Media Bisnis Online | by APPKEY

Home Blog Page 104

Pentingnya Slip Gaji Bagi Karyawan

0
slip gaji

Mendapatkan upah atau gaji merupakan momen favorit dari semua karyawan. Setiap sekali dalam sebulan, para karyawan biasa mendapatkan gaji sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras mereka terhadap perusahaan. Besaran gaji yang diterima oleh karyawan berbeda-beda, tergantung pada posisi karyawan tersebut di perusahaan, job desk, hingga jumlah jam kerja per harinya. Agar tidak salah menghitung jumlah pendapatan, biasanya saat menerima gaji, karyawan juga akan menerima sebuah catatan kecil bernama slip gaji karyawan.

Slip gaji memuat perhitungan rinci dari jumlah uang yang diterima oleh seorang karyawan saat menerima upah. Catatan kecil ini merupakan hal penting yang tidak bisa lepas dari sistem keuangan perusahaan. Tanpa adanya catatan rincian gaji, sistem pengelolaan keuangan perusahaan dapat menjadi kacau dan perhitungan upah karyawan dapat diragukan kebenarannya. Tentunya Anda tidak ingin menerima gaji yang tidak sesuai dengan kinerja Anda, bukan?

Ingin tahu lebih banyak perihal kegunaan slip pendapatan karyawan ini? Yuk simak ulasan di bawah ini tentang pengertian, contoh slip gaji karyawan, hingga informasi pinjaman online tanpa slip gaji yang dapat Anda manfaatkan untuk bantuan dana darurat.

Apa itu Slip Gaji?

slip-gaji-1

Gaji merupakan imbalan serta bentuk penghargaan yang diterima karyawan atas kerja kerasnya kepada perusahaan. Sistem gaji yang dimiliki setiap perusahaan berbeda-beda. Ada perusahaan yang memberikan gaji secara bulanan, mingguan, bahkan harian. Selain itu, besaran gaji yang diterima oleh setiap karyawan pun berbeda-beda, tergantung pada posisi karyawan tersebut di perusahaan, tingkat kesulitan job desk yang ia kerjakan, hingga jumlah total jam kerja karyawan tersebut.

Saat menerima gaji, para karyawan umumnya turut serta menerima rincian gaji masing-masing. Slip gaji atau slip upah merupakan catatan kecil dan ringkas yang memuat jumlah upah kerja dalam periode tertentu serta besar pemotongan upah seperti pajak. Catatan ini berguna agar baik karyawan maupun perusahaan bisa sama-sama memantau proses distribusi gaji. Karyawan dapat mencocokkan jumlah uang yang didapat dengan perhitungan upah dalam lembaran slip.

Bentuk slip upah tradisional biasanya berupa selembar kertas biasa yang isinya diketik lalu print, atau ditulis oleh tangan. Namun berkat kecanggihan teknologi, Anda sekarang bisa menerima slip gaji online. Banyak perusahaan sudah mulai beralih ke metode slip gaji online sebab dapat dibuat dengan cepat, praktis dan efisien. Selain itu, slip gaji online lebih ramah lingkungan sebab tidak menggunakan kertas.

Komponen Penting Slip Upah

slip-gaji-2

Sebuah catatan upah tidak bisa dibuat secara sembarangan. Terdapat 4 komponen penting yang wajib tercantum dalam slip upah. Apakah slip upah Anda sudah memuat 4 komponen tersebut? Yuk cari tahu dalam penjelasan berikut ini!

Identitas Perusahaan

Sebuah slip upah yang sah harus mencantumkan identitas perusahaan yang jelas di dalamnya. Identitas perusahaan dalam slip akan memperjelas siapa pemberi upah yang sah, sehingga jika kelak terjadi kesalahan dalam pemberian upah, karyawan tahu harus melapor dan meminta pertanggung jawaban kepada siapa. Identitas perusahaan yang setidaknya harus ada dalam slip upah adalah nama, logo dan cap stempel perusahaan yang menunjukkan legalitas dari slip.

Identitas Karyawan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, besaran gaji setiap karyawan berbeda-beda. Untuk menghindari kekeliruan dalam pemberian upah, maka setiap slip wajib mencantumkan identitas karyawan seperti nama dan jabatan. Perusahaan juga bisa menambahkan keterangan lainnya seperti nomor pegawai atau nomor pokok wajib pajak dari karyawan jika perusahaan memiliki informasi tersebut.

