Last Updated on November 9, 2023 by APPKEY-HERI
Kepuasan kerja adalah rasa semangat atau tingkat kesenangan yang dirasakan oleh seorang pekerja atau karyawan atas peranan yang diembannya dalam suatu perusahaan atau organisasi tertentu.
Selain itu, rasa puas atau kesenangan terhadap imbalan yang diberikan oleh perusahaan atau organisasi tersebut juga bisa disebut dengan kepuasan dalam bekerja. Jadi, dalam hal ini kepuasaan dalam kerja adalah keadaan psikologis seseorang tentang lingkungan yang dirasakannya dalam suatu organisasi.
Daftar Isi
Teori Kepuasan Kerja
Ada banyak teori kepuasaan yang telah dikemukakan oleh para ahli. Nah, agar memahami lebih jauh tentang definisi ini, alangkah baiknya menyimak buah pemikiran para ahli di bawah ini.
P. Hasibuan
P. Hasibuan berpendapat bahwa kepuasaan adalah keadaan emosional atau psikologis yang dirasakan oleh seorang pegawai dimana berpusat pada kadar atau tingkatan cinta dan senang terhadap pekerjaannya.
Sikap senang dan cinta ini menurut Hasibuan dapat dilihat dari moral kerja pegawai, kedisiplinannya dan prestasi kerja yang diperolehnya dan dapat dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan atau bisa juga kedua-duanya.
Stephen P. Robins
Sedangkan, Robins berpendapat bahwa kepuasan kerja adalah sikap umum yang diperlihatkan seorang pegawai atau karyawan terhadap pekerjaannya dalam suatu perusahaan.
Dalam hal ini, aspek pertimbangan yang dirasakan oleh pegawai tersebut terhadap selisih imbalan atau penghasilan yang diterimanya dengan banyaknya imbalan atau penghasilan yang mereka yakini harus mereka terima juga termasuk.
Davis
Sementara itu, Davis mengemukakan pendapat bahwa rasa puas yang dirasakan oleh seorang pegawai antara apa yang diharapkan dari perusahaan dan apa yang selama ini telah diterimanya.
Susilo Martoyo
Ada lagi teori dari Susilo Martoyo, beliau mengatakan bahwa kepuasan kerja merupakan aspek psikologis yang akan memperlihatkan perasaan pegawai terhadap pekerjaannya. Selain itu, tingkat kepuasan yang dirasakan terhadap kesesuaian antara kemampuan atau skill dengan pekerjaan yang diembannya pada saat itu.
Setiawan dan Ghozali
Dua orang ini berpendapat bahwa kepuasan dalam pekerjaaan adalah kondisi yang menyenangkan dan kondusif atau kondisi emosional yang positif yang berasal dari penilaian seseorang terhadap pekerjaan atau pengalaman yang didapat di lingkungan kerja.
Mila Badriyah
Badriyah berpendapat bahwa job satisfaction atau kepuasaan dalam bekerja adalah keadaan emosional yang positif maupun negatif yang dirasakan oleh seorang pegawai ketika mereka memandang pekerjaan yang diembannya.
Robbins dan Judge
Berbeda dengan yang lainnya, Robbins dan Judge berteori bahwa kepuasaan dalam pekerjaan adalah kondisi menyenangkan yang dirasakan oleh seorang pegawai tentang pekerjaan yang merupakan hasil dari penilaian karakteristiknya.
Tiffin
Sedangkan Tiffin berpendapat bahwa, kepuasaan dalam pekerjaan terdiri dari beberapa aspek yang meliputi hubungan antara sikap pegawai terhadap pekerjaannya, situasi kerja dan kerja sama antara pemimpin dan pegawai.
Gibson Ivanicevic Donely
Gibson berpendapat, kepuasaan dalam pekerjaan adalah keadaan dimana seseorang merasa positif ataupun negatif tentang berbagai aspek dalam pekerjaannya termasuk di dalamnya tempat kerja dan teman kerja.
Strategi Kepuasan Kerja
Kepuasaan dalam pekerjaan seorang pegawai atau karyawan menjadi hal mutlak yang sangat diperlukan guna meningkatkan produktivitas sebuah bisnis. Jika ada karyawan atau pegawai yang tidak puas bekerja untuk Anda, maka akan berimbas terhadap degradasi profit dan ruang untuk berinovasi tidak peduli apapun motivasinya.
