Last Updated on February 22, 2023 by
Interactive marketing adalah strategi pemasaran yang banyak diterapkan perusahaan masa kini, khususnya jika bisnis masih sepi interaksi dengan konsumen.
Setiap pebisnis tentu ingin konten-konten marketingnya mendulang engagement yang tinggi. Postingan bisnis yang ramai komentar cenderung lebih mudah menarik kepercayaan dan loyalitas masyarakat. Alhasil, image brand Anda akan menjadi lebih positif.
Namun kebanyakan audiens masih susah dibujuk untuk mau berinteraksi dengan konten-konten brand, meskipun mereka sesungguhnya menyukai penawaran Anda. Apakah usaha Anda juga menghadapi masalah seperti ini?
Tidak perlu khawatir, kini Anda bisa segera mengatasi isu tersebut dengan menerapkan interactive marketing. Mari cari tahu arti, contoh dan strategi interactive marketing yang efektif memaksimalkan engagement konsumen di bawah ini!
Daftar Isi
Pengertian Interactive Marketing Adalah
Interactive marketing adalah strategi yang menghubungkan brand dengan target konsumennya secara aktif di berbagai platform. Perusahaan yang menjalankan taktik pemasaran ini akan menggencarkan beragam upaya demi memperoleh feedback dari audiensnya.
Adapun feedback yang dimaksud tersebut mencakup segala masukan, saran, hingga keinginan dan kebutuhan pembeli dari brand. Data-data opini konsumen tersebut dapat dikumpulkan sebagai bahan inovasi untuk meningkatkan kualitas layanan bisnis.
Selain itu, interactive marketing adalah teknik terbaik untuk memaksimalkan hubungan konsumen dengan brand. Konsumen dijamin lebih puas saat berbelanja karena brand sanggup memahami kebutuhan mereka dengan tepat.
4 Manfaat Interactive Marketing Adalah
Mengapa bisnis Anda membutuhkan interactive marketing? Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, manfaat utama interactive marketing adalah ampuh meningkatkan interaksi di toko online Anda.
Namun lebih jauh lagi, berikut ada serangkaian manfaat penting lainnya dari interactive marketing:
1. Memperoleh Feedback dengan Cepat
Anda bisa dengan mudah memperoleh feedback dari konsumen terkait pelayanan bisnis. Banyak brand sengaja meminta survey kepuasan pelanggan secara langsung usai transaksi agar mereka bisa berbenah jika terjadi kekurangan dalam layanan.
Contoh pengumpulan feedback instan lainnya adalah sistem rating bintang 1 sampai 5 yang kini banyak digunakan website/aplikasi ecommerce. Sedangkan hal-hal yang biasa dinilai mencakup kualitas produk, pengiriman, harga, dan pelayanan bisnis secara umum.
2. Menambah Angka Penjualan
Manfaat lainnya dari interactive marketing adalah menambah angka penjualan bisnis Anda. Semisal dengan cara meyakinkan konsumen bahwa penawaran terbaik hanya datang hari ini saja, sehingga mereka harus segera melakukan check out produk.
3. Menjadi Sarana Promosi Gratis
Interactive marketing turut memberi kesempatan bagi brand untuk memperoleh promosi gratis. Promosi yang dimaksud bisa terjadi secara word of mouth (mulut ke mulut) di dunia nyata.
Sedangkan di dunia maya, promosi gratis tercipta ketika orang-orang membagikan postingan Anda ke timeline mereka, grup chat, atau platform online lainnya.
Bagaimanapun bentuk promosi gratis yang mungkin terjadi nantinya, keduanya sama-sama berpeluang mendatangkan lebih banyak audiens ke lapak Anda.
4. Memaksimalkan Engagement Audiens
Terakhir, strategi pemasaran interaktif sangat ampuh untuk memaksimalkan engagement audiens, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Kehadiran engagement sangat penting bagi keberlangsungan bisnis. Pasalnya interaksi-interaksi kecil inilah yang sering kali menumbuhkan rasa loyalitas di hati konsumen.
