Media Bisnis Online | by APPKEY

Home Blog Page 18

Buzz Marketing | Definisi, Jenis, Contoh | Panduan Lengkap

0
buzz marketing Image by pch.vector on Freepik

Mau tahu gimana cara pakai strategi buzz marketing biar brand kamu makin dikenal di tahun 2023? Ingin tahu lebih banyak soal bagaimana memanfaatkan kekuatan keterlibatan pelanggan dan kelangkaan untuk bikin kampanye yang memukau? Artikel ini pas banget untuk kamu!

Di sini, kita akan jelajahi berbagai cara jitu dalam pemasaran buzz, mulai dari yang paling sederhana sampai yang super kreatif. Ada juga strategi untuk bikin kampanye yang sukses, langkah-langkah membuat tagar yang menarik, dan contoh keren dari merek-merek terkenal seperti Shopee dan Traveloka. Dilansir dari peepstrategy.com, berikut pembahasan selengkapnya tentang buzz marketing. Yuk disimak!

Apa Itu Buzz Marketing?

buzz marketing

Photo by Merakist on Unsplash

Pemasaran buzz adalah teknik pemasaran yang memanfaatkan kekuatan dari omongan orang dari mulut ke mulut untuk bikin heboh soal produk atau kampanye. Ini adalah cara yang hemat biaya tapi sangat kuat untuk mempromosikan sesuatu. Pemasaran buzz itu bekerja dengan bikin semangat dan gosip seputar produk atau layanan, sehingga orang-orang penasaran dan mulai ngomongin ke teman-temannya. Tujuannya adalah bikin ‘buzz’ atau heboh yang cepat tersebar secara alami melalui media sosial, yang akhirnya akan meningkatkan popularitas merek dan penjualan.

Cara kerja pemasaran buzz ini unik dan berbeda dari jenis pemasaran lain. Ini lebih fokus pada audience tertentu dan menciptakan efek viral yang bikin orang langsung terlibat. Plus, ini nggak butuh kampanye yang lama atau dana yang besar.

Pakar pemasaran buzz, Mark Hughes, punya enam “tombol buzz” yang penting untuk suksesnya kampanye: surprise (efek kejutan), envy (efek iri), tribal (berkenaan dengan suku), mystery (efek misteri), outrageous (efek memalukan), dan pleasure (kesenangan). Ini semua bisa bikin reaksi emosional dari konsumen, membuat mereka merasa terhubung dengan merek dan mau berbagi pengalaman dengan orang lain.

Jenis-Jenis Buzz Marketing

Pemasaran buzz adalah cara keren untuk membuat orang berbicara tentang produk atau merek yang kamu tawarkan. Yuk, kita pelajari lebih lanjut jenis-jenisnya.

1. Taboo Buzz Marketing

Kadang-kadang, membicarakan sesuatu yang kontroversial atau tabu bisa membuat orang penasaran. Ini bisa jadi kunci sukses! Tapi hati-hati, ya. Jangan sampai berlebihan hingga membuat orang marah. Dengan pendekatan yang tepat, kamu bisa menggunakannya untuk menarik perhatian orang ke produkmu.

Contoh dari jenis pemasaran buzz ini:

Benetton’s Unhate Campaign (2011): Benetton meluncurkan iklan yang menampilkan pemimpin dunia yang berpelukan dan berciuman. Ini menciptakan kontroversi besar dan banyak perdebatan, tetapi juga meningkatkan kesadaran tentang merek dan misi perdamaian mereka.

Promosi Produk Rokok: Di Indonesia, iklan produk tembakau adalah hal yang cukup sensitif dan bisa dibilang tabu. Beberapa merek pernah menggunakan strategi ini untuk menarik perhatian, meski sering kali berisiko dan menimbulkan kontroversi.

2. Unusual Buzz Marketing

Kamu tahu Apple, kan? Mereka sering meluncurkan produk dengan cara yang tidak terduga dan unik. Nah, itu contoh bagus dari pemasaran buzz yang tidak biasa. Kamu juga bisa kok, membuat sesuatu yang benar-benar beda dan mengejutkan pelanggan.

Contoh dari jenis pemasaran buzz ini:

Red Bull Stratos (2012): Red Bull mensponsori Felix Baumgartner dalam loncatan dari stratosfer. Acara live streaming yang tidak biasa ini menarik jutaan penonton dan meningkatkan kesadaran merek Red Bull sebagai merek yang inovatif dan berani.

Peluncuran Gojek: Saat Gojek pertama kali diluncurkan, ide transportasi ojek berbasis aplikasi adalah sesuatu yang sangat baru dan tidak biasa. Hal ini menciptakan banyak perbincangan dan menjadi fenomena di Indonesia.

3. Remarkable Buzz Marketing

Pernah lihat iklan yang benar-benar mengesankan dan tak terlupakan? Itu adalah contoh dari pemasaran buzz yang luar biasa. Ide-ide kreatif yang mengesankan bisa membuat orang terus membicarakan produkmu.

Contoh dari jenis pemasaran buzz ini:

Tesla’s Cybertruck Unveiling (2019): Tesla mengungkapkan Cybertruck dengan desain yang luar biasa dan berbeda dari truk lain. Peluncuran ini menciptakan gelombang besar di media sosial dan menciptakan banyak perbincangan di sekitar produk dan mereknya.

Konser “Waktunya Spotify”: Spotify merayakan peluncuran resminya di Indonesia dengan konser luar biasa yang menampilkan beberapa artis terkenal. Ini menjadi salah satu acara yang banyak diperbincangkan di media sosial.

4. Outrageous Buzz Marketing

Ini mungkin terdengar aneh, tapi kadang-kadang membuat orang bereaksi keras bisa berfungsi. Ini tentang menciptakan sesuatu yang begitu berani atau kontroversial hingga semua orang berbicara tentang itu. Tapi ingat, pendekatan ini butuh perhatian ekstra agar tidak salah langkah.

Contoh dari jenis pemasaran buzz ini:

Burger King’s “Proud Whopper” (2014): Burger King meluncurkan Whopper dengan pembungkus pelangi selama hari perayaan LGBT di San Francisco. Ini adalah pernyataan memalukan dan berani tentang kesetaraan yang menciptakan banyak buzz positif.

Kampanye Tokopedia dengan BTS: Tokopedia, platform e-commerce terkemuka di Indonesia, menggandeng grup musik terkenal BTS dalam kampanye iklannya. Meskipun ini adalah strategi yang luar biasa, beberapa penggemar lokal merasa bahwa cara mereka menggambarkan BTS dalam iklan tersebut kurang sesuai.

5. Hilarious Buzz Marketing

Siapa yang tidak suka tertawa? Kampanye yang lucu bisa menjadi cara yang hebat untuk menghubungkan orang dengan merekmu. Misalnya, iklan Old Spice yang kocak itu. Lucu, kan? Nah, itu bisa kamu lakukan juga!

Contoh dari jenis pemasaran buzz ini:

Dollar Shave Club’s Launch Video (2012): Video peluncuran mereka yang kocak memperkenalkan layanan dengan humor yang benar-benar unik dan menarik, membantu mereka membangun basis pelanggan yang besar dalam waktu singkat.

Iklan Indomie “Kriuk Kriuk”: Indomie telah menciptakan sejumlah iklan yang lucu dan menghibur yang menggambarkan bagaimana orang Indonesia menyukai mie instan mereka. Dengan humor dan cerita yang relatable, mereka berhasil menciptakan buzz di kalangan konsumen.

6. Secret Buzz Marketing

Siapa yang tidak suka tertawa? Kampanye yang lucu bisa menjadi cara yang hebat untuk menghubungkan orang dengan merekmu. Misalnya, iklan Old Spice yang kocak itu. Lucu, kan? Nah, itu bisa kamu lakukan juga!

Contoh dari jenis pemasaran buzz ini:

Apple’s Product Launches: Apple terkenal dengan kemampuannya untuk menjaga rahasia tentang produk baru mereka sebelum peluncuran resmi. Mereka sering menggoda produk dengan pesan yang samar-samar dan kriptis, menciptakan antisipasi dan kegembiraan di antara penggemar dan media.

Teaser Xiaomi untuk Produk Baru: Xiaomi Indonesia sering menggoda penggemarnya dengan petunjuk dan teaser tentang produk baru yang akan diluncurkan. Ini menciptakan misteri dan antisipasi yang berhasil menggaet perhatian konsumen.

Pemasaran buzz itu seru, dan ada banyak cara untuk melakukannya. Apakah kamu ingin mencoba yang tabu, tidak biasa, luar biasa, memalukan, lucu, rahasia, yang terpenting adalah mengenal audiens targetmu dan menciptakan sesuatu yang akan membuat mereka berbicara. Dengan pendekatan yang tepat, kamu bisa membuat kampanye pemasaran buzz yang efektif yang akan melibatkan audiens targetmu dan menghasilkan buzz yang besar. 

Kenapa Harus Pakai Buzz Marketing?

1. Hemat Biaya

Pemasaran buzz bisa jadi lebih murah daripada iklan biasa. Kamu tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk TV atau radio. Yang penting, orang-orang mulai berbicara tentang produkmu.

2. Keterlibatan Audiens Lebih Tinggi

Kamu bisa lebih dekat dengan pelangganmu. Kamu bisa tahu apa yang mereka suka, dan mereka bisa lebih terlibat dengan merekmu.

3. Jangkauan Lebih Luas

Dengan cara ini, kamu bisa menjangkau lebih banyak orang. Bahkan orang yang tadinya tidak tahu tentang bisnismu sekalipun.

4. Penjualan Lebih Cepat

Ketika banyak orang berbicara tentang produkmu, penjualan bisa naik dengan cepat. Ini juga bisa meningkatkan pengembalian investasi atau ROI.

Strategi Membuat Kampanye Buzz Marketing yang Sukses

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar strategi marketing ini sukses: 

1.Kenali Audiens Kamu

Pahami siapa yang akan kamu sasar, apa yang mereka inginkan, dan di mana kamu bisa menemukan mereka. Gunakan penelitian untuk menyesuaikan pesan kamu dan memanfaatkan kekuatan efek jaringan.

2.Promosikan Kampanye Kamu Sebelumnya

Bangun antisipasi dengan menggoda kampanye kamu sebelum peluncuran. Jadilah seperti Apple dalam membuat orang penasaran tentang produk terbaru kamu.

3.Buat Tagar (Hashtag) Bermerek

Gunakan tagar yang cerdas untuk membangun kesadaran merek dan membantu orang menemukan konten kamu. Seperti yang dilakukan Uber, kamu bisa memberikan insentif bagi yang berbagi.

4.Beri Pelanggan Alasan untuk Terlibat

Buat mereka merasa spesial dengan memberikan penghargaan, gunakan humor, dan manfaatkan rasa urgensi dengan FOMO.

5.Lakukan Kampanye Pemasaran Video

Buat konten video yang menarik dengan pesan yang disesuaikan. Ajak pelanggan untuk bertindak dan lacak keberhasilannya seperti yang dilakukan Starbucks.

6.Temukan Influencer yang Tepat

Cari orang yang memiliki hubungan dengan audiens kamu dan yang benar-benar tertarik pada produk kamu. Kolaborasi dengan mereka untuk meningkatkan kesadaran merek.

buzz marketing

Photo by Merakist on Unsplash

Contoh Kesuksesan Melalui Buzz Marketing

Berikut adalah beberapa contoh inspiratif pengaplikasian pemasaran buzz:

  1. Gojek – #PastiAdaJalan Campaign
    • Konsep: Kampanye ini difokuskan pada semangat positivisme dan kemandirian yang mendorong orang untuk menemukan solusi dalam situasi sulit.
    • Pelaksanaan: Gojek meluncurkan video inspiratif, berbagi cerita sukses dari pengemudi dan pengguna layanan mereka, dan menggunakan tagar #PastiAdaJalan di media sosial.
    • Hasil: Kampanye ini berhasil membangkitkan emosi positif dan kesadaran merek yang tinggi, memperkuat posisi Gojek sebagai platform serbaguna yang membantu kehidupan sehari-hari orang Indonesia.
  2. Indomie – #KriukKriukBikinHappy Campaign
    • Konsep: Kampanye ini menggabungkan keceriaan dan kelezatan Indomie dengan momen kebahagiaan sehari-hari.
    • Pelaksanaan: Indomie mengadakan kompetisi di media sosial dimana pengguna bisa berbagi foto atau video momen bahagia mereka sambil menikmati Indomie, dengan tagar #KriukKriukBikinHappy.
    • Hasil: Kampanye ini berhasil menghubungkan merek dengan emosi positif dan keseharian, meningkatkan interaksi dengan konsumen, dan memperkuat posisi Indomie sebagai comfort food bagi banyak orang Indonesia.
  3. Tokopedia – WIB (Waktu Indonesia Belanja)
    • Konsep: WIB adalah acara belanja online bulanan yang menawarkan berbagai diskon dan promosi menarik.
    • Pelaksanaan: Tokopedia menggabungkan iklan televisi, selebriti, influencer, dan media sosial untuk menyebarkan berita tentang penawaran eksklusif dan acara WIB.
    • Hasil: WIB telah menjadi acara yang ditunggu-tunggu, menarik jutaan pembeli, dan meningkatkan penjualan dan kesadaran merek Tokopedia.
  4. Traveloka – #ExploreYourIndonesia Campaign
    • Konsep: Kampanye ini bertujuan mempromosikan pariwisata lokal dan menunjukkan keindahan Indonesia.
    • Pelaksanaan: Traveloka mengajak pengguna untuk berbagi foto dan cerita perjalanan lokal mereka menggunakan tagar #ExploreYourIndonesia.
    • Hasil: Kampanye ini tidak hanya meningkatkan penggunaan aplikasi Traveloka tetapi juga membantu mempromosikan pariwisata dalam negeri.
  5. Shopee – Shopee Road to 12.12 Birthday Sale 
    • Konsep: Menggunakan angka kembar dan mengundang selebriti terkenal, acara ini berhasil menjadi salah satu pemasaran buzz yang sukses.
    • Pelaksanaan: Shopee Indonesia mengadakan konser online “Shopee Road to 12.12 Birthday Sale” dengan menghadirkan BLACKPINK, girl band Korea Selatan yang sangat populer.
    • Hasil: Acara ini menarik jutaan penonton dan menjadi trending topic di media sosial, yang akhirnya menghasilkan peningkatan pesat dalam jumlah pengguna dan transaksi pada hari tersebut.

Kesimpulan

Buzz marketing telah menjadi salah satu cara paling ampuh untuk meningkatkan kesadaran merek dan penjualan di tahun 2023. Kamu bisa memanfaatkannya dalam berbagai cara, dari yang luar biasa hingga yang lucu, dari yang rahasia hingga yang memalukan – semuanya ada di ujung jari kamu!

Untuk berhasil dalam pemasaran buzz, yang perlu kamu lakukan adalah mengenali audiens target kamu, menciptakan tagar yang unik, memakai video, mengajak influencer, dan menghargai pelanggan yang terlibat. Dengan cara ini, kamu bisa membuka pintu ke dunia pemasaran yang menarik, dan menciptakan kampanye yang luar biasa untuk tahun 2023 dan seterusnya!

Bonus: Frequently Asked Question (FAQ)

Apa perbedaan antara pemasaran viral dan buzz?

Viral dan buzz marketing berbeda. Pemasaran viral menyebar lewat orang per orang, sedangkan pemasaran buzz langsung menyebar ke grup besar.

Seberapa efektif pemasaran buzz?

