama, pilih dulu tools atau aplikasi email blast terbaik dengan fitur-fitur sesuai kebutuhan Anda. Saat ini ada banyak email marketing tool yang bisa dicoba, mulai dari yang gratis hingga premium berbayar.

Beberapa rekomendasi tool email blast gratis dan banyak dipakai bisnis kekinian adalah:

  • MailChimp: Layanan email marketing paling populer di dunia. Menyediakan aneka fitur dan template email marketing lengkap, baik untuk pengguna gratis maupun berbayar. Free user bisa mengirim hingga 12.000 email sebulan.
  • email: Aplikasi email blast lokal yang bisa mengirimkan ratusan email sekaligus sesuai mailing list Anda.
  • BenchMark: Platform ini menyediakan kuota pengiriman email blast gratis hingga 14.000 ke 2.000 penerima sebulan. Fitur gratisnya sangat lengkap, mulai dari desain email, template, formulir sign up hingga Google Analytics.
  • Drip: Aplikasi email blast terpopuler di kalangan blogger. Kelebihannya terletak pada integrasi dan koneksi khusus dengan data-data situs Anda. Hal ini memudahkan pengelolaan layanan subscribers/newsletter.
  • Vertical Response: Pengguna gratis dapat membangun mailing list, mengedit template email blast, serta mengirim 4.000 email ke 300 orang sebulan. Kehebatan Vertical Response adalah memiliki template email mobile friendly dan juga bisa sharing ke FB dan Twitter.

Anda bisa menggunakan aplikasi-aplikasi email marketing gratis di atas sebagai permulaan. Namun perlu diingat juga bahwa tool-tool gratis ini tidak menghadirkan fitur selengkap versi premium.

2. Buat Mailing List Bisnis

Selanjutnya buatlah daftar tujuan pengiriman email alias mailing list. Daftar ini berisikan kontak alamat email target konsumen.

Ada banyak cara unik mengumpulkan mailing list, seperti:

  • Menampilkan formulir pendaftaran newsletter di website.
  • Memberikan hadiah gratis bermanfaat (seperti e-book atau template) dengan syarat klaim berupa inputalamat email.
  • Menyediakan opsi pendaftaran pengguna aplikasi lewat email.
  • Mengadakan sistem langganan konten (subscribing).

Daftar kontak yang telah terkumpul nantinya harus diolah kembali melalui proses segmentasi. Segmentasi adalah kegiatan membagi pelanggan ke kelompok-kelompok kecil berdasarkan persamaan yang dimiliki.

Semisal Anda mengelompokkan daftar mailing list berdasarkan usia, gender, minat produk, lokasi geografis, level membership, dan lain-lain. Dari sini kita bisa lebih mudah menyusun email promosi sesuai kebutuhan pelanggan.

3. Tetapkan Target Email Marketing

Poin ini masih berkaitan dengan sebelumnya. Hasil segmentasi mailing list memberitahukan kita terkait buyer persona bisnis. Sekarang kita hanya perlu menyesuaikan penawaran dengan kebutuhan target audiens.

Misalnya ada kelompok konsumen yang bertransaksi saat ada promo. Anda dapat memancing mereka dengan penawaran voucher potongan harga spesial.

Selain isi emailnya, pastikan juga Anda sudah mencantumkan subjek, nama dan alamat email dengan benar. Hal ini penting agar pesan kita mendarat dengan mulus ke inbox konsumen.

4. Personalisasi Isi Email Penawaran

Sebagian besar orang lebih tertarik membaca email yang dialamatkan secara khusus ke dirinya. Bentuk personalisasi email marketing bisa bermacam-macam. Misalnya menyapa audiens langsung dengan nama panggilan mereka, atau menyuguhkan produk dari kategori favorit target.

Tidak perlu cemas, Anda bisa memanfaatkan fitur-fitur khusus di tool email marketing untuk mempersonalisasi badan email secara otomatis. Cukup lakukan sedikit pengaturan agar teks email Anda tampak sempurna menyapa audiens.

Tips tambahan:

  • Selalu gunakan sapaan yang personal.Tools email marketing dapat mengenali nama panggilan yang tepat sesuai alamat email setiap orang.
  • Customisasi alamat email perusahaan agar tampak resmi. Tujuannya untuk meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan konsumen terhadap brand. Contohnya: customercare@bisnisanda.com.
  • Buat judul yang menarik dan menggugah penasaran. Manfaatkan strategi kepenulisan copywriting dan gaya bahasa sesuai karakter audiens.
  • Pakai layout email yang user friendly. Pakailah template yang sederhana, rapi dan mobile friendlysupaya email tetap enak dibaca meski dibuka dari smartphone.

5. Buat Jadwal Pengiriman Email

Memikirkan waktu pengiriman email blast juga wajib dilakukan. Jangan sampai email penawaran masuk di jam-jam konsumen sedang offline. Hal ini akan memperkecil peluang email Anda dibuka.

Jadwal tetap pun turut membantu menghindarkan Anda dari aksi spam. Terlalu sering mengirim email blast tentu bisa mengganggu kenyamanan target audiens.

Sebaiknya kirimlah pesan di waktu-waktu menjelang event besar, seperti hari raya nasional, ulang tahun bisnis, Black Friday, 12.12, dan lain-lain. Momen-momen ini mempunyai peluang transaksi lebih besar daripada hari biasa.

6. Review Email dan Tes Spam

Sudah selesai menulis email penawaran? Lakukan pengecekan konten sebelum mengirim agar tidak ada kesalahan yang lolos (seperti typo, salah eja, salah mencantumkan informasi, dan lain-lain).

Lanjutkan dengan pengetesan spam untuk memastikan isi konten Anda lolos filter 100%. Beberapa platform email mempunyai sistem penjagaan ketat yang bisa mencurigai pesan tertentu sebagai spam.

Setelah konten lolos review dan uji spam, barulah Anda bisa mengirimkannya pada konsumen.

7. Evaluasi Progres Email Blast

Tahap terakhir dari email blast adalah mengevaluasi progres yang sudah dikerjakan. Tunggu selama beberapa saat usai pengiriman pesan sebelum mengadakan penilaian. Adapun hal-hal yang sebaiknya dikaji antara lain:

  • Jumlah traffic yang didapat usai penawaran email berlangsung.
  • Ada tidaknya peningkatan transaksi dari email marketing.
  • Persentase engagement audiens terhadap konten.
  • Tingkat efektivitas email marketing.
  • Kendala-kendala yang terjadi selama proses pemasaran.

Demikianlah ulasan kali ini terkait email blast. Yuk upgrade strategi email marketing Anda dengan tips dan trik jitu di atas. Semoga bermanfaat!

Follow juga MARKEY agar tidak ketinggalan info-info bisnis online terbaru setiap harinya. Langsung klik https://markey.id/ atau download MARKEY APP di Playstore dan Appstore, ya. Sampai jumpa lagi!

Mengenal Content Pillar dan Cara Membuatnya [+Template]

0
content pillar

Sering bingung memilih ide konten marketing? Tenang, masalah tersebut bisa segera diatasi dengan content pillar.

Content marketing adalah taktik pemasaran paling efektif saat ini. Sayangnya, menyusun konten yang menarik tidak semudah membalikkan telapak tangan. Anda sendiri mungkin pernah kebingungan mencari ide untuk dibahas di konten.

Oleh sebab itulah kita perlu merancang pillar content agar distribusi konten pemasaran berjalan lancar. Apa itu content pillar dan bagaimana cara membuatnya?

Semuanya sudah kami rangkum lengkap khusus untuk Anda di sini, yuk langsung disimak bersama!

Pengertian Content Pillar

content pillar

Content pillar adalah fondasi dasar dari strategi content marketing. Ibarat tiang-tiang pilar yang menjadi kerangka sebuah rumah, pillar content memuat seluruh informasi penting yang mendasari pengelolaan konten bisnis Anda.

Dalam bahasa yang lebih sederhana, arti pilar konten dapat dimaknai sebagai:

  • Sebuah halaman yang memuat seluruh topik dan/atau informasi yang dibutuhkan oleh pembaca.
  • Kumpulan tema/topik yang dijadikan bahan konten marketing.
  • Rangkuman kategori konten bisnis yang sesuai dengan kebutuhan pembaca.
  • Panduan konten marketing yang terdiri atas susunan topik, tema, atau grup kategori tertentu.

Tujuan utama dari pilar konten adalah mempermudah audiens menemukan seluruh info bisnis di satu tempat saja. Istilah marketing ini juga dikenal dengan beberapa nama, seperti bedrock content, content categories, corner stone, dan content buckets.

Ciri-Ciri Content Pillar Marketing

Sebuah content buckets yang efektif dalam strategi marketing mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  • Memuat 3-5 topik utama yang dipilih sebagai bahan konten bisnis.
  • Memiliki tiga elemen penting, yaitu information (hal-hal yang ingin disampaikan), engagement (unsur yang menjadikan konten menarik) dan education (penjelasan subjek konten secara rinci).
  • Mengandung hal-hal yang dibutuhkan oleh bisnis (seperti tujuan promosi) dan target konsumen.
  • Menjadi landasan dan patokan content marketing secara menyeluruh, mulai dari pembuatan hingga pendistribusiannya di media.
  • Dapat diterapkan di semua jenis content marketing, seperti sosial media marketing, podcast, artikel blog/website, vlog YouTube dan infografis.

