Media Bisnis Online | by APPKEY

PemasaranInternet marketingUX Writer adalah : Ini Tugas yang Harus Anda...

UX Writer adalah : Ini Tugas yang Harus Anda Pahami

-

Last Updated on April 2, 2022 by

Kehadiran teknologi dan perkembangan pesat dunia bisnis online rupanya tak hanya sekadar memajukan perekonomian global, tetapi juga melahirkan sebuah profesi baru bernama UX writer. UX writer adalah profesi yang memang masih tergolong baru, berbeda halnya dengan UI/UX desainer.

Kali ini, kata ‘UX’ untuk pertama kalinya tidak bersanding dengan rekannya, ‘UI’, UX writer adalah posisi yang banyak ditemukan pada perusahaan berbasis digital, khususnya yang memasarkan produknya memakai aplikasi.

Profesi ini juga tidak main-main dari segi gaji. UX writer gaji bisa dimulai dari kisaran 6 juta rupiah per bulannya. Sementara UX writer gaji tertinggi bisa mencapai 15 juta per bulan atau 150 juta rupiah per tahun. Fantastis! Tak mengherankan mulai banyak orang tertarik mencoba terjun ke profesi ini karena gaji yang tinggi.

Namun apakah UX writer sama dengan tipe-tipe pekerjaan menulis lainnya: copywriting dan content writing? Jika dilihat dari UX writer job description alias tugas kerja dari seorang UX writer, Anda akan menemukan garis-garis perbedaan antara UX writer, copywriting dan content writing. Apa sajakah perbedaan tersebut?

Daripada berlama-lama penasaran, mari kita simak artikel edisi kali ini seputar UX writer job description! Ada juga tips dan trik khusus terkait cara mengawali karir sebagai seorang UX writer. Selamat membaca.

Mengenal UX Writer, Gabungan Copywriter dan Content Writer

ux writer adalah

UX writer adalah profesi yang baru. Lebih tepatnya, kemunculan profesi UX writer adalah ketika banyak perusahaan bergerak di dunia bisnis digital dan memasarkan produk melalui aplikasi. Beberapa nama perusahaan di Indonesia yang diketahui mempunyai lowongan kerja UX writer adalah GoJek, Grab, serta sederetan e-commerce raksasa Indonesia seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, dan lain-lain.

Mungkin sampai di sini Anda masih bertanya-tanya apa itu UX writer? UX writer adalah pekerjaan membuat tulisan yang singkat, padat, dan jelas tentang aplikasi tersebut memakai kumpulan pengalaman user (user experience atau ‘UX’).

Seorang UX writer dituntut untuk mampu menumbuhkan perasaan dan pengalaman positif dari pemakaian produk atau jasa dalam benak konsumen melalui tulisan-tulisannya. Sehingga, konten produk akan ‘menyatu’ menjadi satu-kesatuan antara foto, video, dan deskripsi produk.

Tugas utama dari seorang UX writer adalah menghubungkan konsumen dengan produk atau layanan jasa dari perusahaan. Para UX writer selalu bermain dengan perasaan dan empati konsumen, sehingga ia dapat memunculkan suatu ‘emosi kedekatan’ antara konsumen dan brand.

Dengan begini, konsumen tidak akan memandang aplikasi sebagai sekedar mesin biasa, melainkan menjadikannya semacam ‘partner’ alat bantu.

Pada prakteknya, seorang UX writer akan bekerja dengan desainer produk dan manajer produk untuk lebih mudah memahami seperti apa cara kerja aplikasi, tujuan pembuatan aplikasi, solusi yang dihadirkan aplikasi, dan seterusnya.

Setelah mendapatkan gambaran yang lengkap, UX writer kini bisa bekerja menulis menciptakan semacam pedoman yang mempermudah user saat menggunakan aplikasi.

Semisal pada aplikasi GoJek, Anda akan menemukan kalimat notifikasi, pedoman pemakaian, dan newsletter yang selalu memakai gaya bahasa santai sehari-hari. Trik ini sengaja dilakukan oleh pihak GoJek agar para konsumennya merasa dekat dengan brand mereka.