Nah, di bawah ini ada beberapa strategi kepuasan kerja yang bisa dicoba untuk meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja seorang karyawan.
Menjadi pendengar yang baik
Cara yang pertama ini mungkin terdengar sangat sepele, namun jika Anda sebagai pimpinan melakukan hal ini maka para karyawan akan merasa dihargai, karena mereka bisa langsung mencurahkan masalah dan kesulitan yang mereka hadapi dalam bekerja.
Disamping Anda bisa memberikan solusi saat itu juga, hal ini juga bisa menjadi cara untuk meningkatkan komunikasi antara pimpinan dan bawahan yang mana akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan profit usaha Anda.
Prioritaskan kesehatan
Kesehatan adalah modal utama yang diperlukan agar produktivitas kerja tetap berlangsung secara berkelanjutan dan stabil. Oleh karenanya, sebagai pimpinan Anda harus memperhatikan dengan serius kesehatan karyawan yang bekerja pada Anda.
Karyawan yang berada dalam kondisi kurang sehat nantinya akan berpengaruh terhadap kualitas dan produktivitas kerja. Jadi beri mereka jam istirahat yang cukup sesuai standar agar kesehatan mereka tetap terjaga pun begitu juga kinerja perusahaan.
Reward
Reward atau penghargaan tidak melulu berbentuk kenaikan gaji atau pangkat. akan tetapi bisa juga berbentuk hal lain yang sederhana seperti menambah jatah cuti atau bisa juga liburan bersama tim.
Sebuah reward atau penghargaan mutlak diperlukan karena bisa menjadi cara untuk menghargai kinerja mereka selama ini, imbasnya mereka akan semakin termotivasi meningkatkan kinerja mereka lebih baik lagi.
Sebagai pimpinan, Anda jangan sungkan memuji kinerja karyawan setelah mereka menyelesaikan tugas yang berat. Jangan lupa juga untuk mengucapkan terima kasih meskipun itu merupakan kewajiban mereka.
Jika Anda melakukan hal ini, maka dapat dipastikan mereka akan merasakan kepuasaan dalam pekerjaan pada perusahaan Anda.
Berikan tantangan
Strategi selanjutnya untuk meningkatkan kepuasan kerja adalah dengan rutin memberikan tantangan kepada karyawan Anda dengan catatan Anda memiliki tim yang banyak. Jika ada sebuah proyek, Anda bisa membentuk beberapa tim dan ajak mereka untuk berkompetisi menyelesaikan proyek tersebut.
Tantangan semacam ini akan memberikan keuntungan yaitu selain proyek selesai dalam tempo yang relatif lebih cepat, juga bisa menjadi motivasi yang tinggi pada karyawan.
Cara Mengukur Kepuasan Kerja
Untuk mengukur kepuasaan dalam pekerjaan pada karyawan Anda, Anda sebagai pemilik perusahaan bisa menggunakan beberapa cara. Berikut cara-cara yang bisa Anda lakukan untuk mengukur kepuasan karyawan.
Rating scale
Cara ini adalah cara yang paling banyak digunakan oleh mayoritas perusahaan untuk mengukur kepuasan kerja karyawan mereka. Dalam cara pengukuran kepuasan rating scale ini, Anda bisa menggunakan 2 cara yaitu Minnesota Satisfaction Questionnaire dan Job Descriptive Index.
Minnesota Satisfaction Questionare merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasaan dalam pekerjaan yang dirasakan oleh karyawan. Cara ini dapat memuat secara detail unsur yang menyebabkan kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja.
Rating scale menggunakan cara ini dapat mengukur elemen pekerjaan yang dinilai bisa menggambarkan tingkat kepuasan karyawan. Cara ini berisi elemen kerja dengan nilai sangat memuaskan dan elemen kerja dengan nilai sangat tidak memuaskan. Nah, setiap karyawan bisa memberikan jawaban sesuai dengan job desk-nya saat itu.
Sedangkan, cara pengukuran kepuasaan dalam pekerjaan dengan job descriptive index akan menghasilkan gambaran sikap karyawan terhadap elemen pekerjaan yang diampunya. Variabel yang menjadi tolak ukur dalam cara ini di antarnya, pekerjaan itu sendiri, gaji, rekan kerja, peluang promosi dan supervisi.
