Last Updated on March 16, 2022 by appkey
Setelah istilah ‘startup’ populer di masyarakat, kini muncul pembahasan lain yang masih berkaitan dengan dunia startup yakni ‘lean startup’. Istilah lean startup mungkin masih asing bagi sebagian besar masyarakat. Apakah Anda juga baru pertama kali mendengar istilah yang satu ini?
Pembahasan tentang lean startup baru-baru ini ramai diperbincangkan oleh masyarakat, khususnya para pegiat bisnis digital. Nama lean startup ini juga menambah daftar panjang dari pembicaraan seputar dunia startup. Sesungguhnya, apa sih lean startup itu?
Daripada bertanya-tanya sendiri, lebih baik kita simak artikel edisi kali ini tentang definisi, keunggulan dan cara mempraktekkan metode lean untuk membuat bisnis startup yang lebih efektif! Selamat membaca!
Mengenal Lean Startup: Bikin Startup Lebih Praktis dan Efisien
Kita tentunya sudah tahu apa itu startup. Startup adalah sebuah bisnis rintisan pribadi (swasta) yang mana sebagian besar pekerjaan di dalamnya mengandalkan kecanggihan teknologi digital. Dengan kata lain, startup adalah perusahaan berbasis digital marketing milik swasta atau rintisan sendiri.
Di era teknologi modern saat ini pun, sudah banyak anak muda Indonesia yang turut mendirikan aneka startup demi meraih keuntungan berbisnis sekaligus berkontribusi membantu masyarakat. Beberapa perusahaan startup ternama di Indonesia antara lain Tokopedia, Go-Jek Indonesia, OVO, dan Bibit Reksadana.
Banyak orang juga masih menganggap bahwa mengembangkan dan merintis sebuah startup adalah hal yang sulit, sehingga masih cukup banyak orang yang mengurungkan niatnya untuk membangun startup.
Kini Anda tidak perlu ikut-ikutan mengubur mimpi mendirikan startup, sebab sudah ada sebuah metode ampuh untuk mendirikan startup sendiri secara efektif dan simpel. Apa itu?
Namanya adalah ‘lean startup’. Lean startup adalah sebuah metode khusus untuk mendirikan startup beserta aneka teknologi di dalamnya. Sederhananya, tujuan lean startup adalah untuk mempermudah proses tersebut.
Namun secara lebih spesifik, tujuan lean startup adalah untuk memaksimalkan kecepatan penciptaan prototype pada perusahaan startup, agar perusahaan bisa lebih cepat menguji prototype ke user atau sampel pasar target.
Sistem uji coba yang cepat juga akan mendatangkan feedback yang lebih cepat. Alhasil, perusahaan startup Anda bisa segera memperbaiki aneka kekurangan yang terdapat pada prototype produk sebelum produk final diluncurkan kembali ke masyarakat.
Praktek metode pengembangan startup yang satu ini memang menekankan pada fokus kecepatan kerja, sebab tujuan lean startup adalah juga untuk menghindari pembuangan (waste) produk yang gagal.
Dengan menguji prototype terlebih dahulu, perusahaan dapat mencegah produksi massal untuk produk yang belum sempurna – sehingga tidak akan ada tenaga, biaya dan waktu produksi yang sia-sia.
Metode pengembangan bisnis startup ini pertama kali dipopulerkan oleh alumnus Yale University bernama EricRies di tahun 2011 silam melalui buku berjudul “The Lean Startup”. Sampai hari ini, teori dan metodologi lean startup telah diajarkan pada 25 lebih universitas di seluruh dunia serta ratusan platform belajar digital marketing online semisal Udacity.com.
Sedangkan dari ranah praktek sendiri, metodologi lean startup ini sudah digunakan oleh begitu banyak perusahaan ternama dunia, antara lain:
Daftar Isi
Dropbox
Dibalik kesuksesannya saat ini, Dropbox ternyata menerapkan metodologi lean startup untuk mengembangkan bisnisnya.
Setelah menerapkan metodologi lean startup, perusahaan Dropbox bisa menciptakan aneka produk dan layanan konsumen dengan lebih cepat, efisien dan tepat sasaran (sesuai keinginan konsumen).
Hasilnya pun cukup mencengangkan, di mana Dropbox sukses meraih lebih dari 3,5 juta konsumen baru hanya dalam kurun waktu 15 bulan.
Grockit
Grockit adalah perusahaan media sosial yang berfokus pada media belajar interaktif jarak jauh. Untuk bisa menghasilkan aneka produk pembelajaran pun, Grockit menerapkan metode lean startup.
Hasilnya, perusahaan Grockit online kini sanggup melakukan hosting untuk lebih dari 1000 interaksi di lebih 150 negara seluruh dunia.
Wealthfront
Contoh perusahaan terakhir yang sukses mengaplikasikan metode lean startup adalah Wealthfront, sebuah perusahaan reksadana yang berawal dari game kecil-kecilan bernama kaChing.
Berangkat dari mewadahi investor-investor amatir, berkat bantuan metode lean startup, Wealthfront kini sukses mempraktekkan continuous development yang sudah mengelola lebih dari $2M setiap harinya.
Bagaimana, tidakkah Anda tertarik juga untuk mengembangkan bisnis startup menggunakan metode lean startup? Kira-kira seperti apa ya prinsip-prinsip yang terdapat dalam lean startup? Yuk lanjutkan membaca untuk mengetahui jawabannya!
