Last Updated on December 13, 2023 by APPKEY-HERI
Salah satu kunci kesuksesan dari perusahaan terletak pada sistem manajemen operasional yang dimilikinya. Tanpa sistem manajemen pengoperasian yang baik, mustahil bagi suatu perusahaan dapat melakukan kerja yang efisien dan maksimal.
Malah, bukan tak mungkin, perusahaan justru akan menjadi carut-marut dan berantakan karena manajemen pengoperasiannya kacau balau. Tentunya Anda tidak ingin perusahaan Anda mengalami hal tersebut, bukan?
Oleh sebab itu, sebelum mendirikan perusahaan, ada baiknya Anda mengetahui ilmu-ilmu yang berkaitan dengan manajemen pengoperasian produksi. Apa sajakah yang harus dipelajari? Tenang, berikut ini kami akan mengajak Anda menelisik lebih dalam dari definisi, fungsi, contoh, hingga rekomendasi buku manajemen operasi perusahaan.
Daftar Isi
Pengertian Manajemen Operasional
Secara umum, manajemen operasional adalah suatu usaha yang maksimal untuk mengelola semua faktor produksi. Faktor tersebut mulai dari bahan baku, sumber daya manusia, peralatan dan mesin produksi dan lainnya. Tujuannya tentu saja untuk menghasilkan produk atau jasa.
Manajemen secara operasional merupakan salah satu unsur penting dalam perusahaan. Ini karena manajemen pengoperasian yang baik akan memberi pengaruh baik pada kinerja perusahaan. Skala manajemen pengoperasian selalu menyesuaikan dengan ukuran perusahaan. Semakin besar dan kompleks perusahaan Anda, maka akan semakin kompleks juga sistem pengoperasian yang harus dibuat.
Ada beberapa hal yang menjadi fokus dari manajemen pengoperasian perusahaan, seperti mengatur skala inventaris, mengontrol kualitas, handling material usaha, mengatur setiap proses pengerjaan, memanajemen bahan baku, hingga menjaga kebijakan perusahaan yang berlaku. Dengan tugas yang banyak, maka sistem operasi perusahaan biasa diketuai oleh seorang manajer operasi.
Manajer operasi bertugas sebagai kepala komando sistem. Ia harus memiliki sejumlah kemampuan mendasar untuk mengatur teknis operasional perusahaan berjalan dengan baik. Contohnya seperti menjaga agar tidak ada kelebihan produksi yang sia-sia, menghitung formula pemesanan bahan baku, dan lainnya.
Pengertian Manajemen Operasional Menurut Para Ahli
Ada serangkaian definisi terkait manajemen operasi perusahaan dari kacamata para ahli. Berikut kami sajikan untuk Anda:
James Evans dan David Collier (2007)
Menurut James Evans dan David Collier, suatu ilmu yang berguna untuk memastikan produk atau jasa berhasil dibuat dan dikirim ke tangan pelanggan disebut sebagai manajemen operasi perusahaan.
Eddy Herjanto (2003)
Manajemen operasional adalah suatu proses yang efektif sekaligus berkesinambungan dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen untuk mengolah sumber daya guna mencapai tujuan perusahaan.
William J. Stevenson (2009)
Menurut William J. Stevenson, sistem manajemen operasi bisnis mengacu pada sistem yang memuat serangkaian proses pembuatan produk atau penyediaan jasa.
Ruang Lingkup Manajemen Operasional
Manajemen operasi perusahaan mempunyai ruang lingkupnya sendiri agar bisa beroperasi dengan maksimal. Ada 4 ruang lingkup manajemen operasional yang harus ada di suatu perusahaan. Apa sajakah? Berikut jawabannya:
Ruang Lingkup Perencanaan Sistem Produksi
Ruang lingkup yang pertama adalah perencanaan sistem produksi perusahaan. Aspek ini memegang peranan agar hasil produksi perusahaan bisa memenuhi ekspektasi konsumen, mulai dari harga, kualitas, hingga manfaat. Ruang lingkup sistem produksi mencakup 4 aspek yang harus turut diperhatikan:
- Lokasi pabrik atau perusahaan
- Standar permasalahan
- Tata letak fasilitas pabrik
- Perencanaan lingkungan kerja perusahaan
Ruang Lingkup Pengendalian Produksi
Ruang lingkup pengendalian produksi berhubungan dengan sistem pengendalian rencana produksi guna mencapai hasil kerja yang optimal dan tepat sasaran. Biasanya, rencana produksi perusahaan menjadi dasar dari proses pengendalian produksi. Pengendalian produksi dimanfaatkan untuk meminimalisir kerugian dan kesalahan produksi. Alhasil, keuntungan perusahaan dapat dimaksimalkan.
Terdapat 5 aspek yang harus senantiasa diawasi dalam ruang lingkup pengendalian produksi yakni:
- Bahan baku: Mengawasi dan mengatur penyimpanan, pengemasan, hingga pemindahan bahan baku.
- Biaya produksi produk: Mengatur, menganalisa dan mengawasi jumlah total biaya yang dibutuhkan agar mencukupi kebutuhan produksi dengan efisien.
- Sumber daya manusia atau tenaga kerja: Mengelola kualitas serta kuantitas tenaga kerja perusahaan guna melancarkan sistem produksi.
- Kualitas produksi: Senantiasa meningkatkan serta memperbaiki kualitas produksi perusahaan untuk mengurangi jumlah produk yang gagal atau rusak.
- Alat Produksi: Mengecek, memeriksa, dan memelihara alat-alat produksi secara berkala supaya tidak menghambat proses kerja. Apabila ada alat yang rusak, sebaiknya segera diganti.
