Last Updated on July 10, 2020 by
Pernahkah Anda mendengar nama profesi 3D modeler? Atau, tahukah Anda bagaimana cara membuat miniatur atau action figure yang kerap Anda pajang dirumah?
Action figure atau patung mainan mini dibuat dengan teknik 3D modeling, atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai pemodelan 3D. Saat ini, profesi 3D modeling memiliki banyak peluang kerja yang menjanjikan diberagam industri seperti arsitektur dan creativetainment.
Namun sayangnya, masih belum banyak orang memahami profesi dengan kesempatan yang bagus ini. Andapun bisa mencoba peruntungan karir dengan menjadi seorang 3D modeler!
Bagaimana caranya? Yuk pelajari terlebih dahulu terkait dunia modeling 3D hingga jenis software yang umum dipakai untuk membuat sebuah model 3 dimensi dalam artikel berikut ini.
Daftar Isi
Apa itu Modeling 3D?
Istilah modeling 3D merupakan nama yang digunakan untuk merujuk proses pengembangan model suatu benda menggunakan grafik komputer 3D. Kata modeling sendiri mengacu pada sebuah konsep yang mencakup objek, proses serta pemisahan ide kedalam bentuk pemahaman yang lebih sederhana.
Sementara 3D modeling merupakan proses pengembangan representasi matematis permukaan suatu objek kedalam bentuk tiga dimensi. Sederhananya, pemodelan 3D adalah proses transfer dari benda dua dimensi yang hanya berupa gambar, menjadi bentuk tiga dimensi yang memiliki tinggi, ruang dan volume.
Produk yang dihasilkan dari proses ini nantinya disebut sebagai model 3D. Sedangkan orang yang melakukan proses modeling 3D dikenal dengan 3D modeler. Aktivitas 3D modeling tidak pernah lepas dari kegiatan 3D rendering. 3D rendering adalah proses penampilan model secara visual dalam bentuk dua dimensi.
Selain pada proses ini, gambar model juga bisa ditampilkan dalam aktivitas simulasi gambaran fisik dikomputer. Setelah tahap ini, berulah model akan dicetak sungguhan kedalam bentuk fisik melalui alat pencetakan tiga dimensi.
Siapapun bisa menjadi seorang modeler atau artis 3D, asalkan ia memenuhi kualifikasi dan skill yang dibutuhkan seperti memiliki daya kreativitas, passion dengan komputer, dan memahami tata letak objek yang baik dalam ruangan. Selain itu, sangat penting juga untuk seorang 3D artis menguasai software yang umum dipakai untuk proses kerja. Saat ini sudah terdapat banyak software modeling 3D blender yang dapat Anda akses diinternet serta gunakan untuk belajar.
Jika Anda adalah artis 3D pemula, lebih baik gunakan modeling 3D blender yang berbasis open source. Software modeling 3D blender open source dinilai lebih mudah untuk tahap belajar serta lebih hemat biaya. Jangan khawatir, sebab sekarang sudah ada banyak software modeling 3D free diinternet. Beberapa contoh software modeling 3D free dapat Anda coba gunakan adalah cimatron, blender, tinkercad, geomatic X, sketchup, dan netfabb basic.
Diantara semuanya, blender adalah software modeling 3D free yang banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan terkait benda tiga dimensi. Blender tak hanya dipakai untuk membuat model yang dicetak tiga dimensi saja.
Software ini juga bisa digunakan untuk membuat efek visual pada film animasi, video game, dan aplikasi 3D interaktif. Fitur yang dimiliki oleh blender tergolong lengkap, mulai dari pemodelan 3D, pengeditan gambar bitmap dan video, rendering, pembuatan tekstur, hingga pemahatan digital dan simulasi asap serta cairan. Bagaimana, tertarik untuk mencoba blender?
Mengenal 2 Jenis Model: Solid dan Shell
Model 3D bisa dibagi menjadi 2 jenis utama yakni solid dan shell. Tipe pertama yakni model solid yang dibuat dalam bentuk geometri padat dan bersifat konstruktif. Hal ini dikarenakan model solid dipakai untuk mewakili volume suatu objek. Oleh sebab itu, model solid digunakan untuk beragam simulasi teknis.