Sangat efektif! Itu bisa sangat mempengaruhi keputusan belanja dan hemat biaya. Misalnya, 92% konsumen lebih percaya rekomendasi dari teman atau keluarga daripada promosi lain. Jadi, kalau kamu mau meningkatkan jangkauan, pemasaran buzz adalah cara yang bagus.

Bisnis apa yang menggunakan pemasaran buzz?

Dari bisnis kecil hingga besar, banyak yang menggunakan pemasaran buzz. Kampanye influencer, aksi gerilya, konten media sosial yang cerdas, semuanya bisa membantu menarik perhatian konsumen.

*thumbnail source: <a href=”https://www.freepik.com/free-vector/business-data-analysis-hand-holding-megaphone-computer-screen-smart-marketing-digital-payment-flat-vector-illustration-internet-communication-concept-banner-landing-web-page_26921518.htm#page=2&query=buzz%20marketing&position=23&from_view=search&track=ais”>Image by pch.vector</a> on Freepik

Ingin mendapatkan lebih banyak tips penting tentang pengelolaan bisnis dan bisnis online? Follow MARKEY adalah solusinya! Klik https://markey.id/ atau download MARKEY APP di Play Store maupun AppStore agar tidak ketinggalan info artikel bisnis terbaru setiap hari. Sampai jumpa lagi!

Strategi Pemasaran Sampling Produk | Pengertian, Jenis, dan Contohnya

0
sampling produk Image by vectorjuice on Freepik

Strategi pemasaran sangat beragam dan bergantung pada jenis produk serta target pasar yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Salah satu strategi yang telah terbukti efektif dalam banyak kasus adalah strategi pemasaran dengan sampling produk. Strategi ini melibatkan penyebaran produk atau sampel produk secara gratis kepada konsumen potensial, memungkinkan mereka mencoba produk sebelum membeli. Strategi ini umumnya digunakan saat meluncurkan produk baru atau saat mencoba untuk menarik perhatian terhadap produk yang sudah ada. Dilansir dari evolveactivation, berikut pembahasan selengkapnya. Yuk disimak!

Apa itu Strategi Pemasaran dengan Sampling Produk? 

sampling produk
Photo by Isaac Smith on Unsplash

Strategi pemasaran dengan sampel produk sebenarnya sederhana. Anda mungkin sudah pernah melihat contohnya di pasar swalayan atau mall. Inilah saat di mana seorang penjual memberikan sampel makanan gratis, atau kosmetik misalnya, untuk Anda coba. Ide ini adalah supaya Anda bisa mencicipi atau merasakan produk tersebut sebelum memutuskan untuk membelinya.

Strategi ini, dikenal juga sebagai strategi pemasaran sampling produk, digunakan oleh banyak perusahaan untuk mempromosikan produk baru mereka. Konsepnya mirip seperti test drive mobil, di mana Anda bisa mencoba mobil tersebut sebelum memutuskan untuk membelinya.

Mengapa Strategi Ini Penting? 

Strategi pemasaran ini penting terutama saat pasar sudah penuh dengan produk serupa. Dengan memberikan sampel produk, perusahaan berkesempatan untuk menunjukkan kualitas produk mereka secara langsung kepada konsumen. Ini memberikan keuntungan karena konsumen tidak perlu mengandalkan kata-kata penjual saja, tetapi dapat langsung merasakan kualitas produknya.

Singkatnya, berikut adalah beberapa manfaat dari strategi sampling produk:

  1. Menarik orang untuk mencoba produk Anda.
  2. Memungkinkan konsumen merasakan produk Anda secara langsung.
  3. Meningkatkan kesadaran dan keterlibatan merek.
  4. Membangun loyalitas merek dengan lebih cepat dan efektif.
  5. Mendapatkan umpan balik yang jujur dari konsumen.
  6. Membantu Anda menentukan audiens target untuk pertumbuhan pasar dan merencanakan strategi pemasaran selanjutnya.

Jenis Sampling Produk yang Umum Digunakan

Ada beberapa jenis metode sampling pada produk yang umum digunakan dan menghasilkan ROI positif:

  1. Meluncurkan produk baru: Saat merilis produk baru, salah satu cara terbaik untuk membangun antusiasme adalah dengan memberikan sampel produk tersebut kepada konsumen. Hal ini bisa dilakukan melalui berbagai acara atau tempat penjualan, sehingga menciptakan ‘buzz’ di pasar tentang produk baru tersebut.
  2. Sampel untuk promosi di media sosial: Dengan kemajuan teknologi, media sosial telah menjadi platform penting untuk mempromosikan produk. Oleh karena itu, strategi ini juga harus memasukkan komponen pemasaran media sosial. Misalnya, memberikan sampel produk kepada influencer atau pemimpin opini untuk dibagikan pengalamannya di media sosial.
  3. Sampel untuk mendapatkan ulasan: Ulasan positif dari konsumen sangat penting untuk keberhasilan produk. Oleh karena itu, memberikan sampel produk dapat menjadi cara efektif untuk mengumpulkan lebih banyak ulasan yang membantu meningkatkan reputasi produk di mata konsumen.

Mengapa Strategi Pemasaran Sampling Produk Dikatakan Efektif?

Strategi pemasaran dengan sampling pada produk adalah cara yang sangat efektif untuk memperkenalkan produk Anda ke calon pelanggan. Bayangkan, Anda bisa langsung menempatkan produk Anda di tangan pelanggan. Mereka bisa mencoba produk tersebut dan, jika beruntung, akan tertarik untuk membeli lebih banyak. Dengan strategi ini, pelanggan bisa merasa lebih yakin dan senang saat memutuskan untuk membeli produk baru.

Strategi pemasaran ini tidak hanya memberikan nilai secara langsung, tapi juga memiliki dampak jangka panjang terhadap penjualan. Anda bisa melacak efektivitas strategi ini hingga satu tahun atau lebih, dibandingkan dengan strategi pemasaran seperti kupon yang biasanya hanya bisa dilacak efektivitasnya dalam dua hingga empat bulan.

Jadi, jika Anda memasukkan strategi ini ke dalam kampanye pemasaran Anda, bisnis Anda berpotensi mendapatkan hasil yang baik dan bahkan bisa membuat pesaing Anda terpukau. Bayangkan, pelanggan yang bingung antara mencoba produk baru atau tetap setia pada produk lama mereka, bisa terbantu dengan adanya strategi sampling ini. Mereka bisa mencoba produk baru Anda dan mungkin saja jatuh hati.

Namun, sebagus apapun strategi ini, efektivitasnya tetap harus diimbangi dengan perencanaan dan pengelolaan yang baik. Memproduksi sampel produk dan mendistribusikannya tentu membutuhkan biaya. Itulah mengapa Anda perlu merencanakan kampanye Anda dengan hati-hati. Jika perlu, kerja sama dengan agen pemasaran yang berpengalaman dalam strategi sampling product bisa membantu Anda memaksimalkan anggaran dan memastikan produk Anda dipromosikan dengan cara yang tepat.

Satu hal lagi yang membuat strategi ini efektif adalah karena tidak semua merek menggunakan strategi ini. Jadi, jika Anda memutuskan untuk menggunakan strategi ini, Anda sudah berada selangkah lebih maju dibandingkan dengan banyak merek lainnya. Tentu saja, strategi ini tidak cocok untuk semua jenis produk, misalnya kapal pesiar mewah. Namun, bagi banyak merek, terutama di industri barang konsumsi, strategi ini bisa sangat bermanfaat jika diterapkan dengan benar.

Apakah Sampling Produk Adalah Cara Paling Efektif untuk Meningkatkan Penjualan Produk?

Menerapkan strategi pemasaran melalui sampling pada produk bisa menjadi teknik penjualan yang sangat efektif jika dilakukan dengan tepat dan di tempat yang sesuai. Berikut dua hal yang perlu diperhatikan:

  1. Lakukan sampling di tempat di mana pelanggan dapat langsung membeli produk tersebut. Dengan begitu, pelanggan tidak hanya mengetahui kualitas produk Anda, tapi juga tahu di mana mereka bisa membelinya di masa mendatang. Ini juga memungkinkan pembelian produk Anda menjadi sebuah kebiasaan bagi mereka.
  2. Lakukan sampling di tempat yang sering dikunjungi oleh audiens target Anda. Misalnya, jika Anda menjual headphone, coba lakukan sampling di festival musik.

Hal ini karena, pelanggan cenderung merasa lebih yakin untuk membeli suatu produk jika mereka sudah mencobanya terlebih dahulu. Jadi, strategi ini sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan minat pelanggan terhadap produk baru atau yang sudah ada.

Lalu, Berapa Biaya untuk Melakukan Sampling Produk kepada Konsumen?

Merencanakan distribusi sampel produk mungkin terlihat mudah, namun ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Saat merancang strategi pemasaran Anda, Anda harus memperhitungkan biaya pengembangan dan distribusi sampel produk.

Misalnya, biaya penyewaan tempat. Biaya ini sangat bervariasi, tergantung pada lokasi dan jenis acara yang Anda rencanakan. Sebagai contoh, biaya penyewaan tempat di Jakarta bisa berkisar dari Rp 5 juta hingga Rp 50 juta per hari, atau bahkan lebih untuk lokasi yang sangat mewah.

Anda juga perlu mempertimbangkan biaya penyimpanan. Jika Anda berencana mendistribusikan ribuan sampel produk ke berbagai tempat, Anda mungkin memerlukan tempat untuk menyimpannya. Beberapa kota menyediakan unit penyimpanan sementara dengan harga yang terjangkau. Hanya saja, Anda harus memperhitungkan perbedaan biaya penyimpanan antara produk yang harus disimpan dalam suhu terkontrol dan produk biasa.

Selain itu, Anda juga perlu mempertimbangkan biaya transportasi. Mungkin beberapa perusahaan besar sudah memiliki jaringan distribusi internal mereka sendiri, namun jika Anda adalah perusahaan kecil, Anda mungkin harus mempertimbangkan untuk menyewa van untuk mengangkut stok sampel produk ke dan dari acara.

sampling produk
Photo by Ellena McGuinness on Unsplash

Contoh Strategi Sampling Produk dari Berbagai Usaha

Berikut adalah beberapa contoh strategi pemasaran dengan sampel produk yang bisa menjadi inspirasi:

  1. Ben & Jerry’s: Merek es krim ini terkenal karena gerobak es krim gratis yang mereka gunakan untuk mendistribusikan sampel produk ke berbagai tempat di seluruh dunia. Tujuan mereka adalah untuk memberikan pelanggan pengalaman mencicipi es krim mereka sebelum membeli. Ini telah membantu mereka membangun basis pelanggan setia.
  2. Kopi Kapal Api: Perusahaan kopi ini telah melakukan beberapa acara sampel produk, di mana mereka menawarkan cangkir kopi gratis kepada pengunjung. Ini memungkinkan konsumen mencoba kopi mereka sebelum membeli, dan juga membantu membangun kesadaran merek.
  3. Red Bull: Perusahaan minuman energi ini terkenal karena tim pemasaran mobil mereka yang sering berkeliling di berbagai acara dan tempat ramai untuk membagikan sampel produk gratis. Strategi ini membantu mereka membangun kesadaran merek dan menjangkau konsumen baru.
  4. Indomie: Merek mi instan ini seringkali membagikan sampel produk mereka di supermarket atau pasar swalayan, memungkinkan konsumen mencoba produk baru sebelum membeli. Mereka juga sering melakukan sampling pada produk mereka di berbagai acara, seperti festival kuliner.
  5. Wardah: Merek kosmetik lokal ini juga sering menggunakan strategi sampling, terutama saat meluncurkan produk baru. Mereka biasanya memberikan sampel produk kepada influencer dan juga melalui media sosial untuk mempromosikan produk baru dan menjangkau konsumen yang lebih muda.

Strategi sampling produk telah terbukti efektif dalam memperkenalkan produk baru dan membangun kesadaran merek. Meskipun ada biaya yang terlibat, seperti biaya pembuatan dan distribusi sampel, manfaat jangka panjang seringkali melebihi biaya tersebut. Oleh karena itu, ini bisa menjadi strategi yang baik bagi banyak perusahaan untuk mempertimbangkan.

Kesimpulan

Strategi pemasaran dengan sampling produk telah terbukti efektif dalam memperkenalkan produk baru ke pasar dan mempertahankan kehadiran produk yang sudah ada. Meskipun ada beberapa biaya yang terlibat, seperti biaya pembuatan sampel dan distribusi, manfaat jangka panjang seperti peningkatan kesadaran merek, pembangunan loyalitas pelanggan, dan umpan balik konsumen yang berharga seringkali lebih dari sekadar menutupi biaya tersebut. Bagaimanapun, perencanaan dan pengelolaan yang baik adalah kunci untuk memaksimalkan efektivitas dan efisiensi strategi ini.

*thumbnail source: <a href=”https://www.freepik.com/free-vector/beauty-box-abstract-illustration_20770172.htm#query=sampling%20product&position=0&from_view=search&track=ais”>Image by vectorjuice</a> on Freepik

Ingin mendapatkan lebih banyak tips penting tentang pengelolaan bisnis dan bisnis online? Follow MARKEY adalah solusinya! Klik https://markey.id/ atau download MARKEY APP di Play Store maupun AppStore agar tidak ketinggalan info artikel bisnis terbaru setiap hari. Sampai jumpa lagi!

Dasar-dasar Strategi Marketing | Panduan Terpadu untuk Pemasaran

0
strategi marketing

Tidak peduli apakah Anda bagian dari perusahaan besar atau pemilik bisnis kecil yang baru saja merintis usaha, setiap bisnis memerlukan strategi marketing atau pemasaran yang bagus. Strategi ini bertujuan untuk membangun kesadaran tentang merek Anda dan menarik pelanggan baru. Mungkin terdengar mudah, tapi untuk merumuskannya sendiri terutama jika Anda belum berpengalaman, bisa jadi tantangan besar.

Strategi pemasaran yang baik mempertimbangkan setiap detail dari proses pemasaran, mulai dari memahami pasar Anda, menetapkan anggaran, hingga berbagai aspek lain yang harus diperhatikan. Dalam panduan ini, kita akan membahas beberapa strategi pemasaran terbaik dan bagaimana Anda bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan laba dalam waktu singkat. Dilansir dari sixads.net, berikut pembahasan selengkapnya. Yuk disimak!

Apa itu Strategi Marketing atau Pemasaran?

strategi marketing
Photo by Campaign Creators on Unsplash

Pertama-tama, kita perlu memahami apa itu strategi marketing atau pemasaran. Strategi pemasaran adalah rencana yang digunakan oleh pemasar untuk merinci berbagai kampanye dan model pemasarannya. Tujuannya adalah membuat pelanggan tertarik pada produk atau layanan Anda.

Untuk merumuskan strategi pemasaran yang efektif, ada empat hal penting yang harus Anda pahami:

  1. Siapa yang membeli produk atau layanan Anda (siapa pelanggan Anda?)
  2. Bagaimana memotivasi mereka untuk membeli atau tetap membeli produk atau layanan Anda.
  3. Siapa pesaing Anda dan apa strategi mereka.
  4. Bagaimana mengukur keberhasilan kampanye dan upaya pemasaran Anda.

Selanjutnya, strategi pemasaran Anda sebaiknya mencakup minimal lima “P” pemasaran:

  1. Product (Produk) – Apa yang Anda jual.
  2. Price (Harga) – Margin laba, anggaran pemasaran, dll.
  3. Place (Tempat) – Di mana dan platform apa yang akan Anda gunakan? (misalnya media sosial, email, atau offline)
  4. Promotion (Promosi) – Apa yang ingin Anda capai? (membangun kehadiran di media sosial, meningkatkan citra merek, mempromosikan produk baru, dll.)
  5. People (Orang) – Siapa target audiens Anda dan apa yang mendorong mereka?

