Last Updated on March 3, 2023 by
Problem solving adalah keterampilan memecahkan masalah yang wajib dimiliki semua pebisnis. Pasalnya, kehidupan kita memang tidak bisa terlepas dari yang namanya masalah.
Dunia wirausaha pun tidak pernah luput dari segudang masalah. Baik itu masalah internal di tubuh perusahaan, maupun eksternal dengan konsumen, klien dan partner.
Tentunya ini merupakan tantangan bagi pebisnis untuk mencari solusi terbaik dan menyelamatkan usaha. Skill itulah yang kemudian dikenal dengan nama problem solving.
Nah, sudahkah Anda menguasai soft skill tersebut? Atau, Anda masih mencari cara terbaik mengasah skill problem solve?
Tenang saja, berikut ini kami punya tips-tips strategis untuk mengasah kemampuan problem solve di dunia kerja. Yuk lanjut scroll untuk menyimak simak kiat-kiatnya!
Daftar Isi
Arti Problem Solving di Dunia Kerja
Pastinya Anda sudah sangat sering mendengar istilah problem solving di kehidupan sehari-hari. Apalagi, soft skill satu ini selalu bermanfaat di berbagai situasi, seperti di dunia kerja, bisnis, bangku pendidikan, sampai kehidupan bermasyarakat.
Namun apakah arti problem solving yang sebenarnya?
Problem solving adalah cara-cara mengenali masalah, kemudian mencari solusi terbaik untuk mengatasinya. Kebanyakan orang memahami soft skill ini sebagai kemampuan menyelesaikan suatu masalah.
Keterampilan ini juga dikenal dengan beberapa nama, seperti pemecahan masalah, penyelesaian masalah dan problem solve skill. Sedangkan orang yang memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik kerap dijuluki sebagai problem solver.
Lebih jauh lagi, ada sejumlah pengertian problem solve skill menurut para ahli, yaitu:
- Oemar Hamalik: Penyelesaian masalah adalah aktivitas intelektual dan mental seseorang untuk menganalisa masalah, lalu memecahkannya memakai data-data dan mendapat kesimpulan terbaik.
- Buku “The Executive Guide to Improvement and Change”: Pemecahan masalah adalah skill mendefinisikan masalah beserta sumbernya, diikuti dengan pembuatan skala prioritas dan alternatif solusi.
- Marzano, dkk.: Pemecahan masalah adalah elemen proses berpikir untuk menuntaskan suatu persoalan.
- Evans (dalam Suharman): Penyelesaian masalah merupakan sebuah aktivitas memilih suatu jalan keluar atau tindakan terbaik demi mengubah situasi saat ini menjadi sesuai yang diharapkan.
Tujuan Problem Solving di Dunia Kerja
Mengapa skill memecahkan masalah wajib dimiliki setiap orang, khususnya bagi Anda yang aktif di dunia kerja? Ini karena skill tersebut memainkan banyak peran dalam kehidupan perusahaan, baik bagi karyawan maupun atasan dan pemilik bisnis.
Adapun tujuan-tujuan penerapan problem solve skill di dunia kerja adalah:
- Mengasah kesiapan setiap orang ketika menghadapi beragam masalah di perusahaan, baik yang terprediksi maupun yang tidak terduga.
- Mempertajam kemampuan adaptasi setiap orang ketika berada di lingkungan dan kondisi yang baru. Mereka dapat mencari tahu cara terbaik menyikapi perubahan situasi.
- Melatih setiap orang agar terbiasa menemukan solusi atas masalah tanpa memperburuk keadaan atau menimbulkan problem yang baru.
- Memperluas daya pandang, cara berpikir dan rasa toleransi setiap orang di perusahaan. Hal ini dapat terwujud karena skill problem solve kerap menuntut seseorang agar melihat masalah dari sudut yang berbeda.
- Membantu mengingatkan setiap orang akan tujuan dan target perusahaan, sehingga mereka tidak akan gampang menyerah ketika diterpa cobaan.
- Mengasah daya kepemimpinan dan kemandirian setiap orang, khususnya dalam hal memutuskan solusi.
5 Syarat Pemecahan Suatu Masalah di Dunia Kerja
Masih cukup banyak orang yang gagal menyelesaikan suatu masalah karena hanya berfokus pada pencarian solusi saja. Padahal, setiap agenda pemecahan masalah hendaknya memenuhi syarat-syarat berikut agar berjalan lancar:
1. Melibatkan Pihak-Pihak yang Bermasalah dalam Suatu Kasus
Penyelesaian masalah baiknya melibatkan semua orang yang bermasalah dalam suatu kasus agar semuanya terpuaskan dan tak ada lagi pihak yang memendam perasaan negatif. Misalnya jika terjadi miskomunikasi antara tim marketing dengan konsumen, maka pemecahan masalah juga harus melibatkan mereka berdua.