7 Jenis dan Contoh Content Pillar Marketing

Kita sudah mengetahui apa itu content categories yang mendasari strategi pemasaran konten. Lantas seperti apa contoh pilar konten tersebut?

Banyak perusahaan dunia mempunyai susunan pilar content buckets yang menarik untuk dicontoh. Aneka pilar tersebut juga dapat dikelompokkan ke berbagai grup sesuai tujuan marketingnya, seperti berikut ini:

1. Educational Pillar Content

Pilar educational adalah pedoman untuk konten bisnis yang sifatnya edukatif. Konten kreator bisa memberikan edukasi pada audiens sembari menawarkan produk atau layanan brand.

Salah satu perusahaan yang memakai educational pillar adalah Ahrefs—brand penyedia software SEO premium. Mereka menawarkan produk sembari memperkenalkan seluk-beluk dunia SEO kepada pemirsa.

Dari sini kita bisa mengambil sejumlah contoh topik konten pilar educational, misalnya:

Topik Educational Pillar Contoh Judul Konten
Pengertian dan deskripsi sebuah jasa/produk · “Apa Itu SEO? Definisi SEO”

· “Pengertian SEO: Arti, Tujuan dan Manfaat

Fitur-fitur jasa/produk · “Aspek-Aspek SEO yang Wajib Dipenuhi Agar Website Ranking 1”

· “Fitur Terbaik Tools SEO untuk Mendongkrak Kualitas Website”

Tujuan pemakaian jasa/produk · “Mengapa SEO Penting bagi Bisnis Online?”

· “Dampak Optimalisasi SEO untuk Web Ecommerce”.

2. Promotional Pillar Content

Sesuai namanya, fungsi utama promotional pillar adalah mempromosikan jasa/produk lewat konten. Di sini para kreator dituntut untuk kreatif mengemas penawaran supaya produk/jasa dilirik konsumen.

Tentunya ada banyak sekali contoh brand yang memakai pilar konten promotional mengingat fungsinya yang penting. Contohnya adalah penawaran tablet S-Pen Samsung di sosmed.

Promosi tersebut sengaja dibagi ke sejumlah topik agar lebih lama mencuri perhatian. Mulai dari pembahasan desain tablet, fitur unggulan, kelebihan sistem, dan promo harga spesial.

3. Agile Pillar Content

Beberapa brand lebih suka menonjolkan konten bisnis berbalut isu terhangat. Nah, pilar yang menaungi kumpulan konten viral seperti ini disebut agile pillar.

Banyak kreator dengan sengaja membuat konten mengikuti topik terhangat demi meraih lebih banyak engagement dan traffic. Contoh pengguna agile pillar adalah portal-portal berita dan media massa karena mereka dituntut untuk selalu up to date.

4. Creative Pillar Content

Apakah bisnis Anda bergerak di bidang kreativitas? Jika iya, maka inilah pilar konten yang sesuai untuk Anda: creative pillar.

Membuat konten yang sifatnya kreatif bisa jadi dua kali lebih sulit karena ada banyak sekali ide untuk dituang. Untuk itu Anda harus membuat pemetaan konten di creative pillar agar pembahasan tetap runut.

Pilar juga akan membantu Anda menyortir topik-topik yang menginspirasi audiens dan layak untuk dibahas. Brand-brand milenial dan creative agency banyak mengacu pada jenis pilar ini.

5. Entertainment Pillar Content

Netflix adalah perusahaan hiburan yang mengembangkan konten-konten promosi sosmednya memakai entertainment pillar. Melalui rancangan yang cermat, tim Netflix bisa mempromosikan film-film terbaru mereka dengan gaya unik dan menghibur.

Entertainment pillar sepintas memang tampak mirip dengan pilar creative. Bedanya, pilar ini merancang aksi pemasaran yang menghibur serta interaktif—seperti menggunakan meme, cerita lucu, kuis interaktif, giveaway dan lain-lain.

6. Functional Pillar Content

Berikutnya ada functional pillar yang menjadi andalan bisnis-bisnis startup. Pilar functional menampung strategi konten yang bertujuan menonjolkan nilai unik bisnis. Hal ini sesuai dengan goal startup yaitu memperkenalkan kelebihan mereka ke masyarakat.

7. Conversational Pillar Content

Jenis pilar konten yang terakhir adalah conversational pillar yang bertujuan menambah konversi (transaksi). Pilar ini memuat banyak konten bertema customer journey yang menyentuh hati. Akibatnya, brand memiliki lebih banyak konsumen loyal serta peluang transaksi lebih besar.

Manfaat Pillar dalam Content Marketing

content pillar

Selain mempermudah pemetaan ide dan perancangan konten promosi, sebuah cornerstone content juga bermanfaat untuk hal-hal berikut:

  • Mempermudah mencari ide konten marketing berikutnya.
  • Memastikan topik konten relevan dengan kebutuhan target konsumen.
  • Menjaga brand supaya tetap up to date mengikuti perkembangan trend, perubahan kebutuhan serta minat konsumen.
  • Mengukuhkan identitas dan imageunik brand di mata konsumen.
  • Membantu mengoptimalkan kualitas website/blog sesuai standar SEO. Alhasil situs bisnis bisa menduduki ranking teratas.
  • Menambah kenyamanan audiens karena mereka bisa menemukan banyak informasi di satu tempat yang sama (akun Anda).
  • Menciptakan lebih banyak peluang konversi.

5 Cara Mudah Membuat Content Pillar Marketing

Cornerstone content adalah hal yang wajib kita susun terlebih dahulu sebelum menjalankan strategi content marketing. Sebab tanpanya, konten kita jadi rentan kehilangan arah dan gagal mencapai tujuan promosi.

Lalu bagaimana cara menyusun pilar-pilar konten bisnis yang tepat? Yuk langsung praktekkan 5 strategi sederhana berikut ini:

1. Kenali Target Audiens Anda

Pertama-tama, kenali karakter target konten agar rancangan promosi tepat sasaran. Lakukan riset buyer persona lalu gunakan hasilnya sebagai perkiraan bentuk konten terbaik.

Semisal target konsumen Anda adalah anak-anak muda yang hobi menonton video pendek di sosmed. Jadi sebaiknya buatlah rancangan pillar untuk konten video marketing.

2. Cari Tahu Trend Konten Saat Ini

Lanjutkan dengan mencari tahu jenis konten yang sedang viral saat ini. Menjaga kebaruan konten sangat penting agar postingan kita terus membuat penasaran dan disimak orang-orang.

Trend konten dan aneka topik terbaru bisa dicari memakai sejumlah alat bantu, seperti Google Trend, kolom explore sosmed, update berita, maupun pengamatan sehari-hari.

3. Amati Konten Milik Pesaing

Apakah konten bisnis Anda terasa membosankan atau mainstream? Bisa jadi penyebabnya karena rancangan pillar content yang tidak unik.

Untuk itu, cobalah mengamati postingan-postingan promosi milik perusahaan pesaing. Kelebihan dan kekurangan konten kompetitor biasanya dapat menambah inspirasi cornerstone content Anda.

4. Memeriksa Kualitas Platform Marketing

Dimanakah Anda hendak memposting konten marketing? Apakah di sosial media, atau justru di blog/web?

Dimanapun itu nantinya, jangan lupa untuk mengecek performa platform marketing Anda sebelum merilis konten. Analisis akan menguak banyak insight penting yang mendukung kelancaran promosi, seperti:

  • Topik-topik konten yang disukai dan tak disukai audiens.
  • Nilai engagement konten.
  • Waktu terbaik memposting konten (prime time).
  • Sumber traffic.
  • Daya jangkau konten, dan lain-lain.

5. Membuat Draft Pillar Content

Setelah semua data di atas siap, kini waktunya merancang konten pilar. Proses ini dikenal juga dengan nama drafting.

Di sini Anda perlu merancang pilar yang memuat tiga jenis konten, yaitu Head Term, Core Topic dan Sub Topic.

Jenis Konten Pilar Pengertian Contoh
Head Term Tema umum konten. “SEO”
Core Topic Topik inti yang memperjelas tema umum. “Strategi SEO”
Sub Topic Aneka topik yang “lebih kecil” dari core topic; bahan pembahasan tiap konten. “Dasar-dasar implementasi SEO untuk pemula”

“Rekomendasi aplikasi SEO terbaik”

“Cara mengoptimalkan SEO on page dan off page”,

Dan lain-lain.

 

Sumber Template Content Pillar Terbaik: Siap Download!

Masih bingung bagaimana merancang desain pilar konten? Tidak perlu cemas, Anda bisa langsung mendownload template content categories secara gratis dari berbagai sumber berikut ini:

1. DemandJump

Situs DemandJump menyediakan banyak template content buckets sesuai tujuan marketing Anda. Misalnya pilar konten untuk brand awareness, promosi layanan/produk, dan pengelolaan blog bisnis.

Template dibuat dalam desain yang ringkas serta lugas untuk mempermudah brainstorming Anda. Menariknya lagi, Anda bisa mengedit template secara online memakai beragam tools content marketing yang tersedia.

Seluruh template dan tool ini bisa diakses di https://www.demandjump.com/.

2. Contently

Banyak template content categories menarik juga tersedia gratis di Contently. Selain itu, ada bonus template kalender untuk membantu penyusunan jadwal konten marketing bisnis Anda.

