Media Bisnis Online | by APPKEY

PemasaranSEOConversion Rate adalah : 8 Istilah Konversi untuk Meningkatkan...

Conversion Rate adalah : 8 Istilah Konversi untuk Meningkatkan Bisnis Online

-

Last Updated on July 16, 2022 by

Conversion rate adalah sebuah elemen penting dalam bisnis online. Tanpanya, Anda tidak bisa mengetahui sudah sejauh apa kemajuan pencapaian dari platform bisnis online Anda.

Berbisnis online memang tidak bisa hanya sebatas mempromosikan usaha Anda di media sosial dan menunggu pembeli datang. Jika Anda masih menggunakan cara tersebut untuk berbisnis, maka Anda harus segera mengubah mindset dan strategi Anda. Sebab, sekadar berpromosi di medsos bukan cara pintar jualan online. Nyatanya Anda justru akan sulit untuk mendapatkan konsumen.

Mempraktekkan aneka tips jualan online laris juga akan sama sia-sianya jika Anda tidak pernah sekalipun mengecek conversion rate metrics bisnis Anda. Namun tak hanya sekadar conversion rate metrics, di tahun 2021 ini ada 8 tipe conversion rate metrics yang wajib untuk Anda pantau guna memastikan bisnis berjalan ke arah yang tepat sesuai tujuan.

Apa sajakah kedelapan conversion rate metrics tersebut? Tidak perlu cemas karena Markey telah menyediakan pembahasan lengkapnya pada artikel belajar SEO pemula kali ini. Yuk langsung saja kita simak pembahasannya!

Baca juga : Conversion Rate adalah : 8 Istilah Konversi untuk Meningkatkan Bisnis Online

Belajar SEO Pemula : Apa Itu Conversion Rate Metrics?

conversion-rate-adalah-2

Saat Anda terjun belajar SEO pemula, Anda otomatis akan bertemu dengan banyak istilah baru dalam dunia digital marketing. Conversion rate adalah salah satu istilah tersebut.

Sederhananya, conversion rate adalah parameter terbaik untuk mengkalkulasi keberhasilan promosi maupun kampanye dari online shop Anda. Pun ada juga yang mengartikan conversion rate adalah persentase jumlah pengunjung website yang melakukan aktivitas yang menguntungkan bisnis.

Adapun contoh “aktivitas yang menguntungkan” yang dimaksud misalnya seperti mengklik CTA, mendaftar newsletter, sign-up member, subscribing, dan lain-lain.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat dikatakan bahwa melaksanakan conversion rate adalah cara pintar jualan online. Dengan sering memantau conversion rate, otomatis Anda dapat lebih mudah menilai apakah bisnis online Anda berhasil mencapai target atau tidak.

Angka Ideal Conversion Rate untuk Bisnis Online

Tidak banyak pebisnis yang tahu bahwa ada angka ideal dari conversion rate yang wajib dicapai sebuah bisnis online jika ingin sukses. Angka ideal rata-rata conversion rate untuk semua tipe industri bisnis adalah 2,35% (menurut riset instansi WordStream).

Namun faktanya, sebagian besar bisnis online bisa melampaui angka tersebut hingga jumlah yang sangat jauh. Masih menurut riset yang sama, diketahui 10% bisnis online bisa mendapat angka conversion rate dalam kategori “luar biasa” yaitu 11,45%. Sementara 25% lainnya sanggup memperoleh skor 5,31%.

Salah satu tips jualan online laris terbaik adalah dengan mengetahui skor conversion rate olshop Anda dan membandingkannya dengan skor ideal di atas. Jika Anda sudah tahu skor conversion rate olshop sendiri, maka Anda akan mudah mengatur strategi bisnis ke depannya.

Tetapi, bagaimana caranya menghitung skor conversion rate olshop? Mudah saja, Anda cukup perlu menggunakan rumus berikut ini:

(Jumlah conversion dalam 1 halaman website : jumlah total pengunjung web untuk halaman yang sama) x 100%.

Artikel terkait  Mobile Marketing Adalah : 7 Cara Optimalkan Bisnis lewat HP

8 Tipe Conversion Rate Metrics Utama untuk Bisnis Online 2021

conversion-rate-adalah-1

Berbisnis online memang susah-susah gampang. Ada banyak tips jualan online laris bertebaran yang bisa Anda coba, tapi tak jarang juga orang-orang berakhir pada “jalan buntu”. Salah satu penyebab kebuntuan tersebut bisa jadi karena Anda tidak pernah mengecek conversion rate metrics bisnis.