Penyelesaian masalah akan terasa kurang tuntas kalau ada salah satu yang tidak hadir. Atau sebaliknya, ikut “direcoki” oleh orang-orang yang tidak berkonflik di awal. Kecuali, memang dibutuhkan pihak ketiga untuk menengahi perseteruan.
2. Menyampaikan Informasi yang Lengkap
Seluruh partisipan haruslah menyampaikan informasi selengkap-lengkapnya terkait masalah. Pastikan kesaksian tersebut diungkapkan secara jujur dan bisa dipertanggungjawabkan. Akan lebih baik jika ada bukti yang memperkuat pernyataan masing-masing kubu.
3. Mengadakan Sesi Diskusi
Ada banyak sekali kejadian pemecahan masalah yang berakhir bentrok adu mulut. Untuk menghindarinya, akan lebih baik jika penyelesaian problem dilakukan melalui sesi diskusi. Diskusi bertujuan memberi kesempatan yang adil dan aman bagi setiap orang untuk bersuara.
4. Memiliki Sosok Pemimpin Diskusi
Diskusi problem solve hendaknya ditengahi oleh seorang pemimpin yang berkepala dingin. Pemimpin bisa bertindak sebagai moderator yang menuntun jalannya diskusi, sekaligus memutuskan solusi akhir terbaik bagi kedua belah pihak.
5. Membimbing Satu Sama Lain
Syarat terakhir yang harus dipenuhi untuk bisa memecahkan masalah dengan baik adalah senantiasa melatih keterampilan tersebut. Problem solver berpengalaman sebaiknya tidak hanya membantu menengahi problem saja, tetapi juga aktif membimbing dan membagi ilmunya pada orang lain yang belum mahir memecahkan masalah sendiri.
4 Metode Umum Pemecahan Masalah
Lalu ada empat jenis metode yang umum digunakan ketika memecahkan sebuah masalah di tempat kerja. Adapun keempat metode tersebut adalah:
1. Creative Problem Solve
Ini adalah metode penyelesaian masalah yang sedang populer belakangan ini. Sesuai namanya, creative problem solve adalah strategi memecahkan problem dengan mengandalkan logika dan kreativitas seseorang. Creative problem solve biasa dimanfaatkan dalam sesi brainstorming untuk memperoleh ide-ide inovasi yang segar.
2. Linear Thinking
Berikutnya ada linear thinking yang berfokus menggali akar penyebab masalah. Cara kerjanya pun sangat sederhana, cukup dengan menanyakan mengapa suatu masalah terjadi kepada diri sendiri. Setelah berhasil menemukan akar masalah, maka berikutnya Anda bisa mengumpulkan data-data terkait dan merumuskan sebuah solusi.
Sayangnya, linear thinking kurang cocok untuk menyelesaikan masalah yang baru pertama kali dihadapi. Anda mungkin harus menggali sangat dalam untuk mencari tahu penyebab masalah tersebut. Akan lebih mudah jika masalah yang dihadapi pernah dilalui sebelumnya.
3. Solution-Based Thinking
Ada pula solution-based thinking. Sepintas, solution-based thinking merupakan perpaduan antara creative problem solve dan linear thinking. Anda bisa memanfaatkan metode ini untuk menemukan solusi terbaik atas problem. Tingkat keberhasilan dan fleksibilitasannya pun sering terbukti cukup besar.
4. Design Thinking
Terakhir ada design thinking yang banyak terpakai dalam riset konsumen bisnis. Ini karena fokus design thinking terletak pada pendekatan kepada pengguna suatu produk atau jasa. Alhasil, pebisnis bisa lebih memahami masalah konsumen dan mampu merumuskan bantuan terbaik.
7 Cara Mudah Mengasah Skill Problem Solving di Tempat Kerja
Tibalah kita pada momen yang dinanti-nanti! Inilah kunci jawaban atas kurangnya problem solve skill Anda di tempat kerja.
Sejatinya semua orang terlahir dengan kemampuan menuntaskan masalah. Hanya saja skill ini perlu dilatih sesering mungkin agar Anda terbiasa bersikap tenang ketika menghadapi suatu masalah.