Sedikit-banyaknya interaksi yang diterima akun bisnis juga bisa menjadi tolak ukur kemenarikan akun Anda di mata warganet. Ambil contoh konten-konten yang viral di dunia maya akhir-akhir ini. Seluruh konten tersebut mempunyai tingkat engagement yang tinggi sebelum akhirnya menjadi viral.
5 Contoh Interactive Marketing Terpopuler
Ada banyak jenis dan contoh interactive marketing yang biasa digunakan perusahaan masa kini. Tentunya Anda dapat menggunakan contoh-contoh strategi pemasaran interaktif tersebut saat mempromosikan usaha sendiri:
1. Polling Online
Pernahkah Anda mengisi jajak pendapat alias polling online? Polling adalah strategi meminta feedback termudah yang bisa Anda lakukan. Cukup buat polling dan masukkan opsi pilihan sesuai kebutuhan.
Misalnya pertanyaan “Apakah Anda sudah puas dengan produk?” lalu sertakan pilihan jawaban “Ya” dan “Tidak”. Nantinya konsumen hanya perlu memencet jawaban sesuai kata hati masing-masing.
2. Personalized Contents
Berikutnya ada personalized contents alias konten-konten yang sengaja dipersonalisasi brand. Sedikit berbeda dengan sebelumnya, tujuan utama personalized content adalah menumbuhkan rasa kepedulian yang spesial dalam benak konsumen.
Banyak brand kekinian yang berusaha menghapus sekat formalitas dengan konsumen lalu menggantinya dengan sikap yang lebih bersahabat. Strategi ini pun terbukti lebih efektif karena konsumen merasa dianggap setara dengan brand, bukan hanya sebagai objek komersil.
Contoh personalized contents adalah menggunakan sapaan nama konsumen dalam pesan marketing, menyesuaikan isi penawaran dengan item atau kategori kesukaan konsumen, dan sejenisnya.
3. Contest dan Quiz
Kontes dan kuis adalah contoh interactive marketing yang paling lawas di masyarakat. Jauh sebelum era digital marketing melanda seperti sekarang pun orang-orang sudah gencar mempromosikan bisnisnya melalui aneka kuis berhadiah.
Contohnya seperti kuis tebak-tebakan berhadiah yang disiarkan di TV, atau kontes dengan cara mengumpulkan bungkus produk bertanda khusus sebanyak-banyaknya.
Kemudian bentuk kuis mulai berubah menjadi lebih modern berbekalkan kecanggihan teknologi masa kini. Sekarang kita bisa menjumpai aneka kontes menarik dalam bentuk giveaway, kuis interaktif, atau game online di ecommerce.
4. Email Marketing
Email marketing adalah strategi interactive marketing dengan tingkat konversi paling tinggi. Ini karena iklan yang disampaikan jauh lebih spesifik dan sesuai dengan selera konsumen. Namun kelemahan email marketing juga cukup besar, yaitu bisa dengan mudah tertimbun di inbox atau masuk folder spam.
5. Video dan Stories Interaktif
Jumlah angka penikmat konten visual terus meningkat akhir-akhir ini, khususnya untuk konten video pendek dan stories. Salah satu penyebabnya adalah kemudahan memahami informasi dalam bentuk gambar dan suara.
Jadi, tidak heran kalau konten-konten seperti video TikTok, Reels dan IG Stories lebih cocok untuk mendulang interaksi online. Apalagi jika isi konten dikemas dalam bentuk cerita (storytelling) yang santai namun tetap menarik perhatian.
5 Strategi Interactive Marketing untuk Meramaikan Bisnis Online
Inilah bagian yang sudah kita nanti-nantikan! Pastinya Anda penasaran bagaimana cara menerapkan strategi interactive marketing di bisnis online, bukan?
