Last Updated on July 31, 2023 by
Tak sedikit pelajar menemukan hambatan saat mempelajari ilmu marketing dikarenakan banyaknya istilah yang dirasa sulit. Beberapa istilah tersebut di antaranya adalah istilah B2C, C2C dan B2B marketing. Padahal, dengan memahami istilah-istilah akan sangat membantu Anda memanajemen bisnis dengan lebih baik dibandingkan orang lain.
Apa itu istilah B2C, C2C dan B2B marketing? Apa perbedaan ketiganya? Artikel kali ini akan memberikan pemahaman lengkap dan mudah terkait B2B, B2C dan C2C. Selamat belajar!
Daftar Isi
B2B Marketing Adalah?
B2B marketing adalah istilah yang sering kita temui dalam ilmu manajemen. B2B adalah singkatan dari Business to Business yang berarti suatu sistem marketing yang terjadi antar perusahaan.
Ciri khas dari B2B terletak pada konsumennya. Berbeda dengan penjualan dari perusahaan ke masyarakat biasa, jenis konsumen B2B marketing adalah perusahaan lain. Jadi, bisnis berlangsung antar sesama perusahaan. Gampangnya, konsep sistem B2B adalah:
Perusahaan A menawarkan produk atau jasa yang berguna untuk mendongkrak pelayanan perusahaan lain. Perusahaan B tertarik menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Hasilnya, transaksi perdagangan terjadi antara perusahaan A dan B.
Contoh Perusahaan B2B di Indonesia
B2B adalah istilah yang populer di era perdagangan online. Ada banyak contoh B2B marketplace Indonesia ternama, seperti:
Mbiz
Mbiz adalah B2B marketplace Indonesia yang muncul pertama kali pada tahun 2016. Mbiz adalah salah satu platform yang membawahi B2C dari Matahari Mall dan memiliki beragam kategori produk seperti alat percetakan, makanan, peralatan telekomunikasi, dan lain-lain.
Infotrading.com
Infotrading.com adalah B2B marketplace Indonesia yang berorientasi pada pelayanan jasa terhadap UMKM di tanah air. Marketplace satu ini menawarkan layanan yang berkaitan dengan ranah IT seperti website, SEO, SEM, Google Adwords, dan lain-lain.
Indonesiaproduct.com
Contoh B2B marketplace Indonesia ketiga adalah Indonesiaproduct.com. Marketplace yang berdiri di bawah naungan PT Indonesia Product Global ini berorientasi pada promosi UKM dan UMKM lokal ke pasar internasional.
Sedangkan bentuk-bentuk produk atau jasa yang diperdagangkan dalam marketplace B2B adalah layanan konsultasi dari profesional ke perusahaan umum; jasa layanan IT seperti website dan aplikasi; atau penjualan bahan baku.
Perbedaan B2B dengan B2C dan C2C
Selain B2B marketing, ada pula istilah sistem marketing lain yakni B2C dan C2C. Setelah memahami tentang B2B Indonesia, kini waktunya berkenalan dengan B2C dan C2C.
B2C adalah singkatan dari Business to Consumer. Penjualan B2C terjadi dari perusahaan ke konsumen. Beberapa contoh B2C di masyarakat seperti usaha toko kelontong, restoran, laundry, salon, dan lainnya.
Sementara C2C adalah kependekan dari Customer to Customer. Sesuai namanya, perdagangan C2C terjadi antara sesama konsumen. Jadi, individu A bisa membeli barang lalu menjualnya kembali kepada individu B. Sistem ini dapat dijumpai pada e-commerce kekinian seperti Shopee, Tokopedia, BliBli, dan lainnya.
Perbedaan utama B2B Indonesia dengan B2C dan C2C terletak pada target konsumen. Selain itu, masih terdapat beberapa perbedaan di antara ketiga tipe marketing ini yakni
Relasi dengan Konsumen
Perbedaan pertama strategi marketing B2C dan C2C dengan B2B adalah relasi atau hubungan yang mereka jalin dengan konsumen. Umumnya, konsumen bisnis B2B Indonesia memiliki relasi jangka panjang dengan perusahaan penyedia layanan yang mereka gunakan.
Perbedaan ini terjadi dikarenakan proses penyelesaian dari sebuah masalah atau kebutuhan yang bisa memakan waktu yang panjang serta rumit. Selain itu, mayoritas klien bisnis B2B marketing bersifat langganan. Konsumen yang puas dengan pelayanan perusahaan memiliki kemungkinan besar bertahan menjadi pelanggan tetap.
