Last Updated on June 17, 2021 by
Salah satu masalah yang sering dialami toko online adalah kebiasaan konsumen menyimpan produk di keranjang belanja online tetapi tidak membelinya. Jika tidak ditangani, masalah ini dapat berdampak serius pada usaha online Anda.
Keranjang belanja online adalah fitur penting dalam bisnis online. Tanpanya, konsumen akan kewalahan saat belanja karena harus membeli barang 1 per 1. Keranjang belanja online ini akan membantu konsumen men-check out banyak item sekaligus.
Namun kehadiran keranjang belanja online ternyata menimbulkan masalah bagi penjual melalui fenomena “Shopping Cart Abandonment”. Apa itu Shopping Cart Abandonment dan efek negatifnya untuk bisnis? Bagaimana juga cara mengatasinya agar bisnis bisa kembali untung? Yuk temukan jawabannya pada artikel MARKEY kali ini, selamat membaca!
Daftar Isi
Fenomena Shopping Cart Abandonment : Penyakit Olshop yang Tidak Disadari Pebisnis
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa pemasukan toko online begitu sedikit, padahal jumlah pengunjung dan produk masuk ke keranjang belanja konsumen lumayan banyak? Bisa jadi Anda adalah korban dari fenomena Shopping Cart Abandonment.
Sesungguhnya ada banyak sekali “penyakit” yang mengganggu kelancaran bisnis online, seperti Shopping Cart Abandonment. Dalam bahasa Indonesia, Shopping Cart Abandonment berarti “Pengabaian Keranjang Belanja Online”.
Sesuai namanya, Shopping Cart Abandonment adalah tindakan konsumen yang hanya menambahkan produk ke keranjang belanja. Produk-produk lantas tersebut dibiarkan menumpuk dan tak kunjung dibayar entah sampai kapan.
Masalah tumpukan produk di keranjang belanja ini memang terkesan sepele. Namun jika dibiarkan, bisnis Anda bisa terancam bangkrut kelak. Sebab pada dasarnya pengabaian keranjang belanja sama saja dengan proses transaksi yang tidak selesai. Jika konsumen hanya menyimpan produk lalu melupakannya, bagaimana Anda bisa mendapat keuntungan penjualan?
Kenaikan Kasus Shopping Cart Abandonment dari Tahun ke Tahun
Shopping Cart Abandonment bukan masalah baru dalam dunia bisnis online. Mirisnya lagi, angka kasus pengabaian keranjang belanja ini selalu bertambah dari tahun ke tahun.
Di tahun 2016, tercatat 77% konsumen menimbun produk-produk olshop ke keranjang mereka. Lalu di tahun 2017, angka tersebut naik 1% menjadi 78%, dan di tahun 2019 menjadi 79%.
Jumlah rata-rata tersebut diperkirakan akan terus meningkat di tahun 2021 dan seterusnya. Jadi bisa dikatakan bahwa semakin lama semakin banyak toko online mengalami kerugian karena perilaku konsumen.
Shopping Cart Abandonment juga dipandang sebagai kejadian paling ironi dalam dunia bisnis. Ketika pebisnis mengusahakan berbagai cara agar konsumen tertarik dengan produk, ternyata usaha tersebut masih belum cukup.
Konsumen memang tertarik dengan produk Anda, itulah mengapa mereka memasukkannya ke dalam keranjang. Akan tetapi mereka punya alasan yang sangat kuat untuk tidak membeli produk.
Fungsi Keranjang Belanja Online dalam Bisnis
Ada cukup banyak fungsi keranjang belanja dalam kaitannya dengan transaksi online, yakni:
- Mempermudah konsumen membeli banyak barang.
- Membantu konsumen agar tidak kehilangan produk yang mereka suka ketika menyusuri platform toko online.
- Memungkinkan konsumen untuk mengatur pembelian sebelum membayar, semisal menambah jumlah produk atau menggantinya dengan varian lain.
- Konsumen tidak perlu menambahkan produk berkali-kali. Meskipun mereka memilih log-out dari toko online, produk akan tetap tersimpan dengan aman ketika mereka log-in kembali ke aplikasi toko.
- Lebih gampang memproses pembayaran karena setiap keranjang belanja dilengkapi dengan tombol “Beli Sekarang”, “Check Out”, “Bayar Pesanan”, dan sejenisnya.
5 Penyebab Konsumen Tidak Membeli Produk yang Disimpan di Keranjang Belanja Online Mereka
Semua masalah pasti ada penyebabnya. Cara terbaik untuk mengatasi permasalahan tak lain adalah dengan mengenali akar masalahnya terlebih dahulu. Kemudian barulah Anda bisa memutuskan bentuk tindakan penanganan yang tepat.