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, Anda akan memiliki dasar yang kuat untuk merumuskan strategi pemasaran bisnis Anda.

Ada sedikit kebingungan antara ‘strategi pemasaran’, ‘rencana pemasaran’, dan ‘taktik pemasaran’. Meski ketiganya saling terkait, ada perbedaan yang harus dimengerti:

  1. Rencana Pemasaran: Rencana pemasaran adalah gambaran besar dari semua upaya pemasaran Anda. Ini mencakup semua kampanye yang Anda rencanakan dalam jangka waktu tertentu, tujuan dan target Anda, serta penelitian yang Anda lakukan untuk mendukung rencana tersebut.
  2. Strategi Pemasaran: Strategi pemasaran adalah bagian spesifik dari rencana pemasaran Anda. Misalnya, jika rencana pemasaran Anda adalah mempromosikan produk baru, Anda mungkin memiliki strategi khusus untuk memanfaatkan email marketing.
  3. Taktik Pemasaran: Taktik pemasaran adalah bagian operasional, detail tentang bagaimana Anda akan melaksanakan rencana dan strategi pemasaran. Misalnya, dalam strategi email marketing, taktik pemasaran bisa berupa rincian tentang jenis email yang akan dikirim, jadwal pengiriman, dan sebagainya.

Jenis Strategi Marketing atau Pemasaran

Pada intinya, pemasaran adalah seni mengkomunikasikan nilai produk atau jasa Anda kepada calon pelanggan. Ada banyak cara untuk melakukan ini, dan strategi pemasaran yang Anda pilih akan sangat bergantung pada model bisnis, target demografis, dan anggaran Anda. Berikut ini beberapa strategi pemasaran utama yang mungkin Anda temui:

  1. Pemasaran Media Sosial: Di era digital ini, media sosial adalah tempat yang sangat efektif untuk mempromosikan merek atau produk Anda. Dengan pemasaran media sosial, Anda bisa meningkatkan kesadaran merek dan menjangkau pelanggan baru.
  2. Pemasaran Email: Meski terdengar klasik, pemasaran email masih menjadi salah satu cara terbaik untuk menjangkau pelanggan dan mempertahankan hubungan dengan mereka. Dengan mengirimkan pesan yang menarik dan relevan, Anda bisa meraih perhatian pelanggan dan mendorong mereka untuk melakukan pembelian.
  3. Pemasaran Masuk (Inbound Marketing): Dengan pendekatan ini, Anda menarik pelanggan dengan konten yang menarik dan relevan. Ini bisa berupa posting blog, artikel, atau infografis yang membantu pelanggan memahami produk atau jasa Anda lebih baik.
  4. Pemasaran Konten: Pemasaran konten berkaitan erat dengan pemasaran masuk. Dengan pemasaran konten, Anda menciptakan dan membagikan konten yang menarik dan berharga untuk menarik dan menjaga pelanggan.
  5. Strategi Redaksi: Ini tentang merencanakan, membuat, dan mengelola konten Anda. Dengan strategi redaksi yang baik, Anda bisa memastikan bahwa konten Anda selalu konsisten dan relevan.
  6. Strategi Komunikasi Pemasaran: Ini tentang bagaimana Anda mengkomunikasikan nilai produk atau jasa Anda. Apakah Anda menggunakan humor, emosi, atau fakta dan statistik, pesan Anda harus jelas dan menarik.
  7. Pemasaran Digital: Ini melibatkan semua upaya pemasaran yang menggunakan internet atau perangkat elektronik. Ini bisa mencakup SEO, pemasaran media sosial, pemasaran email, dan banyak lagi.
  8. Pemasaran Internal: Ini adalah upaya untuk mempromosikan produk, layanan, atau budaya perusahaan Anda kepada karyawan, yang bisa membantu meningkatkan moral dan loyalitas di dalam perusahaan.
  9. Strategi Humas (Public Relations): Ini tentang manajemen reputasi merek Anda dan memastikan bahwa Anda memiliki hubungan yang baik dengan publik, media, dan pemangku kepentingan lainnya.
  10. Strategi SEO (Search Engine Optimization): Dengan SEO yang efektif, Anda bisa meningkatkan visibilitas online Anda dan menjangkau lebih banyak pelanggan.

Ingat, tidak ada satu strategi yang cocok untuk semua. Strategi pemasaran yang paling efektif untuk bisnis Anda akan bergantung pada banyak faktor, termasuk jenis bisnis Anda, target pasar Anda, dan anggaran Anda. Jadi, jangan takut untuk bereksperimen dan melihat apa yang paling berhasil untuk Anda.

Cara Membuat Strategi Marketing atau Pemasaran yang Efektif

Membuat strategi pemasaran yang efektif memang bukan hal yang sederhana, dan memerlukan banyak pertimbangan. Setiap bisnis memiliki kebutuhan dan tujuan yang berbeda, jadi tidak ada strategi pemasaran yang cocok untuk semua. Namun, ada beberapa elemen utama yang harus ada di setiap strategi pemasaran. Yuk kita bahas satu per satu.

  1. Kenali Audiens Anda: Pertama-tama, Anda perlu memahami siapa yang ingin Anda sasari. Coba pikirkan seperti apa orang-orang yang ingin Anda capai? Apa usia mereka? Di mana mereka tinggal? Apa pekerjaan mereka? Apa hobi dan minat mereka? Semakin banyak detail yang Anda ketahui tentang mereka, semakin mudah bagi Anda untuk berkomunikasi dengan mereka.
  2. Tentukan Lokasi Penjangkauan: Setelah Anda tahu siapa target Anda, tanyakan pada diri sendiri, di mana mereka biasanya menghabiskan waktu mereka? Bisa jadi di media sosial, di blog, di situs berita, atau bahkan di toko fisik. Mengetahui ini penting untuk menentukan di mana Anda harus memasarkan produk atau layanan Anda.
  3. Jelaskan Tujuan Anda: Selanjutnya, Anda harus tahu apa yang ingin Anda capai dari pemasaran Anda. Mungkin Anda ingin meningkatkan jumlah pengunjung situs web Anda, atau mungkin Anda ingin meningkatkan penjualan. Tujuan ini akan menentukan arah strategi pemasaran Anda.
  4. Ciptakan Rencana Tindakan: Setelah Anda mengetahui tujuan Anda, pikirkan bagaimana Anda bisa merangsang pelanggan potensial untuk melakukan tindakan yang Anda inginkan. Ini bisa berupa penawaran spesial, diskon, atau bahkan program rujukan. Harapannya adalah, tindakan ini akan mendorong pelanggan potensial untuk melakukan apa yang Anda inginkan.
  5. Ukur Kesuksesan: Terakhir, Anda harus memiliki cara untuk mengetahui apakah strategi pemasaran Anda berhasil atau tidak. Ini bisa melalui jumlah pengikut media sosial, jumlah penjualan, atau bahkan peringkat pencarian di Google. Dengan memiliki cara untuk mengukur kesuksesan, Anda dapat terus menyesuaikan dan memperbaiki strategi pemasaran Anda.

Semua poin di atas adalah elemen penting dalam membuat strategi pemasaran yang efektif. Ingatlah bahwa strategi pemasaran yang baik adalah yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan perubahan dalam bisnis dan pasar.

strategi marketing
Photo by Startaê Team on Unsplash

Contoh Strategi Pemasaran

Membuat strategi marketing atau pemasaran yang baik itu penting, dan memahami strategi apa yang berhasil dan tidak berhasil bisa membantu Anda dalam perjalanan Anda. Jadi, mari kita lihat beberapa contoh strategi pemasaran yang luar biasa, dan yang kurang berhasil, seperti yang terjadi pada Kratingdaeng dan Segway.

Spotify

Spotify adalah layanan streaming musik pilihan bagi kebanyakan orang di seluruh dunia, tetapi apa yang membuat mereka menonjol? Upaya pemasaran utama Spotify berfokus pada bagaimana merek tersebut berbeda dari layanan lain, memberikan kesempatan kepada pengguna untuk menemukan musik baru dengan mudah dan bahkan memungkinkan Anda memfilter trek berdasarkan suasana hati serta genre. Kecerdasan buatan dalam algoritma Spotify memberi pengguna daftar putar khusus yang dikuratori dengan hati-hati yang benar-benar sesuai dengan selera mereka dan berhasil mengubah pemutaran musik atau mendengarkan podcast menjadi pengalaman yang benar-benar baru.

Nordstrom

Nordstrom menggunakan teknologi penargetan ulang untuk mengurangi jumlah keranjang belanja yang ditinggalkan oleh pelanggannya. Mereka menggunakan email dan iklan media sosial untuk mengingatkan pelanggan tentang apa yang mereka tinggalkan di keranjang belanja mereka.

GoPro

GoPro berhasil memanfaatkan konten yang dibuat oleh penggunanya. Mereka menggunakan gambar yang diambil oleh pengguna GoPro dan mempostingnya di akun media sosial mereka, yang memotivasi pengguna lainnya untuk berbagi pengalaman mereka menggunakan produk GoPro.

Sephora

Sephora memiliki program loyalitas yang hebat. Mereka memberikan berbagai insentif bagi pengguna yang sering berbelanja, yang pada akhirnya meningkatkan retensi pelanggan dan pemasaran dari mulut ke mulut.

Rainforest alliance

Saat ini, semua toko online teratas menawarkan informasi tentang bagaimana mereka terlibat dalam praktik berkelanjutan, memiliki usaha yang bebas kekejaman, dan/atau bagaimana mereka mendukung badan amal dan inisiatif di seluruh dunia. Kampanye “Follow the Frog” dari Rainforest Alliance memanfaatkan prioritas ini dengan menawarkan kesempatan kepada organisasi B2B dan B2C untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap lingkungan dan keberlanjutan dengan label katak hijau di produk dan situs web mereka. Ini menjadi simbol terkenal yang sangat diinginkan oleh merek lain di semua industri.

Twitch

Twitch fokus pada pasar yang spesifik dan tidak membuang-buang waktu atau uang untuk menjangkau orang-orang yang tidak tertarik pada platform mereka.

Nike

Kita semua akrab dengan slogan Nike “Just Do It”, tetapi pernahkah Anda memikirkan rencana pemasaran di baliknya? Yah, Nike dulunya adalah merek yang didedikasikan untuk menyediakan pakaian atletik bagi para atlet… Tapi mereka mengubah modelnya untuk menarik massa dan mengutamakan nilai. Kampanye “Just Do It” dan “*If you have a body, you’re an athlete” telah berperan penting dalam kesuksesan jangka panjang Nike dengan membuat semua orang merasa dilibatkan dan disambut.

Chipotle

Chipotle berhasil menciptakan interaksi yang menyenangkan dan unik dengan penggunanya melalui kontes media sosial mereka.

Starbucks

Menjual kopi memang tidak terdengar seperti usaha yang unik, tetapi tim pemasaran Starbucks bekerja keras untuk menciptakan pengalaman yang tidak hanya tentang kopi. Dengan logo yang sangat terkenal yang dapat ditemukan di seluruh dunia, Starbucks menciptakan perasaan nyaman, inklusif, dan tempat yang unggul.

AllBirds

AllBirds menonjol dengan cara mereka berkomunikasi dengan pelanggan. Mereka menggunakan humor dan transparansi dalam setiap interaksi dengan merek, yang cocok dengan nilai-nilai mereka tentang kenyamanan dan keberlanjutan.

Go-Jek

Salah satu startup yang paling sukses di Indonesia, Go-Jek berhasil karena mereka memahami kebutuhan pasar lokal. Go-Jek bukan hanya sebuah aplikasi ojek online, tetapi mereka juga menawarkan berbagai layanan lain seperti pengiriman makanan, belanja, dan bahkan layanan kebersihan dan perawatan. Mereka berhasil karena memahami bahwa di kota-kota besar di Indonesia, kemacetan lalu lintas adalah masalah besar, dan banyak orang mencari solusi praktis untuk kebutuhan sehari-hari mereka.

Tokopedia

Tokopedia berhasil karena mampu menarik banyak penjual dan pembeli dengan menawarkan platform yang mudah digunakan dan memiliki berbagai fitur seperti cashback dan program loyalitas. Mereka juga sangat aktif dalam pemasaran digital, termasuk menggunakan selebriti lokal dalam iklan mereka, yang membuat mereka lebih dikenal di masyarakat.

Indomie

Sebagai salah satu produk lokal, Indomie berhasil memasarkan produk mi instan mereka dengan cara yang sangat efektif. Mereka menggunakan iklan yang menggambarkan berbagai situasi sehari-hari yang dapat ditemui oleh semua kalangan masyarakat, membuat produk mereka sangat dekat dengan konsumen.

Contoh yang kurang berhasil seperti berikut:

  1. Kratingdaeng: Kratingdaeng, yang di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan “Red Bull”, sempat mengalami penurunan penjualan yang signifikan. Hal ini disebabkan karena mereka gagal mengkomunikasikan bahwa produk Kratingdaeng dan Red Bull yang populer di pasar internasional sebenarnya adalah dua produk yang berakar dari perusahaan yang sama. Konsumen Indonesia lebih memilih Red Bull karena mereka menganggapnya sebagai produk impor yang lebih premium, meski sebenarnya Kratingdaeng dan Red Bull adalah produk yang sama.
  2. Segway: Segway adalah contoh ketika sebuah produk gagal karena tidak mengidentifikasi masalah yang sebenarnya. Segway dibuat dengan ide bahwa itu akan menggantikan berjalan kaki, tapi ternyata, orang tidak mau berhenti berjalan kaki atau bersepeda. Jadi, produk ini tidak menyelesaikan masalah yang sebenarnya ada. Pelajaran di sini? Lakukan riset pasar target Anda secara menyeluruh, dan jangan hanya membuat produk karena menurut Anda terlihat keren.

Dari contoh-contoh di atas, kita bisa belajar bahwa pemahaman yang baik tentang kebutuhan dan keinginan konsumen, serta komunikasi yang efektif adalah kunci sukses strategi pemasaran. Sebaliknya, kurangnya pemahaman tentang pasar dan komunikasi yang kurang jelas dapat berakibat buruk bagi strategi pemasaran Anda.

Intinya, pastikan untuk melakukan riset pasar dengan teliti dan jangan hanya membuat produk karena Anda pikir itu ide yang bagus. Pastikan produk Anda menyelesaikan masalah yang nyata dan menambah nilai bagi pelanggan Anda.

Kiat teratas untuk membuat strategi marketing yang sukses

Berikut adalah kiat-kiat utama untuk merumuskan strategi pemasaran yang sukses. Ingatlah, sejauh mana pun jangkauan iklan Anda, selalu penting untuk mempersiapkan strategi pemasaran yang solid. Tujuannya adalah untuk merubah orang yang hanya melihat-lihat menjadi pembeli yang loyal. Untuk membantu Anda memulai, pastikan strategi yang Anda buat mencakup elemen-elemen berikut:

  1. SMART (Specific (Spesifik), Measurable (Terukur), Achievable (Dapat Dicapai), Relevant (Relevan), Time-based (Berbasis Waktu)) adalah kunci utama dari strategi pemasaran yang baik. Tujuan-tujuan ini tidak hanya akan memberi Anda arah yang jelas, tetapi juga membantu Anda memantau perkembangan dan bertanggung jawab atas hasilnya.
  2. Kenali Audiens Anda : Pahami benar siapa audiens Anda, apa yang mereka inginkan, dan apa yang mereka perlukan. Tanpa pengetahuan ini, seperti yang dapat kita lihat dari kasus Segway, strategi pemasaran Anda bisa berakhir dengan kegagalan.
  3. Kenali Pesaing Anda : Pelajari dari pesaing Anda. Anda bisa menelusuri bisnis lain di industri yang sama untuk melihat apa yang mereka lakukan dengan baik dan bagaimana respons audiens terhadap mereka. Di sisi lain, menemukan kelemahan pesaing Anda bisa menjadi langkah awal untuk menciptakan nilai unik dalam penjualan Anda dan membuat bisnis Anda menonjol.
  4. Pilih Platform yang Efektif : Berteriak tentang produk Anda di tempat yang tidak dikunjungi oleh audiens Anda sama saja sia-sia. Sebagai bagian dari penelitian pasar Anda, cari tahu di mana audiens Anda menghabiskan waktu mereka, baik online maupun offline. Kemudian, bangun strategi pemasaran Anda dengan menggunakan platform dan saluran yang sudah familiar dengan audiens Anda.