Periode Gaji

Komponen berikutnya adalah keterangan periode gaji dan tanggal pembayaran. Keterangan ini tidak boleh luput dalam slip upah, sebab tanggal serta periode gaji dapat menjadi bukti sah jika kelak terjadi permasalahan di luar perkiraan terkait gaji. Selain itu, keterangan tanggal dan periode gaji juga akan dicatat oleh bagian keuangan perusahaan ke dalam laporan tahunan perusahaan.

Rincian Pembayaran

Rincian pembayaran merupakan poin penting dari suatu slip upah. Terdapat beberapa rincian yang harus ada dalam slip upah karyawan. Apakah slip upah Anda sudah memuat rincian berikut? Yuk, simak bersama-sama rincian pembayaran dalam slip upah!

Gaji Pokok

Besaran gaji pokok seorang karyawan biasanya ditetapkan menurut jabatan sang karyawan itu sendiri. Biasanya, semakin besar posisi atau jabatannya di suatu perusahaan, maka akan semakit besar pula gaji pokoknya. Namun menurut Undang-Undang No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, seorang karyawan harus menerima gaji pokok minimal 75% dari jumlah total upah yang ia dapatkan. Jumlah total upah tersebut melingkupi gaji pokok ditambah tunjangan tetap.

Tunjangan Karyawan

Selain gaji pokok, karyawan juga biasa mendapat tunjangan karyawan. Ada beragam jenis tunjangan yang umum diterima oleh karyawan, seperti tunjangan tetap, tunjangan karir, tunjangan makan, dan tunjangan transportasi. Tunjangan karyawan biasanya bersifat intensif.

Rincian Potongan dan Pajak

Selain memuat upah yang menjadi hak karyawan, slip juga memuat rincian potongan dana yang ditanggung oleh masing-masing pegawai. Potongan dana ini dilakukan oleh perusahaan untuk membayarkan hal-hal tertentu yang masih berkaitan dengan si karyawan. Contoh potongan yang umum dikenakan pada karyawan seperti potongan pajak, BPJS, dan asuransi hari tua.

Rincian potongan dana ini harus dicantumkan dengan rinci dalam slip upah agar tidak memunculkan kesalahpahaman dalam benak karyawan. Karyawan dapat membaca dan mencocokkan sendiri besaran upah yang dapat mereka kantongi setelah dipotong untuk kebutuhan tersebut.

Upah Lembur dan Komisi

Rincian terakhir yang biasa ada dalam sebuah slip upah adalah keterangan upah lembur dan komisi karyawan. Kadangkala, karyawan harus bekerja melebihi jam kerja asli alias lembur. Sebagai gantinya, perusahaan akan memberikan tambahan lebih berupa uang lembur sebagai bentuk apresiasi.

Sedangkan komisi merupakan bonus yang didapat oleh karyawan, seperti misalnya bonus target penjualan, komisi tunjangan hari raya, dan prestasi-prestasi lainnya. Pemberian komisi dapat mendorong karyawan agar lebih semangat dan baik dalam bekerja.

Contoh Slip Gaji Karyawan

slip-gaji-3

Untuk lebih memperjelas pemahaman Anda tentang slip pembayaran upah, berikut kami berikan contoh slip gaji karyawan sederhana.

KAFE KOPI SUSU POJOKAN

Jl. Hayam Wuruk No 55 Denpasar | Telp 0361-222456

SLIP GAJI KARYAWAN
Periode/Bulan: Mei 2020

NAMA: Ardito Purnama N.

JABATAN: Supervisor Cabang “KAFE KOPI SUSU POJOKAN” Hayam Wuruk

STATUS: Karyawan Full-Time (Penuh Waktu)

RINCIAN GAJI

PENGHASILAN POTONGAN
Gaji pokok (7 jam kerja @ 31 hari) = 2.000.000 PPh 21 = 180.000
Tunjangan jabatan (Supervisor) = 500.000 Asuransi = 100.000
Tunjangan konsumsi = 500.000    
Bonus target = 350.000    
TOTAL (A) = 3.350.000 TOTAL (B) = 280.000
GAJI BERSIH (A-B) = 3.350.000 – 280.000 = 3.070.000

Terbilang: Tiga juta tujuh puluh ribu rupiah

 Denpasar, 1 Juni 2020

Manajer Keuangan

“KAFE KOPI SUSU POJOKAN”

 

Diana Widyanti, S.E.

