Last Updated on November 29, 2023 by APPKEY-HERI
Perkembangan teknologi internet yang kian hari semakin pesat bukan hanya menghasilkan dampak positif, namun juga berdampak negatif. Salah satu dampak negatifnya adalah adanya beragam kasus hacking websites. Hal ini bukan hanya meresahkan masyarakat tapi sekaligus juga menghebohkan dunia.
Apalagi jika website yang diretas itu adalah websites penting. Hal tersebut akan berdampak buruk bagi masyarakat jika data-data yang ada dalam situs tersebut berhasil dicuri oleh hacker. Berikut ini ada 15 kasus hack website terheboh yang pernah terjadi di dunia.
Daftar Isi
Peristiwa Hacking Websites Paling Menghebohkan Dunia
Kasus Peretasan Situs Yahoo
Salah satu insiden hack terbesar di dunia ini terjadi awal tahun 2000 tepatnya tanggal 7 Februari 2000. Michael Demon Celce adalah orang dibalik kasus peretasan menghebohkan yang menyerang situs Yahoo. Bayangkan saja, situs ternama seperti Yahoo berhasil dibuat down servernya hingga beberapa jam lamanya.
Hacker yang juga memiliki nama samaran MafiaBoy ini bahkan tidak berhenti sampai disitu saja, karena dia juga menyerang cukup banyak situs-situs ternama lainnya. Situs tersebut mulai dari Dell, eBay, Amazon hingga CNN. Tentu saja, aksi yang dilakukan Celce itu berhasil menggemparkan dunia cyber.
Meskipun berhasil membuat gempar, namun Celce berhasil ditangkap juga berkat klaim yang disampaikannya sendiri. Klaim tersebut berisi bahwa selama ini dialah pelaku peretasan beberapa website besar dunia itu.
Pada tanggal 12 September 2001, hacker asal Kanada itu akhirnya dinyatakan bersalah dan diwajibkan untuk menjalani hukuman. Dalam hal ini, dia harus menjalani 8 bulan tahanan luar dan 1 tahun masa percobaan. Selain itu, ia juga dilarang menggunakan internet dan tak ketinggalan MafiaBoy juga harus membayar sejumlah denda.
Terkait motif apa yang mendasari perilakunya secara tiba-tiba melakukan hacking websites, MafiaBoy mengakui bahwa dia melakukannya hanya untuk membuat kelompoknya menjadi lebih populer. Selain kehebatannya dalam meretas berbagai situs besar yang diakuinya hanya membutuhkan waktu selama beberapa jam saja, pada saat ia meretas itu usianya juga baru 15 tahun.
Kasus Peretasan Bank Sumitomo Mitsui
Kasus ini terjadi pada tahun 2004, di salah satu cabang bank asal Jepang yang ada di London, Inggris. Hacker yang meretas sistem keamanan data nasabah Bank Sumitomo Mitsui ini menggunakan spyware yang dikenal dengan nama keylogger.
Pada dasarnya, keylogger merupakan sebuah software yang dapat merekam hasil ketikan dan menyimpannya menjadi sebuah berkas. Denga memanfaatkan software itu, akhirnya hacker berhasil membobol sistem keamanan bank. Hacker ini mencuri uang yang totalnya hingga mencapai Rp. 5 triliun. Uang curian tersebut kemudian dibagikan ke 10 rekening yang berbeda.
Namun, pihak kepolisian Inggris dan Israel akhirnya dapat menyelesaikan kasus ini. Mereka berhasil menangkap semua hacker yang terlibat dalam salah satu pencurian bank terbesar ini.
Kasus Peretasan Kartu Kredit Milik Pelanggan TJX
Salah satu hacker ternama dan bahkan termasuk hacker legendaris, Albert Gonzalez memang sudah sering berulah. Cukup banyak insiden hack terbesar yang melibatkan namanya. Contohnya seperti kasus hacking yang terjadi di sebuah perusahaan yang bergerak di industri retail asal Amerika Serikat yaitu TJX.
Selama 18 bulan, mulai dari tahun 2006 hingga pertengahan 2007, Gonzalez berhasil mencuri data kartu kredit dan debit dari 94 juta pelanggan TJX yang tersimpan dalam sistem perlindungan informasi data pelanggan perusahaan tersebut.
