Last Updated on November 4, 2022 by
Ingin iklan bisnis Anda disimak calon konsumen tanpa diskip? Segera ubah gaya promosi Anda dengan strategi native advertising atau native ad!
Iklan native mulai populer semenjak banyak orang merasa jenuh dengan iklan. Bentuk promosi secara gamblang (hard selling) mulai kurang menarik dan dianggap mengganggu. Lambat laun, para marketer mulai berinovasi menghadirkan iklan yang lebih user friendly.
Lalu seperti apa pengertian, jenis dan contoh nyata dari iklan native? Bagaimana pula cara membuat konten promosi yang disukai masyarakat kekinian? Yuk langsung scroll ke atas untuk mengetahui jawaban selengkapnya!
Daftar Isi
Pengertian Native Ad Adalah
Native ad adalah iklan-iklan promosi berbayar yang bentuknya menyerupai konten organik. Iklan jenis ini ditampilkan secara natural atau soft selling, sehingga pemirsa tidak akan merasa seperti sedang menyimak materi bisnis.
Iklan native hadir pada beragam jenis platform, mulai dari website, ecommerce, hasil penelusuran Google, hingga sosial media. Apabila Anda pernah menelusuri sosmed dan menemukan konten dengan label “Promoted/Sponsored”, maka itulah contoh dari iklan native.
Perbedaan Native Ad dengan Sponsored Content
Iklan native dan sponsored content mempunyai satu persamaan yang cukup kuat, yakni sama-sama merupakan iklan berbayar. Meski begitu, keduanya tetap berbeda lho.
Iklan native memiliki bentuk, isi, serta penempatan yang natural (soft selling) sehingga tampak mirip dengan konten asli (organik).
Sedangkan sponsored content lebih menyerupai konten endorsement. Ia dibuat oleh influencer atau content creator dengan format tertentu: video, foto, vlog, atau artikel. Isinya juga cenderung disesuaikan dengan permintaan perusahaan, sehingga terkadang kurang terasa natural (hard selling).
6 Jenis Native Ad Bisnis Online yang Disukai Konsumen
Lalu apa sajakah contoh-contoh native ad bisnis online yang disukai konsumen? Berikut adalah 6 jenis iklan native terbaik saat ini:
1. In Ad Native Elements
Contoh iklan native pertama adalah in ad native elements. Iklan ini sering muncul di situs-situs website secara ‘halus’, alias, tidak mengganggu konten utama atau tampilan layar.
Isi iklan in ad native elements juga selalu menyesuaikan dengan niche website yang menayangkannya. Dengan begini audiens tidak akan sadar bahwa mereka tengah menyimak konten marketing.
2. Produk Bersponsor (Promoted Listings)
Sedangkan iklan promoted listings selalu muncul di situs toko online (ecommerce). Konten iklan native ini akan tampil berbaur dengan produk-produk lain yang ada di ecommerce, namun mempunyai tag penanda khusus seperti ‘Sponsored’.
3. Konten “Rekomendasi untuk Anda”
Pernahkah Anda menelusuri sebuah website, lalu di bagian akhirnya menemukan menu “Rekomendasi untuk Anda”? Nah, ini adalah contoh iklan native yang menarik lainnya!
Contoh iklan native ini dijuluki content recommendation engine widgets. Menu content recommendation sering digunakan oleh pebisnis yang aktif berpromosi lewat strategi konten marketing.
Content recommendation bekerja dengan cara menghadirkan lebih banyak konten yang relevan dengan sebuah topik. Tujuannya adalah meningkatkan kepuasan pelanggan (user experience), menambah jumlah traffic, dan mengurangi bounce rate.
Misalnya, Anda sedang membaca artikel bertajuk “Apa itu dropshipper?”. Lalu di bagian akhir artikel bisa terdapat rekomendasi artikel-artikel lain seperti “Cara menjadi dropshipper”, “Beda dropshipper dengan reseller”, dan seterusnya.
4. Native Paid Search Ad
Sedangkan native paid search ad kebanyakan muncul di laman searching Google. Iklan ini ditampilkan sebagai hasil penelusuran teratas atau terbawah dengan keterangan “iklan”, “ads”, atau “sponsored”.
Iklan paid search lumayan ampuh menjaring konsumen karena tampak seperti hasil penelusuran organik Google. Audies tidak akan menyadari bahwa mereka tengah mengklik dan menyimak konten pemasaran. Untuk bisa memasang iklan ini, Anda harus mengikuti ketentuan pay per click ads milik Google.
