Last Updated on February 17, 2023 by
Captive market adalah salah satu strategi marketing ‘halus’ yang sering kali tak kita sadari kehadirannya. Meski begitu, captive market terbilang sangat ampuh dalam hal memotivasi konsumen berbelanja di lapak kita.
Contoh captive market yang paling mudah kita jumpai adalah bisnis makanan di bioskop. Pernahkah Anda mengunjungi bioskop dan membeli makanan/minuman di sana? Sebagian besar orang pasti pernah sekadar membeli popcorn di bioskop.
Faktanya, bioskop menerapkan taktik marketing yang ‘memaksa’ konsumen membeli produk tambahan mereka—seperti makanan, minuman atau merchandise film. Ini karena bioskop membatasi kehadiran stand penjual makanan lain sekaligus melarang konsumen membawa camilan dari luar.
Strategi semacam itulah yang dikenal dengan nama captive market. Nah, setiap marketer pun perlu memahami arti captive market demi memperlancar aksi pemasaran yang akan dilakukan.
Untuk itu, mari langsung simak apa manfaat dan strategi memulai bisnis captive market selengkapnya di sini!
Daftar Isi
Pengertian Captive Market Adalah
Captive market adalah kondisi konsumen harus membeli suatu produk karena tidak ada pilihan lain yang bisa mereka jangkau. Dalam bahasa Indonesia, istilah captive market diartikan sebagai “Pasar Khusus”.
Menurut teori bisnis dan marketing, captive market adalah kondisi dimana suatu pasar dikendalikan dan dikuasai oleh satu atau sedikit supplier. Ketersediaan stok barang menjadi terbatas sedangkan permintaan masyarakat cenderung tinggi. Hasilnya, konsumen mau tak mau membeli produk yang ada terlepas dari bagaimanapun kualitas dan harganya.
Secara sederhana, pasar khusus adalah pasar di mana produk Anda tidak memiliki pesaing sama sekali. Itulah mengapa kondisi pasar khusus seperti ini sangat menguntungkan bagi perusahaan. Bisnis Anda dijamin bisa mendapatkan omset sebanyak-banyaknya setiap hari karena minim persaingan.
Namun di sisi lain, harga produk bisa melambung tinggi akibat faktor kelangkaan tersebut. Sebagian konsumen mungkin saja tetap mencoba mencari alternatif produk lain sebagai perbandingan, terutama melalui toko-toko online yang mempunyai jangkauan nyaris tak terbatas.
Penyebab Terbentuknya Captive Market
Mengapa captive market bisa terbentuk? Terdapat beberapa faktor pendukung terjadinya bisnis captive market, yaitu:
- Kesulitan akses ke suatu daerah karena masalah geografis, seperti jarak tempuh yang jauh, buruknya infrastruktur jalan raya, minimnya jumlah transportasi dan lain-lain.
- Kurangnya stok produk di suatu pasar atau masyarakat.
- Terdapat sistem monopoli yang mengakar kuat oleh sebuah brand di suatu pasar selama turun-temurun.
- Produk atau jasa yang ditawarkan masih bersifat baru dengan fitur-fitur inovatif. Belum ada yang pernah membuat produk/jasa seperti itu sebelumnya.
- Terdapat persamaan prinsip, nilai-nilai atau ideologi antara brand dan masyarakat. Komunitas kecil (minoritas) cenderung memiliki pasar khusus karena mereka menganut kepercayaan tersendiri.
- Tingginya loyalitas pembeli terhadap brand dan produk-produknya.
Keuntungan Berbisnis di Captive Market
Meski terkesan seperti aktivitas bisnis monopoli, nyatanya captive market membawa cukup banyak manfaat bagi perusahaan yang menjalankannya. Beberapa keuntungan spesial dari captive market yakni:
- Memiliki konsumen tetap dengan rasa loyalitas tinggi.
- Lebih mudah membangun hubungan akrab dengan pembeli akibat minimnya persaingan dan pilihan yang ada.
- Terjamin memperoleh konsumen serta pemasukan setiap hari.
- Bisa mematok harga jual produk yang tinggi. Anda dapat meyakinkan konsumen bahwa harga tersebut sepadan dengan manfaat, kegunaan maupun fitur-fitur produk.
- Menjadi landasan analisis untuk mengembangkan sistem monopoli market yang sesungguhnya.
5 Contoh Captive Market di Kehidupan Sehari-Hari
Nyatanya ada banyak sekali contoh pasar khusus yang berkembang di sekitar kita hari ini. Salah satunya adalah bioskop—seperti yang sudah sempat dijelaskan di awal artikel.
Selain itu pun masih ada lebih banyak contoh captive market yang mungkin belum Anda sadari juga. Apa sajakah mereka? Contoh-contoh pasar khusus adalah:
Bisnis ATK di Sekolah dan Kantor
Beberapa sekolah dan kantor secara sengaja menghadirkan toko-toko peralatan khusus yang menjadi kebutuhan warganya. Maksud dari hal ini tentu saja untuk menarik pemasukan tambahan.
Misalnya, di sekolah, kita menemukan kantin kejujuran atau toko yang menjual atribut khusus berlabel sekolah. Mulai dari seragam, baju olahraga, topi, dasi, kaus kaki, badge sekolah, sampai ke alat-alat tulis. Para siswa pun tidak punya pilihan selain membeli produk tersebut di sana karena toko lain tak menyediakan seragam yang sama sesuai ketentuan.
Begitu juga di kantor. Ada perusahaan yang menjual seragam pegawai, lanyard, ID card dan ATK untuk mempermudah para karyawan membeli kebutuhan masing-masing.