Pinjaman Online tanpa Slip Gaji

Telah kita ketahui bahwa slip upah memiliki fungsi utama agar karyawan bisa mencocokkan jumlah uang yang didapat dengan rincian perhitungan kerjanya. Akan tetapi selain itu, tahukah Anda bahwa slip upah dapat digunakan untuk hal lain? Slip upah biasa digunakan untuk mengajukan pinjaman dana seperti kartu kredit, ajuan kredit elektronik dan KPR. Oleh karena itu, banyak karyawan yang suka menyimpan slip upah mereka untuk digunakan kelak di saat genting.

Namun saat ini, Anda sudah bisa mengajukan pinjaman online tanpa slip gaji. Ada sejumlah perusahaan fintech yang bersedia memberikan pinjaman online tanpa melampirkan slip pendapatan dalam syarat pengajuannya. Anda dapat menjadikan perusahaan fintech berikut ini sebagai solusi untuk mendapatkan pinjaman di saat genting.

Tunaiku

Tunaiku merupakan fasilitator pinjaman KTA dari PT Bank Amar Indonesia dan telah terdaftar OJK. Tunaiku menyediakan pinjaman kredit tanpa harus melampirkan slip upah. Batas pinjaman maksimal yang disediakan Tunaiku mencapai 20 juta rupiah. Proses pengajuan pinjaman cukup mudah melalui aplikasi atau situs resminya. Selain itu, Anda dapat melunasi pinjaman lebih awal tanpa dibebankan bunga.

Dana Rupiah

Fintech berikutnya adalah Dana Rupiah yang berada dalam naungan PT Layanan Keuangan Berbagi. Dana Rupiah bergerak dengan basis P2P online. Sama seperti Tunaiku, proses kerja Dana rupiah dapat dilakukan lewat aplikasi di ponsel. Dana Rupiah memberikan pinjaman mulai dari 400 ribu rupiah hingga maksimal 8 juta rupiah.

Dana Bijak

Alternatif pinjaman terakhir yang tidak memerlukan slip upah yakni Dana Bijak. Dana Bijak memberikan pinjaman uang tanpa agunan, namun masih terbatas di sejumlah daerah saja yakni Jabodetabek. Rentangan pinjaman Dana Bijak mulai dari 350 ribu hingga 3 juta rupiah.

Itu dia pembahasan terkait slip upah, contoh hingga beberapa pinjaman online yang dapat Anda manfaatkan untuk meminjam dana darurat tanpa menggunakan slip upah. Semoga artikel ini bermanfaat!

[online-about]

Saluran Distribusi : Pengertian, Macam – Macam dan Fungsinya

0
saluran distribusi

Dunia perdagangan tidak dapat berjalan sendiri. Ada sejumlah elemen yang membangun sekaligus menggerakkan sektor perdagangan tersebut, seperti produsen dan konsumen. Anda mungkin sudah mengetahui atau familiar dengan produsen dan konsumen. Dalam dunia perdagangan, produsen dikenal sebagai pihak penghasil produk, sementara konsumen adalah pihak yang menggunakan produk tersebut. Namun tahukah Anda, bahwa terdapat satu lagi elemen yang tak kalah penting dalam dunia perdagangan?

Elemen penting tersebut bernama saluran atau penyalur distribusi. Kehadiran penyalur distribusi merupakan unsur penting yang tak dapat diabaikan dalam dunia perdagangan. Lantas, apa yang dimaksud dengan penyalur distribusi? Mengapa peranannya sangat penting dalam dunia perdagangan?

Yuk, cari tahu lebih lanjut mengenai pengertian, fungsi, hingga contoh-contoh penyalur distribusi dalam ulasan berikut ini!