Template-template ini lebih fleksibel ketimbang DemandJump, sebab bisa diedit memakai tools dari Contently atau aplikasi lainnya (seperti Google Docs dan Microsoft Excel).

Seluruh template bisa diakses di https://contently.com/.

3. Slideteam

Sesuai namanya, Slideteam menyediakan template bedrock content dalam bentuk slide kanvas PowerPoint (PPT). Jadi wajar saja jika template Slideteam lebih berwarna dan kaya unsur visual dibandingkan dua rekomendasi sebelumnya.

Mengedit template pilar dalam bentuk grafik atau gambar tentu jauh lebih mudah juga untuk pemula. Anda hanya perlu memilih slide yang paling pas dengan kebutuhan rancangan, lalu mengedit isi teksnya.

Seluruh template bisa diakses di https://www.slideteam.net/.

4. Hubspot

Perusahaan marketing terkenal Hubspot juga tak mau ketinggalan. Mereka kini menyediakan ratusan template content buckets gratis untuk Anda.

Template tersebut berupa halaman kategori siap edit untuk mengoptimalkan strategi konten website/blog. Anda hanya perlu mengunduh template favorit dan menyesuaikan isinya.

Seluruh template bisa diakses di https://offers.hubspot.com/.

5. Allaur Creative

Terakhir ada Allaur Creative, sebuah platform digital marketing yang berorientasi pada sosial media. Koleksi template content strategies mereka tak boleh dilewatkan begitu saja, terutama jika Anda lebih banyak menjalankan sosmed marketing!

Template fungsional ini berupa worksheet disertai tools khusus yang akan membantu Anda merumuskan arah konten, tujuan pemasaran, serta rancangan promosi yang efisien.

Seluruh template bisa diakses di https://www.allaurcreative.com/.

Demikianlah penjelasan lengkap seputar Content Pillar. Yuk lengkapi strategi content marketing Anda dengan pilar-pilar kategori agar promosi makin efektif!

Ingin bisnis Anda terus bertumbuh setiap harinya? Dapatkan lebih banyak tips dan strategi digital marketing terbaru dari MARKEY! Baca gratis beragam artikelnya di https://markey.id/ atau via MARKEY APP (Playstore dan Appstore). Sayonara!

Apa Itu Brand Positioning dan Contohnya? Ini Jawabannya

0
brand positioning

Bagaimana cara bisnis-bisnis besar mempertahankan pelanggan-pelanggannya? Salah satu jawabannya kini sudah terkuak, yakni dengan mengandalkan brand positioning atau brand strategy.

Strategi marketing satu ini terbukti ampuh mempererat hubungan bisnis dengan para konsumennya. Jika diterapkan dengan benar pun, brand strategy dapat turut meningkatkan penjualan serta memperluas brand awareness.

Daripada penasaran, yuk langsung kita simak apa itu brand positioning selengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Brand Positioning?

brand positioning

Brand positioning adalah upaya-upaya sebuah bisnis agar namanya melekat kuat di benak konsumen. Taktik marketing ini dikenal juga sebagai brand strategy dan positioning strategy.

Contoh sederhana dari positioning strategy adalah kesan tertentu yang muncul di benak kita saat melihat sebuah logo brand. Semisal terdapat kesan mewah dan eksklusif kelas atas saat melihat logo tas Gucci.

Tujuan utama brand strategy adalah membedakan image bisnis kita dari pesaing. Semakin kuat posisi dan kesan brand, maka makin kredibel pula penilaiannya.

Masyarakat juga lebih sering mendatangi toko-toko yang mereka kenal betul reputasinya. Inilah mengapa positioning brand sangat penting dalam menumbuhkan brand awareness sekaligus rasa loyalitas konsumen.

3 Contoh Brand Positioning yang Sukses di Kehidupan Nyata

Banyak perusahaan besar menjadi sukses berkat kekuatan strategy branding mereka. Beberapa contoh brand strategy tersebut adalah:

1. Starbucks Coffee

Starbucks terkenal sebagai gerai kopi “elit” dengan harga kelas menengah ke atas. Namun harga tersebut sering dinilai sepadan dengan kualitas pelayanan dan kenyamanan tempat yang tak tertandingi.

Brand strategy yang dimainkan Starbucks terletak pada kepuasan pelanggan. Mereka dengan sengaja memberi pelayanan kelas satu, mulai dari cara interaksi, penataan kedai, sistem membership, hingga memposting testimoni masyarakat yang menikmati minuman Starbucks.

Selain itu, Starbucks juga berhasil memahami karakter pelanggannya dengan cermat. Hal ini terlihat dari popularitas menu musiman Starbucks yang terus meningkat meski sudah lewat masa berlakunya. Banyak orang masih ingat PSL (Pumpkin Spice Latte) walau menu tersebut sudah tidak tersedia lagi.

2. Coca Cola

Siapa yang tidak kenal minuman bersoda Coca Cola? Ketika melihat namanya saja Anda mungkin sudah bisa langsung membayangkan kemasan warna merah serta rasa manis khasnya di lidah.

Coca Cola berhasil mempertahankan eksistensinya selama lebih dari 100 tahun berkat brand strategy. Mereka membangun image khusus dengan pesan yang humanis, penuh kegembiraan dan nuansa persahabatan ke para pelanggan setianya.

Alhasil minuman Coca Cola selalu muncul dalam ingatan ketika kita hendak menyelenggarakan pesta atau sekadar berkumpul santai dengan rekan.

3. Nike

Nike berhasil memperkukuh posisinya di hati konsumen lewat tagline khas “Just Do It”. Jargon ini penuh akan nuansa semangat yang selaras dengan tema Nike sebagai brand produk olahraga.

Di samping itu, Nike juga melakukan pencitraan berupa aksi sosial berdampak positif yang tinggi. Kampanye tersebut bernama “Play for The World” yang berlangsung selama pandemi Covid. Dari sini tercipta kesan bahwa Nike adalah brand penyalur semangat serta harapan bagi publik.

3 Jenis Brand Positioning sesuai Tujuan Bisnis

brand positioning

Banyak perusahaan membangun image bisnis mereka lewat brand strategy. Namun ada juga yang memanfaatkan strategi branding ini demi tujuan yang berbeda.

Dilihat dari tujuan serta cara kerjanya, brand positioning dapat dikelompokkan ke dalam tiga grup, yakni:

1. Quality Based Positioning Brand

Tipe pertama adalah Quality Based Positioning. Pengukuhan image brand dilakukan dengan cara memaksimalkan sisi kualitas produk atau jasa yang dijual. Namun aktivitas ini sering disertai dengan peningkatan harga, seperti tarif upgrade ke premium.

Contoh quality based positioning misalnya penawaran upgrade ukuran minuman dari small ke large, atau tambah sekian rupiah untuk mendapat produk gratis.

Produk-produk aplikasi juga sering memanfaatkan quality based positioning. Semisal pengguna diarahkan upgrade ke premium untuk memperoleh akses penuh ke fitur-fitur terbaik.

2. Price Based Positioning Brand

Sesuai namanya, Price Based Positioning menumbuhkan image tertentu dari harga produk atau jasa yang ditawarkan. Brand yang memainkan taktik ini akan berlomba-lomba memberikan harga unik.

Price positioning memiliki kekuatan besar dalam memengaruhi benak konsumen. Semisal pemilik benda branded yang mahal akan dipandang high class oleh orang-orang di sekitarnya. Sedangkan brand murah meriah lebih cepat populer dan diminati warga umum.

3. Convenience Based Positioning Brand

Kelompok terakhir dari brand strategy adalah Convenience Based Positioning. Strategi ini menekankan pada pelayanan konsumen dan lebih banyak digunakan oleh perusahaan besar. Salah satunya adalah Starbucks.

Di beberapa kasus, convenience branding sengaja dipraktekkan dalam skala yang luas mencakup:

  • Tata cara pelayanan pelanggan.
  • Kemudahan pemakaian produk/jasa.
  • Kepraktisan transaksi.
  • Akses pemakaian produk/jasa yang luas dan didukung banyak platform.
  • Bentuk desain produk beserta kemasannya.

Optimalisasi sengaja dilakukan menyeluruh karena aspek-aspek tersebut saling memengaruhi satu sama lain, dan bisa berdampak pada kualitas pelayanan bisnis.

6 Manfaat Brand Positioning dalam Dunia Marketing

Mengapa brand Anda sebaiknya mulai memikirkan positioning strategy terbaik? Kembali lagi, ada banyak manfaat dari positioning brand yang bisa mendorong pertumbuhan usaha Anda.

Adapun manfaat brand strategy adalah:

1. Mengungguli Persaingan Bisnis

Perusahaan dengan image dan positioning kuat tentu akan lebih banyak diminati pelanggan. Produk Anda sudah dikenal baik sekaligus lebih dipercaya. Otomatis orang-orang akan menjadikan brand Anda sebagai pilihan utama ketika berbelanja.

2. Memaksimalkan Nilai Loyalitas Konsumen

Banyak orang sulit berpindah ke lain hati ketika sudah nyaman dan familiar dengan pelayanan di toko kesayangan mereka. Nah, strategi positioning brand sanggup mewujudkan kenyamanan tersendiri di hati pelanggan Anda.