Berbeda halnya dengan B2C dan C2C. Hubungan yang terjadi pada kedua istilah tersebut umumnya bersifat lebih pendek karena sama-sama berhubungan dengan konsumen secara langsung. Di sini, transaksi dan kesepakatan yang terjadi tidak bersifat rumit dan cepat.
Ditambah pula, konsumen mudah untuk berpaling ke toko lainnya karena ada banyak tipe produk, diskon dan promo yang berseliweran di pasaran. Meski demikian, konsumen yang puas masih berkemungkinan besar menjadi pelanggan tetap.
Prospek Pasar
Perbedaan kedua yakni prospek pasar yang begitu mencolok antara B2B, B2C dan C2C. Perbedaan ini difaktori oleh tipe konsumen target. B2B marketing memiliki prospek pasar yang lebih kecil dan sempit mengingat mereka menyasar kelompok perusahaan dengan kebutuhan tertentu. Di lain sisi, prospek pasar B2B adalah yang paling spesifik dan efektif sebab bersifat tepat sasaran.
Sementara B2C dan C2C memiliki potensi pasar yang besar dan luas. Sistem B2C dan C2C bisa menawarkan apa saja kepada sebanyak mungkin individu yang tinggal di suatu negara atau bahkan dunia. Pasar yang besar pun otomatis akan menghasilkan hasil yang besar.
Jumlah dan Harga Penjualan
Perbedaan ketiga terletak pada jumlah dan harga komoditi yang dijual. Di sistem B2B marketing, harga produk yang ditawarkan umumnya bernilai sangat tinggi per unitnya. Oleh sebab itu, jumlah penjualan B2B biasanya terjadi dalam skala kecil. Namun masih tetap terdapat kemungkinan untuk sebuah marketplace B2B menjual produk atau jasanya dalam skala besar.
Di lain sisi, B2B dan C2C cenderung menjual produk berharga murah dengan target bisa laku terjual sebanyak-banyaknya. Semakin besar skala penjualan yang terjadi, maka keuntungan yang didapat akan semakin banyak; berbeda dengan sistem B2B yang dalam sekali penjualan bisa langsung meraup puluhan atau ratusan juta.
Persaingan
Persaingan dalam sistem B2B marketing terjadi dalam bentuk peningkatan kualitas, reputasi, portofolio, serta koneksi yang dimiliki untuk menggaet konsumen. Reputasi yang baik dan dikenal oleh khalayak ramai akan mendatangkan konsumen dengan sendirinya. Alhasil, perusahaan Anda bisa bertahan di tengah badai persaingan.
Sementara B2C dan C2C melakukan persaingan dengan cara berlomba-lomba menawarkan produk yang menarik plus aneka diskon. Persaingan yang dilakukan antar marketplace B2C dan C2C jauh lebih beragam seperti membuat beragam promo harga miring, menggunakan brand ambassador, hingga meluncurkan produk baru yang inovatif. dengan cara inilah marketplace B2C dan C2C bisa mendapat pasar.
Motivasi dan Pembuatan Keputusan
Perbedaan terakhir antara sistem B2B, B2C dan C2C terletak pada motivasi dan pembuatan keputusan dari konsumen. Konsumen sistem B2B tidak berbelanja semata-mata karena faktor emosional, melainkan terdapat banyak pertimbangan logis dan matang di dalamnya seperti keinginan investasi, memaksimalkan keuntungan perusahaan, dan efisiensi pekerjaan.
Alhasil dalam proses pembuatan keputusannya, konsumen B2B marketing sering meminta pertimbangan dari banyak pihak seperti manajer, direktur, badan legal, dan tim marketing. Maka dari itu, proses pembuatan keputusan hingga transaksi dari seorang klien B2B cenderung berlangsung dalam waktu lama.
Sedangkan konsumen B2C dan C2C memiliki motif yang lebih sederhana dan proses pembuatan keputusan belanja yang cenderung lebih cepat. Konsumen B2C dan C2C mempunyai banyak motif saat berbelanja seperti melepas stress, memanfaatkan promo, mencoba produk baru, atau menyukai barang-barang yang dilihatnya. Pada dasarnya, semua motif belanja konsumen B2C dan C2C dilandasi oleh faktor emosional.
Maka dari itu, pembelian yang dilakukan konsumen B2C dan C2C hanya melibatkan keputusan individu saja. Sehingga, proses persetujuan pembelian dan prosesnya berlangsung dalam jangka waktu lebih cepat dibandingkan sistem B2B.
