Last Updated on August 20, 2022 by
Salah satu kunci keberhasilan perusahaan terletak dari baik buruknya pengimplementasian prinsip-prinsip manajemen yang dimiliki. Semakin baik sistem manajemen yang perusahaan Anda miliki, otomatis perusahaan akan berjalan dengan lebih efektif dalam mencapai target. Prinsip dari manajemen sendiri merupakan nilai-nilai yang mendasari sistem manajemen suatu organisasi.
Ada banyak aspek perusahaan yang dapat diatur dengan prinsip ini, seperti prinsip manajemen risiko ataupun prinsip prinsip manajemen keuangan. Ingin tahu lebih banyak lagi? Ayo simak ulasan berikut ini tentang pengimplementasian prinsip dari manajemen perusahaan!
Daftar Isi
Prinsip Manajemen Menurut Para Ahli
Pada dasarnya, prinsip suatu manajemen merupakan nilai-nilai dasar yang digunakan untuk memanajemen beragam aspek dalam organisasi. Terdapat cukup banyak ragam implementasi ilmu manajemen, seperti prinsip manajemen risiko serta prinsip prinsip manajemen keuangan.
Sesuai dengan namanya, prinsip manajemen risiko digunakan untuk mengelola hal-hal yang berkaitan dengan risiko serta ancaman yang mengintai perusahaan. Sedangkan prinsip prinsip manajemen keuangan digunakan untuk mengelola permasalahan keuangan.
Kembali ke teori manajemen secara general. Anda bisa menemukan banyak sekali definisi prinsip manajemen, sebab ada begitu banyak ahli ekonomi yang pernah merumuskannya. Kali ini kami merangkup beberapa prinsip manajemen menurut para ahli yang dapat Anda pelajari untuk menambah wawasan. Yuk simak 3 prinsip manajemen menurut para ahli berikut ini!
Richard L. Daft
Menurut Daft, manajemen adalah suatu perencanaan kepemimpinan, pengorganisasian, dan pengendalian atas sumber daya perusahaan guna mencapai target dengan efektif sekaligus efisien.
Marry Parker Follet
Follet merumuskan manajemen sebagai suatu seni untuk memberdayakan orang lain agar melakukan suatu pekerjaan.
Henry Fayol
Henry Fayol terkenal dengan 14 teori manajemen yang banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari hingga saat ini. Menurut Fayol, prinsip-prinsip dalam manajemen suatu organisasi harus bersifat fleksibel dan menyesuaikan dengan situasi kondisi perusahaan.
Untuk mengetahui lebih dalam terkait 14 teori manajemen menurut Henry Fayol, mari lanjut membaca ke bagian selanjutnya!
Mengenal 14 Prinsip Manajemen dan Contoh Implementasinya di Perusahaan
Ada 14 prinsip umum dalam manajemen menurut Henry Fayol. Semua prinsip ini masih sangat relevan dan bisa diterapkan dalam proses pengelolaan perusahaan guna mendapatkan hasil yang efektif.
1. Pembagian Kerja yang Sesuai
Prinsip pertama adalah pembagian kerja yang harus menyesuaikan dengan keahlian serta kemampuan tenaga kerja. Tujuannya tentu agar pekerjaan di setiap divisi perusahaan bisa rampung dengan baik, efektif dan efisien.
Jadi, Anda harus berhati-hati dalam menempatkan karyawan di setiap posisi perusahaan. Penempatan karyawan yang tepat posisi juga akan melahirkan kestabilan dan meminimalisir kegagalan pekerja saat melaksanakan tugasnya.
2. Pemberian Tanggung Jawab dan Wewenang yang Seimbang
Setiap tenaga kerja wajib diberikan tanggungjawab dan wewenang dalam pekerjaanya. Ingatlah untuk memberikan porsi tanggung jawab yang seimbang dengan wewenang. Maksud dari seimbang di sini adalah pekerja dengan wewenang yang besar, akan memiliki tanggung jawab pekerjaan yang besar pula. Demikian sebaliknya.
