Last Updated on October 3, 2023 by appkey
Seiring AI semakin meluas di masyarakat, perusahaan mulai mengadopsi teknologi ini dengan kecepatan yang fantastis. Bagaimana statistiknya? Dilansir dari businessdit, mari kita telusuri beberapa temuan data tentang penggunaan AI dan bagaimana masa depan AI di dunia bisnis. Yuk disimak!
Daftar Isi
Statistik AI dalam Bisnis
Perusahaan yang Menggunakan AI
Sebuah studi oleh IBM menemukan bahwa 35% perusahaan menginfokan telah menggunakan AI dalam bisnis mereka, sementara sekitar 42% perusahaan sedang menjajaki AI. Menurut studi tersebut, AI menawarkan sejumlah keuntungan bagi bisnis, termasuk peningkatan efisiensi dan produktivitas, pengambilan keputusan yang lebih baik, dan peningkatan keterlibatan pelanggan. Manfaat AI yang sangat banyak ini membuat bisnis dengan cepat mengadopsi teknologi ini.
Berapa banyak UKM yang menggunakan AI?
Sebuah studi dari Deloitte dan Stanford University, menemukan bahwa 25% UKM saat ini menggunakan AI (yang dilaporkan oleh PCmag). Beberapa aplikasi AI yang paling umum untuk UKM meliputi chatbot, analitik prediktif, dan otomatisasi pemasaran. Namun, seiring teknologi AI terus berkembang, kemungkinan kita akan melihat lebih banyak aplikasi yang tersedia untuk UKM di masa depan.
Penggunaan Teknologi dalam Statistik Bisnis
85% pemilik UKM mengatakan teknologi membantu mereka berhasil. Laporan ini menunjukkan bahwa pemilik UKM menggunakan teknologi untuk keuntungan mereka dan membantu mereka berkembang. Organisasi yang paling sukses menggunakan teknologi yang lebih banyak daripada yang kurang sukses, menjadikan teknologi sebagai pembeda utama. Hasilnya mengungkapkan bahwa perusahaan kecil yang didukung teknologi terbaik unggul dari yang lain.
Jumlah Bisnis yang Menggunakan AI Pada saat ini
Sekitar 37% perusahaan saat ini menggunakan AI dalam kapasitas tertentu, dan banyak lagi yang berencana melakukannya di masa depan. Hampir setiap industri mengadopsi solusi AI untuk meningkatkan efisiensi bisnis, kepuasan konsumen, dan bahkan produktivitas staf.
Berinvestasi pada Teknologi AI
Kecerdasan Buatan (AI) semakin umum di perusahaan-perusahaan dari berbagai jenis. 90% perusahaan terkemuka berinvestasi ke AI, sementara 14,6% yang menggunakan AI dalam pekerjaan mereka. Menurut data, hanya persentase kecil bisnis yang mulai menggunakan AI dalam alur kerja mereka. Tren ini bisa dipengaruhi oleh kurangnya pemahaman tentang solusi dan kompetensi potensial, atau kurangnya sumber daya anggaran. Terus memantau terobosan dan perbaikan teknologi dapat membantu perusahaan menentukan jalur paling efektif menuju implementasi teknologi AI secara lebih luas.
Pertumbuhan penggunaan AI
Antara tahun 2015 dan 2019, jumlah bisnis yang menggunakan AI meningkat sebesar 270%. Ketersediaan teknologi AI secara cuma-cuma telah mendorong perusahaan untuk menggunakannya. Bahkan, semakin banyak bisnis yang menggabungkan AI ke dalam operasi bisnis mereka. AI bukan lagi hal yang ada di film fiksi ilmiah atau sesuatu yang di awang-awang; kini AI menjadi kenyataan, dengan perusahaan-perusahaan yang menyediakan platform AI yang inovatif dan solusi untuk UKM dan juga bisnis berskala besar.
Nilai AI di Pasaran
Pasar AI di seluruh dunia diperkirakan akan melonjak dalam beberapa tahun mendatang, mencapai 300 miliar dolar pada tahun 2026. Sektor AI global memiliki masa depan yang cerah. Perusahaan kemungkinan akan terus fokus pada pengembangan model AI dan aplikasi AI baru untuk menghasilkan nilai ekonomi. Yang lebih penting, ekspansi pasar AI global menunjukkan bahwa industri ini sedang berkembang. Dengan bisnis dari segala ukuran mulai menerapkan AI dan memanfaatkan penggunaannya, kita akan bisa melihat peningkatan adopsi AI dalam beberapa tahun mendatang.
