Last Updated on October 3, 2023 by appkey
Dalam era pemasaran modern ini, konsep warna dan psikologinya telah menjadi bagian integral dari strategi branding dan pemasaran. Psikologi warna mempengaruhi bagaimana konsumen mempersepsi merek, dan setiap warna memiliki asosiasi dan emosi unik yang terikat dengannya. Artikel ini akan membahas pentingnya psikologi tentang warna dalam pemasaran dan branding, serta memberikan gambaran mendalam tentang makna dan penggunaan dari berbagai warna. Dilansir dari oberlo.com, berikut pembahasan selengkapnya. Yuk disimak!
Daftar Isi
Apa Itu Psikologi Warna?
Psikologi warna adalah pembelajaran tentang bagaimana warna mempengaruhi perilaku manusia. Studi ini berfokus pada bagaimana warna mempengaruhi keputusan sehari-hari kita, seperti produk apa yang kita beli. Apakah warna pakaian mempengaruhi kita untuk membelinya? Apakah warna kemasan mempengaruhi kita untuk memilih suatu merek daripada yang lainnya? Apakah warna ikon dapat mempengaruhi kita untuk mengkliknya? Jawaban singkatnya adalah ya. Namun, penjelasan mendalam tentang alasan mengapa kita lebih memilih satu warna daripada yang lainnya agak rumit. Makna dari warna bisa berdampak pada preferensi kita, dan warna yang sama bisa memiliki interpretasi yang berbeda tergantung pada latar belakang pendidikan, jenis kelamin, lokasi, nilai, dan berbagai faktor lainnya.
Mengapa Psikologi Warna Penting dalam Pemasaran?
Warna mampu membangkitkan berbagai perasaan dan emosi. Hal ini juga berlaku saat memilih warna untuk bisnis Anda.
Memilih warna yang tepat untuk strategi pemasaran Anda dapat menjadi faktor penentu apakah merek Anda akan menonjol di antara kompetitor, atau hanya menjadi salah satu dari yang lain. Dengan menggunakan warna secara strategis dalam pemasaran, Anda bisa mempengaruhi audiens untuk melihat apa yang Anda ingin mereka perhatikan dan membantu mereka memahami identitas merek Anda. Inilah mengapa memahami psikologi sangat penting untuk strategi pemasaran Anda: hal ini dapat membantu Anda menciptakan citra merek yang sesuai dengan visi Anda.
Pemilihan warna yang tepat dapat meningkatkan persepsi positif terhadap merek Anda, sementara pemilihan warna yang kurang tepat bisa merusak citra merek Anda. Misalnya, jika Anda memilih warna yang kurang sesuai untuk konten atau logo Anda, hal itu bisa membuat konten menjadi sulit dibaca atau dipahami oleh audiens Anda, atau bahkan berpotensi diabaikan.
Pemasar dapat menggunakan warna untuk mempengaruhi bagaimana orang berpikir dan berperilaku terhadap suatu merek, serta bagaimana mereka menginterpretasikan informasi. Pilihan warna dapat membantu audiens menentukan apa yang penting. Oleh karena itu, pemasar konten harus memahami makna dari berbagai warna.
Daftar Arti Warna
Psikologi Warna Merah
Merah, warna yang memikat dan dominan, sering kali digunakan dalam dunia pemasaran untuk menarik perhatian. Warna ini memancarkan energi dan kegembiraan, namun juga bisa menyiratkan bahaya. Anda mungkin pernah melihat sejumlah merek memanfaatkan merah pada tombol ‘pesan sekarang’ atau kemasan mereka untuk mencuri perhatian di rak. Dalam psikologi, merah memiliki kekuatan besar dan karena itu, bisa memicu emosi yang kuat. Namun, merah juga bisa menandakan bahaya, jadi berhati-hatilah dalam penggunaannya. Jika Anda memutuskan untuk menambahkan merah ke situs web Anda, gunakanlah pada ajakan bertindak atau ikon penjualan agar menonjol di antara elemen desain lainnya.
