Last Updated on January 31, 2023 by
Intrapreneurship adalah strategi jitu untuk menciptakan beragam inovasi bisnis. Pernahkah Anda mendengar istilah ini sebelumnya?
Selain entrepreneurship, ada juga istilah intrapreneurship yang tak kalah penting di dunia bisnis. Meski sepintas tampak mirip, arti keduanya sesungguhnya sangat berbeda, lho.
Lalu apa itu intrapreneurship beserta peranannya dalam perusahaan? Daripada penasaran, yuk langsung simak rangkuman definisi intrapreneurship, contoh, dan cara implementasinya selengkapnya di bawah ini!
Daftar Isi
Definisi Intrapreneurship Adalah
Apa itu intrepreneurship? Dalam dunia kewirausahaan, intrapreneurship adalah sosok entrepreneur andalan sebuah perusahaan yang bertanggung jawab dalam berbagai bidang.
Ia memiliki beragam kecakapan untuk mengatur banyak hal penting dalam bisnis, mulai dari skill kepemimpinan, manajemen sumber daya manusia, penyelesaian masalah, dan menggali inovasi-inovasi marketing.
Oleh sebab itulah, tenaga intrapreneur amat dibutuhkan dalam tim marketing, baik untuk bisnis tradisional maupun online. Bekerja sama dengan seorang berjiwa intrapreneur tentunya akan membawa banyak keuntungan bagi bisnis Anda.
Tak sedikit perusahaan melatih skill intrapreneur para karyawannya guna mendukung implementasi strategi marketingnya. Dari sini terlihat jelas perbedaan intrapreneur dengan entrepreneurship—perusahaan turut andil mengembangkan skill intrapreneur dengan menyediakan beragam fasilitas terbaik.
Perbedaan Entrepreneurship dan Intrapreneurship Adalah
Sederhananya, intrapreneur adalah orang-orang dengan semangat entrepreneur yang masih berstatus sebagai karyawan di perusahaan lain. Lalu apa yang membedakan intrapreneur dengan entrepreneur?
Nah, berikut adalah perbedaan mendasar antara entrepreneurship dan intrapreneurship yang mungkin belum Anda sadari:
Aspek Perbedaan | Intrapreneurship | Entrepreneurship |
Ruang gerak | Lebih terikat dengan peraturan perusahaan. Ide-ide yang dibuat cenderung menyesuaikan dengan strategi marketing yang ditetapkan perusahaan. | Memiliki kebebasan penuh untuk menggagas ide dan memutuskan tindakan dalam bisnis. |
Modal dan fasilitas | Seluruh modal dan fasilitas bisnis disediakan oleh perusahaan tempatnya bekerja. | Harus menyiapkan seluruh modal, fasilitas dan kebutuhan bisnis secara mandiri. |
Keuntungan yang diperoleh | Keuntungan berupa upah/gaji sesuai kesepakatan dengan perusahaan. Terkadang bisa mendapat bonus atau fasilitas tambahan sesuai keperluan kerja. | Seluruh keuntungan bisnis masuk ke kantong pribadi (100%). |
Tantangan | Tidak dalam posisi terancam walaupun menghadapi resiko. Mereka masih bisa tetap bekerja semasih perusahaan tetap bergerak. | Kegagalan bisa berdampak langsung pada keberlangsungan bisnis dan diri sendiri, seperti kebangkrutan. |
6 Karakteristik Intrapreneurship Adalah
Kehadiran sosok intrapreneurship dapat mendongkrak kualitas tim marketing Anda. Tapi bukan hanya sekadar memiliki jiwa bisnis yang kuat, skill intrapreneurship yang berkualitas pun memiliki kriterianya tersendiri.
Berikut adalah karakteristik atau ciri-ciri seseorang dengan skill intrapreneurship yang baik, catat ya!
1. Berinovasi Tinggi
Ciri pertama dari intrapreneur adalah mempunyai jiwa inovasi yang tinggi. Inovasi yang dimaksud mencakup berbagai hal, mulai dari pembaharuan produk yang ditawarkan, strategi marketing, hingga proses kerja di perusahaan saat ini.
Menciptakan inovasi tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Itulah mengapa tim marketing Anda sebaiknya memiliki anggota dengan jiwa intrapreneurship. Mereka cukup jeli melihat beragam peluang baru demi meraih tujuan usaha.
2. Bisa Memimpin Tim (Leadership)
Kemampuan memimpin tim juga bisa menandakan bahwa seseorang mempunyai jiwa intrapreneurship. Seseorang dengan skill leadership yang bagus akan senantiasa proaktif membimbing rekan-rekan seperjuangannya sehingga proses kerja dapat berjalan lebih efisien.