Mengecek conversion rate bisnis secara berkala merupakan salah satu cara pintar jualan online yang bisa membawa Anda pada banyak keuntungan. Dengan rajin mengecek conversion rate, Anda bisa selalu mengetahui keefektifan dan kesuksesan dari strategi marketing yang tengah dijalankan. Alhasil, bisnis Anda pun dapat bertahan lebih lama dan tidak mudah kalah saing.

Berbeda halnya jika Anda terus berpromosi tapi tidak pernah mengecek conversion rate metrics. Ini adalah sebuah kesalahan yang amat sering dilakukan pebisnis pemula. Terlalu fokus memproduksi konten promosi tanpa mengecek tingkat keberhasilannya menciptakan penjualan sama saja dengan Anda telah membuang-buang waktu, tenaga dan biaya secara tidak efektif.

Faktanya, ada ratusan jenis conversion rate metrics yang bisa Anda lacak. Namun di tahun 2021 ini, ada 8 tipe conversion rate yang paling penting untuk selalu disimak demi mencapai target bisnis. Berikut daftarnya:

1. New Visitor Conversion Rate (Konversi Pengunjung Baru)

Pertama adalah conversion rate yang berkaitan dengan penambahan jumlah pengunjung baru ke website e-commerce Anda. Mendata jumlah pengunjung baru ini penting karena mereka memiliki pola interaksi dengan web yang sangat berbeda daripada pengunjung tetap.

Anda harus jeli memastikan website dan konten sangat menarik untuk menarik perhatian audiens baru. Kesan pertama website seperti kemudahan navigasi, tata layout konten dan kejelasan fitur sangat berperan untuk meningkatkan angka konversi pengunjung baru ini.

Untuk meningkatkan konversi tipe ini, Anda harus melakukan isolasi metric ini dari metric konversi pengunjung tetap website Anda. Kemudian, cari tahu hal-hal apa disukai dan tidak disukai dari website menurut kelompok pengunjung baru web.

2. Return Visitor Conversion Rate (Konversi Pengunjung Tetap)

Selanjutnya adalah metric dari konversi pengunjung tetap website Anda. Metric ini tak kalah penting dari metric pengunjung baru.

Namun ketika Anda menyimak metric return visitor ini, Anda harus mempertanyakan setidaknya dua hal penting berikut:

  • Mengapa pengunjung tersebut kembali ke website Anda? Biasanya, seseorang mengunjungi website berkali-kali karena ia sukses mendapatkan kesan pertama yang bagus saat datang pertama kali ke web Anda. Dengan kata lain, progres website Anda sudah tergolong cukup bagus karena mampu menjaring banyak pelanggan tetap.
  • Apakah pengunjung tersebut melakukan konversi atau aktivitas yang menguntungkan website ketika berkunjung? Atau, ia hanya sekadar datang dan melihat-lihat saja? Jika pengunjung tetap website masih hanya sekadar datang dan melihat-lihat konten saja, maka tugas Anda adalah menjadikan orang tersebut mau melakukan sesuatu. Semisal berlangganan newsletter, CTA, sign-up member dan lain-lain.

3. Value Per Visit (Nilai Per Kunjungan User)

Pebisnis yang mempraktekkan cara pintar jualan online pasti akan memerhatikan secara detil conversion metric value per visit dari websitenya. Metric ini berfokus pada seberapa besar nilai yang dimiliki oleh setiap kunjungan user ke website Anda. Sayangnya, metric value per visit ini cukup rumit untuk dihitung.

Namun Anda tidak perlu cemas, karena sudah ada cara sederhana untuk menghitung value per visit ini yakni dengan membagi jumlah pengunjung website dengan nilai total dari kunjungan yang dihasilkan.

Contohnya: toko online Anda memiliki nilai rata-rata penjualan sebesar 100 ribu rupiah dan skor conversion rate sebesar 3%. Dengan kata lain, toko Anda sukses memperoleh sekitar 300 ribu untuk setiap 100 pengunjung yang berbelanja. Jadi nilai value per visit toko Anda adalah 3 ribu rupiah.

4. Traffic Sources (Sumber Trafik Web)

conversion-rate-adalah

Ini adalah metric conversion paling standar yang wajib Anda simak saat menjalankan bisnis. Namun kebanyakan pebisnis mengecek traffic conversion hanya sebatas untuk mengetahui seberapa banyak orang yang mendatangi dan melihat website Anda. Cara tersebut juga keliru.