Penutup 

Anda tidak harus menjadi perusahaan besar untuk menginvestasikan waktu dan sumber daya Anda dalam strategi marketing yang efektif. Bahkan bisnis skala kecil pun memerlukan strategi pemasaran yang baik untuk meningkatkan kesadaran merek dan menarik minat orang. Tanpa pemasaran yang tepat, meski produk Anda bagus, tidak ada yang akan membelinya jika mereka tidak tahu tentang bisnis Anda.

Ingatlah pepatah, “Siapa yang gagal merencanakan, berarti merencanakan kegagalan.” Hal ini dikuatkan oleh data, dimana pemasar yang memiliki strategi pemasaran yang terdokumentasi 313% lebih mungkin meraih kesuksesan dibanding mereka yang tidak memiliki strategi.

Jadi, jangan sia-siakan waktu dan uang Anda dengan berinvestasi dalam kampanye pemasaran yang kurang dipikirkan dengan matang. Alih-alih, luangkan waktu untuk merumuskan strategi dan rencana pemasaran yang detail. Dengan demikian, Anda akan meningkatkan return on investment (ROI) Anda dalam waktu singkat. Semoga informasi ini berguna ya!

*thumbnail source: <a href=”https://www.freepik.com/free-vector/isometric-branding-strategy-concept-with-rocket-target-characters-colorful-diagram-illustration_17543868.htm#query=marketing%20strategy&position=33&from_view=search&track=ais”>Image by macrovector</a> on Freepik

Ingin mendapatkan lebih banyak tips penting tentang pengelolaan bisnis dan bisnis online? Follow MARKEY adalah solusinya! Klik https://markey.id/ atau download MARKEY APP di Play Store maupun AppStore agar tidak ketinggalan info artikel bisnis terbaru setiap hari. Sampai jumpa lagi!

Prinsip Pareto | Aturan 80/20 | Strategi Bisnis Efektif

0
prinsip pareto Image by pch.vector on Freepik

Menjalankan bisnis dalam situasi kompetisi tinggi memang tantangan tersendiri. Kita harus pintar-pintar menentukan di mana sebaiknya uang kita dialokasikan agar keuntungan yang didapatkan sebesar-besar-besar-besarnya. Memang sih, ini nggak mudah, tapi kalau bisa dilakukan, hasilnya pasti memuaskan. Nah, dalam hal ini, prinsip Pareto atau yang lebih dikenal dengan aturan 80/20 bisa menjadi panduan.

Nanti kita akan lihat bagaimana aturan 80/20 ini bisa membantu kita mengenal lebih jauh tentang saluran dan aktivitas pemasaran yang efektif. Misalnya, kita bisa tahu bahwa cara promosi organik bisa lebih berhasil dibandingkan dengan iklan berbayar yang harganya mahal.

Dilansir dari terakeet.com, mari mempelajari lebih dalam tentang prinsip Pareto dan bagaimana cara membuat aturan 80/20 ini bekerja untuk bisnis dan pemasaran kita. Ini juga bisa membantu kita menyelesaikan pekerjaan yang paling penting dalam daftar tugas kita. Yuk disimak selengkapnya!

Apa itu Prinsip Pareto?

prinsip pareto aturan 80/20
Photo by Austin Distel on Unsplash

Aturan 80/20, atau prinsip Pareto, menyatakan bahwa 80% hasil yang didapatkan berasal dari 20% usaha yang dilakukan. Prinsip ini juga dikenal sebagai prinsip kelangkaan faktor dan hukum jumlah yang sedikit. Dengan memanfaatkan aturan 80/20 ini, kita bisa memprioritaskan usaha-usaha yang memberikan hasil paling baik.

Aturan ini bisa diterapkan di banyak aspek kehidupan, termasuk dalam karir dan bisnis. Meski prinsip Pareto ini bukan hukum yang pasti, namun para pebisnis bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan performa bisnis. Jadi, kalau kita ingin memaksimalkan bisnis, jangan abaikan aturan 80/20 ini.

Kalau Anda pernah dengar kalimat seperti “80% penjualan berasal dari 20% pelanggan”, nah itulah gambaran dari aturan 80/20 dalam dunia penjualan dan pemasaran.

Bagaimana Prinsip Pareto Bisa Diterapkan dalam Bisnis?

Dalam bisnis, baik sebagai pengusaha atau pemasar, menentukan apa yang harus diprioritaskan seringkali menjadi hal yang sulit. Dengan memanfaatkan aturan 80/20, kita bisa memfokuskan usaha kita pada hal-hal yang memberikan keuntungan terbesar, tanpa melupakan gambaran umum. Aturan 80/20 ini bisa menjadi alat untuk menentukan prioritas yang efektif. Yang penting adalah kita mau menyesuaikan cara pandang kita dan menerima pelajaran yang bisa dipetik dari prinsip ini.

Misalnya, Anda seorang manajer di perusahaan pemasaran kecil. Anda punya beberapa karyawan yang mengandalkan bimbingan Anda untuk mengembangkan karir mereka. Ada 10 hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu mereka, tapi Anda telah menemukan dua—review kinerja bulanan dan pelatihan pengembangan karier—yang paling efektif.

Apa yang akan Anda lakukan? Jika Anda memilih untuk lebih fokus pada 20% usaha yang memberikan hasil besar, berarti Anda telah menerapkan prinsip dari Pareto.

Bagaimana Prinsip Pareto Bekerja?

Seperti yang telah dijelaskan, aturan 80/20 ini menyatakan bahwa sebagian kecil usaha (input) bisa menghasilkan sebagian besar hasil (output). Hal ini berhubungan dengan distribusi. Tapi sebenarnya distribusi yang tepat itu nggak begitu penting dan persentase totalnya nggak harus mencapai 100%.

Aturan 80/20 ini hanyalah teori bahwa beberapa hal penting biasanya menciptakan sebagian besar keuntungan yang diharapkan. Meski kita nggak akan membahas grafik Pareto, perlu diketahui bahwa prinsip ini bisa digunakan dalam berbagai aplikasi.

Beberapa contoh umum dari prinsip ini:

  • 80% berita berdasarkan 20% peristiwa di dunia
  • Beberapa rasa es krim mewakili sebagian besar penjualan toko es krim
  • 80% keuntungan investasi direalisasikan oleh 20% investasi
  • Beberapa aplikasi iPhone populer merupakan sebagian besar dari total unduhan App Store
  • 80% dari berbagi media sosial adalah 20% dari posting
  • Microsoft menemukan bahwa 80% error dan crash di Windows dan Office bisa dikaitkan dengan 20% bug

Kenapa Aturan 80/20 Disebut Prinsip Pareto?

Aturan 80/20 ini disebut prinsip Pareto karena terinspirasi dari karya filsuf, insinyur, dan ekonom Italia, Vilfredo Pareto. Pengamatan Pareto di berbagai bidang menunjukkan adanya fenomena ini. Yang menarik, dia pertama kali melihat aturan 80/20 ini saat berkebun dan menyadari bahwa 80% kacang polongnya tumbuh dari 20% tanaman.

Pareto juga melihat tren ini berlaku pada distribusi kekayaan. Dia mengamati bahwa sekitar 80% kekayaan di Italia pada abad ke-19 dikendalikan oleh sekitar 20% populasi.

Setelah Pareto meninggal, insinyur dan konsultan manajemen, Joseph M. Juran, menerapkan aturan 80/20 ini pada kualitas produksi. Dia menciptakan ungkapan, “Beberapa yang penting dan banyak yang berguna” untuk menjelaskan lebih lanjut temuannya yang terinspirasi dari Vilfredo Pareto.

Pro Kontra Prinsip Pareto dalam Bisnis

Aturan 80/20 dapat diterapkan dalam banyak bidang bisnis, termasuk penjualan, pemasaran, dan manajemen produk. Intinya, prinsip ini menyatakan bahwa 80% hasil kita seringkali berasal dari 20% usaha atau input kita. Meski begitu, sebaiknya kita mempertimbangkan pro dan kontra dari prinsip ini.

Kelebihan

  1. Efektivitas Pemasaran: Aturan ini membantu kita mengetahui saluran pemasaran mana yang memberikan hasil terbesar, sehingga kita bisa fokus dan mengalokasikan sumber daya lebih banyak ke saluran tersebut.
  2. Strategi Penjualan: Kita bisa mengidentifikasi target penjualan yang paling berpotensi untuk memberikan hasil yang besar.
  3. Pendapatan dari Penawaran: Kita bisa menentukan produk atau layanan mana yang paling laris dan memberikan pendapatan terbesar.
  4. Profitabilitas: Dengan fokus pada 20% sumber pendapatan yang memberikan 80% keuntungan, kita bisa meningkatkan profitabilitas secara signifikan.
  5. Produktivitas: Dengan mengetahui tugas mana yang memberikan hasil terbesar, kita bisa meningkatkan efisiensi dan produktivitas secara keseluruhan.

Kekurangan

  1. Tidak Selalu Berlaku: Meski aturan 80/20 seringkali berlaku, namun ada kalanya aturan ini tidak relevan atau bahkan berkebalikan. Jadi, prinsip ini harus digunakan sebagai panduan, bukan hukum yang mutlak.
  2. Tidak Menamin Kinerja Masa Depan: Meski aturan 80/20 bisa digunakan untuk menganalisis kinerja masa lalu dan meramalkan kinerja masa depan, namun hasil di masa lalu tidak selalu menjamin kinerja di masa depan.

Perlu Diperhatikan: Salah satu kesalahan besar dalam menerapkan aturan 80/20 adalah terlalu fokus pada 20% dan mengabaikan 80% lainnya. Misalnya, jika kita hanya fokus pada beberapa klien besar yang memberikan sebagian besar pendapatan dan mengabaikan klien kecil lainnya, kita mungkin akan kehilangan peluang pertumbuhan dan menciptakan kerentanan dalam bisnis kita. Oleh karena itu, meski aturan 80/20 bisa sangat berguna, penting untuk mempertimbangkannya dalam konteks yang lebih luas dan tetap memperhatikan semua aspek bisnis.

prinsip paretoPhoto by Yosef Futsum on Unsplash
Photo by Yosef Futsum on Unsplash

Bagaimana Menerapkan Prinsip Pareto dalam Pemasaran

Pemasaran bisa jadi seperti permainan puzzle yang rumit, dengan banyak bagian yang harus kita susun. Nah, bagaimana jika ada prinsip yang bisa membantu kita memprioritaskan bagian mana yang paling penting? Itulah fungsi prinsip dari Pareto atau aturan 80/20. Yuk, kita pelajari cara menerapkannya.

Langkah 1: Menentukan Prioritas Bisnis Utama

Pertama-tama, Anda harus tau apa sih prioritas utama bisnis Anda? Prioritas ini harus berdasar pada tujuan jangka menengah dan jangka panjang. Misalnya, Anda adalah kepala pemasaran di sebuah website berita. Pemimpin redaksi memiliki 10 ide artikel. Setelah dianalisis, ternyata ada 3 ide yang diprediksi akan mendatangkan lalu lintas dan konversi terbanyak. Nah, inilah yang harus Anda prioritaskan: 3 ide tersebut. Walaupun nantinya artikel lainnya tetap diterbitkan, tapi fokus dan sumber daya lebih banyak dialokasikan pada 3 ide tersebut.

Langkah 2: Mengidentifikasi Channel dengan Dampak Tertinggi

Selanjutnya, Anda perlu menentukan saluran apa yang memberikan hasil terbaik. Aturan 80/20 mengajarkan bahwa sebagian besar hasil biasanya berasal dari beberapa saluran saja. Jadi, setelah mengumpulkan data dari semua saluran, tanyakan pada dirimu: saluran mana yang memberikan pengembalian terbaik? Misalnya, Anda menemukan bahwa pencarian organik di Google ternyata lebih efektif dibandingkan dengan iklan berbayar. Nah, ini adalah saluran yang harus Anda prioritaskan.

Langkah 3: Berpikir Besar dan Berinvestasi Lebih Besar

Setelah mengetahui apa prioritas dan saluran apa yang paling efektif, langkah selanjutnya adalah memutuskan berapa banyak waktu dan uang yang akan Anda investasikan. Aturan 80/20 bisa membantu Anda mengetahui di mana dan berapa banyak yang harus diinvestasikan. Dengan prinsip ini, Anda bisa menetapkan tujuan besar dan melakukan investasi yang sejalan dengan tujuan tersebut.

Ingat, prinsip ini adalah panduan, bukan aturan yang mutlak. Anda harus tetap mempertimbangkan banyak faktor lain dalam pengambilan keputusan. Jadi, semoga prinsip ini bisa membantu Anda dalam mengoptimalkan strategi pemasaran.

Contoh Prinsip Pareto

Prinsip Pareto atau aturan 80/20, bisa diaplikasikan hampir di seluruh bidang, termasuk dalam manajemen bisnis. Beberapa disiplin bisnis tertentu benar-benar berjalan sesuai dengan prinsip ini. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana prinsip ini bisa berlaku dalam praktek bisnis.

Contoh dalam Penjualan

Dalam dunia penjualan, sangat penting untuk memahami target konsumen Anda, dan lebih penting lagi untuk mengenali segmen mana yang memberikan hasil terbaik untuk usaha Anda. Di sinilah aturan 80/20 berperan. Saat mengevaluasi performa penjualan masa lalu, mungkin Anda akan menemukan bahwa sebagian besar pendapatan tahunan Anda berasal dari beberapa akun besar. Misalnya, dua kantor dokter besar mungkin menghasilkan pendapatan yang jauh lebih besar dibandingkan semua klien asuransi Anda. Analisis ini menunjukkan bahwa Anda harus berupaya lebih keras untuk mendapatkan lebih banyak klien di sektor kesehatan.

Dengan prinsip 80/20, Anda bisa menentukan target yang harus dicapai oleh tim penjualan Anda. Menurut prinsip ini, sektor medis diprioritaskan karena menjadi 20% klien yang menghasilkan 80% pendapatan. Dengan fokus pada klien dengan nilai lebih tinggi ini, Anda bisa memaksimalkan operasi dengan lebih efisien dan spesifik.

Contoh dalam Strategi Bisnis

Prinsip dari Pareto juga sangat relevan dalam bidang strategi bisnis. Pemimpin perusahaan yang bertugas membagi anggaran dan menentukan prioritas proyek harus pintar memutuskan dimana perhatian terbatas mereka harus difokuskan. Prinsip 80/20 bisa membantu mereka memilah proyek-proyek yang esensial dan penting.

Sebagai contoh, perusahaan yang sedang berkembang mungkin perlu berinvestasi dalam berbagai aspek, seperti kantor baru, fasilitas manufaktur baru, pergudangan, pengoptimalan rantai pasokan, perekrutan, dan konsultasi produktivitas. Semuanya penting, tetapi melalui aturan 80/20, Anda bisa mengetahui bahwa dua aspek utama yang harus diprioritaskan adalah fasilitas manufaktur baru dan konsultasi produktivitas, karena kedua aspek ini akan memberikan dampak yang lebih besar.