Ruang Lingkup Sistem Informasi
Selanjutnya adalah ruang lingkup sistem informasi. Ruang lingkup yang satu ini mencakup segala penerimaan dan pengolahan informasi guna mendukung kelancaran proses produksi. Terdapat 3 lingkup sistem informasi produksi, yakni:
- Informasi internal perusahaan: Mencakup semua bentuk komunikasi dan informasi yang ada di bagian internal perusahaan. Contohnya seperti struktur organisasi, serta pembagian tugas dan jabatan karyawan.
- Informasi konsumen: Mencakup semua informasi yang berupa permintaan konsumen.
- Informasi pasar: Ditentukan berdasarkan permintaan seluruh pelanggan (baik pelanggan baru ataupun yang sudah lama) di pasar target perusahaan.
Ruang Lingkup Lingkungan
Terakhir adalah ruang lingkup lingkungan produksi. Aspek ini juga penting sebab di sinilah Anda memerhatikan semua perkembangan di suatu lingkungan yang sekiranya akan memengaruhi sistem produksi. Dengan sering memerhatikan lingkungan sekitar, Anda dapat menentukan tindakan paling tepat untuk meningkatkan produksi.
5 Tujuan Manajemen Operasional
Mengapa perusahaan harus memanajemen sistem operasional mereka? Tentunya karena ada sejumlah tujuan manajemen operasional yang bisa menguntungkan perusahaan. Jika Anda belum tahu, yuk simak 5 tujuan dari manajemen secara operasional berikut ini:
- Productivity: Meningkatkan efektivitas produksi.
- Economy: Menekan biaya produksi.
- Efficiency: Menaikkan efisiensi kerja perusahaan.
- Quality: Menambah kualitas perusahaan.
- Reduced Processing Time: Memproduksi produk dalam waktu singkat.
4 Fungsi Manajemen Operasional
Setelah mengetahui tujuan, lalu apa saja fungsi dari manajemen secara operasional perusahaan? Nah, ada 4 jenis fungsi manajemen operasional yang harus ada di perusahaan Anda. Fungsi tersebut antara lain:
Fungsi Proses
Mencakup hal-hal di ranah teknis produksi, seperti metode dan teknik mengolah bahan baku.
Fungsi Organisasi
Melingkupi metode dan teknik kerja sehingga proses produksi berjalan lancar sekaligus efisien.
Fungsi Rencana Bahan
Ini berperan untuk menetapkan jenis, kualitas serta kuantitas bahan baku.
Fungsi Pengawasan
Terakhir adalah fungsi pengawasan bahan yang digunakan untuk produksi agar tidak ada bahan terbuang sia-sia.
Contoh Manajemen Operasional
Ada cukup banyak contoh manajemen operasional yang bisa Anda perhatikan dalam kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya, contoh dari manajemen secara operasional dapat dibedakan menjadi 2 kategori yakni di bidang jasa dan produk.
Di bidang jasa, contoh-contoh kegiatan manajemen operasi dapat Anda temukan di bidang pendidikan (seperti sekolah dan bimbingan belajar), bank (sistem perbankan dan administrasi), serta kesehatan (seperti manajemen rumah sakit dan puskesmas).
Sedangkan di bidang produksi barang, Anda dapat melihat contoh kegiatan manajemen di sektor industri pabrik, manufaktur, hingga otomotif. Kebanyakan pabrik memiliki sistem manajemen operasi yang terstruktur agar bisa menghasilkan produk sesuai target.
Rekomendasi Buku Manajemen Operasional
Untuk lebih memperluas wawasan Anda di bidang manajemen operasi, tak ada salahnya Anda mulai membaca sejumlah buku manajemen operasional. Berikut ini kami telah sajikan sejumlah rekomendasi bukunya yang bisa Anda baca. Setelah membaca buku-buku ini, dijamin Anda akan semakin lihai dalam menyusun sistem manajemen operasi perusahaan!
The Practice of Management oleh Peter F. Drucker
Buku ini ditulis oleh Peter F. Drucker dan diterbitkan pertama kali pada tahun 1954. Meskipun terbitan lama, isi dari buku ini masih relevan dengan sistem manajemen operasi perusahaan saat ini. Di buku ini, Anda akan mempelajari secara mendalam soal sistem manajemen bisnis, sistem manajemen manajer hingga cara-cara memanajemen para pekerja. Lengkap sekali bukan?
Good to Great oleh Jim Collins
Selanjutnya adalah buku Good to Great oleh Jim Collins. Buku ini telah mendapatkan peringkat best-seller sebab isinya yang mengupas tuntas kunci-kunci kesuksesan selama membangun perusahaan.
Dengan membaca buku ini, Anda akan semakin cerdas di bidang manajemen perusahaan termasuk mengetahui semua rahasia mendasar agar perusahaan bisa tumbuh dengan baik. Sebagai bonus, Anda juga akan diajari cara-cara terbaik untuk melakukan riset perusahaan.
Juran’s Quality Handbook oleh Joseph Juran
Buku rekomendasi terakhir adalah Juran’s Quality Handbook yang ditulis oleh Joseph Juran. Di buku ini, Anda akan mengenal terkait teori manajemen mutu hingga sistem pengaplikasiannya untuk mendukung strategi bisnis. Sudah banyak perusahaan ternama yang diketahui belajar dari buku ini, seperti Nokia, Samsung, dan Toyota. Dijamin, buku ini akan memberikan Anda segudang ilmu terkait manajemen perusahaan yang bermanfaat!
Terima kasih sudah selesai membaca sampai di sini! Semoga artikel ini bermanfaat menambah wawasan Anda, ya! Jangan lupa juga untuk membagikan informasi baru ini ke teman-teman serta keluarga, ya. Have a nice day.
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.