Interview (Wawancara)
Interview adalah cara untuk mengukur kepuasaan dengan metode wawancara yang dilakukan kepada setiap karyawan secara personal. Metode ini terbukti ampuh untuk mengetahui dan mempelajari secara mendalam tentang sikap karyawan tentang berbagai elemen pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Critical incidents
Sedangkan critical incidents adalah cara mengukur kepuasaan para karyawan dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada mereka. Pertanyaan ini biasanya berisi faktor-faktor yang bisa membuat mereka merasa puas atau tidak puas.
Indikator Kepuasaan dalam Pekerjaan
Di atas telah disebutkan bahwa, kepuasan kerja adalah bentuk emosional yang positif dimana seorang karyawan menyenangi dan mencintai pekerjaannya. Hal ini dapat dilihat dari etos kerja, moral kerja, tingkat kedisiplinan dan prestasi kerjanya.
Di bawah ini merupakan indikator kepuasan kerja seorang karyawan atau pegawai terhadap pekerjaannya. Berikut penjelasan dari masing-masing indikator tersebut.
Menyenangi pekerjaannya
Seorang karyawan atau pegawai yang merasa puas terhadap pekerjaannya akan menyenangi semua hal yang berhubungan dengan pekerjaannya. Pegawai yang senang terhadap pekerjaannya akan mengerti target yang akan dicapainya, memiliki alasan soal target tersebut serta mengerti dengan baik cara dalam bekerja.
Jadi, dapat dikatakan seseorang yang menyenangi pekerjaannya adalah karena dia bagus dan bisa mengerjakan pekerjaan tersebut dengan baik.
Mencintai pekerjaannya
Seorang karyawan yang puas terhadap pekerjaannya tidak hanya menyukai pekerjaan tersebut namun juga mencintainya. Maksudnya adalah semua aspek yang berhubungan dengan pekerjaannya, semisal teman kerja, atasan, lingkungan kerja, peluang promosi dan upah sudah sesuai dengan yang diimpikannya.
Moral kerja positif
Indikator kepuasaan dalam pekerjaan selanjutnya adalah bisa dilihat pada moral kerja karyawan tersebut. Seorang karyawan yang merasa puas terhadap pekerjaannya akan memiliki moral kerja yang positif. Hal ini merupakan kesepakatan batinnya untuk mencapai target perusahaan dimana dia bekerja sesuai dengan mutu kerja yang telah ditetapkan.
Disiplin kerja
Seorang karyawan yang telah merasa puas terhadap pekerjaan yang dimilikinya akan menunjukkan kinerja yang penuh disiplin. Kedisiplinan dalam bekerja dapat tercipta dan terbentuk melalui beberapa proses perilaku. Sikap ini akan menunjukkan nilai-nilai ketertiban, ketaatan, kepatuhan, keteraturan dan kesetiaan. Karyawan yang disiplin dalam bekerja mempunyai nilai-nilai ini yang ditunjukkannya sehari-hari dalam lingkungan kerja.
Prestasi kerja
Indikator berikutnya yang bisa menjadi tanda bahwa seorang karyawan merasakan kepuasan terhadap pekerjaannya adalah melalui prestasi kerja yang ditorehkannya secara konsisten.
Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai seorang karyawan dalam melaksanakan job desk yang dibebankan kepadanya. Hasil kerja yang cakap juga disertai dengan ketepatan waktu yang sempurna. Jadi, seorang yang puas terhadap pekerjaannya akan menyelesaikan pekerjaanya dengan cakap dalam waktu yang telah ditentukan pula.
Nah, di atas adalah indikator seorang pegawai atau karyawan puas terhadap pekerjaannya. Namun, di bawah ini akan dibahas beberapa indikator yang bisa mempengaruhi kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan. Berikut beberapa diantaranya.
Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri
Setiap jenis pekerjaan yang dilakukan oleh seorang karyawan tentu akan menghasilkan sebuah motivasi tersendiri dan prestasi kerja yang mutlak menjadi kepuasan kerja karyawan tersebut.
Seorang karyawan akan merasa puas jika pekerjaan yang dimilikinya adalah sesuatu yang penting baginya dan bermanfaat, mampu dan mempunyai kapasitas melakukan pekerjaan tersebut dan dapat merasakan kepuasan dari hasil yang dia dapatkan dari pekerjaan tersebut.