Misalnya toko Anda menawarkan produk termurah dengan kualitas juara selama bertahun-tahun (strategi price positioning). Orang-orang pun akan terus mengingat toko Anda sebagai supplier terbaik dan menjadi pembeli setia.

3. Mudah Menentukan Harga Jual dan Kualitas Terbaik

Positioning strategy juga membantu bisnis menentukan kualitas dan harga jual produk/jasa terbaik. Anda bisa mengetahui kondisi pembeli, minat belanja, dan cara-cara memosisikan brand berbekalkan riset konsumen yang cermat.

4. Menciptakan Keunikan Brand

Manfaat lain dari brand strategy adalah mampu menciptakan nilai unik perusahaan yang membedakannya dari kompetitor. Bisa dibilang, inilah tujuan sekaligus manfaat terpenting dari positioning strategy.

Perbedaan penawaran sering menjadi bahan pertimbangan konsumen. Kebanyakan orang lebih tertarik mengunjungi tempat yang menawarkan hal baru.

Keunikan bisnis bisa Anda tonjolkan dari berbagai hal, misalnya keunggulan atau inovasi produk/layanan, harga, kualitas, keuntungan sistem membership, dan lain-lain.

5. Menambah Nilai Jual Bisnis

Pernahkah Anda penasaran mengapa brand-brand mahal tetap bisa bertahan di pasaran? Jawabannya karena mereka menerapkan quality dan convenience based positioning.

Ada konsumen yang lebih memilih produk branded karena dianggap mempunyai nilai produk, layanan dan pemenuhan emosional yang setimpal—bahkan lebih baik dibandingkan merek lain yang lebih murah.

6. Membantu Konsumen Memutuskan Pilihan

Brand strategy turut membantu konsumen membuat keputusan belanja terbaik. Semakin kuat citra bisnis Anda, maka semakin menjanjikan juga penawarannya menurut pembeli.

Terdapat banyak hal yang dipertimbangkan seseorang sebelum membeli barang. Misalnya  harga, keaslian, testimoni, servis, manfaat dan fitur produk, dan seterusnya. Toko bereputasi baik selalu dianggap sudah memenuhi seluruh aspek tersebut.

8 Cara Membangun Brand Strategy yang Kuat dan Disukai Konsumen

Mungkin sedari tadi Anda penasaran memikirkan, “Bagaimana cara membuat merk positioning yang kuat dan disukai konsumen?”

Pas sekali, berikut ada 8 tips jitu buat Anda yang ingin langsung mencoba strategi positioning merek:

1. Riset Kompetitor Bisnis

Cari tahu sebanyak mungkin hal penting terkait image pesaing bisnis Anda. Banyak perusahaan sukses menemukan posisi serta nilai unik mereka dari keunggulan dan kelemahan kompetitor masing-masing.

Misalnya brand A terkenal sebagai produsen kaos merchandise KPOP dan Hollywood. Anda bisa berinovasi dengan membangun branding sebagai toko kaos merch anime Jepang yang juga banyak diminati konsumen, namun belum dijual oleh brand A.

Sebaiknya lakukan riset secara luas untuk memperoleh hasil kajian mendalam. Seperti meriset kompetitor umum di niche bisnis; pesaing dengan kesamaan target market atau strategi marketing; hingga brand yang benar-benar serupa dengan toko Anda.

2. Bentuk Jargon yang Catchy dan Menarik

Jargon adalah kalimat ringkas yang menyampaikan nilai unik brand Anda kepada masyarakat. Contohnya seperti “Just Do It” milik Nike atau “Selalu Ada Selalu Bisa” dari Tokopedia.

Sebisa mungkin buatlah kalimat jargon yang menarik, mudah diingat namun tetap menyampaikan nilai utama perusahaan. Anda bisa menggagas ide jargon dari pertanyaan-pertanyaan berikut:

  • Apa kebutuhan atau peluang yang ingin diraih oleh pembeli?
  • Apa manfaat terbaik yang bisa ditawarkan oleh brand Anda?
  • Apa kelebihan yang hanya bisa ditemukan di toko Anda?
  • Bagaimana Anda ingin toko dilihat atau dipahami oleh masyarakat?

3. Pahami Persepsi Publik yang Ada

Toko-toko yang sudah beroperasi beberapa saat pasti mempunyai persepsi publik tersendiri. Apalagi jika bisnis tersebut dijalankan secara online memakai sosmed dan ecommerce.

Kumpulkanlah persepsi atau penilaian masyarakat terhadap toko Anda sebagai bahan tambahan positioning strategy. Dari sini kita bisa tahu image yang sudah dimiliki bisnis menurut target konsumen. Seluruh aspirasi tersebut juga bisa menjadi bahan berbenah kelak.

4. Manfaatkan Tools Marketing

Manfaatkan tools dan aplikasi marketing untuk mempercepat proses awareness dan positioning. Misalnya aplikasi WhatsApp Business dengan fitur-fitur pelayanan konsumennya yang canggih. Atau Google Keyword dan Trends yang mempermudah pencarian keyword populer untuk disematkan ke postingan promosi.

5. Kedepankan Penawaran yang Bermanfaat

Nama brand Anda akan lebih mudah diingat kalau sering memberi penawaran yang bermanfaat. Pastikan produk/jasa benar-benar memuat solusi bagi pembeli, bukan hanya sekadar menawarkan harga murah atau fitur canggih. Konsumen akan lebih mudah terbujuk memesan produk yang tepat sesuai kebutuhannya.

6. Tentukan Kualitas dan Harga Jual

Kebanyakan orang menginginkan produk berkualitas tinggi namun dengan harga murah meriah. Inilah tantangan besar yang wajib dipenuhi kalau ingin image bisnis Anda lebih kuat di masyarakat!

Anda bisa mulai dengan merancang strategi positioning yang menyeimbangkan unsur harga (price), kualitas item (quality) dan pelayanan (convenience). Toko Anda dijamin laris-manis kalau bisa menghadirkan produk terjangkau diimbangi pelayanan dan kualitas nomor satu.

7. Desain Kemasan yang Unik

Media visual menjadi cara ampuh lain dalam membangun posisi brand. Banyak produk online kekinian yang viral gara-gara dikemas secara unik, lucu, dan estetik.

Kita memang tidak boleh mengabaikan bentuk kemasan produk, karena bagian inilah yang akan dilihat pertama kali oleh calon pembeli. Semakin bagus bungkus atau tampilan produk, otomatis makin menarik dan terpercaya juga kualitas isinya.

8. Uji Rencana Anda

Terakhir, ujilah rencana brand strategy yang sudah Anda buat. Pengujian bisa dilakukan dengan berbagai cara ke sampel target konsumen. Hasil tes akan memberitahu Anda jika ada kekurangan dalam strategi rancangan. Namun jika laporan ujian menunjukkan respon positif maka Anda bisa langsung menggencarkan kampanye.

Itulah dia penjelasan lengkap terkait brand positioning, mulai dari arti, contoh hingga strategi terbaik menerapkannya. Jadi tunggu apa lagi, segera poles image bisnis Anda agar karakter unik brand tertanam kuat dalam benak konsumen!

Ingin tahu lebih banyak strategi jitu berbisnis online? Ikuti terus MARKEY karena kami punya ratusan update tips dan trik bisnis menarik khusus untuk Anda! Klik https://markey.id/ atau download MARKEY APP di Playstore dan Appstore sekarang juga. Sampai bertemu lagi!

Paid Search Adalah: Arti, Contoh dan Cara Kerjanya

0
paid search adalah

Ingin website bisnis Anda banjir traffic di search engine (seperti Google, Bing dan Yahoo)? Solusinya gampang! Yuk coba berpromosi dengan paid search.Paid search adalah iklan-iklan online yang muncul di hasil penelusuran search engine. Iklan ini sangat ampuh dalam menjaring konsumen karena mempunyai tampilan natural serta sengaja disematkan di posisi teratas SERP.

Penasaran bagaimana cara kerja paid search bagi bisnis digital? Yuk langsung simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!

Pengertian Paid Search Adalah

paid search adalah

Paid search adalah iklan online yang sengaja dimunculkan pada laman SERP (Search Engine Result Page). SERP adalah list hasil penelusuran berdasarkan keyword tertentu.

Semisal Anda menelusuri kata kunci “dagang martabak terdekat” di Google. Sebagai hasilnya akan muncul sekumpulan rekomendasi situs bisnis, foto, dan/atau artikel terkait dagang martabak—inilah yang dinamakan SERP.

Paid search juga dikenal dengan nama lain, yakni SEM (Search Engine Marketing) dan Google Ads/Adwords. Cara kerja trik marketing ini sepintas mirip dengan SEO (Search Engine Optimization) di mana iklan ditampilkan menurut tingkat kecocokan kata kunci.

Sebagai contoh, Anda mempromosikan bisnis kasur dengan keyword “kasur empuk”. Iklan tersebut nantinya akan otomatis muncul jika ada orang yang mencari topik seputar kasur atau furnitur rumah tangga.

Perbedaan Paid Social VS Paid Search

Banyak orang keliru menyamakan iklan paid search dengan paid social. Meski sama-sama iklan online berbayar, keduanya punya perbedaan yang cukup signifikan.

Perbedaan utama paid social dan paid search adalah tempat iklan Anda dipublikasikan. Paid search menampilkan iklan di SERP browser, contohnya Google, Bing, Yahoo dan lain-lain. 

