Last Updated on May 11, 2022 by
Anda punya skill menulis yang baik? Yuk jangan sia-siakan bakat tersebut dengan mencoba mempromosikan bisnis lewat skill Storytelling Branding!
Media tulisan sudah lama terkenal ampuh untuk promosi bisnis online maupun offline. Ada satu skill kepenulisan yang amat populer untuk mempromosikan produk, yakni skill copywriting. Copywriting adalah taktik menuliskan keunggulan produk supaya pembaca artikel terpikat ingin mencoba membeli barang.
Namun selain copywriting, ada tips branding lewat tulisan lain yang tak kalah unggul yakni Storytelling Branding. Apa itu taktik storytelling dan bagaimana cara membuat story telling yang bagus untuk mempromosikan usaha?
Semua sudah kami jawab secara lengkap pada artikel edisi kali ini.
Daftar Isi
Tips Branding Unik : Storytelling Branding
Pernahkah Anda merasa tergugah, terharu atau larut dalam suasana ketika menyimak sebuah cerita yang menarik? Studi psikologi membuktikan bahwa otak dan perasaan manusia mudah merespon atau terhanyut ke dalam cerita yang seru. Itulah mengapa taktik storytelling bisnis hadir.
Tips branding Storytelling adalah salah satu cara yang direkomendasikan untuk mempererat hubungan emosional antara masyarakat dengan brand Anda. Taktik Storytelling terbukti bisa meningkatkan rasa kepercayaan, loyalitas dan juga interaksi (engagement) dengan konsumen.
Seperti Apa Storytelling Branding Itu?
Kata “storytelling” diambil dari bahasa Inggris yang berarti menceritakan sebuah kisah. Dalam dunia marketing, Storytelling Branding adalah metode promosi unik di mana Anda tidak hanya sekadar memperkenalkan keunggulan produk.
Mempromosikan keunggulan produk atau diskon promo mungkin sudah biasa kita jumpai. Namun branding storytelling menceritakan hal-hal yang lebih menyentuh hati seperti latar belakang didirikannya bisnis, visi-misi serta ide yang menggugah, serta orang-orang hebat yang mendirikan usaha dengan penuh perjuangan.
Terdapat tiga elemen utama yang biasanya ditonjolkan dalam branding storytelling, yaitu:
- Apa yang bisnis Anda lakukan/perbuat.
- Bagaimana cara bisnis Anda memberikan pelayanan dan memenuhi visi-misi usaha.
- Mengapa Anda melakukan pelayanan yang dimaksud tersebut (catatan: ini adalah poin yang terpenting sekaligus paling menggugah emosi audiens).
Mengapa Berpromosi dengan Storytelling Branding?
Konsumen tahun ini mempunyai pola pikir yang berbeda dibandingkan konsumen lama. Saat ini, orang-orang tidak hanya tertarik pada penawaran atau kualitas dari produk/jasa yang Anda tawarkan. Mereka juga bisa tergugah untuk belanja di toko Anda jika mengetahui sepak terjang dan visi-misi yang melatarbelakangi Anda membuka usaha.
Itulah mengapa kita mungkin pernah menjumpai toko yang laris manis gara-gara kontribusinya ke masyarakat. Ambil contoh story telling produk dari perusahaan asal Inggris bernama “Mermaid’s Straw”.
Perusahaan ini menjual pipet stainless steel dan peralatan makan lainnya yang ramah lingkungan. Yang menjadikan toko ini unik dan best-seller internasional bukan produknya, tetapi kisah serta visi-misi tim Mermaid’s Straw untuk menekan pencemaran lingkungan oleh sampah plastik.
Storytelling tersebutlah yang sukses mengajak orang-orang ikut berkontribusi menjaga lingkungan dengan menggunakan produk-produk keluaran Mermaid’s Straw. Bisnis Anda pun juga bisa lebih terkenal dengan tips branding storytelling seperti ini.
Cara Membuat Storytelling yang Bagus untuk Promosi
Bagaimana cara membuat story telling yang bagus untuk promosi usaha? Sesungguhnya tidak ada aturan baku terkait menulis kisah Storytelling. Anda bebas berkreasi menulis kisah brand dengan gaya kepenulisan masing-masing.
Nah, walaupun bebas berkreasi, sebaiknya contoh story telling produk Anda tetap memenuhi poin-poin berikut agar mampu menarik perasaan pembaca:
1. Jujur Kepada Pembaca
Pertama, Anda harus jujur kepada pembaca cerita brand Anda. Jangan pernah meniru (plagiat) storytelling perjalanan brand lain. Mau sebaik apapun kebohongan yang Anda buat, pada akhirnya ia pasti akan terungkap juga dan bisa menghancurkan reputasi bisnis.