Begitu juga dengan kasus pengabaian keranjang belanja di toko online Anda. Ada 5 penyebab utama mengapa konsumen tidak men-check out produk yang mau dibeli dari toko Anda:
1. Buruknya Sistem Check Out di Toko Online Anda
Berdasarkan survei, ada lebih dari 28% konsumen mengaku tidak tertarik untuk membayar produk yang mereka suka dari toko online karena sistem pelayanan toko online itu sendiri. Buruknya sistem check out di toko Anda menjadikan konsumen enggan untuk membeli barang.
Memang kenyataannya masih ada banyak pebisnis online yang tidak sadar kalau proses check out di tokonya terlalu panjang, bertele-tele dan memusingkan. Akibatnya, konsumen jadi pusing sendiri hanya untuk membayar sebuah produk.
Cobalah cek kembali sistem check out yang Anda gunakan di toko online saat ini. Pastikan alur pembayaran dan konfirmasi pesanan dibuat semudah mungkin. Selain itu, pastikan juga fitur-fitur penting dalam proses check out mudah untuk ditemukan dan diakses.
Selama proses check out, pastikan aplikasi atau website Anda hanya fokus untuk menjalankan proses itu saja. Jangan selipkan “pekerjaan tambahan” yang harus dilalui konsumen seperti menambahkan pertanyaan survei pelayanan toko, meminta informasi tambahan yang bertele-tele dan sejenisnya.
Ingat, pada tahap ini konsumen hanya ingin membayar produk Anda, itu saja. Buatlah segalanya jadi lebih praktis dan simpel bagi mereka.
2. Tuntutan Membuat Akun Pengguna
Alasan kedua mengapa konsumen enggan membeli produk Anda adalah adanya tuntutan untuk membuat akun pengguna. Untuk alasan marketing, sebagian besar toko online masih mengharuskan pembeli untuk bertransaksi melalui akun pengguna masing-masing. Jadi konsumen harus repot-repot mendaftarkan e-mail, membuat password, mengatur profil pengguna dan melakukan verifikasi sebelum bisa membeli barang.
Penjual memang memerlukan data-data konsumen untuk analisa penjualan dan pelaksanaan strategi marketing yang optimal. Dan data-data tersebut bisa didapat dari akun pengguna. Namun dari sisi konsumen, keharusan membuat akun pengguna adalah hal yang merepotkan. Mereka hanya ingin langsung mengonfirmasi pesanan, membayar dan menerima paket.
Jadi, itulah sebabnya konsumen seringkali merasa jengkel karena alih-alih tiba di bagian pembayaran, mereka justru menemukan halaman “Buat Akun Pengguna Anda” dari toko Anda. Konsumen merasa apa yang mereka ingin dan dapatkan tidak sesuai. Hasilnya, mereka tidak tertarik lagi untuk men-check out produk dari keranjang.
3. Ada Masalah di Sistem Keamanan Transaksi
Seorang konsumen bisa saja menyukai sistem toko online Anda, membutuhkan produk Anda, dan juga sudah mempunyai uang yang cukup untuk membeli barang tersebut. Tetapi kalau mereka tidak memercayai sistem keamanan transaksi toko Anda, jangan harap mereka mau benar-benar menuntaskan pembelian.
19% konsumen mengaku mengabaikan keranjang belanja online masing-masing karena tidak mempercayai keamanan data rekening mereka di toko tersebut. Umumnya hal ini terjadi pada toko yang menyediakan metode pembayaran dengan kartu kredit. Masyarakat cemas pihak toko akan menggunakan data-data sensitif mereka untuk hal-hal yang tak diinginkan.
4. Muncul Biaya Tambahan Transaksi secara Tiba-Tiba
Faktor keempat dalam kasus pengabaian keranjang belanja sekaligus penyebab yang paling dominan terjadi di masyarakat adalah munculnya biaya transaksi tambahan secara tiba-tiba ketika pembeli hendak check out.
Contohnya begini. Tina tertarik membeli sebuah baju dari toko online Anda. Ia melihat harga baju tersebut sebesar 50 ribu rupiah dan merasa uangnya cukup untuk membeli. Ketika Tina memasukkan produk ke keranjang untuk proses check out, ternyata muncul biaya tambahan transaksi sebesar 15 ribu rupiah.
Hasilnya, Tina harus membayar sebesar 65 ribu rupiah untuk baju yang ia inginkan. Apa yang Tina lakukan? Menurut hasil survei dari Baymard Institute, konsumen yang terjebak dalam situasi seperti Tina di atas akan memilih untuk batal belanja.
Konsumen merasa telah tertipu dan nyatanya tidak ada orang yang mau membayar produk lebih mahal dari apa yang diiklankan meskipun produk tersebut tadinya sangat diinginkan.
5. Sistem Garansi dan Pengembalian yang Bertele-Tele
Penyebab terakhir adalah sistem garansi dan pengembalian produk yang tidak sesuai ke toko yang terlalu bertele-tele. Memang tidak satupun ada toko online yang berharap produk yang telah dibeli akhirnya dikembalikan konsumen karena tidak sesuai atau rusak. Namun tidak menyediakan sistem garansi terbukti menjadikan pembeli malas berbelanja.