Puluhan data kartu kredit milik pelanggan TJX itu digunakan hacker untuk diperjualbelikan. Tentunya hal tersebut akan menghasilkan banyak keuntungan bagi hacker yang melakukannya. Bahkan, sebelum tertangkap, Gonzalez membeli perhiasan dengan total harga yang mencapai 1 juta US Dollar.
Kasus Peretasan Heartland Payment System
Selain kasus TJX, hacker populer dan legendaris Albert Gonzalez ternyata juga menjadi dalang dari peretasan sistem keamanan dari sebuah perusahaan penyedia layanan kartu kredit, Hearland Payment Systems. Kasus yang terjadi pada tahun 2009 ini bahkan lebih besar skala pencuriannya daripada TJX. Hal ini karena ada sekitar 134 juta data kartu kredit yang berhasil dicuri oleh hacker yang juga dikenal dengan sebutan Soupnazi ini.
Untungnya, aksi pencurian melalui internet ini berhasil dihentikan pada tahun 2010 yang lalu. Setelah melalui persidangan, Gonzalez divonis harus mendekam dalam penjara selama 20 tahun.
Kasus Peretasan Sony Playstation Network
Pada April 2011, salah satu sistem keamanan data perusahaan besar yang bergerak di industri game, Sony Playstation Network berhasil dibobol hacker. Hal ini mengakibatkan puluhan juta data pengguna layanan Sony Playstation itu bocor.
Bukan hanya data pengguna saja yang bocor akibat dibobolnya sistem keamanan perusahaan tersebut. Layanan mereka pun sempat rusak dan tidak bisa diakses oleh pengguna PS3 dan PS portable selama dua hari.
Setelah diselidiki, aksi hacking tersebut disinyalir merupakan aksi dari sekelompok hacker populer. Mereka menamakan diri mereka sebagai Anonymous. Namun, pihak Anonymous membantah keras tuduhan yang diarahkan kepada mereka itu.
Peretasan yang terjadi itu membuat Sony harus menanggung banyak kerugian. Kerugian yang dialami adalah biaya pemulihan sistem yang mencapai ratusan juta US Dollar. Selain itu, Sony pun terpaksa harus menghentikan sistem pengoperasian selama 23 hari.
Kasus Peretasan Inputs.io
Inputs.io adalah sebuah perusahaan penyedia wallet online yang merupakan tempat penyimpanan bitcoin. Bitcoin itu sendiri adalah jenis mata uang elektronik yang hanya bisa disimpan dalam sistem digital melalui dompet digital.
Untuk menjaga keamanan bitcoin, maka setiap orang yang memiliki mata uang tersebut membutuhkan private key. Private key ini pada dasarnya adalah kode atau password dan seharusnya hanya diketahui oleh pemilik bitcoin itu sendiri.
Namun, karena tersimpan secara digital, maka sudah pasti sistem keamanan menjadi titik lemah dari bitcoin. Dengan kemampuan hacker yang semakin canggih, tentunya dapat dengan mudah mencuri data private key. Data tersebut kemudian digunakan untuk membobol sistem keamanan data dompet digital. Salah satu yang menjadi korbannya adalah perusahaan inputs.io yang terjadi pada tahun 2013 lalu.
Kasus tersebut pasti membuat banyak nasabah merugi. Tercatat ada 4100 bitcoin atau sekitar 15 miliar Rupiah yang berhasil dicuri hacker. Pencurian lewat internet yang dilakukan oleh hacker ini menggunakan virus yang dimasukkan ke dalam email.
Ini membuat server utama mengalami kesalahan sistem dan saat itulah hacker berhasil mencuri ribuan bitcoin yang tersimpan dalam wallet online. Sayangnya, hingga saat ini, kasus ini belum terungkap pelakunya.
Kasus Peretasan Satelit
Jim Geovedi adalah salah satu hacker Indonesia yang secara tiba-tiba menghebohkan dunia karena aksinya meretas satelit Cina dan Indonesia. Akibat dari aksinya itu, dia berhasil menggeser dan juga mengubah rotasi satelit milik Cina dan Indonesia.
Tentu saja, aksinya itu langsung menjadi buah bibir di kalangan masyarakat. Hal itu karena tidak mudah mengembalikan letak satelit ke posisi awal. Untungnya satelit yang diretas itu masih memiliki bahan bakar cadangan yang cukup sehingga pergeseran dan perubahan rotasi pun dapat segera dikembalikan ke posisinya yang semula.