Oleh sebab itu, ungkapkan saja pengalaman, nilai-nilai dan ide-ide yang memang dimiliki oleh brand apa adanya. Setiap brand mempunyai kisah uniknya sendiri, jadi jangan berpikir bahwa cerita perusahaan Anda kurang menarik untuk dibagi ke masyarakat.
2. Tonjolkan Fakta-Fakta Penting dan Menarik
Cara membuat story telling menarik berikutnya adalah dengan menonjolkan fakta-fakta penting, unik atau khas dari bisnis. Menyuguhkan fakta-fakta unik yang melatarbelakangi bisnis bisa membuat pembaca terus penasaran dan membaca kisah Anda sampai tuntas.
Mencantumkan fakta-fakta menarik tentang bisnis adalah tugas yang “susah-susah gampang”. Kebanyakan orang masih menulis dengan intonasi yang datar dan tidak menonjolkan keunikan brand dengan rinci. Sebaiknya hindari cara penulisan yang seperti itu pada storytelling Anda.
Lebih baik coba tonjolkan fakta-fakta bisnis dengan cara ini:
- Bagikan insight atau pandangan Anda terkait bisnis dengan mendetil.
- Ceritakan kejadian-kejadian unik yang berkesan selama Anda mendirikan bisnis.
- Masukkan juga fakta-fakta unik menarik yang dimiliki bisnis. Bagian ini bisa menjadi ciri khas spesial dari bisnis Anda.
- Gali topik-topik yang sekiranya menarik rasa penasaran konsumen, lalu bahas.
- Cantumkan keuntungan, kelebihan dan hal-hal positif lainnya dari produk atau jasa yang ditawarkan apa manfaatnya untuk konsumen?
3. Gunakan Strategi 4C
Selanjutnya gunakan strategi 4C (Conflict, Characters, Community, dan Confidence). Ini adalah pedoman termudah untuk membuat cerita branding yang menarik.
Conflict (Konflik)
Pertama adalah konflik. Semua cerita pasti mempunyai konflik yang menjadikannya menarik. Di sini Anda bisa memaparkan masalah konsumen dan bagaimana cara Anda menyelesaikannya lewat produk atau jasa bisnis.
Konflik adalah unsur yang wajib ada dalam sebuah cerita. Pada dasarnya, cerita tidak mungkin terjadi kalau tidak ada konflik di dalamnya. Begitupun dengan bisnis. Jika tidak ada permasalahan di masyarakat, maka tidak mungkin ada tawaran produk atau jasa, bukan?
Characterts (Karakter)
Unsur kedua adalah karakter alias orang-orang yang berada di balik brand bisnis. Jangan ragu menceritakan dan menyebut diri Anda sendiri, serta orang-orang lain yang berkontribusi dalam perjalanan bisnis Anda.
Menceritakan orang-orang yang terlibat dalam pengembangan bisnis bukan bentuk pamer kesuksesan. Justru bagian ini bisa memberikan inspirasi bagi pembaca cerita. Pastinya Anda pernah merasa kagum setelah membaca kisah sukses orang lain, bukan?
Supaya tidak kaku, Anda juga bisa menonjolkan gaya tulisan khas Anda di sini. Seperti menyelipkan kata-kata puitis atau humor.
Community (Komunitas)
Bisnis Anda lahir dengan visi-misi mensejahterakan komunitas? Bagus! Anda bisa memasukkan kisah ini ke dalam story telling.
Banyak cerita bisnis sukses menggugah emosi dan penuh haru ketika melibatkan komunitas di sekitarnya. Misalnya bisnis Anda menghadirkan produk dan kemasan eco-friendly demi menjaga kelestarian alam; toko menawarkan solusi bantuan untuk masyarakat yang terdampak pandemi; layanan jasa yang ramah terhadap kelompok masyarakat minoritas, dan lain-lain.
Faktanya, orang-orang masa kini lebih menyukai bisnis yang mengerti sekaligus menghargai permasalahan mereka. Konsumen saat ini tidak suka sekadar dianggap sebagai pembeli – mereka ingin diperlakukan manusiawi seperti biasa.
Confience (Kepercayaan Diri)
Terakhir, bubuhkan butir-butir kepercayaan diri pada tulisan Anda. Semua poin di atas tidak akan berhasil membuat cerita menarik kalau Anda masih menunjukkan keraguan, malu-malu apalagi tidak percaya diri dengan apa yang ditulis.