Merah identik dengan merek besar seperti Coca Cola dan YouTube. Coca Cola sering menggunakan merah dalam branding mereka, karena merah cenderung membangkitkan nafsu makan. Mereka juga menggunakan kata-kata seperti “kebahagiaan” dalam branding mereka, sehingga merah membangkitkan kegembiraan. Sementara itu, YouTube menggunakan merah untuk membangkitkan kegembiraan menonton video online. Tombol putar dalam logo mereka berwarna merah, mendorong pengguna untuk mengklik dan menonton video mereka.
Psikologi Warna Oranye
Oranye, yang melambangkan kreativitas, petualangan, antusiasme, kesuksesan, dan keseimbangan dalam psikologi, bisa menambah semangat ke dalam gambar, situs web, atau materi pemasaran apa pun. Meski oranye menarik, warna ini tidak seagresif merah. Banyak pemasar memilih oranye untuk ajakan bertindak atau bagian situs web yang perlu menonjol.
Contoh penggunaan oranye yang brilian dapat ditemukan pada logo Nickelodeon dan The Home Depot. Nickelodeon, saluran anak-anak, memanfaatkan warna ceria ini untuk mencerminkan kreativitas dan antusiasme yang dibutuhkan oleh acara anak-anak. The Home Depot, yang menjual produk rumah tangga, juga menggunakan oranye dalam logo mereka, yang mencerminkan kreativitas bagi para pelaku proyek Do-It-Yourself (DIY).
Psikologi Warna Kuning
Warna kuning, yang sering dikaitkan dengan sinar matahari dalam psikologi, memancarkan kebahagiaan, positivitas, dan optimisme. Namun, kuning juga bisa menjadi simbol penipuan dan peringatan. Beberapa merek memilih kuning yang ceria sebagai latar belakang atau pinggiran desain situs web mereka. Warna kuning juga bisa digunakan pada bilah ‘pengiriman gratis’ di bagian atas situs web Anda jika cocok dengan desain keseluruhan.
Merek seperti Ferrari dan Ikea memanfaatkan kuning dalam branding mereka. Ferrari, merek mewah yang dikaitkan dengan perasaan bahagia, musim panas, dan gaya hidup bebas, menggunakan kuning sebagai elemen penting dalam branding mereka. Ikea juga menggunakan warna kuning. Ketika seseorang membeli produk Ikea, biasanya mereka sedang dalam momen perubahan penting dalam hidup mereka, seperti pindah rumah atau membeli rumah pertama, momen-momen yang dipenuhi dengan kebahagiaan dan optimisme. Oleh karena itu, kuning menjadi pilihan yang tepat.
Psikologi Warna Merah Muda
Merah muda, yang sering dianggap sebagai warna yang mewakili feminitas, keceriaan, dan cinta tanpa syarat, sangat populer di kalangan merek yang menargetkan audiens wanita. Beberapa merek menggunakan merah muda untuk kemasan produk, terutama mainan anak perempuan. Sedangkan beberapa merek lainnya menggunakan merah muda pada logo, desain situs web, atau untuk menyoroti pesan utama.
Victoria’s Secret dan Barbie adalah contoh merek yang mengandalkan merah muda dalam branding mereka. Victoria’s Secret bahkan memiliki lini produk yang disebut Pink, dan pada situs web mereka, mereka menggunakan kombinasi merah muda dan hitam untuk menyoroti detail pemasaran utama. Barbie, di sisi lain, menggunakan merah muda cerah pada tombol ajakan bertindak di situs web mereka, dan menyelipkan warna ini secara halus dalam navigasi dan menu drop-down mereka.
Psikologi Warna Hijau
Hijau, dalam kajian psikologi, kerap diasosiasikan dengan alam dan kemakmuran. Warna ini merujuk pada pertumbuhan, kesuburan, kesehatan, dan sikap murah hati. Hijau juga bisa berarti iri atau kecemburuan. Bagi Anda yang bergerak dalam bisnis kesehatan atau kebugaran, warna hijau dapat menjadi pilihan yang pas untuk ditampilkan di toko online Anda. Misalnya, bisa digunakan pada gambar banner atau logo Anda.