Contoh dalam Marketing / Pemasaran

Dalam konteks pemasaran, prinsip dari Pareto juga berlaku. Misalnya, tim pemasaran Anda telah menggunakan konten video dan menemukan beberapa jenis video yang memberikan hasil terbaik. Melalui prinsip ini, Anda bisa memahami bahwa sebagian besar penayangan dan konversi berasal dari video tren industri dan tutorial. Dengan demikian, tim Anda bisa fokus untuk menghasilkan lebih banyak konten video seperti itu.

Contoh dalam Customer Service / Layanan Pelanggan

Aturan ini juga berperan dalam layanan pelanggan. Sebagai contoh, Anda mungkin menemukan bahwa sebagian besar keluhan pelanggan berkaitan dengan dua isu utama, misalnya antarmuka pengguna situs web dan informasi produk yang tidak memadai. Dengan menerapkan prinsip 80/20, Anda dapat memprioritaskan penyelesaian dua isu ini, yang akan berdampak signifikan terhadap peningkatan pengalaman dan retensi pelanggan.

Kesimpulan

Prinsip Pareto atau aturan 80/20 telah terbukti efektif baik dalam bisnis maupun kehidupan pribadi. Meski tampak paradoks bahwa 80% hasil berasal hanya dari 20% penyebab, namun semakin banyak data yang dianalisis dan semakin sering Anda menerapkannya, semakin jelas pola yang menunjukkan keefektifannya. Jadi, ketika berhadapan dengan masalah penentuan prioritas, cobalah terapkan prinsip ini, dan Anda mungkin akan terkejut dengan hasilnya. Semoga informasi ini berguna ya!

*thumbnail source: <a href=”https://www.freepik.com/free-vector/business-people-analyzing-pie-chart-statistics-office-worker-holding-magnifying-glass-flat-vector-illustration-finance-economy-marketing-concept-banner-website-design-landing-web-page_22343481.htm#query=pareto%20principles&position=1&from_view=search&track=ais”>Image by pch.vector</a> on Freepik

Ingin mendapatkan lebih banyak tips penting tentang pengelolaan bisnis dan bisnis online? Follow MARKEY adalah solusinya! Klik https://markey.id/ atau download MARKEY APP di Play Store maupun AppStore agar tidak ketinggalan info artikel bisnis terbaru setiap hari. Sampai jumpa lagi!

Fitur Utama di Platform Ecommerce | Panduan untuk Bisnis Anda

0
platform ecommerce Image by vectorjuice on Freepik

Dunia digital telah diramaikan oleh hadirnya platform ecommerce. Keberadaannya mengubah cara belanja menjadi lebih mudah dan nyaman, di mana Anda bisa mendapatkan segala yang Anda butuhkan cukup dengan beberapa klik. Berbagai industri telah berhasil mendirikan toko online yang luar biasa menggunakan platform ini. Tidak peduli apa jenis bisnis yang Anda jalankan, jika Anda memiliki aplikasi belanja seluler, Anda bisa membina loyalitas pelanggan dan mengembangkan bisnis Anda, yang pada akhirnya bisa meningkatkan penjualan.

Lantas, bagaimana cara Anda membuat toko online Anda berbeda dan unik dibandingkan yang lain? Untuk mencapai itu, platform ecommerce Anda harus menyajikan sesuatu yang istimewa bagi pengguna. Ada daftar fitur penting atau ‘must-have’ yang bisa menjadi panduan Anda untuk memulai bisnis dengan langkah yang tepat. Dilansir dari attractgroup.com, berikut pembahasan selengkapnya. Yuk disimak!

Fitur Utama yang Harus Ada pada Platform Ecommerce Anda

Berikut ini adalah beberapa fitur ecommerce utama yang perlu Anda perhatikan. Semua fitur ini memiliki peran penting dalam memperbaiki pengalaman belanja online untuk semua orang, yang pada akhirnya dapat mendorong kesuksesan bisnis Anda.

platform ecommerce
Photo by CardMapr.nl on Unsplash

Variasi Pilihan Metode Pembayaran 

Metode pembayaran yang fleksibel memang sangat penting dalam bisnis ecommerce. Penawaran berbagai pilihan metode pembayaran yang beragam dapat meningkatkan kenyamanan pelanggan dan membuka peluang peningkatan penjualan. 

Beberapa metode pembayaran yang populer dan umum digunakan antara lain transfer bank, kartu kredit/debit, pembayaran digital/e-wallet, virtual account, COD (cash on delivery), serta pembayaran melalui Indomaret/Alfamart.

Setiap metode pembayaran memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penting bagi Anda untuk mengetahui preferensi pelanggan Anda dan menyediakan berbagai opsi pembayaran yang sesuai dengan mereka. Selain itu, penting juga untuk memastikan keamanan dalam proses pembayaran. Dengan bekerja sama dengan tim pengembangan yang tepat, Anda bisa menawarkan platform pembayaran yang aman dan membangun kepercayaan pelanggan, sehingga mereka lebih percaya untuk menyelesaikan pembelian mereka.

Navigasi yang Mudah dan Intuitif 

Sudah menjadi keharusan bagi sebuah platform ecommerce memiliki navigasi yang mudah dan intuitif. Kemampuan menyajikan desain platform yang menarik akan menjadi kunci untuk menarik pelanggan. Ada dua aspek penting yang perlu Anda perhatikan saat membangun platform, yaitu ukuran layar dan konten. Optimalisasi platform Anda sehingga tampilan menarik di berbagai jenis perangkat sangat penting. Kerja sama dengan pengembang Anda untuk merancang tata letak yang sederhana dan menarik. Navigasi yang lancar memungkinkan pengguna melihat semua produk dan layanan Anda tanpa merasa kewalahan.

Proses Pendaftaran yang Sederhana 

Proses pendaftaran yang rumit dan bertele-tele seringkali menjadi penyebab seseorang mundur dari platform ecommerce. Jika Anda meminta terlalu banyak informasi saat pendaftaran, hal ini dapat membuat pengguna merasa tidak nyaman dan mencurigai niat Anda. Oleh karena itu, buatlah proses pendaftaran sesederhana mungkin dan hanya mintalah informasi yang benar-benar diperlukan. Misalnya, sebagian besar platform hanya memerlukan nama dan alamat email pengguna untuk membuat akun. Pendekatan semacam ini membuat pengguna lebih nyaman dan bersedia membagikan informasi tambahan ketika mereka siap untuk melakukan pembelian.

Fitur Keranjang Belanja 

Fitur keranjang belanja adalah hal wajib di setiap toko online. Dengan fitur ini, pengguna dapat menambahkan berbagai produk yang diinginkan ke satu tempat dan kemudian melakukan pemesanan dengan mudah. Tanpa fitur keranjang belanja, Anda membatasi pengguna untuk melakukan pembelian satu per satu, hal ini tentu saja merepotkan. Sebaliknya, fitur keranjang belanja memungkinkan pengguna untuk terus menambahkan produk hingga mereka siap melakukan pembelian. Halaman ‘Keranjang Belanja’ juga memungkinkan pengguna untuk meninjau dan memodifikasi pesanan mereka, yang akan memberikan pengalaman positif bagi pengguna.

Galeri Produk 

Pengguna platform ecommerce cenderung berorientasi visual ketika memutuskan produk apa yang akan dibeli. Karena mereka tidak bisa melihat dan merasakan produk secara langsung seperti di toko fisik, menampilkan produk secara visual sangat penting. Dengan menambahkan galeri produk di platform Anda, pengguna dapat melihat detail produk sebelum memutuskan untuk membeli, hal ini akan membuat mereka merasa lebih yakin dan berpotensi meningkatkan konversi penjualan. Namun, satu gambar per produk mungkin tidak cukup, usahakan untuk menampilkan gambar produk dari berbagai sudut dan jika memungkinkan, tambahkan visualisasi 3D produk.

Kolom Umpan Balik (Feedback) 

Meskipun mendapatkan umpan balik terkadang bisa menakutkan bagi pemilik bisnis ecommerce, fitur ini sangat penting. Dengan memberikan ruang bagi pengguna untuk memberikan pendapat mereka tentang produk atau layanan Anda, akan meningkatkan transparansi merek Anda. Transparansi ini sangat penting untuk menonjol di antara pesaing dan membentuk hubungan yang baik dengan pelanggan. Selain itu, integrasi dengan media sosial juga bisa membantu dalam hal ini, tetapi kita akan membahasnya di bagian berikutnya.

Integrasi Media Sosial 

Fitur integrasi media sosial dapat membantu mempermudah proses pendaftaran di platform Anda. Dengan fitur ini, pengguna bisa membuat akun baru menggunakan informasi dari akun media sosial mereka, seperti Instagram, Twitter, atau Facebook. Selain itu, integrasi media sosial juga memudahkan pengguna untuk berbagi produk yang mereka suka. Tombol “Share” pada setiap halaman produk memungkinkan pengguna untuk berbagi produk secara langsung ke media sosial mereka. Media sosial saat ini menjadi alat promosi yang efektif, jadi manfaatkanlah fitur ini untuk membantu mempromosikan produk Anda.

Daftar Keinginan (Wishlist)

Meski tampak sederhana, fitur daftar keinginan sangat penting untuk meningkatkan retensi pelanggan. Banyak pelanggan sering menambahkan item ke daftar keinginan mereka untuk dibeli di kemudian hari. Anda bisa membuat platform Anda mengirimkan pemberitahuan ketika item dalam daftar keinginan pengguna sedang diskon atau tersedia kembali.

Opsi Pengiriman 

Makin banyak pilihan yang Anda berikan pada pelanggan, semakin besar kemungkinan mereka melakukan pembelian. Salah satu cara untuk meningkatkan pengalaman pengguna adalah dengan menyediakan berbagai opsi pengiriman yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Fitur seperti kemampuan menambahkan alamat pengiriman yang berbeda dan menampilkan berbagai opsi pengiriman dengan biaya dan waktu pengiriman yang berbeda, bisa sangat membantu pengguna dalam membuat keputusan pembelian.

Diskon dan Hadiah 

Semua orang suka mendapatkan diskon. Jadi, untuk meningkatkan loyalitas merek dan retensi pelanggan, pertimbangkan untuk menawarkan diskon kilat atau hadiah dari waktu ke waktu. Penjualan kilat dapat menciptakan rasa urgensi dan mendorong pelanggan untuk segera melakukan pembelian. Sementara itu, hadiah bisa menjadi cara efektif untuk mendapatkan pelanggan baru dan promosi gratis.

Pemberitahuan Push (Push Notification)

Pemberitahuan push adalah alat yang sangat efektif untuk mempertahankan interaksi dengan pengguna dan mendorong mereka untuk kembali ke platform Anda. Anda bisa mengatur pemberitahuan ini untuk memberitahu pengguna tentang produk baru, diskon, atau acara khusus. Dalam banyak kasus, pemberitahuan push bisa memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan alat promosi lainnya.

Ringkasan Pesanan 

Fitur ringkasan pesanan bisa membantu pengguna memeriksa kembali pesanan mereka sebelum melakukan pembayaran. Ringkasan pesanan ini mencakup deskripsi singkat tentang setiap produk yang dibeli dan total harga yang harus dibayar. Dengan fitur ini, pengguna bisa memastikan bahwa mereka tidak membuat kesalahan atau melewatkan sesuatu.

Skor / Nilai Produk 

Meski tidak semua orang punya waktu untuk membaca ulasan pengguna lain, menampilkan skor atau nilai produk bisa menjadi alternatif yang baik. Skor ini biasanya ditampilkan di samping harga produk, berdasarkan rata-rata ulasan dari pelanggan. Anda bisa mendorong pelanggan untuk memberikan ulasan atau skor dengan mengirimkan notifikasi setelah mereka melakukan pembelian.

Analisis (Analytics)

Fitur analisis atau analytics adalah fitur penting yang sebenarnya bukan ditujukan untuk pengguna, namun sangat membantu tim Anda dalam memahami perilaku dan pola pembelian pengguna. Hal ini memungkinkan Anda untuk merancang strategi pemasaran yang lebih tepat berdasarkan informasi yang didapat. Bahkan dengan analisis dasar, Anda bisa mendapatkan berbagai informasi bermanfaat seperti durasi sesi, perbandingan klik dan tayang, biaya konversi, dan sebagainya. Banyak pemilik bisnis menggunakan Google Analytics, tetapi Anda bisa memilih platform analisis yang paling cocok dengan kebutuhan Anda.

Rekomendasi dan Personalisasi

Dengan kemajuan teknologi saat ini, Anda memiliki kemampuan untuk menyesuaikan pengalaman setiap pelanggan sesuai dengan kebutuhannya. Platform dapat diatur untuk melacak perilaku pengguna, sehingga jika mereka mencari produk dari kategori tertentu, platform dapat menggunakan data tersebut untuk merekomendasikan item serupa di kemudian hari. Hal ini biasanya ditampilkan dalam bagian “Anda mungkin juga menyukai” di setiap halaman produk. Dengan menerapkan hal ini dengan benar, Anda bisa meningkatkan loyalitas pelanggan dan tingkat konversi.

Program Keanggotaan (Membership)

Menambahkan program keanggotaan atau loyalitas pada platform ecommerce Anda bisa menjadi cara efektif untuk meningkatkan retensi dan loyalitas pelanggan. Dalam program keanggotaan, pengguna bisa mendapatkan akses ke produk atau diskon eksklusif. Biasanya, ada biaya bulanan atau tahunan untuk menjadi anggota, jadi buatlah penawaran yang menarik untuk mereka. Sedangkan dalam program loyalitas, Anda bisa membuat sistem poin yang dikumpulkan pengguna saat melakukan pembelian. Saat jumlah poin mencapai batas tertentu, mereka bisa mendapatkan penawaran atau produk eksklusif. Strategi ini bisa memotivasi pengguna untuk terus menggunakan platform Anda.

Ketersediaan Barang (Item Availability)

Fitur “Ketersediaan Barang” dapat mencegah kekecewaan pengguna jika produk yang mereka inginkan ternyata sudah habis. Fitur ini dapat ditampilkan di setiap halaman produk, memberitahu pengguna apakah produk masih tersedia dan berapa banyak stok yang tersisa. Jika stok hampir habis, pengguna bisa mendapatkan pemberitahuan untuk mendorong mereka melakukan pemesanan sebelum terlambat. Jika produk habis, pengguna bisa menambahkannya ke wishlist dan mendapatkan pemberitahuan saat produk tersebut kembali tersedia.

Dukungan Pelanggan (Customer Support)

Meskipun platform ecommerce Anda sudah dirancang sebaik mungkin, dukungan pelanggan masih diperlukan untuk membantu pengguna yang mengalami kesulitan. Ada banyak pengguna yang mungkin kurang paham teknologi dan mengalami kesulitan dalam menavigasi platform. Oleh karena itu, penting untuk memiliki tim dukungan pelanggan yang dapat menangani masalah umum. Sediakan juga jalur komunikasi langsung dengan perwakilan perusahaan untuk memudahkan interaksi dengan pengguna.

platform ecommerce
Photo by Saul Sampson on Unsplash

Fitur Lainnya 

Untuk meningkatkan pengalaman pengguna, Anda bisa mempertimbangkan beberapa detail tambahan berikut:

  • Penyaringan dan pengurutan produk
  • Deskripsi produk yang detail
  • Pelacakan pesanan
  • Bagian ‘Produk Paling Populer’
  • Galeri Augmented Reality untuk produk
  • Proses pengembalian dan pelacakan produk yang sederhana
  • Faktur data perusahaan untuk pelanggan
  • Pemindaian barcode

Platform Ecommerce: Pilih Aplikasi atau Website?