Diharapkan konsumen dapat merasa seperti ‘sedang mengobrol dengan teman sendiri’ ketika mereka membaca aneka notifikasi dan penawaran dari GoJek. Sehingga, mereka tidak akan merasa bosan menerima notifikasi penawaran dari GoJek.

Ada pula yang mendefinisikan UX writer adalah gabungan skill dari copywriting dan content writing  dan memang bisa dibilang bahwa hal ini benar adanya. Skill content writing mampu melahirkan konten-konten tulisan informatif berkualitas dipadukan dengan skill promosi persuasif ala copywriting.

Gabungan kedua taktik penulisan ini tak lain akan menghasilkan 1 konten tulisan singkat, informatif, dan persuasif khas gaya kepenulisan UX writer. Masih belum melihat perbedaan antara seorang UX writer dan copywriter? Jangan khawatir. Yuk lanjutkan scrolling ke pembahasan selanjutnya untuk mengetahui perbedaan UX writer dan copywriter!

Artikel terkait  Impressions Instagram Adalah: Arti, Cara Hitung & Manfaatnya

UX Writer VS Copywriter : Serupa Tapi Tak Sama

ux-writer

Seperti yang sudah sempat disinggung sebelumnya, UX writer adalah profesi yang berbeda dibandingkan copywriter. Meski sama-sama berkecimpung di dunia kepenulisan untuk marketing, ada perbedaan teknik menulis dan tujuan dari UX writer dan copywriter. Apa sajakah perbedaan tersebut?

Agar tidak salah berasumsi, berikut ini adalah 3 perbedaan utama dari UX writer dan copywriter:

Tujuan Kepenulisan

Seorang UX writer menulis untuk membantu user agar dapat lebih mudah saat memakai produk  atau jasa yang ditawarkan brand. Tulisan-tulisan dari UX writer hadir untuk menciptakan kesan agar aplikasi terasa sebagai ‘asisten pribadi’ atau ‘teman dekat’ bagi user.

Sementara copywriter bekerja secara persuasif memengaruhi konsumen untuk memakai produk atau jasa. Orientasi kerja copywriter lebih condong kepada taktik periklanan.

Teknik dan Gaya Kepenulisan

Berbeda tujuan, maka berbeda pula teknik dan gaya kepenulisan masing-masing writer. UX writer menciptakan tulisan yang lebih singkat, jelas, padat dan to the point agar mudah dicerna maksudnya oleh user dari beragam kalangan.

Konten-konten UX writer juga bisa melibatkan beraneka ragam desain gambar, infografis dan video untuk mempermudah user memahami maksud dari pesan yang disampaikan.

Sementara copywriter membuat tulisan yang panjang, menyerupai artikel, dan disisipi dengan gaya bahasa persuasif agar calon konsumen teryakinkan untuk memakai jasa dan produk yang ditawarkan.

Trik kepenulisan  ini dikenal juga dengan nama ‘soft selling’. Dalam badan artikel copywriting juga terdapat hal-hal seperti story telling permasalahan yang dialami konsumen dengan tujuan untuk menggiring mereka mencoba produk brand sebagai solusi atas permasalahan.

Cara Bekerja

Seorang UX writer bekerja dalam tim yang melibatkan banyak personel dan divisi seperti IT engineer, desaine, UX researcher, manajer produk, bahkan hingga divisi head of business dari brand.

Diskusi merupakan hal wajib dalam pekerjaan seorang UX writer karena hanya dari sanalah sang penulis bisa mendapatkan gambaran lengkap soal produk untuk ditulis. Sementara copywriter dapat bekerja dalam seorang diri untuk membuat artikel.

Ia hanya perlu mendapatkan sedikit inspirasi dan produk apa yang ingin dipromosikan, kemudian sang copywriter dapat mulai menulis.