Kebanyakan orang masih malu menunjukkan perjalanan brand mereka secara gamblang. Mereka memilih untuk merendah dan menganggap kisah bisnis sebagai aksi “pamer gembar-gembor kesuksesan”. Alhasil, cerita branding masih dibuat sekadarnya dan cuma diposting pada halaman “Tentang Kami” saja.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal, sebaiknya mulailah lebih berani lagi menunjukkan kisah perusahaan Anda. Tidak ada salahnya memperlihatkan karakteristik usaha di sosial media, website, ataupun pada deskripsi produk, strategi marketing dan pengumuma-pengumuman publik lainnya.
Studi menunjukkan, brand yang berani memperlihatkan cerita atau visi-misinya pada setiap bentuk pelayanan/interaksi dengan konsumen terbukti lebih cepat sukses daripada bisnis yang “malu-malu”.
Sekali lagi ingat: setiap brand mempunyai kisah, perjalanan, ciri khas serta suka-duka yang unik. Walaupun bisnis Anda baru dirilis atau belum begitu besar, tetaplah bangga dengan apa yang sudah Anda kembangkan sampai sekarang. Perjalanan Anda masih sangat panjang!
4. Pakai Struktur yang Jelas
Poin cara membuat story telling brand yang menarik terakhir adalah menggunakan struktur yang jelas. Membuat kerangka alur cerita akan memudahkan Anda dalam menulis – begitu juga dengan pembaca saat menyimak kisah Anda.
Struktur umum sebuah tulisan adalah:
- Intro atau pembukaan (bisa diisi dengan latar belakang permasalahan di masyarakat).
- Badan tulisan (memuat visi misi, nilai brand, informasi tentang bisnis dan solusi yang ditawarkan perusahaan kepada masyarakat).
- Penutup atau kesimpulan.
Sesungguhnya ada banyak pola-pola tulisan yang bisa Anda kreasikan. Anda bisa menulis secara runut dari awal sampai akhir (struktur kronologis); membagi kisah dalam sub-sub tema tertentu; atau menuliskan dalam sudut pandang orang pertama.
Apapun pilihan Anda nantinya, yang terpenting pastikan cerita Anda mampu betul-betul memikat pembaca. Tidak ada salahnya untuk bereksperimen dengan berbagai gaya kepenulisan dan meminta orang lain untuk membaca serta memberi masukan.
3 Contoh Story Telling Produk yang Sukses
Masih membutuhkan inspirasi seputar membuat Storytelling? Tenang, berikut ini kami sajikan 3 contoh story telling produk berbagai brand yang sukses:
1. AirBnB
Perusahaan travelling dan akodomodasi liburan AirBnb menggunakan strategi Storytelling untuk mempromosikan bisnisnya. Mereka menggunakan gaya kepenulisan dari sudut pandang konsumen/komunitas pecinta AirBnB.
Pun judul tulisan story telling AirBnB adalah “Stories From The AirBnB Community” (Cerita dari Komunitas AirBnB). Dari kisah ini, para calon konsumen bisa mengetahui seperti apa pelayanan yang bisa mereka dapatkan di AirBnB.
2. Nike
Brand pakaian dan peralatan olahraga dunia, Nike, juga menggunakan strategi Storytelling produk untuk berpromosi. Cerita-cerita Nike juga cenderung otentik original, dan sangat kuat mencirikan kekhasan brand. Bahkan jauh sebelum taktik storytelling terkenal di dunia maya seperti sekarang, perusahaan Nike sudah gencar berpromosi dengan cara ini.
3. Heinz
Contoh story telling produk sukses terakhir datang dari Heinz, sebuah perusahaan sup instan terkenal luar negeri. Heinz sukses mempromosikan produk lewat kampanye storytelling. Melalui cerita, mereka memperkenalkan produk terbaru bernama sup “Get Well Soon” yang kemasannya bisa dipersonalisasi dengan menambahkan nama penerima makanan.
Tim Heinz juga berharap bahwa inovasi produknya bertujuan membantu pelanggan mengungkapkan rasa cinta dan kasih sayangnya kepada orang-orang terkasih. Inovasi yang unik, ya?
Demikianlah pembahasan artikel kali ini terkait tips branding Storytelling. Selain Storytelling Branding, tentunya masih banyak lagi tipe, contoh serta strategi branding yang bisa Anda praktekkan untuk bisnis. Jangan lewatkan semuanya dengan memfollow website MARKEY | Media Bisnis Online di https://markey.id/ ya!
Anda juga bisa mendownload aplikasi MARKEY di Google Play atau Apple Store untuk mode membaca yang lebih praktis. Terima kasih sudah mengikuti, sampai bertemu lagi!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.