Ada banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan dari memiliki platform ecommerce. Forbes melaporkan bahwa sekitar 91% konsumen melakukan pembelian secara online melalui smartphone mereka. Ini adalah angka yang sangat besar!

Jika begitu banyak orang yang menggunakan ponsel mereka untuk berbelanja secara online, itu berarti Anda bisa mendapatkan keuntungan besar dari hal ini, terutama jika Anda memiliki bisnis ecommerce.

Meskipun Anda memiliki situs web ecommerce, konsumen harus menggunakan PC atau laptop mereka untuk mengakses situs Anda tanpa kendala.

Namun, jika Anda mengembangkan aplikasi seluler ecommerce dengan cara yang tepat, Anda akan memudahkan pelanggan potensial Anda dan meningkatkan peluang mendapatkan penjualan lebih banyak.

Berikut adalah beberapa manfaat utama dari pengembangan aplikasi seluler ecommerce:

Keunggulan Kompetitif 

Bisnis ecommerce dengan aplikasi seluler akan mendapatkan keuntungan dibandingkan pesaing mereka, terutama jika pesaing tersebut belum memiliki toko online. Ini karena aplikasi seluler memungkinkan interaksi dan pertumbuhan yang lebih besar.

Pengurangan Biaya 

Salah satu alasan mengapa tidak semua orang memiliki aplikasi ecommerce adalah karena proses pengembangannya bisa mahal. Namun, pikirkanlah tentang semua biaya yang telah Anda keluarkan untuk pemasaran, integrasi pihak ketiga, dan komunikasi. Semua fitur ini dapat Anda integrasikan dalam satu platform!

Retensi yang Lebih Baik 

Mendapatkan pelanggan adalah satu hal, tetapi mempertahankannya adalah tantangan tersendiri. Aplikasi belanja seluler memberikan kenyamanan, sehingga peluang untuk mempertahankan pelanggan menjadi lebih besar.

Loyalitas Merek 

Tidak ada yang lebih memuaskan daripada mendapatkan pelanggan yang setia. Aplikasi seluler ecommerce dapat mempererat hubungan antara pelanggan dan bisnis, berbeda dengan platform lain.

Kesimpulan

Platform ecommerce terutama aplikasi dapat membantu bisnis anda tumbuh! Aplikasi ecommerce dapat memberikan manfaat yang luar biasa bagi bisnis Anda, terutama jika Anda bekerja dengan tim pengembangan yang tepat. Dengan investasi dan kesabaran yang tepat, Anda akan mendapatkan aplikasi seluler ecommerce yang memberikan keuntungan yang Anda butuhkan di era digital ini.

*thumbnail source: <a href=”https://www.freepik.com/free-vector/ecommerce-internet-shopping-promotion-campaign_12084760.htm#query=ecommerce&position=2&from_view=search&track=sph”>Image by vectorjuice</a> on Freepik

Ingin mendapatkan lebih banyak tips penting tentang pengelolaan bisnis dan bisnis online? Follow MARKEY adalah solusinya! Klik https://markey.id/ atau download MARKEY APP di Play Store maupun AppStore agar tidak ketinggalan info artikel bisnis terbaru setiap hari. Sampai jumpa lagi!

Memahami Kesadaran Merek untuk Bisnis Anda | Pengertian, Jenis, Cara Meningkatkannya

0
kesadaran merek Image by macrovector on Freepik

Banyak bisnis begitu bersemangat dalam mengejar penjualan sehingga mereka segera meluncurkan iklan dan kampanye promosi begitu ada kesempatan. Sayangnya, dalam kesibukan itu, mereka seringkali melupakan satu faktor penting yang dapat menentukan tingkat penjualan mereka: kesadaran merek.

Seringkali, konsumen kurang mau membeli produk dari merek yang tidak mereka kenal atau belum pernah mereka dengar sebelumnya. Oleh karena itu, langkah awal yang harus Anda lakukan adalah memperkenalkan merek Anda dan produk atau jasa yang Anda tawarkan. Setelah kesadaran merek terbangun, proses penjualan menjadi lebih mudah dan merek Anda pun bisa berkembang dengan lebih sedikit usaha.

Jadi, bagaimana caranya membangun kesadaran merek? Dilansir dari mailmodo.com, berikut ini adalah penjelasan dan strategi-strategi yang bisa Anda coba. Yuk disimak!

kesadaran merek <a href="https://www.freepik.com/free-photo/happy-young-asian-businessmen-businesswomen-meeting-brainstorming-ideas-about-new-paperwork-project_15113191.htm#query=brand%20awareness&position=11&from_view=search&track=ais">Image by tirachardz</a> on Freepik

source

Apa itu Kesadaran Merek? 

Kesadaran merek adalah tingkat kepopuleran merek Anda di kalangan target pasar Anda dan sejauh mana mereka dapat mengingat merek Anda. Ini bukan hanya sebatas mengenali merek Anda. Konsumen juga harus dapat mengingat apa yang merek Anda lakukan, nilai-nilai yang Anda pegang, reputasi Anda, dan bagaimana mereka merasa tentang merek Anda.

Jenis-jenis Kesadaran Merek 

Kesadaran merek bisa muncul dalam berbagai cara. Berikut adalah beberapa jenis yang bisa Anda kenali dan bangun:

1. Brand Recognition (Pengenalan merek)

Jenis ini muncul ketika seseorang dapat mengenali merek Anda dengan bantuan berbagai hal, seperti melihat logo, nama, slogan, kemasan, suara, palet warna, dan lainnya. Menariknya, sebuah merek dengan palet warna yang khas 80% lebih mungkin untuk dikenali oleh orang.

2. Brand Recall (Pengingatan terhadap merek)

Jenis ini muncul ketika seseorang dapat mengingat merek Anda tanpa bantuan apa pun. Mereka tidak perlu melihat logo atau produk Anda untuk mengingat merek Anda dan apa yang Anda lakukan. Kesadaran merek ini mencerminkan adanya hubungan kuat antara kategori produk dan merek. Misalnya, saat seseorang mendengar kata “maskapai penerbangan”, mereka otomatis mengingat merek-merek tertentu seperti Garuda Indonesia, Citilink, atau AirAsia. 

3. Top of mind

Jenis ini adalah tahap akhir di mana orang hanya bisa mengingat merek Anda saat berbicara tentang kategori produk tertentu. Artinya, pelanggan mengasosiasikan merek Anda dengan kategori produk tersebut. Sebagai contoh, ketika seseorang ingin mengambil air mineral, mereka biasanya mengingat satu merek: Aqua (meskipun air mineral tersebut bukan merek Aqua). “Boleh saya ambil Aqua nya satu?”

Apa Manfaat Kesadaran Merek?

Kesadaran merek tidak hanya membantu orang mengingat merek Anda, tapi juga memberikan sejumlah keuntungan lain. Berikut ini beberapa manfaatnya yang mungkin tidak Anda sadari:

1. Membangun Kepercayaan pada Audiens

Dengan kesadaran tentang merek, orang akan lebih akrab dengan merek Anda dan tahu apa yang Anda tawarkan, serta reputasi di pasar. Sebagai hasilnya, mereka lebih cenderung mempercayai merek Anda dan memilih produk Anda dibandingkan pesaing. Seringkali pemasaran influencer berhasil membantu merek menjadi lebih dikenal dan dipercaya. Ketika orang mendengar tentang merek Anda dari seseorang yang mereka percayai, mereka juga mulai mempercayai merek tersebut.

2. Meningkatkan Loyalitas Merek

Setelah seseorang mulai mempercayai dan membeli produk, mereka kemungkinan akan menjadi pelanggan setia. Inilah yang terjadi ketika orang mengenal dan menyukai merek Anda. Mereka akan memilihnya lagi dan lagi.

3. Mempermudah Pemasaran

Dengan loyalitas dan kepercayaan yang dibangun, pemasaran menjadi lebih mudah. Pelanggan yang sudah mengenal dan mempercayai merek Anda lebih cenderung untuk membeli tanpa perlu usaha pemasaran ekstra.

4. Membantu dalam Asosiasi Merek

Orang sering mengasosiasikan merek dengan kebutuhan atau tujuan tertentu. Misalnya, ketika seseorang ingin mencari sesuatu di internet, yang teringat biasanya adalah ‘Googling’. Ini adalah contoh bagaimana kesadaran tentang merek membantu orang mengingat merek Anda saat mereka membutuhkan apa yang Anda tawarkan.

5. Meningkatkan Nilai Merek

Kesadaran tentang merek juga bisa meningkatkan nilai merek Anda. Nilai merek adalah refleksi dari bagaimana orang memandang merek Anda dan pengalaman mereka dengan produk Anda. Jika mereka memiliki persepsi dan pengalaman yang baik, maka nilai merek Anda akan meningkat. Tentu saja, sebaliknya juga berlaku jika mereka memiliki persepsi dan pengalaman yang buruk.

Yang perlu Anda ingat adalah nilai merek yang tinggi bisa meningkatkan harga saham, memberikan dampak sosial yang lebih besar, dan memberikan peluang lebih besar untuk berkembang. Sebaliknya, nilai merek yang rendah bisa memiliki dampak yang negatif. Jadi, mari tingkatkan kesadaran tentang merek Anda dan rasakan manfaatnya!

Bagaimana Cara Meningkatkan Kesadaran Merek?

Berikut adalah beberapa cara untuk meningkatkan kesadaran merek Anda. 

1. Karya Konten

Konten berkualitas yang relevan dengan niche Anda bisa menjadi cara yang bagus untuk menunjukkan keahlian Anda. Dapat berupa blog, video, podcast, atau postingan di media sosial. Selain memberikan informasi berharga kepada pembaca atau penonton, konten ini bisa membuat mereka lebih mengenal dan mempercayai merek Anda.

2. Iklan

Ya, iklan memang efektif. Seseorang biasanya perlu melihat merek Anda beberapa kali sebelum benar-benar mengingatnya. Jadi, manfaatkanlah iklan online seperti Google Ads, Facebook Ads, atau jenis iklan lain yang sesuai dengan target audience Anda.

3. Kolaborasi

Jika Anda berkolaborasi dengan merek lain yang relevan tapi bukan pesaing, Anda bisa mendapatkan eksposur tambahan dari audiens mereka. Hal ini bisa berupa kerjasama dalam membuat produk, acara, atau konten.

4. Rebranding

Jika merek Anda sudah cukup lama dan terasa usang, mungkin saatnya untuk melakukan sedikit pembaruan. Logo baru, palet warna yang lebih segar, atau slogan yang lebih menggigit bisa membantu membuat merek Anda tampak lebih baru dan relevan.

5. Maskot

Jika sesuai dengan image merek Anda, maskot bisa menjadi cara yang menarik untuk membuat orang mengenali dan mengingat merek Anda. Ingat, maskot tidak selalu berupa karakter lucu atau kartun. Ini bisa berupa simbol, objek, atau bahkan orang yang secara visual merepresentasikan merek Anda.

6. Gratisan

Siapa yang tidak suka barang gratis? Anda bisa menawarkan uji coba gratis, sampel produk, atau hadiah lainnya untuk memperkenalkan produk Anda kepada konsumen baru.

7. Sponsori Acara

Dengan menjadi sponsor sebuah acara, Anda mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan merek Anda kepada banyak orang sekaligus. Pastikan acara tersebut sesuai dengan image merek Anda dan dihadiri oleh target audience Anda.

8. Mulut ke Mulut

Ketika seseorang merekomendasikan merek Anda kepada teman atau keluarganya, ini sangat efektif dalam meningkatkan kesadaran tentang merek. Untuk itu, berikanlah pengalaman yang luar biasa kepada pelanggan Anda sehingga mereka dengan senang hati menceritakannya kepada orang lain.

9. Hadiah dan Kontes

Mengadakan kontes atau giveaway di media sosial bisa membantu Anda menjangkau lebih banyak orang. Selain itu, hadiah atau giveaway bisa meningkatkan interaksi dengan pelanggan dan menciptakan buzz positif tentang merek Anda.

kesadaran merek <a href="https://www.freepik.com/free-photo/online-marketing_11428428.htm#query=brand%20awareness&position=10&from_view=search&track=ais">Image by rawpixel.com</a> on Freepik

source

Bagaimana Mengukur Kesadaran Merek

Mengukur tingkat kesadaran terhadap merek atau “brand awareness” tidak sama dengan menghitung angka di kalkulator. Namun, ada beberapa metode dan teknik yang bisa kita gunakan untuk melihat apakah strategi kita bergerak ke arah yang tepat. Yuk kita ulas satu-satu:

1. Lihat Statistik Website Anda

Lalu lintas langsung ke situs web Anda bisa menjadi indikator kuat seberapa banyak orang yang benar-benar mengingat merek Anda dan dengan sengaja mencari situs Anda. Mereka tidak lagi memerlukan mesin pencari, tapi langsung mengetikkan alamat website Anda.

2. Analisis Volume Pencarian Merek Anda

Coba gunakan alat seperti Ahrefs untuk melihat seberapa sering orang mencari nama merek Anda di mesin pencari. Bisa jadi ini adalah tanda bahwa mereka sudah mengenal dan mengingat merek Anda. Anda bisa memantau metrik ini sepanjang waktu untuk melihat apakah ada peningkatan.

3. Pantau Keterlibatan di Media Sosial

Jika Anda aktif memposting di media sosial, beberapa hal berikut bisa menjadi indikator kesadaran tentang merek Anda:

    • Tayangan: Berapa kali postingan Anda dilihat?
    • Reach: Seberapa luas postingan Anda sampai?
    • Likes dan Shares: Apakah orang menyukai dan berbagi postingan Anda?
    • Komentar: Apakah orang berinteraksi dengan postingan Anda?
    • Followers: Berapa banyak orang yang secara konsisten ingin melihat konten Anda

Semua ini bisa memberi gambaran tentang seberapa jauh merek Anda menjangkau audiens.

4. Dengarkan Percakapan tentang Merek Anda

Monitorlah percakapan tentang merek Anda di internet. Bisa melalui ulasan, komentar, atau tagar di media sosial. Anda bisa menggunakan alat seperti Brand24 untuk melacak siapa saja yang membicarakan merek Anda. Anda juga bisa melacak pembicaraan merek Anda di platform populer seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Ini akan memberi Anda gambaran tentang bagaimana orang-orang memandang merek Anda.

5. Bertanya Langsung

Saat seseorang baru pertama kali mendaftar atau menjadi pelanggan, tanyakan bagaimana mereka mengetahui tentang Anda. Anda juga bisa melakukan survei lewat media sosial, email, atau telepon untuk mengetahui bagaimana orang menemukan merek Anda.

Mengukur kesadaran tentang merek memang bukanlah hal yang mudah. Tetapi dengan memahami pentingnya dan mulai menggunakan beberapa strategi yang telah disebutkan di atas, Anda bisa melihat bagaimana merek Anda tumbuh dan berkembang dalam kesadaran konsumen. 

Kesimpulan

Secara keseluruhan, kesadaran merek memegang peranan yang sangat penting dalam bisnis. Tingkat kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap suatu merek seringkali ditentukan oleh sejauh mana mereka mengenali dan mengingat merek tersebut. Dengan membangun dan meningkatkan kesadaran akan merek, perusahaan bisa mendapatkan berbagai manfaat, seperti peningkatan penjualan, loyalitas konsumen, dan nilai merek yang lebih tinggi. Oleh karena itu, strategi peningkatan kesadaran pada merek harus menjadi bagian penting dari setiap rencana pemasaran. Meskipun mengukur kesadaran pada merek bisa menjadi tantangan, dengan memantau statistik website, volume pencarian merek, keterlibatan di media sosial, dan percakapan tentang merek di internet, perusahaan dapat mengetahui efektivitas strategi mereka dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Semoga informasi ini berguna ya!