Kasus Perang Hacking Websites Indonesia vs Australia
Di zaman serba digital seperti saat ini, perang bukan hanya terjadi di dunia nyata. Perang juga dapat dilakukan melalui dunia maya. Konflik yang dimaksud adalah perang hacking websites antara kelompok hacker dari dua negara. Perang tersebut melibatkan hacker Indonesia melawan hacker Australia.
Peristiwa perang peretasan berbagai situs di dua negara yang terjadi pada November 2013 ini cukup menghebohkan. Awal mula terjadinya perang cyber antara dua negara tetangga ini disinyalir karena masalah spionase yang dilakukan oleh intelijen Australia.
Aksi pada tahun 2009 itu dilakukan terhadap Presiden Indonesia kala itu, Susilo Bambang Yudhoyono dan beberapa pejabat negara. Aksi spionase itu baru terkuak setelah salah satu mantan pegawai dari National Security Agency, Edward Snowden mengungkapkannya.
Setelah pernyataan yang diungkap Snowden itu, hacker Indonesia yang menyebut diri mereka sebagai Anonymous Indonesia langsung menyerang berbagai situs bisnis dan situs pemerintah Australia.
Sekelompok hacker asal Australia yang juga tergabung dalam Anonymous Australia pun tak tinggal diam. Mereka melawan dengan meretas situs-situs pemerintah dan korporasi milik Indonesia. Contoh situs yang diretas seperti situs KPK, situs kepolisian, situs portal berita online detik.com dan juga situs maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
Kasus Peretasan Ribuan Situs Israel
Pada 7 April 2013 terjadi serangan hacking websites yang dilakukan oleh sekelompok hacker dengan sebutan OpIsrael. Serangan yang juga disinyalir melibatkan kelompok Anonymous yang ada di seluruh dunia ini terbilang sangat terorganisir.
Mereka berhasil melumpuhkan sistem ribuan situs milik Israel. Mulai dari situs pemerintah Israel, situs kemiliteran Israel, situs perusahaan-perusahaan Israel hingga berbagai akun sosial media milik orang berkebangsaan Israel.
Bukan hanya itu saja, sekelompok hacker pro-Palestina itu juga mencuri sejumlah data penting kenegaraan Israel dan sejumlah data kartu kredit. Tak berhenti disitu, bahkan ada juga sebagian situs milik Israel yang dihapus secara paksa. Tentu saja, Israel tidak tinggal diam dan kemudian muncul pasukan elite dunia maya yang menamakan diri mereka sebagai Buddax.
Pasukan cyber Israel itu mengklaim bahwa mereka telah berhasil masuk ke beberapa komputer milik anggota Anonymous. Meskipun demikian, kelompok hacker tetap tidak menyerah begitu saja, karena mereka masih terus berusaha meretas dan melumpuhkan situs-situs penting yang dimiliki oleh Israel.
Kasus Peretasan Situs ISIS
Setelah insiden terorisme yang terjadi di Prancis pada November 2015, sekelompok hacker yang tergabung dalam Anonymous menyatakan perang terhadap ISIS. Tentunya, perang yang dimaksud oleh Anonymous itu adalah penyerangan melalui jalur cyber. Setelah menyatakan perang itu, Anonymous langsung memberikan panduan cara hacking websites untuk meretas dan melumpuhkan situs ISIS.
Beberapa panduan peretasan itu meliputi, Reporter yang merupakan cara membuat Twitterbot, Searcher yang merupakan cara mencari situs milik ISIS dan NoobGuide yang pada dasarnya adalah tutorial dasar cara melakukan hacking.
Berkat panduan peretasan itu, akhirnya hacker berhasil melakukan peretasan situs ISIS dengan mengubah tampilan situs tersebut menjadi iklan obat CoinRX. Bukan hanya itu saja, cukup banyak pula situs propaganda ISIS dan puluhan ribu akun twitter milik pendukung ISIS yang berhasil dilumpuhkan Anonymous.