Namun paid social mempromosikan bisnis Anda di sosmed. Misalnya Twitter Ads, Facebook Ads, Instagram Ads, TikTok Ads dan seterusnya. Iklan sosmed berbayar cenderung lebih “agresif” karena bisa muncul di timeline pengguna tanpa perlu dicari terlebih dahulu.

Target sasaran paid social juga lebih luas dan terbuka untuk umum; ia bisa menyasar siapa saja tanpa terkecuali. Sedangkan paid search selalu bekerja mengikuti ketetapan customer persona agar menyasar kelompok konsumen yang tepat.

Cara Kerja Paid Search Adalah

Lalu bagaimana cara kerja iklan paid search? Iklan online ini bekerja dengan metode PPC (Pay Per Click), di mana sang pengiklan harus membayar kalau ada orang yang mengklik materi promosinya.

Untuk bisa mencoba iklan paid search, Anda harus memilih platform search engine terlebih dahulu. Anda dapat menggunakan media-media besar Google, Yahoo atau Bing.

Kemudian, lakukan registrasi sesuai pedoman masing-masing penyedia paid search. Tetapkan juga keyword utama iklan dan karakteristik konsumen yang hendak disasar. Jika sudah, cek tarif yang dibebankan per klik nantinya dan konfirmasi. Iklan Anda akan langsung aktif.

Penting untuk diingat bahwa sistem paid search terbaru yang makin efektif untuk menjaring konsumen. Penempatan iklan online di SERP kini lebih beragam, bisa disesuaikan dengan lokasi, bahasa dan jenis perangkat yang dipakai konsumen saat browsing.

Jadi Anda bisa memadukan paid search dengan strategi marketing lain, seperti local SEO, demi memperoleh hasil kunjungan pembeli yang maksimal.

Contoh Paid Search: Google Adwords

Google Adwords merupakan contoh paid search terbaik. Selain karena dikelola langsung oleh search engine terbesar abad ini, tarif Adwords cukup terjangkau di Indonesia, bahkan tak sampai $1 USD per kliknya.

Proses pendaftaran Google Ads juga gampang. Anda hanya perlu menyiapkan akun Gmail aktif dan langsung mengikuti tata cara sign up-nya di https://ads.google.com/

Lalu setiap pengguna Adwords akan memperoleh dashboard khusus dan akses ke Google Keyword Planner. Di sinilah Anda bisa mencari kata-kata kunci terbaik untuk disematkan di dalam iklan.

Tersedia beragam pilihan posisi penayangan iklan yang juga bisa Anda pilih di Adwords. Misalnya di bagian teratas SERP, terbawah, di halaman Google Image, maupun terkoneksi langsung dengan ecommerce dan Google Business Anda.

Kelebihan Paid Search Adalah

paid search adalah

Masih ragu mencoba beriklan paid search? Tenang saja, iklan online search engine mempunyai segudang keuntungan bagi bisnis Anda.

Beberapa kelebihan paid search adalah:

Mengungguli Konten SEO

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, konten-konten berbayar (SEM) bisa secara otomatis menduduki peringkat teratas di SERP. Kelebihan ini sering dimanfaatkan oleh situs-situs bisnis baru untuk mendulang popularitas (awareness). Jika mengandalkan SEO, tentu saja itu akan memakan waktu dan hasil yang lebih lama.

Menghasilkan Konversi Lebih Tinggi

Banyak penelitian di bidang digital marketing menemukan bahwa paid search mempunyai nilai konversi yang lebih tinggi daripada social paid/iklan sosmed. Hal ini disebabkan oleh tingkat keseriusan belanja konsumen yang mengklik iklan berbayar SERP.

Pengguna yang menjelajahi konten paid ads cenderung sudah tahu produk atau jasa apa yang mereka butuhkan saat itu. Begitu pula keyword yang disematkan dalam iklan biasanya bersifat long tail dan mempunyai nilai penawaran tinggi. Dari sinilah muncul peluang besar terjadinya konversi.

Mengefektifkan Promosi Sesuai Target

Kelebihan menarik lainnya dari iklan SEM adalah langsung menjurus menyasar target-target konsumen tertentu. Alhasil iklan dianggap sangat relevan dan menarik sesuai kebutuhan pembeli.

Misalnya Anda mempromosikan bisnis merchandise dan album musik KPOP. Jadi Anda dapat mempersempit target konsumen ke gadis remaja dan wanita dewasa pecinta KPOP, misalnya.

Menghemat Budget Iklan

Ingin mempromosikan bisnis secara efektif namun tetap murah meriah? Paid search adalah jawabannya!

Paid ads search engine terbilang murah karena mengadaptasi sistem PPC. Anda tidak perlu membayar sepeserpun kalau iklan tidak pernah diklik pengunjung. 

Cukup daftarkan materi promosi lalu atur periode penayangan iklan di platform pilihan. Setelahnya iklan Anda akan langsung terposting secara gratis!

Catat! 5 Strategi Paid Search yang Manjur Menarik Pembeli

Paid search adalah salah satu strategi pemasaran yang sangat direkomendasikan saat ini. Selain menguntungkan, menjalankan paid search juga cukup mudah, lho!

Langsung dapatkan lebih banyak konsumen dengan mempraktekkan kiat-kiat paid ads berikut ini:

1. Tentukan Keyword Utama Iklan

Kekuatan iklan SEM berbayar terletak pada keyword utama yang Anda gunakan. Sebisa mungkin pilihlah kata kunci yang spesifik, populer, dan mempunyai nilai jual tinggi. Hindari memilih keyword yang bersifat umum karena frasa-frasa ini “kurang menjual”. 

Contoh keyword yang bisa digunakan dalam paid ads misalnya:

  • Jasa website murah Jakarta.
  • Serum jerawat under 50 ribu.
  • Baju custom design anime.
  • Es milk tea boba Chatime.

Tips tambahan:

  • Gunakan tool riset keyword untuk mengetahui kata-kata kunci terbaik maupun yang sedang viral/terkenal.
  • Pilih keyword dengan volume pencarian besar namun tingkat kompetisinya rendah.
  • Tambahkan kata-kata sifat agar keyword Anda menjadi lebih natural plus memikat. Misalnya “murah”, “gratis”, “terlaris”, “bergaransi”.
  • Jika memungkinkan, buatlah keyword brand (kata kunci produk/jasa + nama brand).
  • Riset keyword-keyword negatif yang berkaitan dengan iklan Anda, lalu atur agar konten Anda tidak muncul di topik-topik tersebut. 

2. Perkirakan Waktu Terbaik Berpromosi

Tips berikutnya adalah memperkirakan waktu terbaik promosi Anda. Jangan pasang ads jika ranah produk/jasa Anda masih sangat baru atau terlalu asing di telinga masyarakat. Pastinya sedikit sekali orang yang akan menelusuri topik tersebut.

Produk-produk yang inovatif memang sebaiknya dipromosikan secara agresif agar lebih cepat terkenal. Namun jangan bersedih, karena Anda masih bisa menyiasati masalah ini dengan sejumlah cara lain:

  • Mengubah penargetan iklan SERP menjadi berdasarkan demografi audiens.
  • Memadukan paid search dengan local SEO.
  • Memanfaatkan keyword/topik yang lebih umum untuk menciptakan celah promosi.
  • Mengombinasikan keyword dengan trend terkini di masyarakat.
  • Mengadakan kampanye social paid untuk menumbuhkan rasa penasaran masyarakat terhadap produk/jasa.

3. Perhatikan Tingkat Kompetisi Niche Bisnis

Tidak hanya waktu saja, tingkat kompetisi niche bisnis pun perlu mendapat perhatian saat menjalankan paid search. Poin ini berkaitan dengan efisiensi biaya promosi.

Biasanya, semakin tinggi popularitas dan kompetisi sektor bisnis maka makin mahal pula biaya PPC iklannya. Begitu pun kebalikannya. Penyesuaian ini dilakukan karena bisnis yang terkenal pasti mempunyai target pasar yang besar di baliknya.

Semisal industri produk teknologi berkembang sangat pesat dan saling bersaing ketat di Indonesia. Otomatis, tarif paid search untuk keyword bisnis IT akan lebih mahal dibandingkan sektor lain—seperti kesehatan, misalnya.

4. Buat Struktur Iklan

Beberapa bisnis sengaja menjalankan banyak paid search sekaligus. Jika Anda juga harus mengiklankan banyak produk/jasa bersamaan, maka sebaiknya pecahlah kampanye ke sejumlah kelompok ads.

Strategi ini membantu menjaga fokus tim marketing Anda serta mempermudah proses evaluasi hasil akhir pemasaran. Caranya mudah, cukup kelompokkan iklan-iklan yang sejenis baik dari segi substansi, tujuan atau periodenya. Lalu berikan nama bagi setiap grup agar tidak tertukar.

5. Padukan dengan Copywriting

Tips jitu bermain paid ads yang terakhir adalah menulis deskripsi iklan Anda dengan strategi copywriting. Copywriting adalah teknik penulisan bisnis dengan gaya persuasif. Tujuannya agar pembaca bisa terpengaruh dan mau mencoba produk/jasa kita.

