Last Updated on August 7, 2023 by appkey
Tips sukses mempelajari ilmu akuntansi adalah memahami semua istilah yang kerap muncul di dalamnya. Salah satu istilah akuntansi yang sering muncul dan wajib dikuasai adalah break even point atau BEP.
Tak hanya sebatas teori saja, break even point adalah hal penting yang sering dipakai untuk membuat laporan analisa kondisi perusahaan. Dengan memahami teori ini, maka Anda akan dapat dengan mudah mengidentifikasi kondisi perusahaan agar bisnis tetap berjalan dengan lancar.
Sebenarnya apa pengertian break even point? Bagaimana pula cara menghitung break even point? Untuk mendapatkan jawabannya, yuk segera simak ulasan kami berikut ini! Semua jawaban mulai dari pengertian break even point hingga cara menghitungnya sudah tersedia lengkap khusus untuk Anda.
Daftar Isi
Pengertian Break Even Point (BEP)
Pengertian break even point atau BEP umumnya muncul dalam ilmu ekonomi, khususnya materi akuntansi biaya. Break even point jika diartikan dalam bahasa Indonesia akan berarti titik impas. Ada sejumlah pengertian break even poin yang dirumuskan oleh para ahli ekonomi. Beberapa pengertian break even point menurut ahli adalah:
1) Mulyadi (1997)
Mulyadi mendefinisikan pengertian break even point sebagai sebuah keadaan bagi perusahaan saat tidak merugi ataupun mendapatkan keuntungan. Dengan kata lain, break even point adalah titik impas dari sebuah perusahaan, di mana pendapatan sama besarnya dengan jumlah biaya modal.
2) Yamit (1998)
Senada dengan Mulyadi, pengertian break even point menurut Yamit adalah kondisi pendapatan perusahaan sama dengan total biaya yang dihabiskan untuk produksi. Lebih lanjut, Yamit merumuskan kondisi ini dengan sebuah persamaan yaitu TR = TC.
3) Hansen dan Mowen (1994)
Hansen dan Mowen mengartikan BEP sebagai kondisi nol keuntungan bagi sebuah bisnis. Nol keuntungan terjadi saat total pendapatan sama besarnya dengan jumlah modal produksi dari perusahaan.
4) Garrison (2006)
Pengertian break even point berikutnya datang dari Garrison. Menurut Garrison, break even point adalah titik di mana total beban tetap perusahaan sejajar atau setara dengan titik total margin kontribusi. Saat kedua titik ini setara, maka itu berarti laba perusahaan memiliki nilai sebesar nol.
5) Harahap (2004)
Pengertian break even point terakhir datang dari Harahap. Menurutnya, break even point adalah sebuah situasi saat biaya produksi perusahaan ditutupi sepenuhnya dari hasil penjualan tanpa menyisakan kelebihan (laba). Oleh sebab itu, titik ini dikenal juga sebagai titik impas karena perusahaan tidak mengalami keuntungan ataupun kerugian.
Bagaimana? Sudahkah pengertian break even point dari para ahli di atas memberikan Anda sebuah gambaran? Berdasarkan definisi tersebut, dapat kita tarik kesimpulan bahwa pengertian break even point adalah sebuah “titik impas” di mana pemasukan dan pengeluaran perusahaan sama besarnya. Alhasil dalam kondisi ini, perusahaan tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan.
Lalu, mengapa analisis break even point atau BEP ini penting? Faktanya, perhitungan break even point memang tidak bisa lepas dari kehidupan perekonomian perusahaan. Seorang akuntan perusahaan pasti akan sering bersinggungan dengan penghitungan aspek ini. Penghitungan break even point sendiri dimaksudkan untuk mencari tahu waktu bagi sebuah bisnis untuk mendapatkan hasil (laba), dengan menyamakan total biaya dengan pemasukan.
Analisis break even point akan memudahkan bagian manajemen perusahaan untuk mengetahui jumlah minimal produk yang harus laku terjual agar tidak merugi. Angka yang sama juga bisa menjadi patokan bagi bagian pemasaran untuk membuat target agar bisa bekerja dengan maksimal guna mendapatkan keuntungan.
Selain itu, dengan mengetahui hasil perhitungan break even point perusahaan, Anda selaku pemilik usaha bisa menilai jika perusahaan masih layak untuk dilanjutkan atau diberhentikan. Jika semisal perusahaan selalu menjual produk di bawah titik impas maka dapat dipastikan bahwa perusahaan kelak akan bangkrut, begitupun sebaliknya.
