Last Updated on November 6, 2023 by APPKEY-YOGI
“Ramah lingkungan”, “Sustainable” atau kata-kata lain dari suatu barang yang dipromosikan dari suatu perusahaan yang mendukung penghijauan dan kesehatan lingkungan pasti sudah sangat sering Anda dengar ‘bukan? Namun apakah Anda yakin jika perusahaan tersebut benar-benar berniat melakukan penghijauan dan menyelamatkan lingkungan dengan menggunakan barang daur ulang dan tanpa polusi? Yuk kita simak mengenai Greenwashing, sebuah promosi yang membranding suatu produk ramah lingkungan namun justru tidak terbukti kebenarannya!
Daftar Isi
Apa Itu Greenwashing?
Greenwashing adalah salah satu promosi yang menyesatkan dimana suatu perusahaan mengklaim bahwa produknya ramah lingkungan. Mereka rela menghabiskan uang untuk berusaha membuat kesan baik produknya terhadap lingkungan daripada benar-benar mengganti produknya dengan bahan-bahan yang dapat didaur ulang dan ramah terhadap lingkungan.
Greenwashing dapat dikatakan adalah tindakan yang kotor dan menyesatkan para konsumen, terutama konsumen yang benar-benar berprinsip untuk menghijaukan dan merawat lingkungan. Mungkin perusahaan memang melakukan beberapa tindakan untuk mendukung ramah lingkungan tapi seringkali perusahaan sangat melebih-lebihkan dan menggembar-gemborkannya tanpa bukti yang jelas.
Kita sangat sulit menemukan bukti pada perusahaan yang melakukan greenwashing terhadap apa saja yang mereka lakukan kepada produk mereka agar produk mereka ramah lingkungan.
Apa yang mereka lakukan tidak pernah diperlihatkan secara transparan sehingga “ramah lingkungan” tekadang hanyalah sebuah kata pemanis untuk membuat kesan yang positif dan mendukung lingkungan yang sehat padahal dibalik itu mereka tidak melakukan apa-apa bahkan bisa saja produk mereka jutru merusak lingkungan.
Jika perusahaan transparan terhadap klaimnya, berilah keterangan dengan jelas. Seperti misalnya jika ingin mencantumkan kata ramah lingkungan pada produk entah itu pada bagian bungkusnya atau lainnya, perjelaslah apanya yang ramah lingkungan, entah itu kemasannya atau produknya. Bisa jadi isinya ramah lingkungan tapi dilapisi oleh bungkus-bungkus plastik, bukankah itu tidak ramah lingkungan?
Atau bungkusnya ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, namun isinya dapat merusak bahkan membuat limbah penyebab rusaknya suatu ekosistem bila dipakai dalam jumlah yang banyak atau sedikit.
Seringkali di kemasan produk tertentu hanya berisi kata “ramah lingkungan” saja, tanpa penjelasan yang jelas tentang apanya yang “ramah lingkungan” sehingga kata-kata ini membuat keambiguan dan konsumen yang tidak teliti dan percaya-percaya saja, akan membelinya dengan menaruh harapan bahwa produk itu dapat benar-benar membuat lingkungan sehat dan tidak tercemar.
Ciri-Ciri Perusahaan yang Melakukan Greenwashing
Supaya Anda lebih peka terhadap tindakan greenwashing ini, atau mungkin Anda yang memiliki perusahaan tidak peka dengan salah satu promosi menyesatkan ini? Yuk kita lihat apa saja ciri-ciri dari greenwashing.
Selalu Menggunakan Kata-Kata yang Berlebihan
Selain dengan kata-kata yang membuat harapan Anda menjadi tinggi terhadap kesehatan lingkungan, penggunaan nada suara juga berperan dalam hal ini. Misalnya dengan menggunakan kata-kata “produk kami sangat ramah lingkungan dan mampu membuat dunia menjadi terselamatkan”.
Bila kita telaah, agak mustahil jika hanya dengan menggunakan produk tersebut, dunia akan menjadi bersih. Selain itu juga untuk membuat dunia bersih, tidak hanya bisa dari satu faktor saja, ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan untuk membuat dunia bersih.
Lebih Mementingkan Kesan Konsumen
Perusahaan yang melakukan greenwashing hanya ingin membuat kesan bahwa produk mereka adalah produk yang positif dan tidak akan merusak apapun. Mereka hanya mementingkan kesan dari para konsumen daripada benar-benar menyelamatkan lingkungan. Bahkan niatpun tidak ada.
Sulit Memeriksa Klaim Perusahaannya
Karena perusahaan yang melakukan praktek greenwashing ini tidak transparan mengenai apa kontribusi mereka dalam menyelamatkan atau menjaga lingkungan, sulit bagi orang lain untuk membuktikan klaim itu.
