Last Updated on January 25, 2023 by
Negosiasi adalah hal yang sering kita jumpai di dunia kerja. Oleh karena itu, kita harus tahu bagaimana cara melakukan negosiasi bisnis yang baik untuk memenangkan hati klien.
Negosiasi tidak hanya sekedar berbincang-bincang untuk mencapai kesepakatan atas sesuai. Anda membutuhkan strategi yang tepat supaya argumen bisa diterima sekaligus disetujui oleh pihak lawan. Cukup banyak orang pun masih merasa minder karena belum menguasai taktik negosiasi dengan baik.
Apakah Anda juga saat ini mengalami masalah yang sama? Tidak perlu cemas lagi, sebab kami akan mengajak Anda mempelajari tips-tips negosiasi bisnis yang baik dan efektif untuk mempengaruhi partner bisnis. Yuk langsung simak penjelasan selengkapnya di sini!
Daftar Isi
Pengertian Negosiasi Adalah
Menurut KBBI, arti kata negosiasi adalah suatu proses mencapai persetujuan bersama melalui jalan tawar-menawar antara dua pihak atau lebih. Negosiasi pun sering dijumpai dalam kehidupan kelompok, organisasi, maupun perusahaan bisnis.
Bentuk negosiasi bisnis kerap berupa diskusi formal dan serius. Di sini setiap pihak yang bernego akan berusaha mencari solusi bisnis terbaik yang saling menguntungkan satu sama lain.
Terdapat cukup banyak skill bisnis yang terlibat saat melakukan negosiasi. Contohnya yaitu skill komunikasi, active listening, kerjasama, serta persuasif. Setiap orang yang berkecimpung dalam dunia bisnis pun hendaknya menguasai tata cara negosiasi, karena bermanfaat untuk mendukung kelancaran usaha.
Tujuan Negosiasi Adalah
Mengapa seseorang berupaya melakukan negosiasi dalam bisnis? Ini karena tujuan negosiasi adalah menyelesaikan konflik tanpa menambah kerugian-kerugian lainnya.
Sering kali kita berhadapan dengan masalah di tempat kerja karena adanya perbedaan pandangan, pemahaman, maupun kepentingan dengan rekan. Dari sinilah bisa muncul perselisihan apabila tidak segera ditangani.
Negosiasi pun sering dipandang sebagai alat pemecah konflik terbaik. Sebab dalam negosiasi, Anda dan lawan bicara bisa saling bertukar pandangan sekaligus memahami situasi satu sama lain. Pada akhirnya akan tumbuh rasa saling pengertian dan persetujuan yang juga bermanfaat menyelesaikan konflik awal.
4 Jenis Negosiasi Adalah
Masih banyak yang menduga bahwa negosiasi adalah proses diskusi biasa antara perusahaan dengan klien atau mitra saja. Padahal, negosiasi bisnis bisa dibedakan menjadi empat jenis berdasarkan karakter, tujuan, serta pihak-pihak yang terlibat.
Adapun keempat jenis negosiasi tersebut adalah:
1. Negosiasi Tim
Pertama ada negosiasi tim yang sering terjadi ketika perusahaan hendak membuat penawaran serta kesepakatan yang besar. Alhasil akan ada banyak orang yang terlibat menawar selama proses negosiasi berlangsung.
Adapun komposisi negosiasi tim terdiri atas:
- Pemimpin: bertanggung jawab menarik keputusan akhir negosiasi.
- Relater: membuat hubungan dengan pihak lawan.
- Pengamat: mengamati pihak lawan dan mendiskusikannya dengan pemimpin.
- Builder: menghitung biaya kesepakatan negosiasi dan membuat paket penawaran.
- Kritikus: membantu tim memahami konsekuensi dan sisi-sisi negatif dari penawaran atau keputusan.
- Perekam: mencatat seluruh jalannya negosiasi (notulen).
Uniknya, seseorang dalam tim negosiasi bisa memainkan lebih dari satu peran di atas. Misalnya seorang Builder merangkap sebagai Perekam untuk efisiensi tenaga kerja.
2. Negosiasi Multi Partai/Multi Pihak
Berikutnya ada negosiasi multi partai. Nama kegiatan diskusi ini diambil karena ciri khasnya yang melibatkan para pemimpin perusahaan besar. Biasanya ada lebih dari dua pihak yang bernegosiasi hingga mencapai kesepakatan yang memuaskan.