Tipe kedua adalah model shell atau batas. Berbeda dengan model solid yang dipakai untuk mewakili volume, model shell dibuat dan ditujukan untuk mewakili bagian batas objek dan permukaannya.
Penggunaan model shell sering dijumpai dalam model atau efek visual pada film dan video game. Penggunakan kedua model ini akan membuat objek tiga dimensi Anda menjadi identik dengan aslinya baik dari tampilan ataupun fungsional.
Sedangkan perbedaan model solid dan shell terletak pada variasi cara pembuatan masing-masing, konvensi penggunaan untuk beragam bidang, hingga perbedaan perkiraan jenis model dengan objek aslinya.
Tahap Pembuatan Model 3D
Setelah memahami apa itu modeling 3D dan jenisnya, kini Anda bisa mempelajari tahap pembuatan model 3D. Ada beberapa tahap untuk membuat model 3D, yakni:
Pembuatan Model 2D (Motion Capture)
Tahap pertama modeling tiga dimensi adalah membuat model dua dimensinya terlebih dahulu. Disini, Anda harus menentukan bentuk model yang akan dicetak kedalam bentuk tiga dimensi.
Pembuatan model 2D dapat dilakukan dengan software adobe photoshop. Saat membuat model 2D, Anda harus berfokus pada gambaran wajah objek yang umumnya mencakup intensitas warna disetiap pixel, tampilan convert mode RGB, dan pengaturan lain seperti image color balance, layer multiply, dan lainnya.
Membuat Dasar Model 3D
Setelah memiliki desain 2D, kini Anda bisa membuat dasar model 3D. Ada tiga jenis metode pembuatan model yang dapat Anda pakai yakni NURBS, polygon, dan subdivision.
Ketiga metode memiliki kegunaan yang berbeda, jadi Anda harus memilih salah satu yang paling sesuai dengan kebutuhan. Metode NURBS (non-uniform rational bezier spline) adalah metode yang paling terkenal untuk membuat model organik.
Dibandingkan dengan metode lain, metode NURBS memiliki kurva yang bisa dibentuk dengan tiga titik saja sehingga lebih mudah untuk dikontrol.
Rendering
Tahap selanjutnya adalah rendering. Rendering merupakan bagian terakhir dari keseluruhan proses pembuatan model atau animasi komputer. Disini, semua data yang telah diinput saat modeling termasuk teksturing, animasi, dan pencahayaan akan diproses untuk dijadikan sebuah bentuk output. Jangan lupa, bahwa resolusi render standar menurut PAL sistem adalah 720 x 576 pixels.
Texturing
Berikutnya adalah texturing. Texturing adalah proses penentuan karakteristik objek dari struktur yang dimilikinya.
Nantinya, texture objek dapat dipakai untuk membuat variasi warna pola, serta menentukan tingkat kekasaran dan kehalusan lapisan objek dengan lebih mendetail. Ada sejumlah tools yang dapat Anda gunakan untuk membuat texturing seperti refraction, reflectivity, dan transparency.
Image dan Display
Tahap terakhir dari proses pemodelan tiga dimensi adalah proses output image dan display. Bagian ini juga merupakan hasil akhir dari keseluruhan prosesi pemodelan 3D. Hasil output image biasanya memiliki resolusi tinggi yakni full 1280/screen. Format output image juga umumnya muncul dalam bentuk seperti JPEG, TIFF, dan lainnya.
Objek pemodelan berupa output gambar ini biasa digunakan untuk koreksi pewarnaan, efek visual serta pencahayaan yang dilakukan pada tahap texturing model. Sementara tahapan display menampilkan model yang dibangun serta dijalankan dengan tool animasi. Disini Anda bisa menganalisa dan menilai jika model yang dibangun telah sesuai rancangan.
Berbeda dengan image, output display biasanya berupa avi. Jika hasil akhir modeling telah sesuai keinginan dan baik, Anda bisa mulai mencetak model dengan menggunakan printer khusus pencetak model tiga dimensi.
Bagaimana, sudahkah Anda siap untuk menjadi seorang artis 3D? Demikianlah pembahasan kali ini terkait pembuatan model tiga dimensi.
Semoga artikel ini mampu menambah wawasan Anda terkait dunia modeling 3D. Jangan lupa untuk mengecek artikel informatif dan menarik lainnya dari kami. Thank you for reading!
[online-about]
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.