AI Meningkatkan Produktivitas dan Menciptakan Pekerjaan
Kita tahu bagaimana AI mempengaruhi tenaga kerja karena semakin banyak perusahaan yang menggunakan teknologi AI, dan tiga perempat dari organisasi tersebut telah melihat peningkatan keuntungan. Sementara itu, 80% CEO merasa AI telah meningkatkan produktivitas dan berkontribusi pada pengembangan lapangan kerja. Yang paling mengesankan? Lebih dari 50% CEO mengatakan mereka tidak bisa beroperasi tanpa teknologi buatan.
Alasan Menggunakan AI
63% bisnis mengatakan mereka harus menggunakan AI karena berada di bawah tekanan untuk mengurangi biaya. Bisnis akan semakin merangkul AI untuk mengurangi biaya personil. Tidak ada gaji, tidak ada tunjangan, tidak ada waktu liburan, tidak ada hari sakit, tidak ada pajak penghasilan, dan tidak ada kesehatan. AI membutuhkan listrik, yang cukup murah, tetapi tetap saja merupakan biaya. Penghematan ini dapat tercermin dalam pelayanan pelanggan yang lebih baik, lebih banyak pekerja pendukung, atau bahkan harga produk yang lebih murah.
AI sebagai Prioritas
83% percaya AI adalah prioritas strategis untuk bisnis mereka saat ini. Statistik ini menunjukkan bahwa bisnis telah bersiap diri untuk menggunakan AI. Terlepas dari ini, banyak orang yang khawatir tentang volatilitas teknologi AI. Sementara itu, saat bisnis mencari cara terbaik untuk menggunakan AI dalam operasi sehari-hari mereka, kemungkinan akan ada lebih banyak uji coba dan trial dalam penggunaan teknologi ini.
Kekuatan AI
75% mengatakan AI akan membantu mereka memulai bisnis baru. AI memiliki dampak besar pada masa depan bisnis, dan pemilik bisnis kecil harus mulai mempelajarinya juga. Jika Anda ingin bekerja di masa depan atau membangun perusahaan Anda, Anda harus mencari tahu apa yang bisa AI lakukan untuk Anda.
Selain itu, 84% merasa AI akan membantu mereka memperoleh atau mempertahankan keunggulan kompetitif. Menurut survei IBM, yang diambil dari 1.250 eksekutif perusahaan dari 15 negara, kecerdasan buatan akan membantu untuk mencapai atau mempertahankan keunggulan kompetitif. Perusahaan yang menunda pengembangan dan implementasi AI berisiko kehilangan keunggulan kompetitif dan kehilangan pangsa pasar terhadap pesaing yang telah dengan cepat mengubah strategi mereka.
AI Mengotomatisasi Kegiatan
Mengotomatisasi kegiatan seperti penagihan dan validasi kontrak adalah penggunaan AI yang paling penting kedua, menurut 20% perusahaan. Faktanya, menurut analisis IBM baru-baru ini, mengotomatisasi operasi seperti penagihan dan validasi kontrak adalah salah satu penggunaan AI yang krusial. Begitu banyak profesional B2B yang berinvestasi dalam pemasaran, penjualan, pengadaan, dan teknologi SDM yang didukung AI. Mereka juga bekerja sama dengan perusahaan kreatif untuk merancang taktik khusus yang menggunakan model AI untuk meningkatkan pendapatan dan mengurangi kegagalan.
Gagal berbisnis tanpa AI
75% eksekutif khawatir kehilangan bisnis mereka dalam 5 tahun mendatang jika mereka tidak mengimplementasikan AI. Untuk mengimbangi persaingan, perusahaan harus menerapkan kecerdasan buatan. AI dapat memindai sejumlah besar data, yang meningkatkan produktivitas, memaksimalkan keuntungan, dan membuat pelanggan terkesan.
Nilai Bisnis dan Penghematan Waktu yang Bisa Dilakukan AI
AI akan menghasilkan 2,9 triliun dolar dalam nilai komersial dan 6,2 miliar jam produktivitas pekerja. Dalam lima tahun ke depan, diperkirakan AI akan mendominasi analitik perusahaan. Bisnis selalu mencari metode untuk meningkatkan efisiensi, dan algoritma kompleks seperti machine learning dapat membantu hal tersebut. Perusahaan besar akan dapat sepenuhnya memanfaatkan kekuatan AI saat teknologi ini menjadi lebih canggih dan lebih mudah diintegrasikan ke dalam sistem dan alat yang ada.