Memahami Pengertian Saluran Distribusi

saluran-distribusi

Istilah penyalur distribusi mungkin masih belum familier di telinga sebagian orang. Oleh sebab itu, masih banyak yang belum mengetahui pengertian saluran distribusi. Secara sederhana, pengertian saluran distribusi adalah pihak khusus yang menjembatani pihak produsen produk dengan konsumen. Saluran distribusi adalah orang-orang atau agen yang bertugas membawa produk hasil produksi agar dapat dijual dan dimanfaatkan oleh konsumen bebas. Itulah mengapa aspek ini bernilai sangat penting dalam dunia perdagangan.

Sejumlah ahli ekonomi juga merumuskan pengertian dari penyalur distribusi produk. Beberapa definisi tersebut dipaparkan sebagai berikut.

Kotler

Penyalur distribusi menurut Kotler (1991: 279) merupakan pihak tertentu, baik perorangan ataupun perusahaan, yang memiliki hak atas produk dan selanjutnya bertugas memindahkan hak kepemilikan tersebut dari tangan produsen ke konsumen.

Nitisemito

Menurut Nitisemito (1993: 102), penyalur distribusi dapat diartikan sebagai suatu lembaga distributor atau tenaga penyalur. Mereka bertugas menyalurkan barang atau jasa hasil produksi ke tangan konsumen.

Warren J. Keegan

Di tahun 2003, Keegan mendefinisikan penyalur distribusi sebagai sarana yang dimiliki dan dimanfaatkan oleh produsen untuk menyebarluaskan produk hasil buatannya kepada konsumen.

Berdasarkan sejumlah pengertian yang dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa saluran distribusi adalah pihak ketiga baik perorangan atau perusahaan yang bertugas menyalurkan barang jadi hasil produksi dari produsen ke tangan konsumen. Tanpa adanya tenaga penyalur produk, mustahil bagi konsumen bisa mendapatkan produk guna memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.

Mengenal Macam-Macam Saluran Distribusi

distributor-1

Terdapat beberapa macam saluran distribusi yang biasa beroperasi dalam dunia perdagangan. Perbedaan macam-macam saluran distribusi ini didasarkan pada susunan serta panjang pendeknya mata rantai proses penyaluran barang dari produsen ke konsumen. Setidaknya ada 5 macam-macam saluran distribusi yang umum dikenal di masyarakat. Berikut ini penjelasan dari 5 jenis penyalur distribusi dari susunan terpendek hingga terpanjang.

Produsen > Konsumen

Jenis distribusi yang pertama sekaligus terpendek adalah distribusi dari produsen ke konsumen. Jenis distribusi “produsen > konsumen” ini dikenal juga dengan proses distribusi langsung. Hal ini dikarenakan sistem distribusi langsung dilakukan tanpa melibatkan pihak lain sebagai perantara. Sistemnya adalah produsen menghasilkan barang dan konsumen langsung membeli produk tersebut dari tempat produsen.

Produsen > Pengecer > Konsumen

Jenis distribusi yang kedua tersusun oleh tiga elemen yakni “ produsen > pengecer > konsumen ”. Dibandingkan tipe sebelumnya, dalam tipe distribusi ini, terdapat peranan pengecer yang menjembatani produsen dengan konsumen. Dalam jenis distribusi kedua ini, produsen menjual produk secara besar atau grosir ke pengecer. Kemudian, pengecer menjual barang secara satuan kepada konsumen.

Produsen > Pedagang Usaha Besar > Pengecer > Konsumen

Rantai distribusi tipe ketiga lebih kompleks dibandingkan tipe kedua, sebab terdapat empat elemen yang berperan di dalamnya yaitu “ produsen > pedagang besar > pengecer > konsumen ”. Meski demikian, sistem distribusi inilah yang banyak diterapkan dalam perdagangan di pasar. Sistem ini pun lantas diberi nama sistem distribusi tradisional. Dalam sistem ini, produsen menjual produk kepada pedagang besar saja. Kemudian, barang dijual kembali oleh pedagang besar ke pengecer untuk selanjutnya dijual terakhir kepada konsumen.

Produsen > Agen > Pengecer > Konsumen

Tipe distribusi keempat memang sekilas tampak mirip dengan tipe distribusi ketiga. Padahal sebenarnya kedua alur distribusi ini berbeda. Dalam jenis distribusi ini, produsen hanya menyalurkan produknya melalui agen tertentu yang telah menjalin kerjasama dengannya. Kemudian, agen akan menyalurkan produk kepada pengecer. Terakhir, pengecer menjual produk ke konsumen di pasaran.