3. Rasa Disiplin
Rasa disiplin masih berkaitan erat dengan wewenang. Sikap dan rasa disiplin akan muncul jika proses pemberlakukan wewenang telah dilakukan dengan sesuai sebagaimana mestinya.
Kemudian rasa disiplin ini akan memunculkan perasaan tanggung jawab dari pekerja terhadap pekerjaan yang diberikan untuknya. Jadi selalu pastikan bahwa lingkungan perusahaan dan setiap pekerja Anda mampu menumbuhkan rasa disiplin dalam bekerja.
4. Satu Kesatuan Perintah
Agar dapat melaksanakan kerja dengan baik, setiap pegawai harus mampu memerhatikan satu kesatuan perintah dalam organisasi. Maksudnya, setiap pegawai minimal harus mengetahui kepada siapa ia bertanggung jawab atau siapa saja orang-orang yang mengetuai divisi kerjanya.
Jangan sampai ada manajer di bidang lain yang memberikan wewenang serta tanggung jawab kepada manajer dari divisi berbeda, sebab hal ini akan mengacaukan jobdesc karyawan.
5. Satu Kesatuan Pengarahan
Prinsip yang satu ini berhubungan dengan pembagian kerja atau jobdesc setiap karyawan. Melalui prinsip ini, Anda dapat memastikan bahwa setiap karyawan dapat menjadi terarah dalam melaksanakan tugas kerjanya.
Prinsip ini masih berhubungan juga dengan satu kesatuan perintah guna menghindari hadirnya perintah dua arah berlawanan yang membingungkan pekerja. Anda selaku atasan atau manajer harus bisa mengatur secara jelas alur koordinasi dan kepemimpinan dalam perusahaan, hal ini penting dalam memaksimalkan kinerja.
6. Mengutamakan Kepentingan Perusahaan atau Bersama
Prinsip selanjutnya adalah mengutamakan kepentingan perusahaan daripada kepentingan pribadi. Hal ini menjadi salah satu syarat yang dipenuhi oleh setiap orang yang bekerja di perusahaan guna mewujudkan kelancaran sistem kerja dan mencapai tujuan perusahaan.
7. Pemberian Upah Karyawan
Upah karyawan atau gaji menjadi buah penentu kelancaran kerja yang cukup krusial hampir di semua perusahaan. Ini disebabkan karyawan akan dapat bekerja dengan baik jika mereka mendapat gaji yang baik.
Sebaliknya, mereka akan kesal, cemas dan sulit berkonsentrasi menyelesaikan pekerjaan jika dibayang-bayangi pemikiran pengurangan gaji dari perusahaan. Jika hal ini terjadi di perusahaan Anda, maka Anda harus bersiap-siap ditinggalkan oleh karyawan yang merasa tidak puas dan lebih memilih bekerja di tempat lain.
8. Pemusatan Wewenang
Prinsip ke delapan adalah pemusatan wewenang dan tanggung jawab pada pihak tertinggi dalam sistem yakni kepala manajer. Proses pemusatan wewenang akan mengakibatkan pemusatan tanggung jawab atas suatu pekerjaan sekaligus tidak menghapus asas pelimpahan wewenang. Fungsi dari prinsip ini adalah untuk menghindari ketidakjelasan wewenang dan tanggung jawab kerja.
9. Sistem Hierarki atau Tingkatan Kerja
Perusahaan-perusahaan besar biasa menerapkan sistem struktur yang hierarki atau berupa tingkatan-tingkatan kerja. Sistem inilah yang melahirkan kehadiran “atasan” dan “bawahan” seperti yang umum kita kenal dalam dunia kerja. Sistem hierarki disusun berdasarkan wewenang tertinggi lalu dilanjutkan hingga yang terbawah.