Keyword yang sudah Anda pilih harus “dilebur” ke dalam berbagai posisi dalam iklan: judul, isi (deskripsi), metadeskripsi, bahkan ALT teks. Hasilnya, iklan Anda akan lebih nyaman dibaca serta dimengerti konsumen.

Tips tambahan:

  • Lakukan uji A/B testing untuk mengetahui teks copywriting yang paling sukses mencuri perhatian konsumen.
  • Lengkapi deskripsi penawaran dengan info-info penting. Misalnya info harga, keuntungan, spesifikasi produk, fitur-fitur, dan seterusnya.
  • Pakai kata-kata yang bisa membangkitkan emosi konsumen. Contohnya “Promo terbatas hanya hari ini!” atau “Diskon limited edition buat siapa yang cepat!”
  • Tunjukkan empati pada konsumen. Perlihatkan betapa bisnis Anda peduli dengan permasalahan pembeli dan mempunyai solusi terbaik bagi mereka.

Demikianlah pembahasan artikel kali ini seputar paid search sebagai bagian dari SEM. Bagaimana, tertarik untuk mempopulerkan website toko dengan strategi marketing ini?

Jangan lewatkan informasi, tips dan trik bisnis online terbaru dari MARKEY. Baca gratis koleksi artikel terbaik di https://markey.id/ atau download MARKEY APP di Playstore dan Appstore. Sampai jumpa lagi!

Indirect Selling Adalah: Arti, Contoh dan Cara Eksekusinya

0
indirect selling adalah

Anda sedang mencari strategi marketing yang murah-meriah tapi efektif menciptakan transaksi? Jika iya, maka Anda wajib mencoba indirect selling.Indirect selling adalah strategi menawarkan produk/jasa secara halus yang sudah terbukti manjur mendatangkan pembeli. Taktik marketing ini juga sedang sangat direkomendasikan karena mudah, minim modal, serta ampuh meyakinkan konsumen.

Penasaran seperti apa itu indirect selling? Yuk langsung simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!

Pengertian Indirect Selling Adalah

indirect selling adalah

Indirect selling adalah taktik penjualan produk atau jasa secara tidak langsung. Pengertian tersebut sesuai dengan kata “indirect” yang berarti “tidak langsung”. Ada juga yang menyamakan indirect selling sebagai marketing soft selling.

Trik marketing indirect memang tergolong cukup unik. Pasalnya, kita tidak hanya fokus kepada penjualan saja, tetapi juga turut membangun awareness (kesadaran), trust (kepercayaan) dan loyalty (loyalitas) konsumen.

Maka dari itu, bisnis-bisnis yang menerapkan indirect selling cenderung lebih populer, disukai, serta mempunyai citra yang baik di masyarakat. Hubungan erat konsumen dengan brand juga tercipta dengan baik karena indirect selling memberi pengalaman belanja terbaik bagi masyarakat.

Perbedaan Direct Selling VS Indirect Selling Adalah

Selain indirect, Anda mungkin juga akan mendengar istilah marketing lain bernama direct selling. Keduanya mempunyai perbedaan yang signifikan meski sepintas tampak mirip.

Secara harfiah indirect selling adalah kebalikan dari direct selling. Kata direct dalam bahasa Indonesia berarti “langsung”. Jadi, pemasaran direct adalah strategi menjual produk secara terang-terangan alias hard selling.

Perusahaan yang menerapkan marketing direct akan terang-terangan mendorong target konsumen untuk membeli produk/jasa mereka. Semua informasi penawaran disuguhkan secara gamblang demi memantik keinginan belanja konsumen.

Sedangkan indirect selling sebaliknya. Di sini Anda memperkenalkan produk secara halus, nyaris seperti tidak sedang berpromosi. Misalnya melalui konten-konten edukatif atau menghibur. Lalu penonton yang tertarik dengan brand akan terdorong mencari lebih banyak info seputar produk/jasa yang ditawarkan.

8 Jenis dan Contoh Indirect Selling Adalah

Seperti apa contoh-contoh indirect selling? Tanpa kita sadari, ada banyak jenis pemasaran tidak langsung yang berseliweran di sekitar kita saat ini.

Berikut adalah beberapa jenis dan contoh indirect selling terpopuler kekinian:

1. Strategi Content Marketing

Content marketing adalah contoh terbaik dari indirect selling. Tentunya Anda sendiri sudah familiar dengan bentuk pemasaran satu ini, bukan?

Content marketing adalah strategi pemasaran halus melalui penerbitan konten informatif dan bermanfaat. Para content creator membuat beragam konten dengan berbagai tema lalu diunggah ke platform tertentu.

2. Search Engine Optimization

SEO (Search Engine Optimization) juga termasuk sebagai pemasaran indirect, lho. Ini karena tujuan utama SEO yaitu menaikkan ranking website atau akun bisnis Anda di hasil penelusuran. Alhasil calon pelanggan dapat dengan mudah menemukan website ecommerce Anda dan berbelanja.

3. Reseller

Praktik reseller diyakini sebagai indirect selling karena konsumen membeli produk dari tangan kedua atau ketiga. Ambil contoh pada bisnis smartphone. Konsumen rata-rata membeli HP baru dari penjual reseller atau agen yang mewakili produsen.

4. Media Sosial Marketing

Tidak lengkap rasanya membicarakan jenis indirect selling tanpa menyebut media sosial marketing. Kasus pemasaran tidak langsung terbukti paling banyak ditemukan di platform ini.

Sosmed marketing hampir selalu berjalan bersamaan dengan content marketing. Perpaduan kekuatan sosmed dan konten dapat dengan mudah menumbuhkan awareness sekaligus menarik calon-calon konsumen potensial.

5. Referral/Affiliate Marketing

Trend kode referral sedang naik daun akhir-akhir ini. Banyak brand menjanjikan keuntungan luar biasa bagi orang-orang yang aktif memasarkan produk, jasa atau merekrut pengguna baru lewat kode unik tersebut.

Strategi bisnis ini dikenal dengan nama affiliate marketing. Brand sengaja mengajak para konsumen lamanya bekerjasama melalui sistem komisi. Hasilnya, promosi dilakukan oleh sesama konsumen, brand tidak perlu turun tangan lagi.

6. System Integrator

Siapa bilang indirect selling tidak bisa diterapkan pada marketing B2B? System integrator adalah contoh pemasaran indirect untuk level Business to Business.

System integrator sering muncul dalam industri teknologi, khususnya jual beli perangkat keras dan lunak. Cara kerjanya ialah dengan menyelipkan produk kita ke dalam solusi permasalahan klien. Jadi kita tidak terang-terangan menawarkan produk kepada konsumen.

Perusahaan konsultasi bisnis IBM dikenal mempraktekkan sistem marketing ini. Mereka sering memasukkan komponen perangkat buatan sendiri ke rancangan solusi klien. Akibatnya konsumen pun akan membeli produk mereka.

7. Humas (Public Relation)

Jauh sebelum era digital marketing melanda, pemasaran indirect dilakukan secara tradisional lewat tangan-tangan humas.

Tim public relation bisnis akan membuat press release lalu membagikannya ke berbagai media massa, klien, atau partner usaha. Publikasi humas masih ampuh untuk membangun kepercayaan audiens.

8. Endorsement/Influencer Marketing

Contoh indirect selling terakhir adalah influencer marketing atau endorsement. Trik pemasaran ini bekerja memadukan content dan sosial media marketing.

Pemasaran dilakukan oleh orang-orang terkenal sekaligus berpengaruh di masyarakat. Mereka akan merekomendasikan produk Anda di berbagai platform populer, lalu memancing banyak orang agar tertarik membeli.

Kelebihan dan Kekurangan Indirect Selling Adalah

indirect selling adalah

Sama seperti taktik pemasaran lain, indirect selling mempunyai beragam kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Anda wajib mengetahuinya sebelum mencoba strategi penjualan ini.

Apa sajakah sisi plus dan minus dari pemasaran tidak langsung? Berikut jawabannya:

Manfaat Indirect Selling

  • Menjadikan bisnis lebih mudah diingat konsumen. Ini karena indirect sellingsering dijalankan dengan strategi brand awareness.
  • Menambah angka kepercayaan dan loyalitas konsumen. Brand menampilkan rincian informasi produk/jasa secara lengkap, mulai dari deskripsi hingga testimoni. Jadi konsumen bisa lebih percaya dengan kualitas produk/jasa.
  • Memperkecil peluang skip iklan.Masyarakat zaman sekarang cenderung melewati iklan hard selling karena dianggap mengganggu. 
  • Mudah membangun hubungan konsumen jangka panjang. Audiens yang menyukai konten-konten Anda akan selalu antusias menunggu unggahan baru, termasuk beragam promo spesial.
  • Memakan sedikit biaya, khususnya untuk jangka panjang. Anda tidak perlu keluar modal besar untuk menjalankan strategi indirect selling. Misalnya menggunakan sosial media dan aplikasi-aplikasi pembuat konten yang gratis.
  • Menurunkan resiko negatif bisnis. Anda tidak langsung menawarkan produk/jasa di depan mata, jadi tidak ada tuntutan bahwa item dagangan harus segera laku terjual. Anda bisa menguji popularitas produk sembari berpromosi.

