Last Updated on January 16, 2023 by
Experiential marketing adalah trik marketing brand yang menyuguhkan pengalaman unik bagi calon konsumen. Strategi ini hadir untuk meminimalisir “ketidaksetiaan” konsumen akibat perang harga antar brand.
Kehadiran teknologi pendukung bisnis memang memudahkan siapa saja untuk membuka usaha sendiri. Konsumen pun bisa dengan mudah menemukan produk terbaik dengan harga yang diinginkan.
Sayangnya, akhir-akhir ini banyak sekali brand yang hanya berfokus menawarkan harga termurah dan diskon besar-besaran demi meraih atensi warga. Meskipun cara tersebut bisa menghasilkan keuntungan secara cepat, tetap saja efeknya tidak bagus untuk jangka panjang.
Daripada sekadar ikut-ikutan promosi yang sedang viral, lebih baik tanamkan kesan spesial dalam hati pengunjung memakai strategi marketing experiential! Yuk langsung pelajari pengertian dan contoh-contoh marketing experiential selengkapnya di sini.
Daftar Isi
Pengertian Experiential Marketing Adalah
Experiential marketing adalah trik pemasaran yang unik dengan menghadirkan pengalaman-pengalaman seru tak terlupakan bagi calon konsumen. Strategi ini diambil dari kata “experience” yang berarti “pengalaman”.
Maka dari itu, ia juga dikenal sebagai agenda pemasaran berbasis pengalaman, live marketing experience, dan live marketing.
Tujuan utama live marketing adalah menanamkan kesan baik dari brand dalam benak calon pembeli maupun konsumen lama. Setelahnya mereka diharapkan mau tergerak untuk mencoba produk secara langsung, atau merekomendasikan brand kepada kenalan masing-masing.
Pemasaran berbasis pengalaman juga terbukti efektif meningkatkan angka transaksi bisnis hingga 50%. Namun Anda akan dituntut untuk berpikir kreatif menghadirkan promosi yang berkesan dan meninggalkan keuntungan juga bagi pengunjung.
5 Manfaat Experiential Marketing terhadap Bisnis
Mengapa sebaiknya Anda mencoba trik pemasaran experiential ini? Masih banyak yang belum menyadari aneka manfaat dari live marketing experience terhadap bisnis.
Berikut adalah segudang keuntungan strategi pemasaran experiential yang sayang untuk dilewatkan:
1. Meningkatkan Image Bisnis dan Pengalaman Konsumen
Image bisnis Anda bisa melejit lebih tinggi di pasaran karena menyuguhkan pengalaman belanja serta promosi yang tidak biasa. Dari sini Anda bisa membangun hubungan yang akrab, hangat, sekaligus otentik dengan konsumen.
Orang-orang yang terlibat langsung dalam agenda promosi juga akan merasa lebih tersentuh secara emosional, serta mudah mengingat nama usaha Anda akibat terbayang-bayang pengalaman dan keuntungan yang mereka peroleh sebelumnya.
2. Mudah Mengumpulkan Data Konsumen
Strategi marketing yang melibatkan kontak langsung seperti ini turut membantu bisnis dalam mengumpulkan data-data calon pembeli. Semisal dengan menyediakan formulir pendaftaran acara, atau meminta audiens mengisi data diri ketika datang berkunjung. List data tersebut bisa digunakan untuk proses follow up marketing usai acara.
3. Memaksimalkan Kesetiaan Pelanggan
Mempertahankan kesetiaan pelanggan selalu menjadi tantangan bagi setiap usaha. Apalagi di tengah gempuran “perang harga dan diskon” antar bisnis yang mengakibatkan brand switching.
Tapi tenang saja, trik live marketing terbukti dapat menghangatkan hubungan brand dan konsumen secara signifikan. Kepuasan peserta saat mengikuti acara akan menciptakan rasa loyal mereka terhadap brand untuk jangka panjang.
4. Menjadikan Produk Lebih Dikenal Masyarakat
Konsumen akan memperoleh kesempatan langsung untuk memahami keunggulan produk maupun jasa Anda selama acara. Ada banyak cara bagi mereka untuk mempelajari produk, mulai dari mendengarkan penjelasan hingga mencoba langsung secara gratis.
Dari sini konsumen dapat menilai produk Anda dengan cermat. Lalu muncul pula keinginan mereka untuk membeli, atau merekomendasikannya kepada lebih banyak orang lain.
5. Mendapat Pemasaran Lanjutan secara Gratis
Semakin sukses acara promosi Anda, maka makin besar pula peluang terjadinya “promosi lanjutan” di masyarakat dari mulut ke mulut. Orang-orang akan terus membicarakan acara Anda, sehingga lebih banyak lagi pihak yang mengetahui nama brand atau tertarik mencoba produk.
Hal seperti ini sudah cukup sering terjadi. Bahkan sejumlah penelitian menemukan tingkat keberhasilan promosi mulut ke mulut di masyarakat cukup efektif hingga 50%. Jadi bagaimana, masih ragu mencoba strategi marketing experiential?
6 Contoh Experiential Marketing yang Banyak Diterapkan Saat Ini
Sudah ada banyak brand yang mempraktekkan strategi live marketing tanpa kita sadari, lho! Berikut ada 6 contoh bentuk pemasaran experiential yang juga bisa Anda ikuti:
1. Event Pop Up
Event-event pop up sejatinya sudah banyak dilakukan di Indonesia sejak dulu. Acara ini terdiri dari berbagai bentuk, misalnya seperti bazar rakyat, pementasan, live music performance, pasar malam, serta instalasi galeri seni.