*thumbnail source: <a href=”https://www.freepik.com/free-vector/isometric-with-people-working-new-brand-strategy-3d-illustration_17543887.htm#query=brand%20awareness&position=2&from_view=search&track=ais”>Image by macrovector</a> on Freepik

Ingin mendapatkan lebih banyak tips penting tentang pengelolaan bisnis dan bisnis online? Follow MARKEY adalah solusinya! Klik https://markey.id/ atau download MARKEY APP di Play Store maupun AppStore agar tidak ketinggalan info artikel bisnis terbaru setiap hari. Sampai jumpa lagi!

Psikologi Warna | Mengapa Makna Warna Bisa Mempengaruhi Persepsi Merek Anda

0
psikologi warna Image by macrovector on Freepik

Dalam era pemasaran modern ini, konsep warna dan psikologinya telah menjadi bagian integral dari strategi branding dan pemasaran. Psikologi warna mempengaruhi bagaimana konsumen mempersepsi merek, dan setiap warna memiliki asosiasi dan emosi unik yang terikat dengannya. Artikel ini akan membahas pentingnya psikologi tentang warna dalam pemasaran dan branding, serta memberikan gambaran mendalam tentang makna dan penggunaan dari berbagai warna. Dilansir dari oberlo.com, berikut pembahasan selengkapnya. Yuk disimak!

psikologi warna

source

Apa Itu Psikologi Warna?

Psikologi warna adalah pembelajaran tentang bagaimana warna mempengaruhi perilaku manusia. Studi ini berfokus pada bagaimana warna mempengaruhi keputusan sehari-hari kita, seperti produk apa yang kita beli. Apakah warna pakaian mempengaruhi kita untuk membelinya? Apakah warna kemasan mempengaruhi kita untuk memilih suatu merek daripada yang lainnya? Apakah warna ikon dapat mempengaruhi kita untuk mengkliknya? Jawaban singkatnya adalah ya. Namun, penjelasan mendalam tentang alasan mengapa kita lebih memilih satu warna daripada yang lainnya agak rumit. Makna dari warna bisa berdampak pada preferensi kita, dan warna yang sama bisa memiliki interpretasi yang berbeda tergantung pada latar belakang pendidikan, jenis kelamin, lokasi, nilai, dan berbagai faktor lainnya.

Mengapa Psikologi Warna Penting dalam Pemasaran?

Warna mampu membangkitkan berbagai perasaan dan emosi. Hal ini juga berlaku saat memilih warna untuk bisnis Anda.

Memilih warna yang tepat untuk strategi pemasaran Anda dapat menjadi faktor penentu apakah merek Anda akan menonjol di antara kompetitor, atau hanya menjadi salah satu dari yang lain. Dengan menggunakan warna secara strategis dalam pemasaran, Anda bisa mempengaruhi audiens untuk melihat apa yang Anda ingin mereka perhatikan dan membantu mereka memahami identitas merek Anda. Inilah mengapa memahami psikologi sangat penting untuk strategi pemasaran Anda: hal ini dapat membantu Anda menciptakan citra merek yang sesuai dengan visi Anda.

Pemilihan warna yang tepat dapat meningkatkan persepsi positif terhadap merek Anda, sementara pemilihan warna yang kurang tepat bisa merusak citra merek Anda. Misalnya, jika Anda memilih warna yang kurang sesuai untuk konten atau logo Anda, hal itu bisa membuat konten menjadi sulit dibaca atau dipahami oleh audiens Anda, atau bahkan berpotensi diabaikan.

Pemasar dapat menggunakan warna untuk mempengaruhi bagaimana orang berpikir dan berperilaku terhadap suatu merek, serta bagaimana mereka menginterpretasikan informasi. Pilihan warna dapat membantu audiens menentukan apa yang penting. Oleh karena itu, pemasar konten harus memahami makna dari berbagai warna.

Daftar Arti Warna

Psikologi Warna Merah

Merah, warna yang memikat dan dominan, sering kali digunakan dalam dunia pemasaran untuk menarik perhatian. Warna ini memancarkan energi dan kegembiraan, namun juga bisa menyiratkan bahaya. Anda mungkin pernah melihat sejumlah merek memanfaatkan merah pada tombol ‘pesan sekarang’ atau kemasan mereka untuk mencuri perhatian di rak. Dalam psikologi, merah memiliki kekuatan besar dan karena itu, bisa memicu emosi yang kuat. Namun, merah juga bisa menandakan bahaya, jadi berhati-hatilah dalam penggunaannya. Jika Anda memutuskan untuk menambahkan merah ke situs web Anda, gunakanlah pada ajakan bertindak atau ikon penjualan agar menonjol di antara elemen desain lainnya.

Merah identik dengan merek besar seperti Coca Cola dan YouTube. Coca Cola sering menggunakan merah dalam branding mereka, karena merah cenderung membangkitkan nafsu makan. Mereka juga menggunakan kata-kata seperti “kebahagiaan” dalam branding mereka, sehingga merah membangkitkan kegembiraan. Sementara itu, YouTube menggunakan merah untuk membangkitkan kegembiraan menonton video online. Tombol putar dalam logo mereka berwarna merah, mendorong pengguna untuk mengklik dan menonton video mereka.

Psikologi Warna Oranye

Oranye, yang melambangkan kreativitas, petualangan, antusiasme, kesuksesan, dan keseimbangan dalam psikologi, bisa menambah semangat ke dalam gambar, situs web, atau materi pemasaran apa pun. Meski oranye menarik, warna ini tidak seagresif merah. Banyak pemasar memilih oranye untuk ajakan bertindak atau bagian situs web yang perlu menonjol.

Contoh penggunaan oranye yang brilian dapat ditemukan pada logo Nickelodeon dan The Home Depot. Nickelodeon, saluran anak-anak, memanfaatkan warna ceria ini untuk mencerminkan kreativitas dan antusiasme yang dibutuhkan oleh acara anak-anak. The Home Depot, yang menjual produk rumah tangga, juga menggunakan oranye dalam logo mereka, yang mencerminkan kreativitas bagi para pelaku proyek Do-It-Yourself (DIY).

Psikologi Warna Kuning

Warna kuning, yang sering dikaitkan dengan sinar matahari dalam psikologi, memancarkan kebahagiaan, positivitas, dan optimisme. Namun, kuning juga bisa menjadi simbol penipuan dan peringatan. Beberapa merek memilih kuning yang ceria sebagai latar belakang atau pinggiran desain situs web mereka. Warna kuning juga bisa digunakan pada bilah ‘pengiriman gratis’ di bagian atas situs web Anda jika cocok dengan desain keseluruhan.

Merek seperti Ferrari dan Ikea memanfaatkan kuning dalam branding mereka. Ferrari, merek mewah yang dikaitkan dengan perasaan bahagia, musim panas, dan gaya hidup bebas, menggunakan kuning sebagai elemen penting dalam branding mereka. Ikea juga menggunakan warna kuning. Ketika seseorang membeli produk Ikea, biasanya mereka sedang dalam momen perubahan penting dalam hidup mereka, seperti pindah rumah atau membeli rumah pertama, momen-momen yang dipenuhi dengan kebahagiaan dan optimisme. Oleh karena itu, kuning menjadi pilihan yang tepat.

Psikologi Warna Merah Muda

Merah muda, yang sering dianggap sebagai warna yang mewakili feminitas, keceriaan, dan cinta tanpa syarat, sangat populer di kalangan merek yang menargetkan audiens wanita. Beberapa merek menggunakan merah muda untuk kemasan produk, terutama mainan anak perempuan. Sedangkan beberapa merek lainnya menggunakan merah muda pada logo, desain situs web, atau untuk menyoroti pesan utama.

Victoria’s Secret dan Barbie adalah contoh merek yang mengandalkan merah muda dalam branding mereka. Victoria’s Secret bahkan memiliki lini produk yang disebut Pink, dan pada situs web mereka, mereka menggunakan kombinasi merah muda dan hitam untuk menyoroti detail pemasaran utama. Barbie, di sisi lain, menggunakan merah muda cerah pada tombol ajakan bertindak di situs web mereka, dan menyelipkan warna ini secara halus dalam navigasi dan menu drop-down mereka.

Psikologi Warna Hijau

Hijau, dalam kajian psikologi, kerap diasosiasikan dengan alam dan kemakmuran. Warna ini merujuk pada pertumbuhan, kesuburan, kesehatan, dan sikap murah hati. Hijau juga bisa berarti iri atau kecemburuan. Bagi Anda yang bergerak dalam bisnis kesehatan atau kebugaran, warna hijau dapat menjadi pilihan yang pas untuk ditampilkan di toko online Anda. Misalnya, bisa digunakan pada gambar banner atau logo Anda.

John Deere dan Roots adalah dua contoh merek yang sering menggunakan warna hijau. Merek John Deere yang bergerak di bidang alat-alat pertanian dan perawatan rumput memilih warna hijau sebagai identitasnya, bahkan sampai pada warna peralatannya. Sementara Roots, sebuah merek fashion, juga kerap memasukkan elemen alam dalam materi promosinya, dengan logo berwarna hijau yang harmonis dengan gambar-gambar tersebut.

Psikologi Warna Biru

Warna biru dalam psikologi seringkali diasosiasikan dengan laut dan langit, yang membawa pesan stabilitas, harmoni, kedamaian, dan kepercayaan. Namun, biru juga bisa berarti depresi atau dingin. Anda bisa memanfaatkan warna biru pada logo atau navigasi situs web Anda. Merek-merek besar seperti Facebook, Twitter, dan Skype seringkali menggunakan warna biru dalam strategi pemasarannya, demikian juga dengan Walmart dan Oral B.

Psikologi Warna Ungu

Ungu seringkali disebut sebagai warna kerajaan dalam kajian psikologi, yang melambangkan kekuasaan, kebangsawanan, kemewahan, kebijaksanaan, dan spiritualitas. Namun, penggunaan warna ungu yang berlebihan bisa menimbulkan kesan negatif, seperti arogansi. Anda bisa menambahkan sedikit warna ungu pada desain situs web Anda, seperti pada logo atau grafik. Merek seperti Hallmark dan Yahoo adalah contoh yang seringkali menggunakan warna ungu sebagai aksen pada situs webnya.

psikologi warna

source

Psikologi Warna Putih

Warna putih dalam psikologi ini melambangkan kepolosan, kebaikan, kebersihan, dan kerendahan hati. Namun, warna putih juga bisa berarti kemandulan dan dingin. Warna putih seringkali menjadi warna dominan pada situs web e-commerce, biasanya digunakan sebagai latar belakang foto produk. ASOS dan Adidas adalah dua merek yang banyak menggunakan warna putih dalam strategi pemasarannya.

Psikologi Warna Hitam

Hitam adalah warna yang sangat populer dalam dunia ritel. Dalam kajian warna ini, hitam melambangkan misteri, kekuatan, keanggunan, dan kecanggihan. Namun, hitam juga bisa membangkitkan emosi negatif seperti kesedihan dan kemarahan. Beberapa merek fashion seringkali menggunakan warna hitam pada logo mereka. Merek seperti Chanel dan Nike adalah contoh yang seringkali menggunakan warna hitam dalam strategi pemasarannya.

Psikologi Warna Abu-abu

Dalam kajian ini, abu-abu melambangkan penyeimbangan dan netralitas. Warna ini diduga berasal dari posisinya sebagai warna antara putih dan hitam. Namun, abu-abu juga bisa memiliki konotasi negatif, seperti melambangkan depresi dan kehilangan. Kehadirannya yang cenderung kusam bisa membuatnya menjadi pilihan yang sempurna untuk warna font, judul, grafik, dan bahkan produk, untuk menarik perhatian konsumen.

Apple adalah contoh merek yang memanfaatkan warna abu-abu dalam branding mereka. Banyak dari produk laptop mereka berwarna abu-abu atau perak, dengan tujuan agar warnanya yang netral tidak mengganggu pengguna. Di situs web mereka, judul dalam warna abu-abu menciptakan kontras dengan logo berwarna putih mereka. Namun, sepanjang penjelajahan branding mereka, Anda akan melihat keseimbangan penggunaan warna putih, hitam, dan abu-abu, yang membantu menciptakan tampilan yang bersih dan netral.

Psikologi Warna Coklat

Coklat adalah warna yang sangat berkesan sebagai warna alami. Secara alamiah, warna ini berhubungan dengan elemen-elemen alam seperti tanah, kayu dan batu. Oleh karena itu, dalam kajian psikologi ini, coklat melambangkan kenyamanan, keamanan dan sifat yang membumi. Dalam bidang pemasaran, coklat sering kali digunakan untuk produk alami dan makanan. Warna ini kerap muncul dalam logo, gambar spanduk, dan terkadang bahkan teks, karena kontrasnya yang kuat dengan latar belakang berwarna putih.

UPS adalah contoh dari merek yang memanfaatkan warna coklat dalam branding mereka. Di situs web mereka, logo berwarna coklat mereka terlihat menonjol pada navigasi dan menu tarik-turun. Anda mungkin juga melihat bahwa mereka menggunakan warna-warna komplementer seperti kuning dan hijau, yang semuanya mencerminkan elemen-elemen alam. Misalnya, kuning dapat mewakili matahari, sementara hijau mewakili alam. Keseluruhan hal ini membantu memposisikan merek UPS sebagai perusahaan yang aman, dapat diandalkan, dan membumi, sesuatu yang Anda harapkan dari layanan pengiriman.

Kesalahpahaman Seputar Psikologi Tentang Warna

Meskipun kajian ini telah diteliti dan dianalisis sepanjang tahun, masih ada banyak debat tentang bagaimana warna secara spesifik mempengaruhi psikologi manusia. Hal ini mengarah pada pertanyaan: mengapa ada begitu banyak kesalahpahaman tentang hal ini dan makna yang terkandung di dalamnya?

Salah satu alasan utamanya adalah bahwa dalam kajian warna ini, terdapat banyak variabel yang berinteraksi. Setiap individu mungkin memiliki persepsi yang berbeda terhadap warna tertentu. Cara Anda melihat dan merespon suatu warna mungkin dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti preferensi pribadi, pengalaman masa lalu, perbedaan budaya, perbedaan gender, dan lain sebagainya.

Kesimpulan

Mengingat pengaruh besar warna dalam membentuk persepsi konsumen, pemahaman tentang psikologi warna menjadi penting bagi setiap pemasar dan desainer. Memilih warna yang tepat dapat mempengaruhi bagaimana merek dilihat dan dirasakan, serta bagaimana konsumen berinteraksi dengannya. Dengan begitu, pemahaman tentang makna dan penggunaan berbagai warna dapat membantu perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih tepat dalam pemasaran dan branding, membangun citra merek yang kuat dan menjangkau audiens target dengan lebih efektif.

Sekarang setelah Anda mengetahui lebih banyak tentang pengertian warna dan makna yang umumnya dikaitkan dengan setiap warna, Anda mungkin ingin mempertimbangkan bagaimana hal ini dapat diterapkan pada bisnis Anda. Meskipun banyak industri yang menggunakan warna dengan cara yang umum atau tradisional – misalnya, biru sering digunakan dalam industri kesehatan – Anda tidak perlu selalu mengikuti aturan tersebut.