Negosiasi multi pihak mempunyai tantangannya tersendiri yang harus bisa Anda waspadai. Beberapa masalah yang sering dihadapi para pebisnis dalam negosiasi ini adalah:
- Beberapa pihak bisa membangun aliansi/koalisi untuk “menyerang” pihak lawan. Ada cukup banyak kasus kemenangan negosiasi karena banyaknya vote dari aliansi.
- Setiap pihak mempunyai kuasa untuk mengubah BATNA demi keuntungan masing-masing. BATNA adalah pilihan alternatif yang menjadi jalan tengah negosiasi.
- Memungkinkan terjadinya miskomunikasi maupun kesalahan pengelolaan alur negosiasi.
3. Negosiasi Resolutif
Negosiasi resolutif adalah proses diskusi tawar-menawar yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya, tujuan negosiasi ini adalah untuk mendamaikan dua pihak maupun lebih yang saling bersitegang karena suatu masalah. Jalan tengah terbaik pun dicari sebisa mungkin untuk menyelesaikan konflik yang ada.
Terdapat empat poin penting yang wajib Anda pegang supaya proses negosiasi resolutif berjalan lancar, yakni:
- Tidak mencampuradukkan emosi dengan masalah.
- Bersikap objektif saat memandang masalah.
- Mengedepankan keuntungan seluruh pihak, bukan individu.
- Mengedepankan pemenuhan hak-hak, kewajiban dan kepentingan seluruh pihak secara adil.
4. Negosiasi Agresif
Jenis terakhir negosiasi adalah negosiasi agresif. Tidak seperti tipe-tipe sebelumnya, negosiasi agresif mempunyai proses yang paling menggebu-gebu sehingga bisa terkesan “negatif” bagi sebagian orang.
Hanya pihak yang paling agresif yang biasanya ditugaskan dalam sesi diskusi ini. Perundingan pun bisa terjadi cukup alot karena masalah yang dihadapi cukup rumit. Contoh penerapan negosiasi agresif adalah:
- Berakting seolah-olah kehilangan minat atas penawaran demi mendapat keuntungan tambahan dari negosiasi.
- Proses negosiasi dengan daya persuasif intensif karena ada satu pihak yang sulit diajak kerjasama.
- Memberikan janji berupa keuntungan di masa depan apabila mau mengambil keputusan yang menguntungkan lawan saat ini.
10 Strategi Negosiasi Bisnis yang Efektif Memikat Lawan Bicara
Sudah tidak sabar mau mencoba latihan negosiasi? Mari langsung asah skill negosiasi Anda dengan menerapkan 10 strategi simpel berikut ini, dijamin ampuh untuk “menaklukkan” hati lawan debat Anda!
1. Mempersiapkan Diri dan Memahami Syarat Negosiasi
Setiap negosiator—orang-orang yang melakukan negosiasi—wajib mempersiapkan dirinya sebelum terjun ke “medan pertempuran”. Minimal Anda harus memahami dulu apa saja syarat terjadinya negosiasi yang baik, yaitu:
- Kegiatan diskusi dan tawar-menawar melibatkan dua pihak atau lebih.
- Seluruh partisipan mempunyai tujuan yang sama.
- Seluruh peserta harus saling menyetujui hasil akhir diskusi.
- Apabila sesi negosiasi gagal mencapai titik terang, maka seluruh partisipan harus mencari jalan keluar lain.
Selain itu, pahami juga kondisi dan karakter dari lawan bicara Anda nantinya. Hal ini penting supaya Anda bisa lebih mudah membuat penawaran yang mereka suka. Anda bisa mencari tahu seperti apa sosok klien/lawan bicara dengan meriset profil bisnis mereka di website resmi perusahaan, LinkedIn, atau akun sosial medianya.
2. Menciptakan First Impression yang Baik
Pastikan untuk membuat kesan pertama (first impression) yang baik saat sesi negosiasi dimulai. Studi psikologi menemukan fakta bahwa 5 menit pertama dalam pertemuan kerap menentukan penilaian lawan bicara pada kita—begitupun sebaliknya.
Jadi pastikanlah untuk memberi kesan awal yang baik dan kuat bagi seluruh peserta negosiasi. Anda bisa menonjolkan sikap-sikap profesional, ramah dan sopan untuk menarik simpati.
3. Mendengarkan Argumentasi Lawan dengan Seksama
Negosiasi memang terdiri atas diskusi. Namun hindarilah sikap terlalu mendominasi ruang obrolan karena bisa memancing penilaian buruk dari peserta lainnya. Anda bisa dianggap egois dan tidak menghargai hak orang lain.