Pemalsuan Warna Hijau
Anda harus berhati-hati dengan kemasan produk yang berwarna hijau atau ada gambar pohon-pohonnya pada produk yang jelas-jelas berbahaya. Warna hijau sengaja dipakai oleh para pelaku greenwashing untuk lebih menekankan kepada konsumen bahwa produk yang diproduksi benar-benar aman. Warna hijau sendiri memiliki makna kesehatan atau berkaitan dengan alam. Sehingga jika konsumen melihat warna hijau, mereka akan tersugesti bahwa produk tersebut aman.
Misalnya dengan melihat iklan coca-cola yang berisi warna hijau pada kemasannya, seperti yang kita ketahui coca-cola merupakan produk minuman manis dan mengandung gula yang cukup banyak, selain itu pabrik cola-cola juga sering menggunakan plastik sekali pakai sehingga sama sekali tidak ramah lingkungan dan tidak aman.
Greenwashing dan Green Marketing
Keduanya hampir mirip sehingga hampir tidak terlihat perbedaannya. Untuk lebih jelas mengetahui perbedaan greenwashing dan green marketing ini yuk kita ketahui dulu apa itu green marketing.
Green marketing adalah salah satu upaya perusahaan untuk menciptakan dan memperkenalkan produk mereka yang ramah lingkungan. Tapi bedanya dengan greenwashing, green marketing ini sangat transparan terhadap apa yang mereka klaim. Mulai dari kegiatan, bahan produk yang digunakan sampai penjelasan-penjelasan lain yang sangat rinci.
Sebagai contoh, Samsung yang meluncurkan Samsung Galaxy S23 Series 5G yang mereka klaim menggunakan bahan daur ulang, bahkan mereka juga dapat sertifikasi yang menjamin pengurangan terhadap dampak lingkungan.
Contoh lain PT Uni-Charm Indonesia Tbk, misalnya, meluncurkan produk pembalut wanita Charm Herbal Ansept+ Bio yang menggunakan bahan bio dari tumbuhan tebu untuk mengurangi penggunaan plastik berbahan dasar minyak bumi.
Karena green marketing ini memfokuskan pada produksi produk yang ramah lingkungan, seringkali juga muncul resiko greenwashing. Greenwashing tidak hanya dapat menyebabkan rusaknya kepercayaan konsumen, tapi juga dapat merusak citra perusahaan yang benar-benar melakukan green marketing.
Oleh karena itu kita sebagai para perintis bisnis atau calon-calon pengusaha, janganlah sekalipun melakukan upaya greenwashing karena akan merugikan orang lain dan ujung-ujungnya akan dirasakan sendiri akibatnya. Memang, awalnya menguntungkan kita sebagai pengusaha atau pebisnis namun akan lebih baik hidup di tempat yang subur daripada hidup di lingkungan mati meskipun banyak terdapat uang di dalamnya.
Uang bisa membeli apa saja, tapi jika sudah tidak ada hal yang dapat dijual, uang tidak akan ada artinya.
Kesimpulan
Kata “ramah lingkungan” atau “suistainable” sering kali dapat kita temui pada kemasan produk tertentu, namun benarkah mereka benar-benar dapat menjaminnya? Bisa saja itu Greenwashing yang dimana perusahaan hanya melebih-lebihkan apa yang mereka janjikan dari kata “ramah lingkungan” itu. Bahkan bisa saja itu hanyalah hiasan semata untuk mengelabui konsumen.
Ciri-ciri dari greenwashing adalah selalu menggunakan kata-kata yang berlebihan, lebih mementingkan kesan konsumen, sulit memeriksa klaim perusahaannya dan pemalsuan warna hijau.
Greenwashing seringkali hampir disamakan dengan green marketing. Tapi bedanya adalah terletak pada transparasi kegiatan perusahaannya, bahan produknya dan hal-hal detil lainnya.
Anda sebagai pengusaha atau pebisnis, janganlah mengelabui seseorang dengan janji baik tanpa pembuktian, hal ini bisa saja membuat perusahaan yang sebenarnya memakai green marketing dianggap melakukan greenwashing.
Sayangilah lingkungan dan bumi kita tercinta ini!
Ingin mendapatkan lebih banyak tips dan artikel terbaru terkait pengelolaan bisnis online? Follow MARKEY solusinya! Klik https://markey.id atau download MARKEY APP sekarang juga di Play Store dan AppStore agar tak ketinggalan info artikel bisnis terbaru setiap hari. Sampai jumpa lagi!
Thumbnail by Freepik
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.