5. Custom Ads
Punya ide-ide promosi yang unik dan menarik? Jika iya, maka Anda bisa mencoba custom ads. Custom ad adalah konten marketing yang dikembangkan berdasarkan kreativitas serta tujuan masing-masing perusahaan.
Contoh iklan custom yang banyak digunakan saat ini adalah filter Instagram dan Snapchat. Anda bisa membuat aneka filter interaktif dengan ciri khas atau identitas perusahaan. Kemudian, adakan kampanye kreatif untuk mengajak banyak orang memakai filter tersebut.
6. In Feed Units
Contoh iklan native yang terakhir adalah in feed units. In feed units adalah konten bersponsor yang muncul di beranda sosial media.
Mirip dengan in ad native elements, konten in feed units sengaja ditampilkan semirip mungkin dengan konten feeds atau stories. Namun tentu saja konten ini ditambahkan tag “Sponsored” kecil sebagai pembeda dari konten organik.
4 Cara Membuat Native Ad yang Memikat Calon Pembeli
Tertarik mencoba berpromosi dengan iklan-iklan native? Jika iya, maka Anda wajib mengikuti empat strategi simpel membuat iklan native yang ampuh menarik audiens berikut ini:
Gunakan Headline yang Ringkas
Setiap iklan native hendaknya menggunakan judul atau headline yang ringkas, lugas dan jelas informasinya. Hal ini penting guna mempermudah menarik perhatian audiens.
Judul yang ringkas dan memikat sudah terbukti ampuh dalam mencuri perhatian pembaca. Orang-orang akan dibuat penasaran sehingga mereka tertarik menyimak isi iklan sampai tuntas.
Sebaliknya, headline iklan yang terlalu panjang dan tidak jelas poinnya dapat membuat pemirsa kurang tertarik.
Sisipkan Angka dalam Judul
Pernahkah Anda terhipnotis oleh kalimat judul seperti, “9 dari 10 orang berhasil menurunkan berat badan dalam 30 hari tanpa rasa sakit.” Ini adalah contoh headline iklan yang efektif karena sering sukses menjaring konsumen.
Penggunaan angka dalam judul atau kalimat pembuka iklan terbukti sangat mudah memancing rasa penasaran pemirsa. Kehadiran angka menambah keyakinan pembaca terkait kredibilitas informasi, sehingga mereka pun tertarik mencoba produk/jasa yang ditawarkan.
Gambarkan Keuntungan Penawaran
Tips selanjutnya adalah gambarkan keuntungan penawaran Anda secara gamblang. Mayoritas konsumen hanya ingin tahu dampak positif yang bisa mereka raih melalui produk/jasa Anda. Dari sinilah akan tercipta keinginan untuk berbelanja.
Adapun cara termudah untuk menggambarkan poin keuntungan tersebut adalah dengan memposisikan diri Anda sebagai konsumen. Cobalah untuk membayangkan hal-hal apa yang sekiranya dibutuhkan atau diharapkan pembeli dari produk/jasa Anda.
Jangan pula terlalu menggembar-gemborkan kehebatan bisnis. Strategi ini hanya akan membuat konsumen merasa iklan tidak relevan dengan kebutuhan mereka.
Tutup dengan CTA (Call To Action)
Selalu akhiri iklan native Anda dengan CTA (Call To Action). CTA adalah kalimat-kalimat persuasif yang mengajak pemirsa untuk bertindak sesuai keinginan Anda.
Contoh CTA yang baik misalnya:
- Klaim voucher belanja gratis ongkir Anda di sini.
- Beli sekarang sebelum kehabisan!
- Pesan produk pertama Anda via link berikut.
- Punya pertanyaan? Hubungi admin CS kami di sini.
- Yuk tambahkan produk ke keranjang sekarang!
- Tidak mau ketinggalan konten menarik lainnya? Subscribe sekarang!
Satu hal yang perlu diingat, buatlah CTA dengan gaya bahasa yang ramah, sopan, dan tidak terkesan memerintah. Selain itu, sesuaikan juga CTA dengan tujuan utama iklan Anda, ya. Selamat mencoba!
Demikianlah pembahasan terkait pengertian, jenis dan cara membuat native ad yang bagus. Yuk segera tingkatkan kualitas promosi bisnis Anda dengan menggunakan iklan native!
Ingin mendapat lebih banyak tips dan trik jitu mengelola bisnis online? Caranya gampang! Dapatkan akses gratis ke ratusan artikel digital marketing terbaru semudah mengklik https://markey.id/ atau download MARKEY APP di Playstore dan Appstore. Sampai bertemu lagi!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.