John Deere dan Roots adalah dua contoh merek yang sering menggunakan warna hijau. Merek John Deere yang bergerak di bidang alat-alat pertanian dan perawatan rumput memilih warna hijau sebagai identitasnya, bahkan sampai pada warna peralatannya. Sementara Roots, sebuah merek fashion, juga kerap memasukkan elemen alam dalam materi promosinya, dengan logo berwarna hijau yang harmonis dengan gambar-gambar tersebut.
Psikologi Warna Biru
Warna biru dalam psikologi seringkali diasosiasikan dengan laut dan langit, yang membawa pesan stabilitas, harmoni, kedamaian, dan kepercayaan. Namun, biru juga bisa berarti depresi atau dingin. Anda bisa memanfaatkan warna biru pada logo atau navigasi situs web Anda. Merek-merek besar seperti Facebook, Twitter, dan Skype seringkali menggunakan warna biru dalam strategi pemasarannya, demikian juga dengan Walmart dan Oral B.
Psikologi Warna Ungu
Ungu seringkali disebut sebagai warna kerajaan dalam kajian psikologi, yang melambangkan kekuasaan, kebangsawanan, kemewahan, kebijaksanaan, dan spiritualitas. Namun, penggunaan warna ungu yang berlebihan bisa menimbulkan kesan negatif, seperti arogansi. Anda bisa menambahkan sedikit warna ungu pada desain situs web Anda, seperti pada logo atau grafik. Merek seperti Hallmark dan Yahoo adalah contoh yang seringkali menggunakan warna ungu sebagai aksen pada situs webnya.
Psikologi Warna Putih
Warna putih dalam psikologi ini melambangkan kepolosan, kebaikan, kebersihan, dan kerendahan hati. Namun, warna putih juga bisa berarti kemandulan dan dingin. Warna putih seringkali menjadi warna dominan pada situs web e-commerce, biasanya digunakan sebagai latar belakang foto produk. ASOS dan Adidas adalah dua merek yang banyak menggunakan warna putih dalam strategi pemasarannya.
Psikologi Warna Hitam
Hitam adalah warna yang sangat populer dalam dunia ritel. Dalam kajian warna ini, hitam melambangkan misteri, kekuatan, keanggunan, dan kecanggihan. Namun, hitam juga bisa membangkitkan emosi negatif seperti kesedihan dan kemarahan. Beberapa merek fashion seringkali menggunakan warna hitam pada logo mereka. Merek seperti Chanel dan Nike adalah contoh yang seringkali menggunakan warna hitam dalam strategi pemasarannya.
Psikologi Warna Abu-abu
Dalam kajian ini, abu-abu melambangkan penyeimbangan dan netralitas. Warna ini diduga berasal dari posisinya sebagai warna antara putih dan hitam. Namun, abu-abu juga bisa memiliki konotasi negatif, seperti melambangkan depresi dan kehilangan. Kehadirannya yang cenderung kusam bisa membuatnya menjadi pilihan yang sempurna untuk warna font, judul, grafik, dan bahkan produk, untuk menarik perhatian konsumen.
Apple adalah contoh merek yang memanfaatkan warna abu-abu dalam branding mereka. Banyak dari produk laptop mereka berwarna abu-abu atau perak, dengan tujuan agar warnanya yang netral tidak mengganggu pengguna. Di situs web mereka, judul dalam warna abu-abu menciptakan kontras dengan logo berwarna putih mereka. Namun, sepanjang penjelajahan branding mereka, Anda akan melihat keseimbangan penggunaan warna putih, hitam, dan abu-abu, yang membantu menciptakan tampilan yang bersih dan netral.