Fungsi dari sistem hierarki adalah mempermudah bawahan mengetahui dari siapa ia akan mendapatkan perintah dan kepada siapa bertanggung jawab. Begitupun para atasan yang mengetahui kepada siapa ia bisa memerintah atau memberikan arahan.
10. Ketertiban Kerja
Nyatanya, tak seorangpun dapat bekerja dalam situasi yang chaos, kacau, berantakan maupun penuh ketegangan. Oleh sebab itu, dalam memanajemen perusahaan, Anda harus memegang prinsip ketertiban kerja. Prinsip ini baru bisa terwujud jika semua karyawan memiliki rasa disiplin yang tinggi terhadap dirinya sendiri serta pekerjaan yang menjadi tanggung jawab masing-masing.
11. Kejujuran dan Keadilan
Prinsip kejujuran dan keadilan berkaitan erat dengan aspek moral setiap pegawai. Tanpa adanya prinsip ini, dapat dipastikan bahwa pekerjaan dan sistem perusahaan akan kacau karena banyak pihak yang bersikap tidak jujur. Alhasil, sistem keadilan serta kejujuran harus ditegakkan.
Penegakan ini dapat dilakukan dari atasan selaku pemegang wewenang tertinggi dalam sistem. Oleh sebab itu pula, Anda harus memastikan para atasan di perusahaan Anda memiliki mental yang jujur, bersih dan adil agar mereka dapat memimpin bawahan dengan baik.
12. Kestabilitasan Kondisi Karyawan
Manusia selaku tenaga kerja selalu memiliki perasaan, keinginan dan pikiran yang berubah sewaktu-waktu. Oleh karena itu, jika pegawai Anda memiliki masalah dan gangguan, maka mereka tidak akan mampu bekerja dengan sebagaimana mestinya.
Menjaga kestabilitasan kondisi karyawan menjadi hal penting agar perusahaan dapat terus bergerak dengan maksimal. Menciptakan lingkungan kerja yang disiplin serta tertib saat berkegiatan mampu menjadi cara efektif untuk menciptakan kestabilitasan kondisi karyawan.
13. Insiatif atau Prakarsa
Rasa inisiatif atau prakarsa muncul dari dalam diri yakni akal pikir seseorang berdasarkan kehendak, keahlian, pengalaman, pengetahuan, dan perasaan. Karyawan yang memiliki rasa inisiatif tinggi atau baik cenderung dapat memanfaatkannya guna menyelesaikan pekerjaan dengan maksimal.
Rasa inisiatif ini perlu untuk ditumbuhkan dan dipelihara juga oleh perusahaan dalam bentuk pemberian apresiasi seperti penerimaan ide-ide atau pemberian prestasi kepada karyawan berprestasi.
Hingga hari ini masih banyak atasan yang menolak ide-ide dari para bawahan dan memandang mereka secara sebelah mata saja. Padahal sikap seperti inilah yang mulai mengikis rasa semangat dan gairah kerja karyawan.
14. Rasa dan Semangat Persatuan Antar Sesama Karyawan
Prinsip terakhir menurut Fayol adalah rasa dan semangat persatuan antar sesama karyawan perusahaan. Rasa semangat dan persatuan karyawan ini dikenal dengan esprit de corp. Untuk bisa melahirkan keharmonisan kerja, setiap pegawai harus memiliki rasa senasib sepenanggungan dan akhirnya memiliki rasa persatuan di antara mereka.
Pastikan bahwa setiap karyawan menyadari bahwa kehadiran mereka dibutuhkan oleh satu sama lain dan setiap orang memiliki arti penting dalam perusahaan. Karyawan justru tidak senang jika ada dari mereka yang mendapat perlakuan berbeda selayaknya anak kandung versus anak tiri.
Demikianlah pembahasan terkait prinsip-prinsip manajemen, mulai dari definisi para ahli hingga penjelasan 14 prinsip manajemen menurut Henry Fayol disertai contoh implementasinya di perusahaan. Semoga dapat membantu Anda dalam mengorganisasi perusahaan dengan lebih baik, ya!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.