Kapal Pesiar
Pernahkah Anda berlibur menaiki kapal pesiar? Jika iya, maka Anda pasti sudah menyadari bahwa tidak ada toko lain yang memenuhi kebutuhan liburan Anda selain layanan dari kapal itu sendiri.
Alasan utamanya tentu saja karena Anda pergi berlayar ke tengah laut di kapal pesiar. Akses menuju toko-toko alternatif secara otomatis terputus selama perjalanan. Jadi satu-satunya pilihan yang Anda punya adalah berbelanja dari store di cabin.
Bisnis Makanan di Mall
Sebuah mall terasa kurang lengkap jika tidak memiliki stand makanan alias food court. Nah, contoh lain dari captive market adalah food court yang biasa Anda jumpai di mall-mall besar.
Pemilik mall sengaja menyewakan beberapa slot stand di gedung mereka bagi pengusaha-pengusaha makanan. Lalu penyewa akan membayar uang bulanan kepada pemilik mall sebagai ganti telah mempersilahkannya berjualan.
Ini adalah taktik pembentukan pasar khusus yang baik, mengingat konsumen mall bisa berbelanja selama berjam-jam dan merasa lapar. Jadi daripada repot-repot mendatangi tempat lain, konsumen bisa langsung memesan makanan di food court.
Stadium Olahraga
Mirip seperti bioskop, stadium olahraga juga melarang pengunjung membawa aneka makanan dan minuman dari luar. Namun sebagai gantinya, mereka memiliki beragam stand makanan yang bisa dibeli sembari menonton pertandingan.
Jasa Provider Internet di Desa
Contoh terakhir captive market adalah jasa provider internet di wilayah pedesaan atau pinggiran. Sangat mudah bagi jasa-jasa provider mengembangkan pasarnya di sini, mengingat wilayah urban cukup sulit diakses sebagaimana perkotaan. Jadi jangan heran jika pertumbuhan jasa provider terbilang pesat dan lebih banyak menyasar kawasan pinggir tersebut.
5 Cara Membentuk Captive Market Adalah
Tertarik mencoba berbisnis dengan strategi pembentukan pasar khusus? Anda bisa membentuk captive market dengan beberapa cara yaitu:
1. Memahami Faktor Pembentuk Captive Market
Langkah awal menciptakan captive market adalah memahami faktor-faktor pembentuknya sesuai yang telah dirinci di atas. Setelah itu, Anda bisa mencari tahu apakah daerah Anda layak untuk menjadi tempat pengembangan captive market. Kalaupun tidak, Anda tetap bisa mengecek daerah-daerah potensial lainnya.
2. Menyiapkan Produk atau Jasa Inovatif
Anda juga bisa mendirikan pasar khusus dengan menyediakan produk atau jasa inovatif yang belum pernah ada sebelumnya. Mulailah dengan melakukan riset seputar kebutuhan masyarakat, diikuti dengan produk-produk yang sudah ada. Cari tahu kelemahan dari produk-produk pesaing agar Anda bisa mengembangkannya sebagai produk/jasa yang revolusioner.
3. Memanfaatkan Aset Pribadi
Jika Anda mempunyai aset pribadi seperti mall, kawasan hiburan, hotel atau villa, maka ini juga merupakan peluang bagus untuk mengembangkan captive market. Saat ini ada banyak layanan publik yang dikembangkan menjadi suatu pasar khusus.
Misalnya hotel yang melarang konsumen memesan makanan online atau membawa makanan dari luar. Alih-alih pelanggan dapat membeli makanan dari resto khusus milik hotel.
4. Mengantisipasi Kelemahan Captive Market
Meskipun memiliki cukup banyak keuntungan, nyatanya captive market pun masih tak lepas dari sejumlah kelemahan. Adapun kelemahan captive market adalah:
- Adanya ‘celah’ bagi konsumen untuk menyiasati aturan bisnis. Misalnya kasus penyelundupan makanan ke dalam gedung bioskop.
- Akses internet yang semakin meluas memungkinkan konsumen mencari informasi terkait produk pembanding di ecommerce.
- Kebiasaan baru konsumen membeli produk dari luar daerah melalui ecommerce. Tak jarang konsumen rela menunggu agak lama untuk memperoleh produk berkualitas dengan harga lebih murah.
- Mencari alternatif lain dari produk atau jasa, seperti membuat sendiri produk memakai daya kreativitas atau mencari produk substitusi.
5. Melengkapi Bisnis dengan Strategi Marketing yang Matang
Poin ini masih berkaitan dengan sebelumnya. Anda membutuhkan suatu rencana marketing yang matang untuk menyiasati berbagai kelemahan captive marketing. Meskipun bisnis Anda adalah ‘satu-satunya’ di suatu lingkungan, Anda tetap harus memberikan pelayanan terbaik bagi pembeli agar mereka menyukai brand Anda.
Semakin loyal konsumen terhadap brand Anda, maka makin besar pula peluang untuk memonopoli pasar. Sebab Anda tidak memberikan celah bagi pesaing untuk berkembang di wilayah tersebut. Jangan sampai Anda terlena dengan kesuksesan bisnis hingga malas berinovasi untuk menjaga kualitas pelayanan.
Demikianlah pembahasan artikel kali ini seputar captive market. Semoga informasi di atas bermanfaat bagi Anda, ya!
Yuk pelajari lebih banyak istilah dan strategi marketing penting lainnya di MARKEY. Baca gratis koleksi artikel marketing terbaiknya di https://markey.id/ atau via MARKEY APP (tersedia di Play Store dan AppStore). Sampai jumpa lagi!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.