Media Bisnis Online | by APPKEY

PemasaranMarketing strategyMengenal Content Pillar dan Cara Membuatnya

Mengenal Content Pillar dan Cara Membuatnya [+Template]

-

Last Updated on December 8, 2022 by

Sering bingung memilih ide konten marketing? Tenang, masalah tersebut bisa segera diatasi dengan content pillar.

Content marketing adalah taktik pemasaran paling efektif saat ini. Sayangnya, menyusun konten yang menarik tidak semudah membalikkan telapak tangan. Anda sendiri mungkin pernah kebingungan mencari ide untuk dibahas di konten.

Oleh sebab itulah kita perlu merancang pillar content agar distribusi konten pemasaran berjalan lancar. Apa itu content pillar dan bagaimana cara membuatnya?

Semuanya sudah kami rangkum lengkap khusus untuk Anda di sini, yuk langsung disimak bersama!

Pengertian Content Pillar

content pillar

Content pillar adalah fondasi dasar dari strategi content marketing. Ibarat tiang-tiang pilar yang menjadi kerangka sebuah rumah, pillar content memuat seluruh informasi penting yang mendasari pengelolaan konten bisnis Anda.

Dalam bahasa yang lebih sederhana, arti pilar konten dapat dimaknai sebagai:

  • Sebuah halaman yang memuat seluruh topik dan/atau informasi yang dibutuhkan oleh pembaca.
  • Kumpulan tema/topik yang dijadikan bahan konten marketing.
  • Rangkuman kategori konten bisnis yang sesuai dengan kebutuhan pembaca.
  • Panduan konten marketing yang terdiri atas susunan topik, tema, atau grup kategori tertentu.

Tujuan utama dari pilar konten adalah mempermudah audiens menemukan seluruh info bisnis di satu tempat saja. Istilah marketing ini juga dikenal dengan beberapa nama, seperti bedrock content, content categories, corner stone, dan content buckets.

Artikel terkait  5 Contoh Experiential Marketing yang Manjur Dekati Pelanggan

Ciri-Ciri Content Pillar Marketing

Sebuah content buckets yang efektif dalam strategi marketing mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  • Memuat 3-5 topik utama yang dipilih sebagai bahan konten bisnis.
  • Memiliki tiga elemen penting, yaitu information (hal-hal yang ingin disampaikan), engagement (unsur yang menjadikan konten menarik) dan education (penjelasan subjek konten secara rinci).
  • Mengandung hal-hal yang dibutuhkan oleh bisnis (seperti tujuan promosi) dan target konsumen.
  • Menjadi landasan dan patokan content marketing secara menyeluruh, mulai dari pembuatan hingga pendistribusiannya di media.
  • Dapat diterapkan di semua jenis content marketing, seperti sosial media marketing, podcast, artikel blog/website, vlog YouTube dan infografis.
Artikel terkait  Repost Adalah : 5 Cara Repost Postingan IG untuk Meningkatkan Engagement

7 Jenis dan Contoh Content Pillar Marketing

Kita sudah mengetahui apa itu content categories yang mendasari strategi pemasaran konten. Lantas seperti apa contoh pilar konten tersebut?

Banyak perusahaan dunia mempunyai susunan pilar content buckets yang menarik untuk dicontoh. Aneka pilar tersebut juga dapat dikelompokkan ke berbagai grup sesuai tujuan marketingnya, seperti berikut ini:

1. Educational Pillar Content

Pilar educational adalah pedoman untuk konten bisnis yang sifatnya edukatif. Konten kreator bisa memberikan edukasi pada audiens sembari menawarkan produk atau layanan brand.

Salah satu perusahaan yang memakai educational pillar adalah Ahrefs—brand penyedia software SEO premium. Mereka menawarkan produk sembari memperkenalkan seluk-beluk dunia SEO kepada pemirsa.

Dari sini kita bisa mengambil sejumlah contoh topik konten pilar educational, misalnya:

Topik Educational Pillar Contoh Judul Konten
Pengertian dan deskripsi sebuah jasa/produk · “Apa Itu SEO? Definisi SEO”

· “Pengertian SEO: Arti, Tujuan dan Manfaat

Fitur-fitur jasa/produk · “Aspek-Aspek SEO yang Wajib Dipenuhi Agar Website Ranking 1”

· “Fitur Terbaik Tools SEO untuk Mendongkrak Kualitas Website”

Tujuan pemakaian jasa/produk · “Mengapa SEO Penting bagi Bisnis Online?”

· “Dampak Optimalisasi SEO untuk Web Ecommerce”.