Ada sekitar 11% orang memilih tak jadi check out dari toko online karena aturan garansi dan pengembalian di toko dirasa terlalu rumit. Konsumen-konsumen ini merasa jauh lebih rugi jika mereka harus menempuh klaim garansi.
Di sisi lain, mereka juga was-was kalau produk yang dibeli online ternyata rusak atau aslinya tidak sama dengan yang di katalog. Akhirnya, mereka memilih “jalan aman” dengan tidak jadi berbelanja.
5 Solusi Mudah untuk Mengatasi Shopping Cart Abandoment
Anda tidak perlu khawatir. Setiap masalah pasti ada solusinya. Berikut adalah 5 trik gampang untuk mengatasi keengganan konsumen men-check out belanjaan:
1. Konsisten dengan Biaya
Jangan kejutkan konsumen dengan biaya-biaya tambahan di luar dugaan, baik itu biaya admin, pajak, atau biaya pengemasan. Kecuali Anda sedari awal menginfokan adanya biaya-biaya tambahan tersebut kepada pembeli sebelum transaksi. Anda juga bisa menyediakan kalkulator penghitungan estimasi biaya total kepada konsumen jika perlu.
Tetapi sebaiknya biaya-biaya tambahan diatur lagi sedemikian rupa dan ditambahkan langsung ke harga produk agar tidak mengejutkan konsumen saat hendak check out.
2. Memang Pop-Up pada Toko Online
Beberapa toko online sengaja memasang pop-up berisi informasi diskon dan penawaran menarik kepada konsumen. Hebatnya, pop-up ini bisa diatur untuk muncul otomatis ketika konsumen hendak pergi dari toko online Anda.
Taktik ini mirip seperti tindakan mencegah konsumen pergi dengan menawarkan di detik-detik terakhir. Meski sederhana, cara ini terbukti sukses meyakinkan konsumen untuk jadi membeli produk. Alhasil mereka tidak jadi meninggalkan isi dalam keranjang online begitu saja.
3. Pastikan Keranjang Belanja Online Mudah Terlihat
Ada juga konsumen yang tidak men-check out produk dari keranjangnya semata-mata karena lupa. Jadi, Anda bisa menata ulang posisi ikon keranjang belanja agar lebih mudah dilihat oleh konsumen. Ada juga toko online yang sengaja meletakkan ikon keranjang belanja di bagian header yang diatur untuk selalu muncul meskipun konsumen sedang scroll ke bagian bawah toko.
4. Kirimkan Notifikasi
Cara lainnya yang tak kalah menarik untuk dicoba: kirimkan notifikasi kepada konsumen Anda secara berkala. Ingatkan secara halus untuk melakukan transaksi dengan notifikasi masih ada produk impian mereka tersimpan di keranjang belanja masing-masing. Trik ini juga cukup ampuh untuk konsumen yang tidak men-check out belanjaan karena lupa.
5. Beri Penanda Bahwa Produk akan Segera Habis
Terakhir, Anda dapat memberi penanda bahwa stok produk akan segera habis. Taktik ini akan mendorong pembeli untuk segera membayar pesanannya sebelum benar-benar kehabisan. Sebab terkadang memang ada konsumen yang menunda-nunda belanja karena merasa stok produk masih banyak.
Mereka berpikir sudah bisa mengamankan 1 stok produk dengan menyimpannya ke keranjang. Inilah saatnya untuk “memberitahu” konsumen bahwa produk yang sudah tersimpan di keranjang tetap bisa habis terjual jika mereka tidak bergegas membayar.
Dapatkan Keranjang Belanja Online Terbaik untuk Toko Anda di Sini
Fungsi keranjang belanja toko online Anda belum maksimal? Ingin update fitur keranjang belanja yang lebih bagus, bisa memuat banyak item dan ada notifikasi pengingat bagi konsumen untuk check out? Kabar gembira, Anda bisa mendapatkannya langsung dari aplikasi e-commerce APPKEY.
Tidak seperti aplikasi e-commerce lain, aplikasi buatan APPKEY lebih unggul karena dilengkapi berbagai fitur populer pendukung bisnis online. Contohnya seperti keranjang belanja, kategori produk, e-wallet untuk transaksi, riwayat pembelian dan seterusnya. Semua fitur dikembangkan langsung oleh tim IT profesional, sehingga Anda bisa langsung pakai aplikasinya untuk bisnis.
Selain itu, aplikasi e-commerce APPKEY telah difasilitasi oleh sistem keamanan canggih terbaru yang tidak menyimpan data-data sensitif konsumen. Jadi pengguna dapat bertransaksi dengan aman dan nyaman.
Yuk hubungi APPKEY sekarang di sini dan langsung dapatkan aplikasi bisnis online terbaru untuk Anda, lengkap dengan sesi konsultasi gratis bersama staf ahli kami. Sampai bertemu di APPKEY!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.