3. Berani Menghadapi Risiko
Tidak ada bisnis yang pernah lepas dari risiko, baik itu risiko internal maupun eksternal. Namun hal ini bukan masalah, melainkan sebuah tantangan yang menarik bagi para intrapreneur.
Orang-orang dengan jiwa intrapreneurship yang kuat dalam dirinya tidak akan lari ketika menemui masalah. Mereka justru akan menggunakan momen tersebut untuk mengasah skill penyelesaian masalah, pengendalian emosi dan komunikasi.
Alhasil, seorang intrapreneur mempunyai manajemen resiko dan kecerdasan emosional yang lebih baik ketimbang pegawai biasa.
4. Bertanggung Jawab dan Berkomitmen
Ciri-ciri seorang intrapreneur yang baik selanjutnya adalah mempunyai rasa tanggung jawab serta komitmen kerja yang baik. Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, sosok intrapreneur menolak untuk menyerah pada keadaan. Mereka akan berusaha mencari cara terbaik untuk menuntaskan tugas-tugas dengan penuh tanggung jawab.
5. Mampu Menyelesaikan Masalah
Tidak hanya berani menghadapi masalah, sosok intrapreneur juga punya cara-cara cerdas dan logis untuk menuntaskan akar problem. Hal ini biasa disebut dengan strategic thinking.
Mereka dapat menganalisa letak masalah lalu memetakan berbagai ide solutif sebagai jawabannya. Proses ini juga dapat mencakup brainstorming, pengorganisasian sumber daya perusahaan, dan perancangan alur kerja yang strategis.
Tak lupa, para intrapreneur akan turut mengajak rekan-rekan timnya mengevaluasi hasil kinerja. Mereka pun menyambut penuh seluruh feedback yang diberikan demi mengimprovisasi pekerjaan di kemudian hari.
6. Berjiwa Kompetitif
Skill penting yang terakhir dari sosok intrapreneurship adalah mempunyai jiwa kompetitif yang sehat. Orang-orang ini tidak akan ragu untuk “menantang” diri sendiri maupun timnya untuk melampaui target yang telah dibuat, ataupun mengalahkan kompetitor. Alhasil, kinerja bisnis Anda dapat senantiasa bertumbuh dan menjadi yang nomor satu.
Contoh Intrapreneurship Adalah
Ada banyak sekali orang-orang yang hidupnya menjadi sukses berbekalkan skill intrapreneurship, lho! Berikut adalah beberapa contoh intrapreneur terkenal di dunia yang bisa Anda jadikan panutan:
Anjali Sud “CEO Vimeo”
Ia dulunya salah satu pegawai Dolby Lab. Namun seiring perkembangan YouTube, Anjali pun menemukan celah untuk berkompetisi sendiri. Akhirnya ia sukses menciptakan platform streaming film online berkualitas yang diberi nama Vimeo.
Ken Kutaragi “Founder PlayStation”
Siapa yang tidak tahu konsol game PlayStation? Permainan PlayStation yang melegenda ini ternyata diciptakan oleh Ken Kutaragi yang merupakan pegawai teknisi Sony Entertainment.
Kutaragi mendapat inspirasi dari konsol game Nintendo yang sempat populer pada masa itu. Meski sempat mendapat penentangan dari tim Sony, ia tetap gigih memperjuangkan ide kreatifnya dan berhasil mengembangkan produk saingan Nintendo yakni PlayStation.
Paul Buchheit “Developer Gmail”
Terakhir ada Paul Buchheit, salah satu karyawan Google yang mencetuskan ide pengembangan Gmail (Google Mail). Sama seperti Kutaragi, idenya sempat ditolak oleh atasannya. Namun melalui aksi pantang menyerah, Buccheit berhasil mengembangkan software layanan email paling mutakhir yang kini dipakai miliaran orang di seluruh dunia.
Kelebihan dan Kekurangan Intrapreneurship Adalah
Semangat intrapreneurship nyatanya tetap tidak terlepas dari berbagai kelebihan maupun kekurangan. Adapun beberapa keuntungan yang bisa kita petik jika mempunyai jiwa intrapreneur adalah:
- Mampu mendongkrak keuntungan bisnis dan keberhasilan perusahaan, baik di kancah nasional maupun global.
- Mudah menghadirkan inovasi produk, penawaran maupun kinerja perusahaan.
- Memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan potensi diri mereka.
- Menaikkan angka produktivitas karyawan perusahaan.
- Menambah loyalitas karyawan terhadap perusahaan, sebab mereka dapat bekerja sembari mengembangkan passion.
- Mengungguli persaingan di pasaran. Kompetitor akan sulit mengikuti kegesitan inovasi bisnis Anda.