Ingin Menjadi UX Writer? Kuasai dulu Skill UX Writer Ini

Bagaimana, apakah sampai di sini Anda tertarik untuk bekerja sebagai seorang UX writer? Sebelum mulai melihat-lihat aneka lowongan kerja UX writer, ada baiknya Anda memahami terlebih dahulu skill wajib dari seorang UX writer berikut ini:

Mampu Membuat Tulisan UX yang Baik

Pertama, seorang UX writer tentu harus mampu membuat tulisan UX yang baik. Ada beberapa kategori penilaian yang bisa menjadikan sebuah tulisan user experience dikatakan baik, yakni:

  • Tulisan to the point, tidak bertele-tele mengingat jumlah karakter teks UX writing sangat terbatas.
  • Mampu menyesuaikan dengan gaya bacaan yang ingin dibaca oleh user, semisal gaya bahasa yang santai, formal, sopan, dan seterusnya.
  • Tulisan mengandung konsistensi gaya khas atau karakter unik milik Anda sendiri.
  • Tulisan tidak menyinggung pihak siapapun, ditulis dengan benar sesuai EYD, dan menggugah rasa ketertarikan user.
  • Mampu mencerminkan simpati dan empati terhadap perasaan user, sehingga user tidak akan merasa seperti sedang membaca sebuah label produk brand secara khusus.

Open Minded dan Selalu Penasaran

Seorang UX writer juga harus bersikap open minded dan selalu penasaran akan perkembangan dunia luar. Untuk bisa lebih mudah menumbuhkan empati terhadap masyarakat, Anda tentunya harus sering-sering mengikuti perkembangan berita dan isu di masyarakat.

Bukalah pikiran seluas-luasnya, tanamkan rasa ingin tahu, serta sering-seringlah mengikuti perkembangan trend dan berita di masyarakat seperti dengan mengamati media sosial.

Menguasai Basic Technology

UX writer adalah pekerjaan yang erat dengan dunia digital, jadi, sudah barang tentu bagi Anda untuk mampu menguasai basic technology (teknologi mendasar) khususnya teknologi yang bisa memudahkan pekerjaan menulis Anda.

Anda bisa mempelajari cara penggunaan sejumlah aplikasi seperti Google Docs, prototyping tools, Trello, dan lain sebagainya.

Artikel terkait  4 Perubahan Besar Mobile Marketing Terbaru, Segera Terapkan!

Bisa Memahami Cara Kerja Brand dan User

Selain mampu bekerja dengan tim internal, seorang UX writer juga dituntut untuk bisa memahami cara kerja atau  pikiran dari user saat berhadapan dengan produk. Pertama-tama, tentunya seorang UX writer harus memahami seperti apa cara kerja dari produk perusahaannya. Kemudian, setelah memahami cara kerja produk, sang UX writer akan mencoba memahami produk dari sisi user.

Dengan mengerti seperti apa pola pikir yang mungkin muncul dalam benak user, sang penulis dapat dengan lebih mudah menemukan kendala yang mungkin dihadapi user. Alhasil, ia pun dapat menghubungkan fasilitas dari brand dengan kebutuhan atau kendala user, sehingga menghasilkan sebuah konten yang utuh.

Mampu Menjalankan Riset

Skill terakhir yang harus dikuasai oleh seorang UX writer adalah mampu menjalankan riset. Ya, inilah beban kerja yang paling membedakan seorang UX writer dengan copywriter. Sebelum menulis, seorang UX writer perlu untuk melakukan riset terlebih dahulu untuk  mendapatkan data dan jawaban atas beberapa pertanyaan seperti:

  • Keyword / kata kunci yang paling pas untuk menggambarkan produk.
  • Review dan testimonial dari user (user experiences).
  • Tipe konsumen sasaran.
  • Data-data minat, trend dan kebutuhan konsumen di pasar target saat ini.

Riset ini juga bermanfaat untuk penulis memperoleh feedback apakah teks sudah mampu menghasilkan user experience yang baik dan efektif. Beberapa model testing yang bisa Anda lakukan saat bekerja sebagai seorang UX writer antara lain: A/B testing, user interview (wawancara), dan persona test.