Produsen > Agen > Pedagang Usaha Besar > Pengecer > Konsumen

Rantai distribusi terakhir dapat dikatakan yang paling kompleks dan terpanjang dibandingkan jenis-jenis distribusi lainnya. Agen menjadi penyalur distribusi utama dalam mata rantai ini, terutama agen penjualan. Produsen menjual barang kepada agen, kemudian agen meneruskan kepada pedagang besar. Selanjutnya, pedagang besar menjual barang ke pengecer untuk diteruskan kepada konsumen selaku penerima terakhir.

Fungsi Saluran Distribusi

fungsi-saluran-distribusi

Telah kita ketahui bahwa fungsi saluran distribusi yakni untuk menyalurkan barang produksi ke tangan konsumen. Namun masih terdapat beberapa fungsi saluran distribusi yang lain dan tak kalah penting, seperti:

Title

Fungsi title merupakan proses pemindahan hak milik atas produk dari satu pihak ke yang lain. Proses distribusi memindahkan hak kepemilikan produk dari produsen ke konsumen. Dengan begitu, barang yang telah dibeli dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari oleh konsumen.

Promotion

Promotion alias promosi adalah fungsi untuk menyebarkan informasi terkait produk dari produsen kepada konsumen. Selain menjadi tenaga penyalur, distributor juga berperan aktif dalam melakukan aktivitas promosi produk yang disalurkan. Tujuannya tak lain agar semakin banyak konsumen yang datang dan membeli barang tersebut.

Negotiation

Fungsi lainnya yakni negotiation atau negosiasi. Proses negosiasi terjadi antara pihak penyalur dan konsumen. Tujuannya adalah untuk menyepakati harga produk dan ketentuan lainnya agar dapat terjadi proses pembelian barang.

Ordering

Fungsi ordering merupakan proses di mana pihak penyalur memesan atau membeli barang hasil produksi dari produsen. Tanpa adanya fungsi ini, mustahil bagi produsen untuk bisa mulai menyalurkan barang hasil produksinya ke masyarakat luas.

Physical Possession

Proses distribusi berkaitan erat dengan fungsi physical possession. Physical possession adalah proses yang dilakukan oleh distributor untuk mengangkut, memindahkan hingga menyimpan barang produksi hingga sampai ke tangan konsumen.

Financing

Fungsi terakhir adalah financing. Dalam financing, terjadi proses penerimaan dana. Dana tersebut kemudian dimanfaatkan oleh penyalur untuk menjalankan pekerjaan distribusi.

Contoh Saluran Distribusi dalam Perdagangan

contoh-saluran-distribusi

Pada umumnya, ada empat contoh saluran distribusi dalam perdagangan. Contoh saluran distribusi yang dikenal masyarakat antara lain distributor, sub distributor, wholesaler, dan retailer. Ingin tahu penjelasan lebih lanjut terkait masing-masing contoh saluran perdagangan? Yuk, baca rangkuman lengkapnya berikut ini!

Distributor

Distributor merupakan pihak yang dikenal melakukan proses distribusi langsung dari produsen ke penjual. Distributor umumnya berupa perusahaan. Distributor biasa membeli barang langsung dari beberapa produsen, kemudian menjualnya kembali ke toko, pengecer, atau konsumen langsung. Tenaga penyalur ini juga dinilai cocok untuk dijadikan sebagai profesi, sebab keuntungan yang dihasilkan lumayan melimpah. Hal ini dikarenakan distributor biasa membeli barang secara besar-besaran dari produsen, dan mendapatkan harga jauh lebih murah dibandingkan harga milik tenaga penyalur lainnya.

Sub Distributor

Sub distributor memiliki pengertian yang berbeda dari distributor. Sub distributor bertugas membeli produk dari distributor kemudian menyalurkannya kepada konsumen. Proses penyaluran produk oleh sub distributor pun biasanya dilakukan pada titik-titik area yang telah ditentukan sebelumnya oleh distributor. Jadi, mata rantai penyebaran yang dapat disusun adalah  “produsen > distributor > sub distributor > konsumen”.