- Mengefektifkan modal bisnis, karena Anda telah memaksimalkan sumber daya internal perusahaan semaksimal mungkin.
Namun di balik semua keuntungan tersebut, tetap ada berbagai tantangan terhadap skill intrapreneurship yang wajib Anda waspadai:
- Terdapat kemungkinan perusahaan menolak ide-ide inovatif dari pegawai. Contohnya seperti pada kasus Ken Kutaragi dan Paul Buccheit.
- Masih ada perusahaan yang tidak mampu memfasilitasi kebutuhan karyawannya secara optimal.
- Masalah komunikasi antara sesama rekan kerja maupun atasan dengan bawahan.
- Masalah keterbatasan sumber daya manusia di perusahaan.
- Masalah-masalah lain yang berpotensi muncul, seperti bersikap gegabah, minim reward atau apresiasi, dan persaingan politik antar karyawan yang tidak sehat.
6 Strategi Mudah Mengasah Skill Intrapreneurship Adalah
Bagaimana caranya menumbuhkan jiwa intrapreneurship dalam diri seseorang? Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, perusahaan juga turut andil dalam mengasah jiwa intrapreneurship karyawannya.
Berikut adalah 6 strategi mudah untuk menciptakan skill intrapreneur berkualitas yang bisa Anda terapkan di lingkungan perusahaan.
1. Memberikan Kesempatan Bagi Karyawan untuk Berkembang
Tips pertama untuk mengasah skill intrapreneur karyawan adalah dengan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan kemampuan dirinya.
Sediakan fasilitas yang memadai demi memudahkan karyawan bekerja. Pun sebisa mungkin posisikan karyawan sesuai dengan minat dan passion-nya di perusahaan.
Misal ada karyawan Anda yang mempunyai keterampilan menulis. Anda bisa menempatkannya sebagai content writer atau copywriter, sehingga ia dapat terus mengembangkan skill-nya.
2. Menampung Ide-Ide Karyawan
Selalu tampung ide-ide yang dilontarkan oleh karyawan Anda dalam sesi diskusi. Strategi ini bisa memupuk keberanian public speaking serta rasa toleransi antar karyawan. Siapa tahu juga dari sini Anda bisa memperoleh ide-ide inovatif segar untuk diterapkan ke strategi pemasaran.
Ada banyak momen di mana Anda bisa mengumpulkan ide-ide dari rekan kerja. Misalnya ketika meeting, sesi brainstorming, ataupun menyelenggarakan event menarik seperti hackaton.
3. Memilah dan Menganalisis Gagasan
Setelah mengumpulkan ide-ide, kemudian lanjutkan dengan memilah dan menganalisisnya. Tentu tidak semua ide yang dilontarkan rekan kerja bisa selaras dengan visi misi atau target perusahaan.
Anda juga perlu memerhatikan goals perusahaan yang hendak dicapai. Tanyakan kepada diri Anda kembali, “Apakah ide tersebut bisa dikembangkan untuk menggapai target? Jika iya, bagaimanakah rancangan alur strateginya?
4. Mengadakan FGD (Focus Group Discussion)
Sesekali adakan juga sesi FGD (Focus Group Discussion). Acara ini merupakan sesi diskusi santai yang bertujuan untuk mengakrabkan seluruh anggota kerja. Mereka dapat mengasah kemampuan berkomunikasi serta memahami satu sama lain. Lalu sebagai pemimpin, Anda bisa turut menilai anggota mana yang mempunyai potensi intrapreneur.
5. Memilih Pemimpin yang Berkualitas
Alangkah baiknya jika setiap divisi di perusahaan Anda mempunyai pemimpinnya masing-masing. Anda bisa merekrut leader dari karyawan yang paling besar potensi intrapreneurnya. Strategi ini dapat mengasah jiwa kepemimpinan dalam diri anggota, sekaligus meringankan beban kerja Anda dalam memonitor aktivitas bisnis.
6. Melakukan Evaluasi Bersama
Tips terakhir menumbuhkan jiwa intrapreneur adalah rutin melakukan evaluasi bersama para anggota. Momen ini biasanya dilakukan di akhir pelaksanaan kinerja atau secara berkala mengikuti jadwal-jadwal yang telah direncanakan. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang perlu ditingkatkan perusahaan demi memaksimalkan potensi intrapreneurship karyawannya.
Demikianlah pembahasan artikel kali ini seputar arti intrapreneurship dalam dunia kewirausahaan. Ayo segera aplikasikan ilmu bisnis ini untuk memajukan kualitas perusahaan Anda!
Mau mendapat lebih banyak ilmu digital marketing terbaru? Yuk baca terus koleksi artikel MARKEY di https://markey.id/ atau via MARKEY APP di Playstore dan Appstore. Sampai jumpa lagi!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.