Banyak orang tertarik mendatangi event pop up karena menyuguhkan pengalaman yang unik sekaligus menghibur. Selain itu, terdapat pula dorongan kuat untuk tidak melewatkan acara karena waktu pelaksanaannya yang singkat serta jarang-jarang.
2. Galeri Pameran
Pertunjukan galeri pameran sepintas tampak mirip dengan event pop up. Tapi jangan salah, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Acara galeri secara khusus hanya menampilkan produk-produk unggulan dari brand Anda. Di sini pun terdapat momen edukasi pengunjung supaya mereka lebih mengenal keunggulan bisnis Anda. Sedangkan event pop up menyediakan pertunjukan hiburan sembari berjualan.
3. Seminar dan Workshop
Siapa yang tidak pernah mendengar acara seminar atau workshop? Dua agenda marketing ini merupakan contoh pemasaran experiential yang paling sering diadakan.
Pelaksanaan seminar dan workshop juga semakin mudah dijumpai berkat kehadiran aplikasi teleconference seperti Zoom, WebEx dan Google Meet. Alhasil acara Anda kini bisa dihadiri sebanyak mungkin orang tanpa terkecuali.
Seminar dan workshop tergolong ke dalam strategi pemasaran soft selling, di mana sesi iklan produk atau jasa terselip secara halus di sela-sela acara. Penonton pun dijamin tidak akan bosan, karena mereka turut mendapat beragam manfaat positif workshop di samping info penawaran.
4. Event Single Person
Ada pula event single person yang tak kalah menarik. Sesuai namanya, event single person memberi pengalaman unik kepada setiap individu (perseorangan) alih-alih kelompok seperti dalam seminar atau pementasan.
Coca Cola menjadi salah satu brand yang sukses mempraktekkan event single person. Mereka memanfaatkan momen perilisan film terbaru James Bond, dan meminta warga menuntaskan misi seperti di film dalam perjalanan menuju sebuah vending machine. Cukup unik, ya?
5. Konten UGC
User generated content adalah strategi experiential marketing tanpa modal sekaligus paling mudah untuk dicoba. Anda hanya perlu memposting ulang segala bentuk konten ulasan positif yang dibuat oleh konsumen. Konten-konten tersebut bisa berupa komentar, artikel ulasan, foto maupun video.
6. Immersive Experience
Contoh marketing berbasis pengalaman yang terakhir adalah immersive experience. Kegiatan ini tergolong baru karena memanfaatkan teknologi virtual reality (VR). Anda bisa melibatkan masyarakat untuk mencoba langsung layanan bisnis. Misalnya brand game online menghadirkan sesi main bareng melalui VR.
3 Tips Mencoba Experiential Marketing yang Sukses
Tertarik mencoba pemasaran experiential untuk membangun kedekatan dengan konsumen? Sebelum mulai mempraktekkan trik promosi ini, ada 3 tips penting yang wajib Anda pahami demi melancarkan agenda pemasaran:
1. Menetapkan Goal Promosi
Selalu tetapkan tujuan promosi Anda sejelas-jelasnya untuk mempermudah proses rancangan strategi marketing. Kehadiran goals promosi juga membantu marketer menjadi lebih fokus ketika bekerja dan mengevaluasi hasilnya.
Anda bisa mulai mencari tahu target promosi dengan bertanya ke dalam diri sendiri atau tim. Cari tahu hal-hal yang ingin diraih melalui aksi pemasaran yang hendak dilakukan.
Setiap kampanye bisa saja menargetkan poin-poin yang berbeda. Misalnya memperluas brand awareness, merilis produk atau jasa baru, mengukuhkan loyalitas pembeli, hingga ekspansi bisnis.
2. Berfokus Memberikan Pengalaman yang Unik dan Nyata
Tahap berikutnya adalah merancang agenda promosi yang menarik sekaligus menghadirkan pengalaman nyata ke audiens.
Ingat, esensi utama dari strategi live marketing experience adalah “pengalaman”. Akan lebih baik lagi jika peserta bisa mengingat pengalaman mereka saat menghadiri acara promo Anda. Hasilnya mereka akan selalu terngiang nama brand Anda hingga di kemudian hari!
Anda bebas menciptakan momen apa saja sesuai kreativitas masing-masing. Namun pastikan pengalaman yang disuguhkan sesuai dengan goals marketing dan penawaran brand.
3. Mengedepankan Fleksibilitas
Tips terakhir yang tak kalah penting ialah mengedepankan fleksibilitas acara. Percuma saja jika Anda merancang acara dengan konsep yang sangat seru, tapi sulit untuk didatangi karena kurang fleksibel atau terlalu berbelit-belit.
Anda dapat melibatkan kecanggihan teknologi digital demi mendukung kelancaran kegiatan. Seperti misalnya membuka sesi live streaming seminar untuk peserta dari luar daerah; atau mengadakan pameran virtual dengan teknologi VR.
Itulah dia pembahasan lengkap terkait experiential marketing, alias metode pemasaran unik yang menyuguhkan pengalaman baru bagi calon konsumen. Sudahkah Anda pernah mempromosikan usaha dengan strategi yang satu ini?
Jika belum, maka inilah waktu yang tepat untuk mencobanya! Anda bisa mulai dari contoh marketing pengalaman termudah seperti UGC dan webinar untuk meningkatkan brand awareness usaha. Selamat mencoba!
Ikuti terus MARKEY agar tak ketinggalan info menarik lainnya seputar dunia bisnis online. Baca gratis ratusan artikelnya setiap hari di https://markey.id/ atau download MARKEY APP (tersedia di Playstore dan Appstore). Sampai jumpa lagi.
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.