Wholesaler (Pedagang Grosir)

Contoh tenaga penyalur berikutnya adalah wholesaler. Wholesaler adalah istilah dari pedagang grosir. Wholesaler merupakan sebuah perusahaan dagang yang juga bertindak sebagai penyalur. Sistem kerja pedagang grosir yakni membeli barang dari distributor atau sub distributor dalam jumlah besar. Barang-barang tersebut nantinya dijual kembali ke pedagang eceran atau konsumen langsung. Contoh pedagang grosiran yang biasa kita jumpai seperti pedagang grosir sembako, bahan baku kue, dan peralatan rumah tangga.

 Retailer (Pedagang Eceran)

Contoh tenaga penyalur yang terakhir adalah retailer alias pedagang eceran. Dibandingkan contoh-contoh tenaga distribusi lainnya, pedagang eceran merupakan tenaga distribusi yang paling kecil bentuknya sekaligus yang paling menjamur di masyarakat. Pedagang eceran menduduki mata rantai terakhir dalam sistem penyaluran sebab ia melakukan kegiatan penjualan langsung kepada konsumen. Setelah produk mencapai tangan konsumen, produk tersebut tidak akan dijual kembali, melainkan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Contoh pedagang eceran yang dapat dijumpai di masyarakat seperti toko-toko, minimarket, dan warung yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari.

Itu dia pembahasan lengkap tentang penyalur distribusi produk dalam dunia perdagangan. Semoga bermanfaat dalam menambah wawasan Anda!
[marketing-about]

Go Public Adalah : Syarat dan Pengertian

0
go public adalah

Salah satu cara mengembangkan perusahaan adalah dengan mendapatkan investor pemodal. Kehadiran investor dalam perusahaan menjadi penyuplai tambahan modal agar perusahaan dapat bekerja dengan lebih baik. Sampai hari ini, cara tersebut masih dinilai efektif oleh banyak pemilik perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Jika Anda adalah seorang pemilik perusahaan yang ingin mengembangkan usaha, maka tak ada salahnya mulai mencoba mencari investor untuk mendukung usaha Anda.

Sayangnya, proses mencari investor ternyata bukan hal yang mudah. Anda memerlukan sejumlah strategi untuk menarik minat investor agar mau berinvestasi di perusahaan Anda. Selain itu, Anda perlu memikirkan keuntungan apa yang sekiranya dapat diberikan oleh perusahaan kepada investor. Jika kedua hal tersebut dapat Anda penuhi, maka dapat dipastikan investor akan berdatangan menanamkan modal pada perusahaan Anda.

Jangan khawatir jika Anda masih belum menemukan cara yang tepat untuk menggaet investor. Dunia investasi, khususnya pasar modal, telah menyediakan jawabannya untuk Anda. Salah satu cara terbaik agar perusahaan Anda dibanjiri investor adalah dengan melakukan go public terhadap perusahaan. Perusahaan go public adalah target terbaik yang banyak diburu investor untuk dijadikan tempat menanam saham.

Apa itu go public? Apa manfaatnya bagi perusahaan? Yuk, simak lebih lengkap tentang pengertian, tujuan hingga syarat-syarat agar perusahaan Anda bisa go public di bawah ini! Dengan menjadi go public, perusahaan Anda dijamin akan kebanjiran investor yang ingin berinvestasi!

Mengenal Istilah Go Public

go-public

Perusahaan go public adalah salah satu hal penting dalam dunia investasi saham. Sederhananya, pengertian go public adalah penawaran saham perusahaan kepada publik. Pengertian go public adalah kegiatan pengubahan status perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi terbuka melalui proses penawaran saham ke masyarakat umum.

Perusahaan go public sering dikenal sebagai perusahaan Initial Public Offering alias perusahaan IPO. Dalam Bahasa Indonesia, Initial Public Offering berarti penawaran pasar perdana atau pertama kali ke masyarakat. Kesimpulannya, pengertian go public adalah penawaran umum saham perusahaan. Maka dari itu, perusahaan go public adalah lahan investasi yang banyak dilirik oleh investor saat ini.