Kekurangan Indirect Selling

  • Promosi memakan waktu lama. Membangun awarenessdan kesiapan belanja konsumen memang tidak mudah. Jadi hasil indirect selling cenderung tidak instan.
  • Bisa menghabiskan banyak sumber daya di awal. Indirect sellingdapat diartikan sebagai investasi awal brand. Untuk itu, Anda perlu menyiapkan segala sesuatunya secara rinci. Misalnya ketika mengawali YouTube marketing, Anda perlu menyiapkan materi serta peralatan editing videonya.
  • Adanya potensi sharingpendapatan. Jika Anda menjalankan strategi reseller atau affiliate, maka Anda harus membagi pendapatan dengan pihak-pihak terkait.
  • Jumlah pemasukan tidak menentu. Proses promosi yang lama juga berdampak pada jumlah pemasukan yang tidak menentu.

5 Strategi Indirect Selling yang Efektif Menciptakan Penjualan, Yuk Coba!

Tertarik membesarkan nama brand Anda dengan indirect selling? Kabar gembiranya, membuat promosi soft selling sejatinya cukup mudah—bahkan untuk pemula yang belum berpengalaman.

Anda hanya perlu mengikuti lima cara di bawah ini saja:

1. Pahami Siapa Konsumen Bisnis

Sebelum mulai berpromosi, pastikan dulu Anda sudah memahami tipe konsumen yang ingin dituju. Anda bisa melakukan riset karakteristik konsumen untuk mendapatkan data-data penting terkait calon pembeli potensial.

Informasi ini nantinya akan berguna ketika Anda menyusun isi konten. Penawaran harus selalu disesuaikan dengan kebutuhan audiens agar konten kita ramai dilihat.

Sebagai contoh, bisnis merchandise menargetkan konsumen gadis remaja dan wanita muda pecinta KPOP. Agar bisnis tersebut laris, sebaiknya perbanyaklah konten-konten yang membahas update dunia KPOP.

2. Pilih Jenis Indirect Selling Terbaik

Ada delapan jenis indirect selling yang bisa Anda coba gunakan, namun tidak harus langsung semuanya sekaligus. Cukup pilih satu atau dua indirect selling yang dirasa terbaik sesuai kondisi dan tujuan bisnis.

Misalnya Anda baru membuka online shop dan ingin menumbuhkan brand awareness. Untuk itu, strategi content dan sosial media marketing bisa dicoba.

Fokus menjalankan satu model pemasaran juga merupakan langkah yang baik karena mengurangi beban kerja dan menjadikan Anda lebih fokus.

3. Gali Trend dan Isu Viral di Masyarakat

Tarik perhatian audiens dengan menyelipkan isu-isu yang lagi ngetrend di masyarakat. Konten indirect Anda akan lebih mudah diterima karena relevan dengan berita terkini.

Contohnya sensasi TikToker Alif Cepmek dengan tagline-nya, “Kamu nanya?”. Banyak brand membubuhkan jargon tersebut ke konten promo mereka sendiri, seperti “Kamu nanya lagi ada promo apa hari ini?”.

4. Selipkan Solusi dan Penawaran secara Halus

Konten yang menarik biasanya terdiri atas komposisi permasalahan dan solusi. Sajikan isu utama atau permasalahan yang mungkin dihadapi audiens sebagai pembuka, lalu tutup dengan rekomendasi solusi.

Nah, pada bagian solusi tersebutlah kita bisa menyelipkan penawaran secara halus ke konsumen. Semisal Anda menjual produk-produk skincare, lalu menulis konten artikel bertema jerawat meradang.

Buka artikel dengan pemahaman apa itu jerawat meradang beserta faktor-faktor pemicunya. Lalu di akhir barulah Anda menyelipkan beberapa solusi untuk mengatasi masalah—di mana salah satunya yakni dengan menggunakan skincare yang Anda jual.

5. Buat Konten Sesuai Niche Bisnis

Tips terakhir, selalu buat konten indirect selling yang sesuai dengan niche bisnis. Jika Anda berbisnis di bidang IT, maka konten indirect selling yang dibuat haruslah bertopik seputar IT. Jangan asal mengikuti trend random yang tidak relevan.

Kaitkan juga topik konten dengan penawaran agar tujuan marketing Anda tersampaikan ke audiens. Contohnya seperti menjadikan produk sebagai jawaban masalah konsumen; mengadakan kampanye sesuai trend yang lagi naik daun; atau mencoba memperkenalkan produk lewat video review bergaya kekinian.

Itulah pembahasan lengkap seputar indirect selling, mulai dari pengertian, jenis, manfaat hingga strategi menjalankannya. Semoga ulasan di atas bermanfaat bagi Anda, ya!

Yuk sukseskan bisnis online Anda bersama MARKEY. Dapatkan aneka tips marketing terbaru dengan mengklik https://markey.id/ atau mendownload MARKEY APP di Playstore dan Appstore. Sampai bertemu lagi!

Outbound Marketing Adalah: 4 Manfaat Rahasianya untuk Bisnis

0
outbound marketing adalah

 

Outbound marketing adalah cara promosi tradisional yang masih relevan bagi bisnis online masa kini. Sudah tahu apa itu pemasaran outbound dan kelebihan-kelebihan menariknya?

Beriklan di media online (digital advertising) memang mudah dan praktis. Kita hanya perlu memilih platform dan membuat konten sesuai trend atau isu yang sedang viral.

Namun tak dapat dipungkiri bahwa pemasaran digital mempunyai keterbatasan. Tidak semua orang mahir menggunakan teknologi, atau bisa memiliki akses internet yang baik. Di sinilah kita perlu aktif menggencarkan promosi dengan strategi outbound marketing.

Lalu seperti apa taktik marketing outbound tersebut? Yuk langsung kita simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!

Pengertian Outbound Marketing Adalah

outbound marketing adalah

Outbound marketing adalah strategi pemasaran bisnis yang berorientasi ke luar. Istilah bisnis ini digagas dari arti kata outbound sendiri, yakni “out” (keluar) dan “bound” (ikatan).

Namun pengertian populer dari outbound marketing adalah metode pemasaran yang sengaja “mengganggu” konsumen secara terang-terangan demi mendapatkan perhatiannya. Outbound disebut mengganggu karena konsumen bisa menerima penawaran tanpa persetujuan/keinginan mereka.

Proses outbound marketing juga sering kali dilakukan dengan cara-cara tradisional, seperti menggunakan baliho, panggilan telepon, koran, email dan SMS marketing.

Contoh Outbound Marketing Adalah

Meski terkesan kuno, rupanya masih ada banyak perusahaan yang tetap menjalankan strategi outbound marketing. Berikut beberapa contoh outbound marketing yang masih eksis hari ini:

  • Mengirimkan penawaran diskon atau promo kilat lewat SMS dan pesan flash.
  • Menelepon konsumen untuk menawarkan produk/jasa (telemarketing).
  • Mengirim email marketing dan newsletter secara berkala pada konsumen.
  • Memasang banner, baliho atau spanduk besar di tempat umum untuk mencuri perhatian publik.
  • Menyelipkan iklan dalam siaran berita, tayangan film, halaman koran ataupun majalah.
  • Membagikan brosur kepada masyarakat di titik-titik pusat keramaian kota.

Perbedaan Inbound Marketing VS Outbound Marketing

Outbound marketing sering disandingkan dengan strategi pemasaran inbound. Keduanya mempunyai sifat bertolak-belakang yang saling melengkapi dalam bisnis.

Jika outbound marketing cenderung gamblang dan lugas (hard selling), maka inbound marketing sebaliknya. Jenis iklan inilah yang marak digunakan bisnis online kekinian.

Konten-konten inbound tergolong soft selling dan memberi peluang bagi konsumen untuk menerima iklan yang mereka inginkan. Contoh inbound marketing misalnya iklan sosmed, native ads, artikel SEO dan content marketing.

Ciri-Ciri Outbound Marketing Adalah

Setiap strategi marketing pasti mempunyai ciri-ciri tersendiri. Begitu pula outbound marketing.

Secara umum, karakteristik outbound marketing adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan Media Tradisional

Ciri pertama outbound marketing yakni menggunakan media-media tradisional, seperti SMS, baliho dan panggilan telepon.

Media marketing lama dipilih karena lebih mencolok dan ampuh ‘menginterupsi’ perhatian seseorang dari kegiatannya. Alhasil kecil kemungkinan iklan Anda diabaikan oleh konsumen.

2. Menjangkau Banyak Target Sekaligus

Pemasaran outbound menerapkan model mass communication, yakni menjangkau banyak audiens sekaligus. Tujuannya agar penawaran produk atau jasa bisa menarik perhatian calon pembeli potensial sebanyak mungkin.

Target promosi juga cenderung berada di posisi yang jauh dari sumber informasi. Contohnya seperti promosi SMS dan telemarketing yang bisa menjangkau warga seluruh Indonesia.

3. Mengandalkan Komunikasi Langsung

Terakhir, iklan outbound juga disusun dengan gaya komunikasi langsung (direct communication). Cara ini terbukti berhasil meningkatkan peluang transaksi sekaligus ikatan antara konsumen dan brand.

Kebanyakan orang lebih tersanjung dengan penawaran yang bersifat langsung dan spesifik sesuai minat mereka. Konsumen pun akan merasa bahwa perusahaan Anda sangat memahami segala kebutuhan, masalah dan ekspektasi mereka.

Manfaat dan Kelemahan Outbound Marketing Adalah

Tertarik mencoba pemasaran outbound? Sebelum itu, simak dulu berbagai kelebihan dan kekurangan outbound marketing berikut ini.