Kabar baiknya, proses interactive marketing ternyata cukup mudah, bahkan bagi pemula yang baru pertama kali mencoba. Berikut adalah 5 strategi interactive marketing untuk meramaikan bisnis online:
1. Mengidentifikasi Target Konsumen
Pertama-tama, identifikasi siapa target konsumen bisnis Anda. Proses ini penting agar kita lebih mudah menyesuaikan strategi pemasaran dengan tujuan.
Pun saat ini kebanyakan orang hanya menyimak iklan yang memuat produk/jasa yang sesuai kebutuhan maupun selera mereka. Jadi Anda wajib mencari tahu apa saja hal yang diminati target konsumen.
Riset tersebut mencakup sejumlah poin penting, di antaranya:
- Karakter dan identitas pembeli. Contoh: rentang usia, latar belakang pendidikan, pekerjaan, budaya, domisili, dll.
- Kebutuhan pembeli, termasuk adanya kemungkinan alternatif produk/jasa yang dibutuhkan.
- Minat, hobi, atau hal-hal yang disukai pembeli. Contoh: K-Pop, dunia sepak bola, film, novel romansa, makanan pedas, manis, dll.
- Gaya hidup dan kebiasaan belanja konsumen.
- Harga produk rata-rata di pasaran.
Pun masih banyak lagi list poin yang bisa Anda tambahkan di sini sesuai kebutuhan.
2. Mencari “Trigger” Pemicu Respon
Hampir semua orang baru mau bertindak menanggapi sesuatu jika ada “trigger” alias pemicu tindakan tersebut. Sebuah trigger haruslah cukup kuat dalam memengaruhi audiens, terutama dari segi emosional.
Maka dari itu, Anda perlu mencari tahu jenis trigger terbaik untuk memancing interaksi pembeli. Ada banyak jenis kata-kata pemicu yang bisa membangkitkan emosi sekaligus tindakan konsumen, contohnya:
- Jangan lewatkan.
- Hanya hari ini.
- Promo spesial terbatas.
- Eksklusif bagi Anda.
- Stok segera habis.
- Segera amankan akun Anda, dll.
Emosi yang dibangkitkan pun bisa berbeda-beda. Misalnya rasa takut, haru, bahagia, aman, nyaman, kesal, panik, terdesak dan seterusnya. Setelah mengetahui jenis trigger yang cocok dengan karakter konsumen, barulah Anda bisa menyelipkan kata-kata tersebut ke iklan.
Pun tidak ada batasan dalam penggunaan trigger. Anda bisa memakainya di caption konten marketing sosmed, website ecommerce, kalimat push notification hingga isi email marketing.
3. Memanfaatkan Teknologi Tools Marketing
Manfaatkan juga aneka jenis tools marketing demi memperlancar proses interactive marketing Anda! Kini ada banyak aplikasi pemasaran yang memang dirancang untuk mendulang engagement audiens. Contohnya seperti:
- Chat Bot: fitur pembalas pesan otomatis yang juga bisa berinteraksi langsung dengan konsumen 24 jam.
- VR (Virtual Reality): teknologi tiga dimensi yang dapat memproyeksikan produk online secara nyata.
- Aplikasi Infografis: konsumen lebih mudah memahami suatu info jika data disajikan dalam bentuk infografis.
- Video Interaktif Live Streaming: konsumen dan penjual bisa bercakap-cakap secara langsung melalui video siaran langsung.
4. Merancang Program Marketing yang Interaktif dan Menarik
Strategi jitu memancing interaksi konsumen selanjutnya adalah dengan mengadakan program marketing yang menarik. Metode gamifikasi sederhana bisa menjadi salah satu pilihan alternatif, seperti misalnya mengadakan kuis berhadiah di sosmed.
Iming-iming hadiah selalu ampuh dalam memotivasi audiens agar mau berinteraksi dengan postingan Anda. Cobalah perhatikan bisnis yang mengadakan giveaway. Sudah pasti akun mereka banjir komentar, like, share dan juga follow dari orang-orang yang tergiur atas hadiah.