Penawaran saham umum yang dilakukan perusahaan go public dilakukan tidak secara sembarangan atau dijual begitu saja. Perusahaan go public menjual saham menggunakan aturan serta tata cara yang dimuat dalam Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya. Terdapat pula sejumlah aturan yang dibuat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang harus ditaati oleh perusahaan go public. Aturan-aturan tersebut dapat diakses pada laman resmi OJK dan BEI.

4 Tujuan Go Public Perusahaan

go-public-perusahaan

Saat ini, ada banyak perusahaan yang memilih beralih menjadi go public. Salah satunya adalah perusahaan jejaring sosial raksasa Facebook, yang menjual sahamnya ke ranah publik di tahun 2012. Terdapat sejumlah tujuan yang mendasari keputusan banyak perusahaan beralih dari tertutup menjadi terbuka. Jika Anda masih belum mengetahuinya, jangan khawatir! Yuk simak 4 tujuan go public berikut ini.

Mendapatkan Pendanaan Modal Jangka Panjang

Tujuan go public adalah memberikan jalan bagi perusahaan untuk mendapat asupan dana jangka panjang. Hal ini dirasa amat penting sebab masalah terkait pendanaan cukup sering menimpa berbagai perusahaan, baik perusahaan baru atau perusahaan yang sudah besar sekalipun. Tujuan go public adalah untuk mendapatkan dana tambahan yang akan dimanfaatkan untuk mendukung kinerja perusahaan.

Dengan adanya suplai tetap tambahan dana, perusahaan akan mempunyai struktur permodalan yang baik dan optimal. Hal ini dikarenakan manajemen perusahaan dapat memanfaatkan pasar modal untuk mendapatkan pendanaan berikutnya. Dengan menjadikan perusahaan go public, Anda dapat lebih mudah menarik para investor untuk berinvestasi di perusahaan Anda.

Meningkatkan Company Value

Selain mendapatkan pendanaan modal jangka panjang, tujuan go public adalah untuk meningkatkan company value atau nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat meningkat sebagai efek dari status go public. Ketika suatu perusahaan memiliki saham yang diperjualbelikan secara bebas di Bursa Efek, secara otomatis, publik dapat memantau kegiatan perusahaan tersebut.

Adanya transparansi kegiatan perusahaan akan mendorong pemilik perusahaan untuk meningkatkan kondisi finansial dan kinerja operasional usaha. Semakin baik kedua aspek tersebut, maka harga saham dan nilai perusahaan akan meningkat secara bersamaan. Peningkatan nilai perusahaan juga akan meningkatkan rasa percaya publik serta investor untuk berinvestasi di perusahaan Anda. Hal ini dikarenakan para investor selalu mencari perusahaan dengan reputasi baik sebagai tempat berinvestasi.

Memupuk Loyalitas Tenaga Kerja

Tujuan lain dari pebisnis mengalihkan perusahaannya menjadi go public adalah untuk memupuk rasa loyal dari para tenaga kerja mereka. Rasa loyal dapat ditumbuhkan lewat pemberian bonus insentif yang didapatkan perusahaan. Melibatkan kinerja yang baik seluruh karyawan juga dinilai dapat menumbuhkan rasa loyalitas mereka terhadap perusahaan. Sebab, karyawan sendiri juga akan dapat merasakan keuntungan dari nilai perusahaan yang meningkat berkat kerja keras mereka. Perusahaan dengan tingkat loyalitas karyawan yang tinggi akan beroperasi lebih optimal ketimbang perusahaan yang tingkat loyalitas karyawannya rendah.

Melindungi Kelangsungan Perusahaan

Salah satu penyebab perusahaan mengalami kebangkrutan adalah adanya perpecahan dari para pemiliknya. Perpecahan dapat terjadi seperti perbedaan visi dan misi sehingga antara satu pihak dengan yang lain tak lagi sejalan. Masalah ini dapat dihindari dengan menjadikan perusahaan go public. Dengan menjadi perusahaan go public, setiap anggota grup pemilik perusahaan bisa memiliki saham dengan besaran sesuai porsi masing-masing. Selain itu, pemilik perusahaan go public juga bisa memercayakan manajemen pengelolaan perusahaannya ke orang yang kompeten atau profesional. Mereka dapat senantiasa mengecek dan mengawasi kinerja perusahaan dengan membaca segala informasi termasuk laporan finansial perusahaan yang kini terbuka untuk akses umum.