2. Promotional Pillar Content

Sesuai namanya, fungsi utama promotional pillar adalah mempromosikan jasa/produk lewat konten. Di sini para kreator dituntut untuk kreatif mengemas penawaran supaya produk/jasa dilirik konsumen.

Tentunya ada banyak sekali contoh brand yang memakai pilar konten promotional mengingat fungsinya yang penting. Contohnya adalah penawaran tablet S-Pen Samsung di sosmed.

Promosi tersebut sengaja dibagi ke sejumlah topik agar lebih lama mencuri perhatian. Mulai dari pembahasan desain tablet, fitur unggulan, kelebihan sistem, dan promo harga spesial.

3. Agile Pillar Content

Beberapa brand lebih suka menonjolkan konten bisnis berbalut isu terhangat. Nah, pilar yang menaungi kumpulan konten viral seperti ini disebut agile pillar.

Banyak kreator dengan sengaja membuat konten mengikuti topik terhangat demi meraih lebih banyak engagement dan traffic. Contoh pengguna agile pillar adalah portal-portal berita dan media massa karena mereka dituntut untuk selalu up to date.

4. Creative Pillar Content

Apakah bisnis Anda bergerak di bidang kreativitas? Jika iya, maka inilah pilar konten yang sesuai untuk Anda: creative pillar.

Membuat konten yang sifatnya kreatif bisa jadi dua kali lebih sulit karena ada banyak sekali ide untuk dituang. Untuk itu Anda harus membuat pemetaan konten di creative pillar agar pembahasan tetap runut.

Pilar juga akan membantu Anda menyortir topik-topik yang menginspirasi audiens dan layak untuk dibahas. Brand-brand milenial dan creative agency banyak mengacu pada jenis pilar ini.

5. Entertainment Pillar Content

Netflix adalah perusahaan hiburan yang mengembangkan konten-konten promosi sosmednya memakai entertainment pillar. Melalui rancangan yang cermat, tim Netflix bisa mempromosikan film-film terbaru mereka dengan gaya unik dan menghibur.

Entertainment pillar sepintas memang tampak mirip dengan pilar creative. Bedanya, pilar ini merancang aksi pemasaran yang menghibur serta interaktif—seperti menggunakan meme, cerita lucu, kuis interaktif, giveaway dan lain-lain.

6. Functional Pillar Content

Berikutnya ada functional pillar yang menjadi andalan bisnis-bisnis startup. Pilar functional menampung strategi konten yang bertujuan menonjolkan nilai unik bisnis. Hal ini sesuai dengan goal startup yaitu memperkenalkan kelebihan mereka ke masyarakat.

7. Conversational Pillar Content

Jenis pilar konten yang terakhir adalah conversational pillar yang bertujuan menambah konversi (transaksi). Pilar ini memuat banyak konten bertema customer journey yang menyentuh hati. Akibatnya, brand memiliki lebih banyak konsumen loyal serta peluang transaksi lebih besar.

Artikel terkait  10 Contoh Copywriting Skincare yang Menghipnotis Konsumen

Manfaat Pillar dalam Content Marketing

content pillar

Selain mempermudah pemetaan ide dan perancangan konten promosi, sebuah cornerstone content juga bermanfaat untuk hal-hal berikut:

  • Mempermudah mencari ide konten marketing berikutnya.
  • Memastikan topik konten relevan dengan kebutuhan target konsumen.
  • Menjaga brand supaya tetap up to date mengikuti perkembangan trend, perubahan kebutuhan serta minat konsumen.
  • Mengukuhkan identitas dan imageunik brand di mata konsumen.
  • Membantu mengoptimalkan kualitas website/blog sesuai standar SEO. Alhasil situs bisnis bisa menduduki ranking teratas.
  • Menambah kenyamanan audiens karena mereka bisa menemukan banyak informasi di satu tempat yang sama (akun Anda).
  • Menciptakan lebih banyak peluang konversi.
Artikel terkait  4 Kiat dan Manfaat Influencer untuk Meramaikan Bisnis Anda

5 Cara Mudah Membuat Content Pillar Marketing

Cornerstone content adalah hal yang wajib kita susun terlebih dahulu sebelum menjalankan strategi content marketing. Sebab tanpanya, konten kita jadi rentan kehilangan arah dan gagal mencapai tujuan promosi.

Lalu bagaimana cara menyusun pilar-pilar konten bisnis yang tepat? Yuk langsung praktekkan 5 strategi sederhana berikut ini:

1. Kenali Target Audiens Anda

Pertama-tama, kenali karakter target konten agar rancangan promosi tepat sasaran. Lakukan riset buyer persona lalu gunakan hasilnya sebagai perkiraan bentuk konten terbaik.