Unsur-Unsur Dasar Penghitungan Break Even Point
Setelah memahami pengertian break even point, kini saatnya mencari tahu bagaimana cara menghitung titik impas ini. Sebelum melompat ke rumus penghitungan, Anda harus memahami unsur-unsur dasar yang sering digunakan untuk menghitung break even point.
Ada 3 unsur dasar yang dipakai dalam menghitung break even point, yaitu selling price, fixed cost dan variabel cost. Penjelasan dari masing-masing unsur adalah sebagai berikut:
1) Selling Price
Selling price merupakan unsur harga jual produk per unit dari perusahaan ke konsumen.
2) Fixed Cost
Fixed cost adalah biaya konstan atau tetap dari produksi. Biaya ini selalu muncul meski produksi sedang tidak dilakukan atau menurun. Contoh fixed cost adalah upah/gaji, harga penyusutan aset perusahaan, dan lainnya.
3) Variabel Cost
Variabel cost adalah kebalikan dari fixed cost. Biaya variabel bersifat opsional, dinamis dan tergantung dari volume produksi perusahaan. Jika produksi sedang meningkat, maka variabel cost akan naik, begitu sebaliknya. Contoh variabel cost adalah bahan baku produksi.
Rumus Mudah BEP, Akuntan Wajib Hapal!
Menghitung BEP sesungguhnya mudah. Ada 2 rumus untuk menghitung dan menganalisis BEP, yakni:
1) Dasar Unit
Rumus dasar unit dipakai untuk menghitung jumlah minimal produk yang harus dibuat agar perusahaan bisa mencapai titik impas. Rumus dasar unit adalah:
BEP Unit = FC / (P – VC)
Atau:
BEP Unit = Biaya tetap produksi / (Harga jual setiap unit-Biaya Variabel setiap unit)
2) Dasar Penjualan
Selanjutnya adalah rumus dasar penjualan. Rumus ini digunakan untuk mengetahui besaran nilai pemasukan untuk setiap produk terjual agar bisa mencapai titik impas. Rumus untuk dasar penjualan adalah:
BEP unit = FC / (1 – (VC / P)). Di mana perhitungan (1 – (VC / P)) umumnya dikenal pula sebagai margin kontribusi per unit.
Atau:
BEP (dalam unit) = Biaya tetap produksi / Margin kontribusi per unit.
BEP (dalam rupiah) = Biaya tetap produksi / Margin kontribusi per unit x Harga per produk.
Bagaimana jika hasil penghitungan break even point ternyata terlalu besar? Situasi ini dapat merugikan perusahaan karena akan menyulitkan bisnis untuk mencapai titik impas ideal. Untuk mengatasinya, ada 3 hal yang harus Anda perhatikan dengan cermat yakni analisis margin, analisis biaya, dan penetapan harga. Hal-hal tersebut menjadi faktor eksternal yang turut mempengaruhi kondisi dan situasi perusahaan sekaligus besaran nilai BEP.
Penjelasan masing-masing faktor antara lain:
1) Analisis Margin
Pertama adalah analisis margin. Saat menghitung BEP, selalu perhatikan bagaimana keadaan margin produk. Jika Anda mendapati hasil break even point yang terlalu tinggi, Anda bisa menguranginya dengan cara mendorong proses penjualan menggunakan margin tertinggi.
2) Analisis Biaya
Selanjutnya adalah analisis biaya. Sebagai pengelola perusahaan, Anda harus senantiasa memerhatikan semua fixed cost dan variabel cost perusahaan. Cari tahu jika ada biaya yang bisa disesuaikan besarannya, baik ditambahkan ataupun dikurangi. Cara ini dapat membantu Anda untuk mengurangi BEP sekaligus meningkatkan margin.
3) Penetapan Harga
Penetapan harga yang keliru juga bisa meningkatkan nilai penghitungan BEP. Oleh sebab itu, Anda bisa menghilangkan atau mengurangi diskon harga serta pemberian kupon-kupon diskon khusus ke konsumen, sebab hal-hal ini justru hanya akan menaikkan nilai BEP perusahaan. Selain itu, Anda bisa meningkatkan harga jual produk secara bertahap agar bisa diterima oleh pembeli.
Menarik sekali bukan pembahasan kali ini? Demikianlah pembahasan lengkap terkait seluk-beluk break even point, mulai dari definisi, rumus dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Semoga artikel kali ini mampu menambah wawasan Anda terkait dunia ekonomi, ya! Terima kasih sudah membaca.
Ingin mendapatkan lebih banyak tips penting tentang pengelolaan bisnis dan bisnis online? Follow MARKEY adalah solusinya! Klik https://markey.id/ atau download MARKEY APP di Play Store maupun AppStore agar tidak ketinggalan info artikel bisnis terbaru setiap hari. Sampai jumpa lagi!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.