Sejatinya, hal yang paling penting dalam traffic conversion adalah bagaimana para pengunjung web Anda bisa membantu bisnis Anda mencapai goals usaha  bukan hanya sekadar seberapa sering mereka berkunjung dan melihat-lihat. Selain itu, Anda juga harus memahami dari mana orang-orang mengetahui website Anda alias sumber datangnya traffic.

Ada 3 jenis sumber datangnya traffic website, yaitu:

  • Search Visitors: pengunjung yang datang setelah mereka menemukan artikel atau web Anda di Search Engine Google.
  • Direct Visitors: pengunjung yang datang langsung dengan mengetikkan URL, link atau alamat website Anda di kolom browser mereka.
  • Referral Visitors: pengunjung yang mendatangi website Anda dari link yang ditautkan pada platform lain (sosial media, website lain, dan sebagainya).

Nah, setiap sumber traffic mempunyai tipe engagement yang berbeda-beda. Jadi, sangat disarankan untuk Anda bisa mendapatkan traffic dari beragam sumber. Akan sangat berbahaya jika semua pengunjung website Anda hanya datang dari 1 sumber saja. Mengapa?

Semisal semua traffic web Anda berasal dari search engine Google. Kemudian Google melakukan perubahan algoritma yang menjadikan website Anda tiba-tiba berada di posisi terbawah penelusuran. Otomatis, Anda akan kehilangan semua traffic dan progres web menjadi kacau.

Artikel terkait  Indirect Selling Adalah: Arti, Contoh dan Cara Eksekusinya

5. Exit Pages (Laman Keluar)

Anda perlu mencari tahu halaman mana yang menyebabkan orang pergi meninggalkan website Anda. Dalam banyak contoh kejadian, orang-orang meninggalkan website sebelum melakukan banyak hal karena peletakan elemen seperti CTA yang tidak pas.

Semisal Anda meletakkan CTA atau elemen konversi lain (menambah produk ke keranjang, check-out, sign up, langganan newsletter dan sebagainya) di bagian terakhir.

Akibatnya, ketika user tersebut kehilangan rasa penasaran atau tertarik sebelum ia tiba di bagian terakhir, maka ia akan memutuskan pergi. Anda pun otomatis kehilangan pelanggan potensial.

6. Bounce Rate

Agar sukses, pastinya Anda wajib untuk mengurangi angka bounce rate di website. Bounce rate adalah jumlah pengunjung yang baru tiba di website Anda namun langsung memilih pergi setelah beberapa detik. Jadi mereka belum sempat melakukan apapun di website dan sudah pergi. Otomatis, pengunjung-pengunjung ini juga tidak akan melakukan konversi apapun di website.

Sebuah website dengan nilai bounce rate tinggi sering diartikan sebagai sebuah website yang bermasalah. Mungkin saja website Anda tidak menarik, tidak menyediakan informasi yang sesuai keinginan user, atau memiliki waktu loading yang terlalu lama sehingga user bosan menunggu. Segera kenali permasalahan web Anda dan perbaiki!

7. Interactions Per Visit (Interaksi di Setiap Kunjungan)

Meskipun pengunjung website Anda tidak menghasilkan konversi atau membeli produk, nyatanya Anda tetap tidak rugi. Anda masih tetap bisa mengamati tindakan pengunjung di website Anda, semisal apa saja yang mereka lakukan? Bagaimana pula caranya agar interaksi pengunjung tersebut dengan website bisa diarahkan menuju konversi?

Semisal ada user yang senang membaca artikel kumpulan tips bisnis di website Anda. Untuk meningkatkan konversi, Anda bisa menyertakan link CTA download e-book tips bisnis pada artikel. Dijamin, user tersebut akan tertarik untuk mengklik link tersebut.

8. Cost Per Conversion (Biaya Per Konversi)

Terakhir adalah metric cost per conversion alias biaya per konversi. Metric yang satu ini juga dikenal sebagai biaya per refereal atau lead. Mengetahui cost per conversion sangat penting karena usaha Anda tetap akan sia-sia jika cost per conversion web Anda tinggi meskipun value per visit web Anda juga tinggi. Value yang tinggi dibarengi dengan cost yang tinggi akan menghasilkan keuntungan bersih (net) negatif atau nol kosong.

Jadi, Anda perlu cepat mengambil tindakan efisiensi jika cost per conversion website Anda terbukti menghabiskan terlalu banyak biaya. Banyak bisnis online yang bangkrut karena tidak menyadari cost per conversion web mereka ternyata sangat tinggi.