Semisal target konsumen Anda adalah anak-anak muda yang hobi menonton video pendek di sosmed. Jadi sebaiknya buatlah rancangan pillar untuk konten video marketing.

2. Cari Tahu Trend Konten Saat Ini

Lanjutkan dengan mencari tahu jenis konten yang sedang viral saat ini. Menjaga kebaruan konten sangat penting agar postingan kita terus membuat penasaran dan disimak orang-orang.

Trend konten dan aneka topik terbaru bisa dicari memakai sejumlah alat bantu, seperti Google Trend, kolom explore sosmed, update berita, maupun pengamatan sehari-hari.

3. Amati Konten Milik Pesaing

Apakah konten bisnis Anda terasa membosankan atau mainstream? Bisa jadi penyebabnya karena rancangan pillar content yang tidak unik.

Untuk itu, cobalah mengamati postingan-postingan promosi milik perusahaan pesaing. Kelebihan dan kekurangan konten kompetitor biasanya dapat menambah inspirasi cornerstone content Anda.

4. Memeriksa Kualitas Platform Marketing

Dimanakah Anda hendak memposting konten marketing? Apakah di sosial media, atau justru di blog/web?

Dimanapun itu nantinya, jangan lupa untuk mengecek performa platform marketing Anda sebelum merilis konten. Analisis akan menguak banyak insight penting yang mendukung kelancaran promosi, seperti:

  • Topik-topik konten yang disukai dan tak disukai audiens.
  • Nilai engagement konten.
  • Waktu terbaik memposting konten (prime time).
  • Sumber traffic.
  • Daya jangkau konten, dan lain-lain.

5. Membuat Draft Pillar Content

Setelah semua data di atas siap, kini waktunya merancang konten pilar. Proses ini dikenal juga dengan nama drafting.

Di sini Anda perlu merancang pilar yang memuat tiga jenis konten, yaitu Head Term, Core Topic dan Sub Topic.

Jenis Konten Pilar Pengertian Contoh
Head Term Tema umum konten. “SEO”
Core Topic Topik inti yang memperjelas tema umum. “Strategi SEO”
Sub Topic Aneka topik yang “lebih kecil” dari core topic; bahan pembahasan tiap konten. “Dasar-dasar implementasi SEO untuk pemula”

“Rekomendasi aplikasi SEO terbaik”

“Cara mengoptimalkan SEO on page dan off page”,

Dan lain-lain.

 

Artikel terkait  PDCA adalah? Siklus PDCA dalam Aktivitas Penjualan

Sumber Template Content Pillar Terbaik: Siap Download!

Masih bingung bagaimana merancang desain pilar konten? Tidak perlu cemas, Anda bisa langsung mendownload template content categories secara gratis dari berbagai sumber berikut ini:

1. DemandJump

Situs DemandJump menyediakan banyak template content buckets sesuai tujuan marketing Anda. Misalnya pilar konten untuk brand awareness, promosi layanan/produk, dan pengelolaan blog bisnis.

Template dibuat dalam desain yang ringkas serta lugas untuk mempermudah brainstorming Anda. Menariknya lagi, Anda bisa mengedit template secara online memakai beragam tools content marketing yang tersedia.

Seluruh template dan tool ini bisa diakses di https://www.demandjump.com/.

2. Contently

Banyak template content categories menarik juga tersedia gratis di Contently. Selain itu, ada bonus template kalender untuk membantu penyusunan jadwal konten marketing bisnis Anda.

Template-template ini lebih fleksibel ketimbang DemandJump, sebab bisa diedit memakai tools dari Contently atau aplikasi lainnya (seperti Google Docs dan Microsoft Excel).

Seluruh template bisa diakses di https://contently.com/.

3. Slideteam

Sesuai namanya, Slideteam menyediakan template bedrock content dalam bentuk slide kanvas PowerPoint (PPT). Jadi wajar saja jika template Slideteam lebih berwarna dan kaya unsur visual dibandingkan dua rekomendasi sebelumnya.

Mengedit template pilar dalam bentuk grafik atau gambar tentu jauh lebih mudah juga untuk pemula. Anda hanya perlu memilih slide yang paling pas dengan kebutuhan rancangan, lalu mengedit isi teksnya.

Seluruh template bisa diakses di https://www.slideteam.net/.

4. Hubspot

Perusahaan marketing terkenal Hubspot juga tak mau ketinggalan. Mereka kini menyediakan ratusan template content buckets gratis untuk Anda.

Template tersebut berupa halaman kategori siap edit untuk mengoptimalkan strategi konten website/blog. Anda hanya perlu mengunduh template favorit dan menyesuaikan isinya.