Justru lebih baik untuk mendengarkan argumentasi dan pendapat lawan bicara dengan seksama sebelum gantian berbicara. Memahami betul-betul letak permasalahan setiap orang juga bisa membantu Anda mencari solusi terbaik demi memenangkan negosiasi.
4. Memberitahu Tujuan Negosiasi dengan Lugas
Tips negosiasi berikutnya adalah segera menyampaikan tujuan negosiasi dengan jelas dan detil. Jelaskan poin-poin pembahasan dengan kalimat-kalimat sederhana, supaya pihak lawan bisa lebih mudah memahami Anda, serta menyiapkan saran-saran terbaiknya. Cara ini juga sekaligus membuktikan rasa percaya diri Anda di hadapan lawan bicara.
5. Menghindari Sikap Bertele-Tele
Poin ini masih berhubungan dengan tips sebelumnya. Usahakan untuk bersikap lugas to the point demi menjaga tenaga, fokus dan waktu yang berharga dari semua orang. Sangat disarankan untuk membuat list topik bahasan untuk menghindari kelupaan atau ketidaksengajaan membahas hal-hal yang kurang relevan saat negosiasi.
6. Menjaga Ketenangan dan Kesopanan Diskusi
Bersikap tenang dan sopan juga termasuk kunci keberhasilan negosiasi yang, sayangnya, masih sering dilupakan. Ada banyak sekali kasus di mana negosiasi berjalan ricuh akibat peserta saling tersulut emosi.
Ingat, membalas sikap arogan dari lawan bicara tidak akan pernah menyelesaikan masalah Anda. Sebaliknya, hal tersebut justru hanya akan memperbesar konflik. Sebisa mungkin tetaplah sopan, tenang dan profesional untuk menjaga image diri sendiri sekaligus perusahaan.
7. Melihat Masalah dengan Perspektif yang Lebih Luas
Ada kalanya negosiasi menemui jalan buntu karena para peserta terlalu fokus di satu masalah yang sama. Apabila hal ini turut menimpa Anda, maka sebaiknya cobalah menarik diri terlebih dahulu dari panasnya diskusi.
Dinginkan kepala Anda, sebelum melihat kembali masalah dari perspektif yang berbeda. Tak jarang solusi baru ditemukan usai kita memperluas pandangan dan berpikir di luar kotak (out of box).
8. Menawarkan Sejumlah Pilihan Solusi
Siapkan juga sejumlah alternatif solusi pada lawan untuk memenangkan negosiasi. Kita tidak akan pernah tahu kemungkinan buruk yang terjadi di lapangan.
Jadi tak ada salahnya membuat rencana A, B, C dan seterusnya jika terjadi kegagalan pada solusi utama. Namun dengan catatan, jawaban alternatif tersebut haruslah tetap menguntungkan kedua belah pihak negosiasi.
9. Menghindari Penerimaan Langsung di Awal
Para negosiator pemula cenderung mudah menerima tawaran pertama yang disodorkan lawan bicara. Strategi ini bisa berbalik merugikan Anda, apalagi jika sebenarnya masih ada keuntungan lain yang bisa turut dipetik apabila melanjutkan negosiasi.
Anda perlu berpikir cermat dan melihat seluruh plus-minus tawaran untuk menghindari kesalahan langkah memutuskan. Kembali lagi, lakukan kajian rincian dan mendalam terkait lawan bicara dan masalah yang dirundingkan demi memaksimalkan keuntungan bersama.
10. Menyiapkan Letter of Intent
Tips terakhir yang harus diingat saat bernegosiasi adalah menyiapkan LoI (Letter of Intent) atau Term Sheet. Fungsi dokumen tersebut adalah menjaga keamanan hasil negosiasi serta kenyamanan seluruh pihak yang terlibat. Sebab di sini tertuang segala bentuk kesepakatan, penawaran, hingga rincian syarat-syarat yang harus dipenuhi seluruh peserta negosiasi.
Itulah dia ulasan lengkap terkait pengertian, jenis dan strategi ampuh negosiasi bisnis. Semoga tips dan trik di atas bermanfaat menambah wawasan Anda, khususnya ketika hendak melakukan negosiasi dengan klien maupun partner bisnis. Selamat mencoba!
Yuk gali lebih banyak wawasan terbaru seputar digital marketing hanya di MARKEY. Baca gratis ratusan artikel bisnis pilihan dengan mengklik https://markey.id/ atau mendownload MARKEY APP di Playstore dan AppStore. Sampai jumpa lagi!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.