Kesimpulannya, rajin-rajin memantau 8 conversion rates metrics di atas dapat membantu Anda lebih mudah mencapai goals bisnis Anda, apapun itu. Mulai dari meningkatkan penjualan online, mendatangkan lebih banyak pengunjung ke toko fisik Anda, atau menambah jumlah pengunjung dan calon pembeli potensial toko Anda.

Jika Anda ingin sukses dalam berbisnis dan menghabiskan sumber daya modal secara tepat, maka Anda perlu mengevaluasi conversion rates metrics web Anda sekaligus memahami tindak-tanduk perilaku konsumen saat mendatangi website.

Demikianlah artikel belajar SEO pemula kali ini seputar 8 tipe metrics conversion rate yang penting untuk Anda simak di 2021. Jadi, manakah conversion rate metrics yang akan Anda lacak dan tingkatkan angkanya saat ini?

Terima kasih sudah mengikuti pembahasan sampai di sini. Jangan lupa mampir ke website Markey untuk mendapatkan lebih banyak update tips jualan online laris terbaik lainnya, ya. Sampai jumpa lagi!


Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.

Jasa Pembuatan Aplikasi

Jasa Pembuatan Website

Paket Aplikasi Android dan iOS

Pasang iklan

- Advertisement -

Mau posting artikel iklan?

Yuk klik dan ikuti ketentuan layanan dari kami, dapatkan penawaran paket dengan harga terbaik!

Subscribe Sekarang

Dapatkan beragam informasi menarik tentang IT, Bisnis, Ekonomi, Berita Domestik dan Global langsung melalui email Anda. Subscribe sekarang dan raih kesuksesan bersama kami!

Kategori

Blog Post Ranking 10

7 Jenis Font Paling Sering Digunakan Oleh Para Profesional Dalam Desain Grafis

Anda seorang desainer grafis? Atau, Anda baru hendak terjun kedalam dunia desain grafis? Pekerjaan membuat desain, meski terlihat mudah,...

11 Aplikasi Desain Jersey Android Terbaik yang bisa Anda coba!

Anda sedang mencari inspirasi bisnis? Mengapa tidak mencoba merintis bisnis jersey tim sepak bola kenamaan saja? Mari mencobanya dengan...

Cara Mengedit Aplikasi Android Dengan Apk Editor

Pernahkah Anda berpikir untuk mengedit aplikasi Android? Jika pernah, ada banyak sekali pilihan aplikasi untuk mengedit aplikasi Android yang...

Startup Repair Adalah? Penyebab dan Cara Mengatasinya

Startup repair adalah salah satu jenis problem yang sering ditemukan pada PC, hal ini menyebabkan PC sering gagal booting. Saat...

10 Contoh Iklan Penawaran Jasa dan Produk Paling Menarik!

Seperti apa contoh-contoh iklan penawaran yang menarik konsumen? Buat Anda yang sering bingung menyusun kata-kata iklan penawaran, jangan lewatkan...

7 Prinsip Desain Grafis yang Perlu Kamu Ketahui & Pelajari

Pernahkah Anda melihat sebuah film animasi atau sebuah gambar dengan desain grafis yang cantik, estetik dan menarik? Pernahkah Anda...

25 Tempat Jual Beli Online Terbaik dan Terpercaya di Indonesia

Dewasa ini, berkembangnya teknologi di Indonesia memunculkan beragam startup e-commerce berkonsep tempat jual beli online yang menjual produk lengkap...

HOST ID dan NETWORK ID | Pengertian dan Contohnya

Perangkat komputer yang biasa kita gunakan sehari-hari, ternyata memiliki jaringan yang rumit dan juga kompleks. Sebab, hingga saat ini...

Cara Cepat Belajar IT Secara Otodidak untuk Pemula

Belajar IT atau coding bisa dibilang hal yang tidak mudah apalagi bagi pemula. Karenanya memang butuh beberapa tahun untuk...

Standar Biaya Pembuatan Aplikasi Android dan IOS

Hal yang membedakan standar biaya pembuatan aplikasi Appkey adalah perangkat yang dibutuhkan dan support aplikasi untuk keperluan development. Seperti...

Website

WordPress

Maintenance

Server / Hosting

Domain

Front end

Backend

Laravel

Web programming

Teknologi web

Biaya pembuatan website

Aplikasi

Aplikasi Game

Aplikasi Android

Aplikasi iOS

Mobile Programming

Cross-platform

Biaya pembuatan aplikasi

Desain

Design Web

Design App

Design UI

Designer tools

Paling Sering dibaca
Mungkin Anda Menyukainya