Sifat-sifat dalam pekerjaan merupakan hal penting yang bisa mendatangkan kepuasan bagi para karyawan. Seorang karyawan akan merasa senang dan cinta jika pekerjaan tersebut bisa membuatnya mampu memaksimalkan kemampuan yang dimilikinya, memberikan opsi tugas yang dia senangi dan mampu memberikan umpan balik sesuai yang diharapkan oleh karyawan tersebut.
Gaji
Indikator selanjutnya yang mempengaruhi kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya adalah pemberian gaji. Dalam hal ini, pemberian gaji tidak hanya mencakup soal nominalnya saja, akan tetapi bisa juga mencakup kebijakan administrasi penggajian, adanya beragam tunjangan, serta tingkat kenaikan gaji.
Promosi
Indikator yang mempengaruhi kepuasaan dalam pekerjaan berikutnya adalah peluang promosi. Promosi disini merupakan jenis penghargaan yang bisa diberikan oleh atasan dan sangat berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
Imbalan berupa promosi bisa diberikan ketika seorang karyawan konsisten dalam menorehkan prestasi kerja yang akan memotivasi untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik di masa depan.
Atasan
Indikator selanjutnya yang bisa mempengaruhi kepuasaan pekerjaan adalah kepuasan karyawan terhadap atasannya. Seorang pemimpin atau atasan yang memiliki gaya kepemimpinan yang baik sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan karyawan yang bekerja kepadanya.
Ada banyak tipe kepemimpinan yang bisa mendatangkan kepuasan terhadap karyawan, di antaranya adalah atasan yang berorientasi terhadap kinerja karyawan dan atasan yang mengutamakan partisipasi karyawan.
Atasan dengan tipe kepemimpinan yang berorientasi terhadap kinerja karyawan akan sering memberikan perhatian kepada karyawan agar terjalin hubungan kerja yang kondusif.
Bentuk perhatian bisa berupa mengecek secara rutin kinerja para karyawan yang dibarengi dengan nasihat dan arahan jika mereka mengalami masalah dan kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan.
Sedangkan, gaya kepemimpinan yang mengutamakan partisipasi adalah atasan yang memiliki sikap terbuka. Para karyawan dapat berpartisipasi langsung dalam mendiskusikan masalah atau kesulitan yang mereka hadapi dalam menyelesaikan pekerjaan tertentu.
Cara ini dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kepuasaan pekerjaan karyawan Anda sehingga produktivitas dan efisiensi kerja bisa selalu ditingkatkan.
Rekan kerja
Indikator lain yang bisa mempengaruhi kepuasan dalam bekerja seorang karyawan adalah rekan kerja yang dimilikinya. Seorang karyawan yang bisa menjalin komunikasi yang baik dengan rekan kerjanya akan meningkatkan kepuasan dalam bekerja dari karyawan tersebut.
Jika rekan kerjanya memiliki sikap kerja yang sama, maka akan terjalin persahabatan dan bisa menciptakan suasana kerja yang nyaman dan kondusif. Hal ini karena bagi sebagian karyawan, kerja juga bisa memenuhi kebutuhan mereka akan sosialisasi.
Beda apabila seorang karyawan memiliki rekan kerja yang tidak disukainya. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap kepuasan kerjanya. Hal ini akan menyebabkan produktivitas kerja sebuah perusahaan akan menurun.
Jadi, seorang atasan harus menciptakan sebuah lingkungan kerja yang kondusif dimana semua karyawan bisa menjalin komunikasi dengan baik. Hal tersebut nantinya akan berdampak terhadap kesuksesan perusahaan di masa depan.
Kondisi kerja
Indikator selanjutnya yang dapat mempengaruhi kepuasan bekerja seorang karyawan adalah kondisi kerja. Seorang karyawan biasanya akan mempertimbangkan lingkungan kerja serta kondisinya yang dapat membuat dia merasa nyaman di dalamnya serta memudahkannya dalam mengerjakan job desknya.
Jika Anda seorang atasan, Anda harus memperhatikan studi-studi terakhir yang menyebutkan bahwa karyawan lebih menyukai kondisi kerja yang tidak berbahaya dan merepotkan. Maksudnya adalah sebuah perusahaan harus bisa mewujudkan kondisi kerja yang ideal dengan temperatur, suhu, cahaya, tingkat kebisingan yang tidak ekstrim.
Demikianlah pembahasan tentang kepuasan kerja, pengertian, indikator dan strategi untuk meningkatkannya. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk Anda dan sekian.
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.