Kasus Peretasan Situs Pornhub
Jika Anda termasuk orang yang suka berselancar di dunia maya, seharusnya sudah tidak asing dengan situs penyedia film porno bernama PornHub. Meskipun tidak pernah mengaksesnya, setidaknya Anda pernah mendengar namanya. Hal ini karena website ini memang sangat terkenal khususnya di kalangan pria.
Nah, pada tahun 2016 lalu ternyata situs ini berhasil diretas. Hacker yang melakukan hacking websites PornHub ini mengklaim bahwa mereka tahu siapa saja orang yang punya akun di situs porno ini.
Uniknya, sekelompok hacker yang berhasil meretas PornHub ini tidak ditangkap, tapi malah diberi hadiah uang senilai US Dollar 20.000 atau sekitar 260 juta Rupiah. Pihak PornHub merasa berterima kasih terhadap hacker itu sebab kini mereka tahu bagian mana dari sistem keamanan data situs yang membutuhkan peningkatan keamanan.
Kasus Peretasan Central Bank Bangladesh
Februari 2016 lalu terjadi peristiwa yang cukup menggemparkan dunia. Ini dilakukan oleh sekelompok hacker yang melakukan transfer dana illegal dari bank Bangladesh (Central Bank Bangladesh). Nilai transfer dana illegal itu senilai 951 juta US Dollar.
Meskipun tidak semua dana tersebut berhasil ditransfer karena pihak berwenang cukup cepat melakukan blokir, namun masih ada sekitar 81 juta US Dollar yang sudah berhasil dialirkan ke rekening bank lain yang ada di Philippina.
Kasus Peretasan Situs MUI
Salah paham membuat salah satu situs keagamaan di Indonesia menjadi korban hacker. Aksi hacking websites yang dilakukan oleh sekelompok hacker ini terjadi pada 28 Agustus 2016. Penyebab dari aksi itu adalah para hacker mengira bahwa situs Majelis Ulama Indonesia merupakan sarang ISIS.
Kasus hacking situs MUI ini termasuk cukup menggemparkan Indonesia. Ini karena ketika ada orang yang mengakses situs MUI, maka akan ada tampilan kata-kata tidak wajar bertuliskan “F*** you ISIS”. Selain itu, ketika tulisan itu diklik, maka Anda akan langsung diantarkan ke halaman berisi kalimat penuh hujatan dan caci maki kepada kelompok ISIS.
Walaupun diretas, namun pihak MUI menyatakan bahwa mereka tidak akan melaporkan kasus ini ke kepolisian. Pihak MUI lebih memilih untuk langsung memperbaiki situs tersebut sehingga situs MUI pun dapat kembali diakses secara normal.
Kasus Peretasan Akun Sosial Media Tokoh Ternama
Ada sekelompok hacker bernama OurMine Team yang gemar berbuat usil dengan meretas sosial media milih tokoh-tokoh ternama. Tokoh tersebut mulai dari Sundar Pinchai (CEO Google), Evan Williams (CEO Twitter) hingga Mark Zuckerberg (CEO Facebook).
Kasus Peretasan Situs ICMI
Pada tahun 2016 lalu, Indonesia sempat digemparkan dengan desakan ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) yang meminta pemerintah untuk memblokir Google dan Youtube. Hal ini karena pihak ICMI merasa bahwa kedua situs itu termasuk layanan yang menyediakan konten pornografi.
Tentu saja, pernyataan tersebut langsung menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat dan pastinya lebih banyak orang yang menolak desakan itu. Untung saja, pihak pemerintah tidak terlalu peduli dengan keinginan ICMI tersebut. Namun, tampaknya sekelompok hacker memutuskan untuk menjahili ICMI dengan melakukan hacking websites resmi mereka.
Meskipun tidak terlalu merusak situs ICMI, namun hacker yang melakukan aksi peretasan itu menyampaikan pesan. Inti dari pesan tersebut adalah mengingatkan pihak ICMI untuk meningkatkan sistem keamanan situsnya terlebih dahulu sebelum sibuk mendesak pemblokiran situs lain seperti Google dan Youtube.
Itulah 15 kasus hacking websites yang pernah menghebohkan dunia. Kasus peretasan memang tidak bisa dianggap remeh, sebab jika tidak segera ditangani maka akan berpotensi sangat merugikan. Oleh sebab itu, jika Anda memiliki websites pastikan tingkat keamanannya sudah maksimal, agar tidak mudah dibobol hacker.
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.