Prinsip Lean Cycle: Cara Mempraktekkan Metode Lean Startup
Seperti yang sudah disinggung pada bagian sebelumnya, lean startup adalah sebuah metode baru dalam berbisnis digital. Dengan menggunakan metode ini, Anda bisa membangun perusahaan startup dengan lebih mudah, praktis dan simpel.
Metode lean startup berisikan aneka proses efektif dan praktis dengan tujuan menghasilkan prototype produk atau jasa layanan yang bisa segera diuji coba ke calon konsumen target.
Prinsip dasar lean startup adalah untuk mengatur posisi seimbang antara ide dan kepuasan konsumen, mengingat kedua hal ini akan saling berkaitan dan mempengaruhi dalam perjalanan bisnis digital.
Tinggi redahnya tingkat kepuasan pelanggan akan memengaruhi ide selanjutnya untuk dikembangkan oleh pihak pengelola startup. Dari menilai sejauh apa tingkat kepuasan pelanggan, maka Anda bisa kembali mencari ide-ide segar untuk menghadirkan inovasi produk dan layanan ke masyarakat. Hasilnya, bisnis startup Anda akan terus sukses beredar di pasaran.
Untuk mencapai tujuan lean startup yakni mempersingkat siklus pengembangan produk, maka terdapat 3 prinsip utama dari metodologi pengembangan startup yang satu ini. Ketiga prinsip tersebut tersusun ke dalam sebuah rangkaian alur yakni build (menghasilkan produk), learn (menghasilkan ideas) dan measure (menghasilkan data).
Ketiga prinsip ini juga dikenal dengan nama ‘lean cycle’. Lean cycle inilah yang akan Anda terus praktekkan guna mencapai target bisnis startup dan kepuasan konsumen.
Build
Pertama adalah build. Di fase ini, perusahaan startup Anda akan membangun MVP (minimum viable product) dari ide-ide yang sudah ada sebelumnya. Biasanya, ide-ide yang digunakan berisi aneka solusi terbaik atas permasalahan yang ada di masyarakat.
Tugas Anda pada tahap ini adalah mencari masalah dan membuat jawaban hipotesis sementara untuk permasalahan tersebut. Selanjutnya, Anda sudah bisa menguji asumsi-asumsi hipotesi tersebut.
Dari proses build ini Anda dapat menghasilkan product sederhana sebagai ‘tester’ dari produk asli. Produk tester inilah yang akan Anda sebar ke konsumen target untuk mendapatkan respon mereka.
Measure
Selanjutnya adalah measure. Di sini, tugas Anda adalah mengukur dan memastikan efektivitas minimal dari produk tester. Beberapa pengujian atau evaluasi produk tester yang bisa Anda lakukan antara lain pengujian kuantitatif seperti user engagement dan pengujian kualitatif seperti tes penggunaan dan session monitoring.
Ada juga metode lain yakni A/B testing yang digunakan untuk membandingkan dua situasi yang dialami oleh user.
Dari proses measure, Anda akan memperoleh data yang harus diolah untuk ditarik kesimpulannya terkait respon masyarakat, kelebihan dan kekurangan atas produk. Dengan hasil olahan data pula Anda bisa menyusun strategi selanjutnya untuk perkembangan usaha.
Learn
Tahap learn merupakan proses penentuan apakah perusahaan startup Anda harus mengganti business model yang telah dirancang di awal atau melakukan pivot (mengganti rencana).
Jika hasil penelitian dan uji tester ke masyarakat rupanya memberikan respon yang melenceng jauh dari perkiraan pada business model, maka tidak ada salahnya untuk menyesuaikan rancangan dengan apa yang ada di realita / lapangan. Sehingga perusahaan startup Anda akan menjadi lebih mudah untuk diterima masyarakat pasca peluncuran secara resmi.
Sekali lagi, inti dari prinsip dan proses metode lean startup adalah untuk menciptakan pekerjaan dan produk yang efisien, strategis dan tepat sasaran sehingga perusahaan tidak akan banyak mendapat kerugian seperti produk gagal atau tidak laku.
Jika Anda ingin menciptakan perusahaan startup sendiri memakai metode ini, maka Anda harus memutar otak sedemikian rupa mencari dan memecahkan masalah yang masih melekat pada kehidupan masyarakat sehari-hari.
Metode lean startup ini juga sangat efektif dan disarankan untuk dicoba, sebab segala perhitungan di dalam metode ini terbukti ampuh meminimalisir ,bahkan menghapus total kerugian produksi! Otomatis, yang Anda akan dapatkan dari mempraktekkan metodologi lean startup ini hanyalah keuntungan saja. Tertarik untuk mencoba dari sekarang?
Demikianlah pembahasan tentang lean startup. Semoga pembahasan kali ini berguna untuk menjawab aneka pertanyaan yang masih membayangi benak Anda tentang memulai bisnis startup, ya. Semangat mencari dan membaca lebih banyak referensi, serta jangan pernah patah arang berusaha sampai akhirnya perusahaan startup Anda sukses di masyarakat!
Terima kasih sudah mengikuti artikel edisi kali sampai di sini. Nantikan lebih banyak artikel menarik dan informatif lainnya hanya dari Markey.id, ya. Sampai jumpa!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.