Seluruh template bisa diakses di https://offers.hubspot.com/.

5. Allaur Creative

Terakhir ada Allaur Creative, sebuah platform digital marketing yang berorientasi pada sosial media. Koleksi template content strategies mereka tak boleh dilewatkan begitu saja, terutama jika Anda lebih banyak menjalankan sosmed marketing!

Template fungsional ini berupa worksheet disertai tools khusus yang akan membantu Anda merumuskan arah konten, tujuan pemasaran, serta rancangan promosi yang efisien.

Seluruh template bisa diakses di https://www.allaurcreative.com/.

Demikianlah penjelasan lengkap seputar Content Pillar. Yuk lengkapi strategi content marketing Anda dengan pilar-pilar kategori agar promosi makin efektif!

Ingin bisnis Anda terus bertumbuh setiap harinya? Dapatkan lebih banyak tips dan strategi digital marketing terbaru dari MARKEY! Baca gratis beragam artikelnya di https://markey.id/ atau via MARKEY APP (Playstore dan Appstore). Sayonara!


Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.

Jasa Pembuatan Aplikasi

Jasa Pembuatan Website

Paket Aplikasi Android dan iOS

Pasang iklan

- Advertisement -

Mau posting artikel iklan?

Yuk klik dan ikuti ketentuan layanan dari kami, dapatkan penawaran paket dengan harga terbaik!

Subscribe Sekarang

Dapatkan beragam informasi menarik tentang IT, Bisnis, Ekonomi, Berita Domestik dan Global langsung melalui email Anda. Subscribe sekarang dan raih kesuksesan bersama kami!

Kategori

Blog Post Ranking 10

7 Jenis Font Paling Sering Digunakan Oleh Para Profesional Dalam Desain Grafis

Anda seorang desainer grafis? Atau, Anda baru hendak terjun kedalam dunia desain grafis? Pekerjaan membuat desain, meski terlihat mudah,...

11 Aplikasi Desain Jersey Android Terbaik yang bisa Anda coba!

Anda sedang mencari inspirasi bisnis? Mengapa tidak mencoba merintis bisnis jersey tim sepak bola kenamaan saja? Mari mencobanya dengan...

Cara Mengedit Aplikasi Android Dengan Apk Editor

Pernahkah Anda berpikir untuk mengedit aplikasi Android? Jika pernah, ada banyak sekali pilihan aplikasi untuk mengedit aplikasi Android yang...

Startup Repair Adalah? Penyebab dan Cara Mengatasinya

Startup repair adalah salah satu jenis problem yang sering ditemukan pada PC, hal ini menyebabkan PC sering gagal booting. Saat...

10 Contoh Iklan Penawaran Jasa dan Produk Paling Menarik!

Seperti apa contoh-contoh iklan penawaran yang menarik konsumen? Buat Anda yang sering bingung menyusun kata-kata iklan penawaran, jangan lewatkan...

7 Prinsip Desain Grafis yang Perlu Kamu Ketahui & Pelajari

Pernahkah Anda melihat sebuah film animasi atau sebuah gambar dengan desain grafis yang cantik, estetik dan menarik? Pernahkah Anda...

25 Tempat Jual Beli Online Terbaik dan Terpercaya di Indonesia

Dewasa ini, berkembangnya teknologi di Indonesia memunculkan beragam startup e-commerce berkonsep tempat jual beli online yang menjual produk lengkap...

HOST ID dan NETWORK ID | Pengertian dan Contohnya

Perangkat komputer yang biasa kita gunakan sehari-hari, ternyata memiliki jaringan yang rumit dan juga kompleks. Sebab, hingga saat ini...

Cara Cepat Belajar IT Secara Otodidak untuk Pemula

Belajar IT atau coding bisa dibilang hal yang tidak mudah apalagi bagi pemula. Karenanya memang butuh beberapa tahun untuk...

Standar Biaya Pembuatan Aplikasi Android dan IOS

Hal yang membedakan standar biaya pembuatan aplikasi Appkey adalah perangkat yang dibutuhkan dan support aplikasi untuk keperluan development. Seperti...

Website

WordPress

Maintenance

Server / Hosting

Domain

Front end

Backend

Laravel

Web programming

Teknologi web

Biaya pembuatan website

Aplikasi

Aplikasi Game

Aplikasi Android

Aplikasi iOS

Mobile Programming

Cross-platform

Biaya pembuatan aplikasi

Desain

Design Web

Design App

Design UI

Designer tools

Paling Sering dibaca
Mungkin Anda Menyukainya