Demikianlah pembahasan artikel edisi kali ini tentang UX writer job description. Semoga setelah membaca ulasan lengkap UX writer di atas, Anda bisa semakin siap sebelum mulai berburu lowongan kerja UX writer. Jangan menyerah dan terus semangat mengejar cita-cita menjadi seorang UX writer, ya!

Terima kasih sudah mengikuti artikel edisi kali ini sampai di sini, ya. Sampai jumpa di pembahasan menarik dan bermanfaat lainnya dari Markey!


Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.

Jasa Pembuatan Aplikasi

Jasa Pembuatan Website

Paket Aplikasi Android dan iOS

Pasang iklan

- Advertisement -

Mau posting artikel iklan?

Yuk klik dan ikuti ketentuan layanan dari kami, dapatkan penawaran paket dengan harga terbaik!

Subscribe Sekarang

Dapatkan beragam informasi menarik tentang IT, Bisnis, Ekonomi, Berita Domestik dan Global langsung melalui email Anda. Subscribe sekarang dan raih kesuksesan bersama kami!

Kategori

Blog Post Ranking 10

7 Jenis Font Paling Sering Digunakan Oleh Para Profesional Dalam Desain Grafis

Anda seorang desainer grafis? Atau, Anda baru hendak terjun kedalam dunia desain grafis? Pekerjaan membuat desain, meski terlihat mudah,...

11 Aplikasi Desain Jersey Android Terbaik yang bisa Anda coba!

Anda sedang mencari inspirasi bisnis? Mengapa tidak mencoba merintis bisnis jersey tim sepak bola kenamaan saja? Mari mencobanya dengan...

Startup Repair Adalah? Penyebab dan Cara Mengatasinya

Startup repair adalah salah satu jenis problem yang sering ditemukan pada PC, hal ini menyebabkan PC sering gagal booting. Saat...

Cara Mengedit Aplikasi Android Dengan Apk Editor

Pernahkah Anda berpikir untuk mengedit aplikasi Android? Jika pernah, ada banyak sekali pilihan aplikasi untuk mengedit aplikasi Android yang...

10 Contoh Iklan Penawaran Jasa dan Produk Paling Menarik!

Seperti apa contoh-contoh iklan penawaran yang menarik konsumen? Buat Anda yang sering bingung menyusun kata-kata iklan penawaran, jangan lewatkan...

7 Prinsip Desain Grafis yang Perlu Kamu Ketahui & Pelajari

Pernahkah Anda melihat sebuah film animasi atau sebuah gambar dengan desain grafis yang cantik, estetik dan menarik? Pernahkah Anda...

25 Tempat Jual Beli Online Terbaik dan Terpercaya di Indonesia

Dewasa ini, berkembangnya teknologi di Indonesia memunculkan beragam startup e-commerce berkonsep tempat jual beli online yang menjual produk lengkap...

HOST ID dan NETWORK ID | Pengertian dan Contohnya

Perangkat komputer yang biasa kita gunakan sehari-hari, ternyata memiliki jaringan yang rumit dan juga kompleks. Sebab, hingga saat ini...

Standar Biaya Pembuatan Aplikasi Android dan IOS

Hal yang membedakan standar biaya pembuatan aplikasi Appkey adalah perangkat yang dibutuhkan dan support aplikasi untuk keperluan development. Seperti...

Cara Cepat Belajar IT Secara Otodidak untuk Pemula

Belajar IT atau coding bisa dibilang hal yang tidak mudah apalagi bagi pemula. Karenanya memang butuh beberapa tahun untuk...

Website

WordPress

Maintenance

Server / Hosting

Domain

Front end

Backend

Laravel

Web programming

Teknologi web

Biaya pembuatan website

Aplikasi

Aplikasi Game

Aplikasi Android

Aplikasi iOS

Mobile Programming

Cross-platform

Biaya pembuatan aplikasi

Desain

Design Web

Design App

Design UI

Designer tools

Paling Sering dibaca
Mungkin Anda Menyukainya