Nah, audiens yang terkumpul dari game-game seru tersebut secara otomatis menjadi calon pembeli potensial bisnis Anda. Cukup lakukan lebih banyak promosi supaya mereka penasaran dengan produk/jasa yang Anda tawarkan.
5. Mengapresiasi Setiap Interaksi Konsumen
Tips terakhir yang tak kalah penting ketika menerapkan interactive marketing adalah selalu mengapresiasi setiap interaksi konsumen di lapak Anda. Semisal dengan rutin membalas pesan, komentar dan pertanyaan dari calon pembeli.
Lalu jangan ragu untuk memposting ulang konten-konten UGC terkait produk/jasa Anda. Strategi ini bisa menjadi suatu apresiasi khusus terhadap konsumen sekaligus pembangunan social proof bisnis ke masyarakat.
Kelebihan dan Kelemahan Interactive Marketing yang Patut Diwaspadai
Tertarik mempraktekkan metode interactive marketing? Sebelum terjun langsung mencoba, ada baiknya Anda mengetahui rangkuman kelebihan dan kekurangan yang dimiliki strategi pemasaran ini.
Beberapa kelebihan interactive marketing yakni:
- Meningkatkan angka penjualan secara signifikan. Hal ini terjadi karena iklan, produk dan jasa yang ditawarkan sudah tepat sesuai kebutuhan pembeli.
- Lebih mudah mengetahui kebutuhan calon pembeli secara real time. Anda tidak perlu lagi takut menghadapi perubahan tren, minat dan gaya hidup yang memengaruhi permintaan konsumen.
- Memaksimalkan rasa loyalitas pembeli. Konsumen yang puas bisa memenuhi kebutuhannya di toko Anda akan menjadi pembeli setia.
- Memperbesar peluang keberhasilan iklan. Iklan dirancang seakurat mungkin sesuai ekspektasi audiens, sehingga memperkecil resiko kegagalannya saat dipublikasikan.
- Mengefektifkan budgetpemasaran. Iklan yang sukses tentu tidak menghabiskan modal besar. Cukup lakukan beberapa kali pemasaran untuk memperoleh hasil sesuai target.
Namun selain keuntungan-keuntungan di atas, interactive marketing juga mengandung sejumlah kekurangan yang patut disiasati. Adapun poin-poin kelemahan interactive marketing adalah:
- Penerapan yang kompleks dan panjang. Membujuk konsumen agar mau meluangkan waktu menjawab survey feedbackAnda adalah sebuah tantangan tersendiri.
- Data konsumen rentan tercecer. Masih banyak perusahaan yang tidak menyimpan, mengelola dan menyinkronkan feedback konsumennya dengan benar. Alhasil, data-data krusial dapat dengan mudah tercecer berantakan.
- Ujian Trial and Error. Kebanyakan brand harus melalui proses uji coba beragam metode (trial and error) sebelum mengetahui jenis interactive marketingyang paling berpengaruh bagi mereka.
- Keterbatasan konsumen dalam memberi feedback. Terdapat sejumlah faktor eksternal yang bisa menghambat proses pemberian masukan, misalnya gangguan koneksi internet atau waktu luang.
- Respon konsumen yang tak terkendali. Brandtetap wajib memilah setiap feedback yang mereka terima guna memastikan relevansi data dengan kebutuhan bisnis.
Itulah pembahasan lengkap interactive marketing, mulai dari arti, contoh, hingga strategi jitu penerapannya. Semoga ulasan lengkap di atas bisa membantu mendongkrak nilai engagement bisnis online Anda, ya!
Jangan lewatkan beragam informasi dan tips digital marketing menarik lainnya hanya di MARKEY. Cukup klik https://markey.id/ untuk membaca kumpulan artikel terbarunya, atau dengan mendownload MARKEY APP di Play Store dan AppStore. Sampai jumpa lagi!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.