Psikologi Warna Coklat
Coklat adalah warna yang sangat berkesan sebagai warna alami. Secara alamiah, warna ini berhubungan dengan elemen-elemen alam seperti tanah, kayu dan batu. Oleh karena itu, dalam kajian psikologi ini, coklat melambangkan kenyamanan, keamanan dan sifat yang membumi. Dalam bidang pemasaran, coklat sering kali digunakan untuk produk alami dan makanan. Warna ini kerap muncul dalam logo, gambar spanduk, dan terkadang bahkan teks, karena kontrasnya yang kuat dengan latar belakang berwarna putih.
UPS adalah contoh dari merek yang memanfaatkan warna coklat dalam branding mereka. Di situs web mereka, logo berwarna coklat mereka terlihat menonjol pada navigasi dan menu tarik-turun. Anda mungkin juga melihat bahwa mereka menggunakan warna-warna komplementer seperti kuning dan hijau, yang semuanya mencerminkan elemen-elemen alam. Misalnya, kuning dapat mewakili matahari, sementara hijau mewakili alam. Keseluruhan hal ini membantu memposisikan merek UPS sebagai perusahaan yang aman, dapat diandalkan, dan membumi, sesuatu yang Anda harapkan dari layanan pengiriman.
Kesalahpahaman Seputar Psikologi Tentang Warna
Meskipun kajian ini telah diteliti dan dianalisis sepanjang tahun, masih ada banyak debat tentang bagaimana warna secara spesifik mempengaruhi psikologi manusia. Hal ini mengarah pada pertanyaan: mengapa ada begitu banyak kesalahpahaman tentang hal ini dan makna yang terkandung di dalamnya?
Salah satu alasan utamanya adalah bahwa dalam kajian warna ini, terdapat banyak variabel yang berinteraksi. Setiap individu mungkin memiliki persepsi yang berbeda terhadap warna tertentu. Cara Anda melihat dan merespon suatu warna mungkin dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti preferensi pribadi, pengalaman masa lalu, perbedaan budaya, perbedaan gender, dan lain sebagainya.
Kesimpulan
Mengingat pengaruh besar warna dalam membentuk persepsi konsumen, pemahaman tentang psikologi warna menjadi penting bagi setiap pemasar dan desainer. Memilih warna yang tepat dapat mempengaruhi bagaimana merek dilihat dan dirasakan, serta bagaimana konsumen berinteraksi dengannya. Dengan begitu, pemahaman tentang makna dan penggunaan berbagai warna dapat membantu perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih tepat dalam pemasaran dan branding, membangun citra merek yang kuat dan menjangkau audiens target dengan lebih efektif.
Sekarang setelah Anda mengetahui lebih banyak tentang pengertian warna dan makna yang umumnya dikaitkan dengan setiap warna, Anda mungkin ingin mempertimbangkan bagaimana hal ini dapat diterapkan pada bisnis Anda. Meskipun banyak industri yang menggunakan warna dengan cara yang umum atau tradisional – misalnya, biru sering digunakan dalam industri kesehatan – Anda tidak perlu selalu mengikuti aturan tersebut.
Sebaliknya, Anda mungkin ingin memilih warna yang paling mencerminkan apa yang Anda inginkan merek Anda untuk perwakilan, atau bagaimana Anda ingin pelanggan Anda merasa ketika mereka menjelajahi situs web atau toko online Anda. Memahaminya bisa menjadi alat yang kuat untuk membantu Anda membuat keputusan tersebut.
*thumbnail source: <a href=”https://www.freepik.com/free-vector/education-3d-concept-with-students-using-model-study-human-brain-isometric-illustration_13615347.htm#query=color%20psychology&position=17&from_view=search&track=ais”>Image by macrovector</a> on Freepik
Ingin mendapatkan lebih banyak tips penting tentang pengelolaan bisnis dan bisnis online? Follow MARKEY adalah solusinya! Klik https://markey.id/ atau download MARKEY APP di Play Store maupun AppStore agar tidak ketinggalan info artikel bisnis terbaru setiap hari. Sampai jumpa lagi!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.