Kelebihan Outbound Marketing

Pemasaran outbound masih banyak digunakan perusahaan modern karena mempunyai manfaat yang menarik. Beberapa di antaranya yakni:

  • Mempercepat pencapaian target pemasaran. Proses promosi berlangsung lebih lugas, mencolok dan luas. Akibatnya banyak masyarakat tertarik mencoba produk/jasa yang ditawarkan.
  • Mempercepat pencapaian ROI (Return of Investment). Seluruh modal marketing yang Anda keluarkan akan lebih cepat kembali mengikuti laju pencapaian target.
  • Menjadikan brand lebih mudah diingat. Iklan-iklan outbound yang tampil mencolok tentunya lebih mudah diingat oleh masyarakat sekitar. Lalu konsumen dapat lebih mengutamakan membeli produk/jasa brand Anda.
  • Mudah membangun koneksi dengan konsumen. Brand lebih mudah membangun hubungan akrab dengan konsumennya berkat penawaran outbound yang bersifat spesifik dan direct(langsung).
  • Mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Faktanya, tidak semua orang melek teknologi atau sekadar mempunyai akses internet yang baik. Namun iklan Anda tetap bisa tersampaikan dengan baik melalui outbound marketing.
  • Mendapat perhatian lebih dari audiens. Kecil kemungkinan iklan Anda di-skip pemirsa karena penawaran disuguhkan langsung ke hadapan mereka.

Kelemahan Outbound Marketing

Meski mempunyai banyak kelebihan, outbound marketing tetap tak lepas dari kekurangan yang wajib diwaspadai. Jangan sampai kelemahan-kelemahan ini justru berbalik menghambat pertumbuhan usaha Anda:

  • Hasil yang rendah. Sejumlah perusahaan justru mendapat hasil returnpromosi yang rendah.
  • Disiasati dengan blokir. Konsumen yang tidak ingin melihat iklan cenderung memilih memblokir nomor pengirim pesan atau mengaktifkan fitur filter spam.
  • Agak sulit menganalisis ROI. Analisis dan evaluasi agak sulit dilakukan mengingat seluruh aktivitas marketing dilakukan melalui media tradisional. Proses pengumpulan datanya lebih sulit dibandingkan kampanye iklan online.

6 Strategi Outbound Marketing untuk Melariskan Bisnis Online

outbound marketing adalah

Tidak selamanya pemasaran outbound itu “kuno” atau “tidak mengikuti zaman”. Jika diterapkan dengan tepat dan sesuai trend kekinian, outbound marketing justru bisa mendatangkan pelanggan yang berlimpah-ruah!

Untuk itu, berikut ini kami telah rangkum 6 strategi outbound marketing yang tepat demi melariskan bisnis Anda. Yuk langsung dicatat cara-caranya!

1. Riset Target Audiens

Mula-mula, lakukanlah riset mendalam terkait target audiens iklan Anda. Poin ini selalu menjadi langkah awal dari setiap aktivitas pemasaran.

Tujuannya agar iklan yang Anda buat sesuai dengan keinginan calon pembeli. Hanya dengan cara inilah kita bisa meyakinkan konsumen untuk mencoba produk atau jasa Anda.

Riset target audiens bisa dilakukan dengan mencari tahu karakter umum pembeli potensial bisnis Anda. Lakukanlah penelusuran terkait identitas mereka, mencakup:

  • Demografis (tempat tinggal).
  • Usia
  • Jenis kelamin.
  • Latar pendidikan.
  • Pekerjaan
  • Upah pendapatan atau kelas ekonomi.
  • Kebutuhan dan minat belanja.

Ada juga cara lain untuk menentukan target audiens iklan outbound, yakni dengan meriset tiga poin penting bernama seeds, spears dan nets. Poin-poin ini membahas asal-usul kedatangan pembeli ke toko Anda:

  • Seeds: Pembeli potensial tingkat tinggi karena mempunyai keseriusan berbelanja yang kuat. Mereka bisa datang ke toko karena promosi word to word(mulut ke mulut) yang kencang di masyarakat.
  • Spears: Pembeli yang datang dari outbound marketing leads. Sebagian dari mereka membutuhkan follow up berkala supaya benar-benar mau melakukan transaksi.
  • Nets: Pembeli yang mengetahui brand Anda lewat strategi inbound marketing. Mereka tidak memerlukan banyak follow up karena bisa mendatangi toko online Anda secara mandiri.

2. Buat Tujuan Promosi

Jangan lupa untuk membuat tujuan promosi (goals). Sebuah tujuan akan membuat alur pemasaran lebih terarah dan terfokus. Anda juga bisa menghemat budget marketing karena iklan dibuat sesuai porsinya.

Goals promosi bisa digolongkan menjadi dua, yaitu tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Sesuai namanya, goals jangka pendek adalah hal-hal yang ingin Anda capai sesegera mungkin. Misalnya mampu menjual 100 produk di bulan ini, atau menambah angka followers akun bisnis.

Sedangkan tujuan jangka panjang membutuhkan proses realisasi yang lebih lama. Contohnya membangun brand awareness melalui promosi rutin.

3. Pilih Model Iklan sesuai Buyer Persona

Efek iklan outbound Anda akan lebih manjur kalau cocok dengan karakter target audiens-nya. Ada banyak cara yang bisa ditempuh terkait hal ini, seperti:

  • Memadukan isi iklan dengan trend-trend terkini.
  • Menawarkan produk/jasa sesuai keinginan dan minat audiens.
  • Mempromosikan produk/jasa best-seller sesuai permintaan terbanyak konsumen.
  • Mencuri perhatian lewat strategi copywriting dan gaya bahasa sesuai preferensi audiens.
  • Mencoba strategi cold messages, yaitu melakukan kontak rutin dengan orang-orang yang belum pernah berbelanja di toko Anda.

Yang terpenting di sini adalah Anda harus mau terus berusaha dan menilai tingkat keberhasilan model iklan pilihan. Jika bentuk penawaran saat ini dirasa kurang sesuai, jangan ragu untuk segera menggantinya dengan yang lain.

4. Bentuk Tim Marketing Hunter dan Closer

Komposisi tim marketing juga tak sangat memengaruhi keberhasilan pemasaran. Semakin handal sumber daya manusia di tim Anda, otomatis makin besar pula peluang keberhasilan bisnis.

Perusahaan yang menjalankan outbound marketing biasanya mempunyai tim profesional berisikan “Hunter” dan “Closer”. Keduanya saling bahu-membahu dalam meyakinkan konsumen potensial untuk mencoba produk:

  • Tim Hunter: Bertugas melakukan kontak awal dengan calon konsumen. Mereka menghubungi konsumen lalu menjadwalkan meeting untuk diskusi produk/jasa lebih lanjut.
  • Tim Closer: Bertanggung jawab mendemonstrasikan produk kepada konsumen. Mulai dari menyiapkan proposal, kontrak, hingga menjelaskan spesifikasi penawaran dan membujuk konsumen sampai deal.

Namun tak menutup kemungkinan bagi bisnis yang lebih kecil untuk ‘meringkas’ komposisi tim marketingnya. Anda bisa merekrut anggota yang sanggup mengemban tugas Hunter-Closer sekaligus demi efisiensi biaya, waktu dan tenaga pemasaran.

5. Lakukan Uji Coba

Dalam outbound marketing juga terdapat sebuah fakta pahit, di mana tidak semua target audiens akan tertarik atas penawaran yang disuguhkan. Namun Anda tetap bisa meminimalisir kerugian dengan menguji materi marketing outbound yang sudah dibuat.

Salah satu caranya adalah melakukan uji coba A B testing untuk mengetahui model iklan yang lebih sesuai dengan selera audiens. Hasil identifikasi bisa memberitahu Anda secara jelas konsumen-konsumen mana yang berminat dan tidak.

6. Follow Up dan Evaluasi Akhir

Tahap terakhir dari pelaksanaan outbound marketing adalah melakukan follow up dan evaluasi hasil akhir. Proses follow up bisa memperbesar peluang terjadinya transaksi.

Sesungguhnya ada banyak orang yang tidak tertarik pada sebuah produk/jasa pada awalnya. Namun, mereka jadi juga mengambil penawaran tersebut akibat sering di-follow up oleh tim marketing.

Setelah proses follow up dan promosi berlangsung beberapa saat—seperti 1, 3 atau 6 bulan—lakukanlah evaluasi guna mengetahui efektivitas strategi outbound marketing yang dijalankan.

Hasil evaluasi akan memberitahu letak kekurangan dan keberhasilan dari kampanye iklan. Perbaiki dan maksimalkan kembali strategi outbound bisnis demi hasil yang lebih baik di masa depan!

Demikianlah penjelasan lengkap seputar strategi outbound marketing. Meski dinilai kurang populer lagi oleh sebagian orang, namun nyatanya sampai hari ini masih banyak perusahaan yang juga menerapkan taktik pemasaran outbound. Bagaimana dengan bisnis Anda sendiri?

Dapatkan lebih banyak tips dan trik digital marketing menarik lainnya hanya di MARKEY. Cukup klik https://markey.id/ atau download MARKEY APP di Playstore dan Appstore untuk baca gratis ratusan artikel bisnis terbaru setiap hari. Sampai jumpa lagi!