Motivasi untuk menerapkan AI dalam Bisnis
Customer experience dikatakan sebagai pendorong utama untuk mengadopsi AI oleh 40% perusahaan. AI bukan satu-satunya opsi bagi bisnis yang ingin mengotomatisasi proses, dan analitik data juga dapat digunakan untuk hal-hal seperti layanan pelanggan. Secara keseluruhan, banyak bisnis mulai melihat AI sebagai cara untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan meningkatkan bisnis secara keseluruhan. Tetapi meski demikian, keterlibatan manusia masih akan sangat penting untuk implementasi yang tepat.
AI sebagai Teknologi Utama
86% CEO mengatakan AI adalah teknologi utama di kantor mereka pada tahun 2021. Setahun yang lalu, 67% CEO merasa AI telah menjadi teknologi utama di perusahaan mereka, dan statistik tersebut terus meningkat. Ini bukan berarti karyawan akan digantikan robot dan sistem AI untuk menjalankan perusahaan mereka. AI akan digunakan di kantor di masa depan, dengan keterlibatan manusia untuk implementasi yang tepat, namun hal ini tetap membuat para aktivis yang mendukung kerahasiaan data harap-harap cemas dengan adanya teknologi AI.
Bisnis yang Belum Menggunakan AI
Hanya 7% perusahaan yang tidak menggunakan AI, dan mereka sedang mencari yang cocok untuk perusahaan mereka. Perusahaan besar seperti Google, Amazon, dan bahkan Twitter telah menggunakan AI selama bertahun-tahun. Kemampuannya untuk menilai fakta dan membuat keputusan sangat berharga.
Rencana Bisnis Berskala Besar untuk AI
Pada tahun 2020, 39% perusahaan besar berinvestasi dalam teknologi AI. Hasil statistik ini menyatakan AI sudah digunakan dari saat-saat tersebut dan dapat mendukung analisis dan manajemen data. Kemungkinan besar perusahaan akan menginvestasikan lebih banyak waktu dan sumber daya untuk membangun strategi AI masing-masing.
Kata Eksekutif Perusahaan tentang Produktivitas AI
52% eksekutif mengatakan AI telah meningkatkan produktivitas. Statistik menunjukkan, bahkan perusahaan yang tidak terlibat langsung dalam teknologi telah mendapatkan manfaat dari penggunaan AI. Akan menarik untuk melihat seberapa independen sistem AI ini tumbuh saat eksekutif bisnis terus mencari cara untuk menggabungkan AI ke dalam operasional mereka. Secara keseluruhan, tampaknya bisnis tidak akan dapat menghalau keberadaan AI dan munculnya aplikasi-aplikasi AI baru dalam waktu dekat.
Manfaat AI dalam Bisnis
Berikut adalah beberapa manfaat menggunakan AI dalam bisnis.
- Mengurangi biaya
- Meningkatkan efisiensi
- Meningkatkan layanan pelanggan
- Hemat waktu dan uang
- AI dapat mengurangi stres dan membuat keputusan yang lebih baik
- Menyederhanakan tugas yang kompleks
- Kualitas lebih baik dan pengurangan kesalahan manusia
- Mengelola Tugas Berulang
- Mendeteksi penipuan
Contoh AI dalam Bisnis
Beberapa contoh AI dalam bisnis adalah sebagai berikut:.
- Chatbot dan asisten virtual
- Mobil otonom (mobil tanpa pengemudi)
- Mengendalikan teknologi ‘rumah pintar’ dan perangkatnya
- Filter spam
- Alexa
- Cortana
- Google Now
Kesimpulan
AI kini bukan lagi impian masa depan. Statistik menunjukkan, AI sudah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan dan teknologi yang telah memberi dampak signifikan pada dunia saat ini. AI menawarkan peluang baru bagi pemilik bisnis dan tumbuh dengan laju eksponensial. Prediksi menunjukkan bahwa jumlah pengembang AI akan melonjak, menciptakan lebih banyak pekerjaan di berbagai sektor. Namun, AI juga menjadi ancaman bagi pekerjaan di bidang layanan pelanggan, penjualan, dan lainnya yang mungkin digantikan oleh AI. Kita perlu memahami AI lebih baik dan memanfaatkannya dengan bijaksana untuk mengurangi dampak negatifnya. Karena pada akhirnya, keberadaan dan aplikasi AI di berbagai sektor tak bisa dihindari. Semoga informasi ini berguna!
Ingin mendapatkan lebih banyak tips terkait pengelolaan bisnis online? Follow MARKEY solusinya! Klik https://markey.id/ atau download MARKEY APP sekarang juga di Play Store dan AppStore agar tak ketinggalan info artikel bisnis terbaru setiap hari. Sampai jumpa lagi!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.