Sebaliknya, Anda mungkin ingin memilih warna yang paling mencerminkan apa yang Anda inginkan merek Anda untuk perwakilan, atau bagaimana Anda ingin pelanggan Anda merasa ketika mereka menjelajahi situs web atau toko online Anda. Memahaminya bisa menjadi alat yang kuat untuk membantu Anda membuat keputusan tersebut.

*thumbnail source: <a href=”https://www.freepik.com/free-vector/education-3d-concept-with-students-using-model-study-human-brain-isometric-illustration_13615347.htm#query=color%20psychology&position=17&from_view=search&track=ais”>Image by macrovector</a> on Freepik

Ingin mendapatkan lebih banyak tips penting tentang pengelolaan bisnis dan bisnis online? Follow MARKEY adalah solusinya! Klik https://markey.id/ atau download MARKEY APP di Play Store maupun AppStore agar tidak ketinggalan info artikel bisnis terbaru setiap hari. Sampai jumpa lagi!

Elevator Pitch | Panduan Memukau dalam Satu Menit

0
elevator pitch Image by Freepik

Apakah Anda tengah berupaya mendapatkan dana dari investor angel atau venture capitalist untuk bisnis Anda? Atau mungkin Anda hanya berusaha menyempurnakan strategi bisnis Anda? Dalam kedua situasi tersebut, memiliki ‘elevator pitch’ yang kuat adalah alat yang sangat penting untuk mencapai tujuan Anda. Bagaimana caranya? Dilansir dari bplans.com, berikut pembahasan selengkapnya. Yuk disimak!

Definisi Elevator Pitch

Elevator pitch merupakan deskripsi singkat dan padat tentang bisnis Anda, yang dapat disampaikan dalam bentuk pidato singkat (idealnya dalam waktu 60 detik atau kurang), presentasi, atau ringkasan satu halaman mengenai bisnis Anda.

Sebuah cara mudah untuk memahaminya adalah dengan membayangkan presentasi Anda sebagai ringkasan eksekutif yang memberikan peta umum tentang bisnis Anda dan menjelaskan kenapa Anda berpotensi untuk sukses. Pikirkan pitch ini sebagai intisari dari visi bisnis Anda yang dapat memukau penonton dalam waktu singkat dan memberikan gambaran yang jelas dan menarik tentang apa yang Anda tawarkan.

elevator pitch

source

Bagaimana Cara Membuat Elevator Pitch?

Cara membuat elevator pitch yang unggul dalam 7 langkah. Berikut adalah panduan lengkapnya.

1. Tentukan Masalahnya

Poin utama dalam mendirikan bisnis adalah menemukan masalah yang berarti dan membutuhkan penyelesaian. Tidak ada gunanya produk atau layanan Anda jika tidak menyelesaikan persoalan yang dialami oleh konsumen potensial; tanpa itu, Anda sejatinya tidak memiliki landasan bisnis yang solid. Sejelas itu.

Namun, Anda tidak perlu merasa terbebani untuk menemukan masalah besar yang solusinya akan mengubah dunia. Meskipun idealnya begitu, realitanya, mayoritas bisnis tidak berjalan seperti itu. Masalah yang Anda hadapi bisa saja bersifat sederhana, dan itu tidak masalah. Yang terpenting adalah Anda, dalam peran Anda sebagai entrepreneur, mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh konsumen. Sebagai ilustrasi, berikut beberapa contoh permasalahan yang bisa Anda sampaikan dalam presentasi:

“Proses mentransfer foto dari ponsel sangat rumit dan membingungkan.”

“Tak ada restoran Cina yang menonjol di Eugene, Oregon.”

“Melakukan analisis hasil tes ini sangat kompleks, memakan waktu, dan tidak ekonomis.”

Tugas Anda adalah menentukan masalah konsumen Anda dan mereduksinya hingga ke bentuk yang paling simpel. Idealnya, Anda bisa merangkum masalah yang ingin Anda selesaikan dalam satu atau dua kalimat, atau beberapa poin singkat. Memang, dalam perjalanan bisnis Anda, perusahaan Anda mungkin akan menyelesaikan berbagai masalah konsumen. Namun, di awal perjalanan, Anda akan lebih sukses jika fokus menyelesaikan satu persoalan utama.

2. Jelaskan Solusi Anda

Banyak pengusaha yang justru memulai ‘elevator pitch’ mereka dengan menjelaskan solusinya: produk atau layanan yang mereka anggap dibutuhkan oleh pasar. Mereka melompati langkah pertama dan melupakan untuk mengidentifikasi masalah yang mereka coba selesaikan. Sebagai pengusaha yang bijaksana, Anda bisa menghindari kesalahan tersebut dengan memastikan terlebih dahulu bahwa Anda menyelesaikan masalah konkret yang benar-benar dihadapi oleh konsumen, sebelum mendefinisikan solusi Anda.

Setelah Anda menentukan dengan jelas masalah yang Anda coba atasi, barulah Anda perlu menjelaskan solusi Anda. Dengan pernyataan masalah yang jelas, Anda bisa fokus pada solusi yang ditujukan untuk menyelesaikan satu masalah tersebut, dan bukan menyebarkan solusi untuk mengatasi berbagai masalah potensial.

Selanjutnya, cobalah untuk mereduksi penjelasan solusi Anda hingga menjadi sesimpel mungkin. Anda harus mampu menggambarkan solusi Anda secara holistik hanya dalam beberapa kalimat atau poin singkat. Ingat, kunci dari elevator pitch yang baik adalah menjaga agar pesan Anda tetap singkat, padat, dan mudah dipahami.

3. Ketahui Target Pasar Anda

Saat Anda merumuskan masalah yang ingin Anda selesaikan, secara otomatis Anda juga mempertimbangkan pelanggan potensial yang menghadapi masalah tersebut. Pada bagian target pasar dalam ‘elevator pitch’ Anda, Anda akan menjelaskan dengan tepat siapa yang menghadapi masalah yang ingin Anda atasi dan berapa banyak konsumen potensial yang menjadi sasaran Anda.

Segmen Pasar

Disarankan untuk membagi target pasar Anda menjadi beberapa segmen – yakni grup-grup kecil yang Anda harap bisa menjangkau dengan pemasaran Anda.

Banyak orang tergoda untuk menentukan target pasar seluas mungkin, tetapi ini tidak akan menghasilkan presentasi yang meyakinkan. Misalnya, jika Anda memulai bisnis sepatu baru, mungkin Anda tergoda untuk mengatakan bahwa target pasar Anda adalah “semua orang”. Toh, setiap orang memiliki kaki dan membutuhkan sepatu, bukan?

Namun, secara realistis, bisnis sepatu baru Anda mungkin lebih menargetkan grup tertentu, misalnya atlet. Di dalam grup atlet ini, Anda mungkin bisa membaginya lebih lanjut menjadi segmen-segmen seperti pelari, pendaki, pejalan kaki, dan sebagainya.

Berapa Besar Pasar Potensial Anda?

Setelah Anda memiliki daftar segmen target pasar yang baik, Anda perlu melakukan riset pasar dan estimasi untuk mengetahui berapa banyak orang yang ada di setiap segmen tersebut. Anda dapat merujuk ke sumber daya riset pasar yang ada untuk membantu.

Berapa Rata-rata Pengeluaran Pelanggan Anda?

Selanjutnya, coba perkirakan berapa rata-rata yang dibelanjakan oleh setiap orang dalam setiap segmen per tahun untuk solusi seperti yang Anda tawarkan. Sekarang, kalikan jumlah orang dengan berapa banyak yang mereka belanjakan saat ini, dan Anda akan mendapatkan estimasi “ukuran pasar” atau target pasar Anda yang realistis.

Dalam presentasi Anda, sebaiknya bicarakan segmen pasar yang Anda targetkan, berapa banyak orang yang ada di setiap segmen, dan jumlah total yang mereka belanjakan saat ini. Angka-angka ini sangat penting dan seharusnya menjadi bagian penting dari presentasi yang memukau.

4. Menjabarkan Pembeda Utama Dari Kompetisi

Setiap bisnis pasti memiliki kompetisi. Bahkan jika tidak ada yang menyediakan solusi yang persis sama dengan yang Anda tawarkan, pasti ada cara alternatif yang digunakan oleh pelanggan potensial Anda untuk mengatasi masalah mereka.

Sebagai contoh, pesaing utama dari mobil pertama bukanlah mobil lain, melainkan kuda dan berjalan kaki. Jadi, ketika Anda mempertimbangkan tentang pesaing dan solusi alternatif, pikirkanlah apa kelebihan yang ditawarkan oleh solusi Anda dibandingkan dengan yang lain.

Apakah solusi Anda lebih cepat, lebih murah, atau lebih baik? Mengapa pelanggan potensial harus memilih solusi Anda daripada yang lainnya? Menyatakan dengan jelas apa yang membedakan Anda dari kompetisi bukan hanya latihan yang bermanfaat, tetapi juga memastikan bahwa Anda membangun solusi yang unik yang diharapkan menjadi pilihan pelanggan dibandingkan solusi alternatif lainnya. Faktor pembeda ini juga akan membantu Anda dalam menargetkan pemasaran pada proposisi nilai utama yang Anda tawarkan dan tidak ditawarkan oleh kompetitor Anda.

5. Menjelaskan Tim Solid Yang Dimiliki

Ide bisnis terhebat sekalipun tidak berarti tanpa tim yang tepat untuk mengimplementasikannya dan membangun perusahaan yang sukses. Pada bagian ‘tim’ dalam elevator pitch Anda, Anda perlu menekankan mengapa Anda dan mitra bisnis Anda adalah tim yang ideal untuk merealisasikan visi Anda, dan bagaimana keahlian khusus tim Anda penting untuk mengemban perusahaan menuju kesuksesan. Banyak orang mengatakan bahwa tim pimpinan suatu perusahaan lebih penting daripada ide itu sendiri – dan seringkali hal tersebut benar. Tanpa tim yang tepat, sehebat apapun solusi yang Anda tawarkan, Anda tidak akan bisa mewujudkannya.

Tidak perlu khawatir jika Anda belum memiliki tim yang lengkap. Yang lebih penting adalah mengakui adanya kekurangan dalam tim Anda dan merencanakan untuk merekrut individu yang tepat untuk melengkapinya. Memahami kelemahan tim Anda dan menyadari bahwa Anda perlu menemukan talenta yang tepat untuk mengisi kekosongan tersebut adalah karakteristik penting yang harus dimiliki oleh setiap pengusaha.

elevator pitch

source

6. Menyertakan Sedikit Ringkasan Tentang Keuangan

Untuk presentasi yang efektif, Anda tidak perlu menguraikan proyeksi keuangan lima tahun ke depan secara rinci. Yang lebih penting adalah Anda memahami dan bisa menjelaskan model bisnis Anda dengan jelas.

Meski “model bisnis” bisa terdengar rumit, sejatinya itu cukup sederhana. Anda hanya perlu tahu siapa yang akan membayar untuk bisnis Anda dan jenis biaya apa yang akan Anda tanggung.

Sebagai contoh, jika Anda merintis situs berita online, maka pengiklan adalah yang akan membayar tagihan Anda. Sedangkan pengeluaran Anda akan ditujukan untuk penulis, desainer grafis, dan hosting web. Seiring bertambahnya pemahaman Anda tentang industri, hal ini tentu akan sangat membantu dalam menyusun proyeksi penjualan dan anggaran biaya. Anda tentu ingin memastikan bahwa berdasarkan asumsi Anda, Anda mampu membangun bisnis yang menguntungkan.

Namun, untuk elevator pitch Anda, Anda tidak perlu memasukkan detail perkiraan tersebut. Meskipun demikian, Anda harus memiliki proyeksi yang lengkap sehingga Anda siap membicarakannya jika ada pertanyaan dan bisa menyediakannya jika calon investor tertarik untuk mempelajari lebih dalam tentang bisnis Anda.

7. Tunjukkan Daya Tarik Dengan Pencapaian

Elemen penting terakhir dalam elevator pitch Anda adalah memaparkan perkembangan dan rencana bisnis Anda.

Di bagian ini, Anda akan menyampaikan rencana-rencana mendatang dan kapan Anda berencana untuk mewujudkannya. Jika Anda telah mencapai tonggak penting, penting untuk menyorotinya. Misalnya, jika Anda telah mengembangkan perangkat medis baru, calon investor akan ingin tahu sejauh mana Anda dalam proses uji klinis. Tahap apa yang telah Anda lewati dan bagaimana perkiraan waktu untuk mendapatkan persetujuan akhir dari FDA? Jika Anda merencanakan untuk membuka restoran, investor akan tertarik mengetahui rencana penandatanganan kontrak, desain interior, dan jadwal pembukaan bisnis Anda.

Menyampaikan rencana dan perkembangan bisnis di masa depan dalam presentasi Anda memberikan gambaran konkret tentang bisnis Anda. Bagian ini menunjukkan betapa matangnya pemikiran Anda tentang detail operasional untuk menjalankan bisnis dan mulai mencetak keuntungan.

Jika Anda telah berjalan jauh dalam bisnis Anda dan memiliki bukti bahwa bisnis Anda berpotensi sukses, pastikan Anda menyampaikannya. Misalnya, jika Anda memiliki pesanan awal untuk produk Anda atau bukti lain dari minat yang kuat dari pelanggan, investor akan ingin mendengar tentang pencapaian yang telah Anda raih—kondisi ini sering disebut sebagai ‘traksi’.

Komponen Bonus: Presentasi Satu Kalimat

Bayangkan Anda berada di sebuah pesta dan seseorang bertanya, ‘Jadi, apa bisnis Anda?’ Bisakah Anda menjawab dalam satu kalimat singkat dan membuat orang tersebut paham tentang apa yang Anda kerjakan?

Kemampuan untuk merangkum esensi bisnis Anda dalam satu kalimat merupakan keahlian berharga. Ini bukan hanya membantu Anda, sebagai pemilik bisnis, untuk mempertajam fokus Anda, tapi juga membantu Anda dalam menjelaskan bisnis Anda dengan jelas kepada orang lain. Judul yang simpel di situs web atau brosur Anda dapat mengkomunikasikan inti bisnis Anda dengan singkat, sekaligus menarik minat orang untuk mencari tahu lebih lanjut.

Tentunya ada banyak elemen lain yang bisa Anda tambahkan ke dalam presentasi Anda, tapi ketujuh elemen yang telah disebutkan merupakan komponen ‘harus ada’, baik itu dalam bentuk tulisan pada pitch deck Anda atau pidato singkat di lift.

Kesimpulan

Pembuatan elevator pitch yang kuat dan menarik tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk mempengaruhi orang lain, tetapi juga menjadi acuan bagi entrepreneur dalam memahami dan merumuskan visi dan misi bisnis mereka sendiri. Proses tersebut memaksa pemilik bisnis untuk mempertajam fokus mereka, memahami pelanggan dan pasar mereka, serta mengartikulasikan dengan jelas apa yang membuat bisnis mereka unik. Dengan pitch yang tepat, Anda bukan hanya bisa menarik perhatian investor, namun juga menentukan arah yang jelas bagi pertumbuhan bisnis Anda. Semoga informasi ini berguna ya!

*thumbnail source: Image by <a href=”https://www.freepik.com/free-vector/women-talking-elevator_2949638.htm#page=2&query=elevator%20pitch&position=8&from_view=search&track=ais”>Freepik</a>

Ingin mendapatkan lebih banyak tips penting tentang pengelolaan bisnis dan bisnis online? Follow MARKEY adalah solusinya! Klik https://markey.id/ atau download MARKEY APP di Play Store maupun AppStore agar tidak ketinggalan info artikel bisnis terbaru setiap hari. Sampai jumpa lagi!