Berikut adalah 7 cara termudah mengasah keterampilan memecahkan masalah di tempat kerja yang bisa langsung Anda praktekkan:
1. Belajar Mendefinisikan Masalah
Hal pertama yang seharusnya dilakukan ketika menemui masalah adalah mendefinisikan problem tersebut. Pasalnya, setiap masalah bisa memerlukan solusi serta pendekatan yang berbeda-beda.
Pernahkah Anda menemukan kejadian di mana masalah yang awalnya sepele namun justru menjadi semakin buruk? Nah, besar kemungkinan penyebabnya adalah ketidakmampuan pelaku untuk mendefinisikan masalah awal. Alhasil ia salah memilih solusi yang mengarah pada problem baru.
Belum lagi jika permasalahan cukup kompleks sehingga terasa sulit untuk dituntaskan. Akan lebih baik kalau Anda mampu memilah masalah inti yang besar dan masalah-masalah kecil agar tak saling tumpang-tindih.
2. Menganalisa Akar Masalah
Setelah mengetahui permasalahan yang dihadapi, lanjutkan dengan mencari tahu akar penyebabnya. Setiap masalah pasti mempunyai sebab, baik yang disadari ataupun tidak.
Menganalisa akar problem tentunya akan membantu Anda dalam proses penyelesaiannya. Apabila memungkinkan, Anda pun bisa turut sekalian menuntaskan penyebab masalah demi menghapus kemungkinan timbulnya problem serupa di kemudian hari.
3. Mengembangkan Opsi-Opsi Jawaban
Setelah memahami masalah dan penyebabnya, barulah kini kita bisa mengembangkan opsi-opsi jawaban yang bisa diterapkan.
Dalam hal ini, sebaiknya Anda membuat lebih dari satu solusi. Mengapa? Tujuannya adalah untuk menghindari kegagalan solusi pertama. Bisa saja jawaban pertama Anda tidak berjalan sebagaimana mestinya akibat berbagai faktor di lapangan. Andai hal tersebut terjadi, Anda tidak perlu panik mencari solusi lain.
4. Mengevaluasi Setiap Opsi Jawaban
Setiap opsi jawaban Anda mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Oleh sebab itu, Anda perlu menganalisa dan mengevaluasi kembali kelayakan setiap opsi jawaban yang sudah dibuat. Apakah ada solusi yang cocok untuk diterapkan?
Untuk mempermudah, berikut kami lampirkan poin-poin evaluasi yang bisa Anda gunakan:
- Apakah solusi yang Anda buat mudah untuk diimplementasikan?
- Seberapa besar upaya yang dibutuhkan untuk menerapkan solusi tersebut?
- Apakah Anda memiliki sumber daya yang diperlukan untuk menerapkan solusi?
- Apa saja sisi plus dan minus dari solusi yang Anda buat?
- Seperti apa hasil implementasi solusi tersebut?
- Apakah solusi yang dibuat sudah sesuai dengan budaya, visi, misi dan tujuan perusahaan?
- Apakah alokasi waktu dan budget yang Anda keluarkan untuk aplikasi solusi sudah sesuai?
5. Memilih Opsi Jawaban Terbaik
Sekarang Anda hanya perlu memilih opsi solusi yang dirasa paling cocok untuk menyelesaikan masalah. Anda pun bisa menyusun daftar solusi berdasarkan skala prioritasnya, mulai dari yang paling efektif hingga rencana cadangan.
6. Mengimplementasikan Solusi
Segera implementasikan solusi yang Anda buat untuk menyelesaikan masalah. Namun pastikan seluruh member perusahaan memahami strategi implementasi solusi untuk mendapatkan hasil yang optimal.
7. Mengevaluasi Hasil Penerapan Solusi
Proses problem solve belum selesai sampai di implementasi solusi saja. Anda juga perlu mengevaluasi hasil penerapan solusi yang telah dilakukan. Apakah masih ada kekurangan pada jawaban yang Anda pilih? Atau apakah solusi tersebut menimbulkan masalah baru?
Jadikan hasil evaluasi tersebut sebagai bahan perbaikan diri ke depannya. Alhasil Anda akan lebih siap jika menghadapi masalah serupa di kemudian hari.
Demikianlah pembahasan terkait problem solving skill di dunia kerja, mulai dari pengertian, metode dan tips-tips meningkatkannya. Yuk segera asah keterampilan menyelesaikan masalah Anda agar bisnis tetap kuat menghadapi terpaan badai cobaan. Selamat mencoba!
Ikuti terus MARKEY karena kami punya aneka tips dan trik digital marketing terbaru untuk Anda setiap harinya. Yuk klik https://markey.id/ atau download MARKEY APP di Play Store dan AppStore untuk membaca. Sampai bertemu lagi.
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.