Perbedaan-perbedaan di atas tak semata-mata menjadikan satu tipe marketing lebih baik dibandingkan yang lain. Perbedaan-perbedaan di atas hanyalah menunjukkan karakteristik yang berbeda untuk mencapai tujuan masing-masing pengusaha. Anda masih bebas memilih mau menerapkan sistem marketing B2B, B2C ataupun C2C bergantung pada tujuan berbisnis dan kemampuan sumber daya yang dimiliki.
Strategi Pemasaran B2B, B2C dan C2C
Agar sukses dalam dunia bisnis, setiap pengusaha harus memahami berbagai strategi pemasaran yang sesuai dengan tipe marketing yang diterapkan, apakah itu B2B, B2C, atau C2C.
Strategi Pemasaran B2B
- Kualitas dan Reputasi: Sebagaimana telah disebutkan, reputasi memainkan peranan penting dalam B2B marketing. Maka, perusahaan harus fokus pada pembangunan brand yang kuat, dengan menekankan pada kualitas produk atau jasa yang ditawarkan.
- Relasi Jangka Panjang: Perusahaan harus membangun hubungan yang erat dan berkesinambungan dengan pelanggannya, memberikan dukungan penuh, dan solusi atas setiap permasalahan yang mungkin muncul.
- Penawaran Terukur: Dalam B2B marketing, harga dan penawaran harus kompetitif dan memberikan nilai tambah bagi pelanggan.
Strategi Pemasaran B2C
- Promosi dan Diskon: Mengingat kompetisi yang tinggi dalam B2C, perusahaan harus terus menerus menawarkan promosi dan diskon menarik untuk menarik konsumen.
- Kemudahan Transaksi: Dengan perkembangan teknologi, konsumen kini menginginkan proses pembelian yang mudah dan cepat. Oleh karena itu, perusahaan harus memastikan bahwa platform mereka user-friendly.
- Feedback dan Ulasan: Dalam dunia B2C, ulasan konsumen sangat berpengaruh. Maka dari itu, perusahaan harus memastikan pelayanan yang prima agar mendapatkan feedback positif.
Strategi Pemasaran C2C
- Platform Aman dan Terpercaya: Kepercayaan menjadi kunci dalam C2C. Platform harus menjamin keamanan transaksi bagi kedua belah pihak.
- Komunikasi yang Efektif: Mengingat C2C melibatkan dua konsumen, platform harus memfasilitasi komunikasi yang mudah dan efisien di antara mereka.
- Fee Kompetitif: Biaya atau fee transaksi harus kompetitif agar menarik lebih banyak pengguna.
Memahami perbedaan dan strategi pemasaran B2B, B2C, dan C2C tentunya akan memudahkan pengusaha dalam merancang rencana bisnis yang tepat. Dengan demikian, Anda tidak hanya memahami target pasar tetapi juga cara efektif untuk menjangkaunya.
Manfaat Memahami Tipe Pemasaran: B2B, B2C, dan C2C
Memahami tipe-tipe pemasaran tidak hanya penting untuk mengetahui cara kerjanya saja, tetapi juga memberikan manfaat strategis bagi bisnis.
- Penentuan Sasaran Pasar yang Tepat: Setiap tipe pemasaran memiliki sasaran pasar yang berbeda. Dengan memahami perbedaannya, perusahaan dapat menentukan sasaran pasar yang tepat dan menyusun strategi yang sesuai.
- Pengalokasian Sumber Daya dengan Efisien: Dengan memahami tipe pemasaran yang diterapkan, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya (baik waktu, tenaga kerja, maupun keuangan) dengan lebih efisien.
- Pembuatan Konten Marketing yang Tepat: Strategi konten untuk B2B marketing tentunya berbeda dengan B2C atau C2C. Perusahaan dapat menciptakan konten yang resonan dengan audiensnya.
- Pengoptimalan Anggaran Pemasaran: Memahami tipe pemasaran memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan pengeluaran. Misalnya, B2B mungkin membutuhkan investasi lebih pada seminar atau pameran, sedangkan B2C mungkin lebih pada iklan online.
- Meningkatkan Retensi Pelanggan: Dengan mengetahui apa yang diinginkan dan diharapkan oleh pelanggan pada masing-masing tipe pemasaran, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan dan retensi pelanggan.
Itulah pembahasan kali ini terkait sistem B2B, B2C dan C2C. Semoga pembahasan dalam artikel kali ini dapat menambah wawasan Anda, ya!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.