Syarat-Syarat Menjadi Perusahaan Go Public

perusahaan

Setelah memahami definisi dan tujuan dari perusahaan go public, sekarang waktunya mencari tahu persyaratan agar perusahaan Anda berganti status dari tertutup ke terbuka. Terdapat setidaknya 5 syarat utama yang harus Anda penuhi agar perusahaan Anda bisa go public. 5 syarat go public adalah sebagai berikut.

Memiliki Tim IPO Internal

Salah satu syarat go public adalah memiliki tim IPO internal yang kuat dan baik. Keberadaan tim ini sangat penting sebab merekalah yang akan bekerjasama dengan tenaga ahli eksternal selama proses perubahan status perusahaan menuju IPO. Tim IPO internal berkewajiban untuk menyiapkan dokumen-dokumen prospektus. Oleh sebab itu, saat menentukan anggota tim IPO internal perusahaan, pastikan Anda memilih orang-orang yang kompeten di bidang keuangan dan hukum.

Membuat Daftar Pertimbangan

Syarat go public selanjutnya yakni membuat daftar pertimbangan untuk sejumlah hal-hal yang dirasa krusial.  Beberapa hal yang dapat Anda susun dan pertimbangkan sebagai syarat go public adalah:

  1. Menghitung besaran dana yang diperlukan perusahaan dari IPO;
  2. Menghitung besaran persentase maksimal dari kepemilikan saham publik;
  3. Jika perusahaan memiliki cabang, Anda harus menentukan anak cabang perusahaan mana yang akan dijual sahamnya ke publik;
  4. Memperkirakan perlu atau tidaknya mempersiapkan kebutuhan lain yang harus disiapkan sebelum penawaran dilakukan seperti akuisisi, spin-off, merger, dan lainnya.
  5. Membaca dan mempertimbangkan ketentuan perizinan sebelum menjadi IPO;
  6. Mempertimbangkan keperluan untuk mengubah susunan direksi perusahaan; dan masih banyak lainnya.

Menunjuk Tenaga Profesional Luar

Tenaga profesional luar juga akan Anda butuhkan di samping tim IPO internal. Tenaga profesional eksternal ini meliputi penjamin emisi efek, akuntan publik, konsultan hukum, notaris, penilai, dan biro administrasi efek. Nantinya, para tenaga ahli ini akan membantu Anda dari segi administrasi dan hukum saat proses go public berlangsung.

Mengubah Anggaran Dasar dan Mengadakan RUPS

Syarat selanjutnya adalah perusahaan Anda harus sudah memiliki perubahan anggaran dasar dari perusahaan tertutup ke perusahaan terbuka. Untuk mendapatkan persetujuan go public dari para pemilik saham, Anda juga perlu mengadakan RUPS selama proses persiapan. Persiapan RUPS pun diperlukan guna mendapat persetujuan terkait besaran saham yang akan dijual ke masyarakat umum.

Mempersiapkan Dokumen yang Dibutuhkan

Syarat terakhir adalah mempersiapkan segala dokumen yang dibutuhkan. Perusahaan mendaftar untuk menjadi go public di OJK dan mengajukan permohonan pencatatan saham di Bursa Efek. Saat itu, perusahaan harus menyetorkan sejumlah dokumen untuk melengkapi proses pendaftaran. Dokumen-dokumen tersebut melingkupi:

  1. Profil perusahaan (rencana IPO, profesi penunjang dan underwriter)
  2. Laporan keuangan (telah diaudit akuntan publik);
  3. Laporan penilai;
  4. Pendapat dan laporan dari segi hukum oleh konsultan hukum;
  5. Proyeksi keuangan;
  6. Prospektus; dan
  7. Anggaran dasar perusahaan terbuka yang telah disetujui oleh Menteri hukum dan HAM.

Bagaimana? Tertarik untuk melakukan go public terhadap perusahaan Anda guna mendapatkan investor? Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan kepada Anda terkait seluk beluk go public!
[business-about]

8 Ide Bisnis Franchise Murah Terbaru | Yuk Daftar!

0
franchise murah

Sekarang ini, ada banyak orang yang bekerja sembari membuka usaha dengan tujuan mendapatkan tambahan penghasilan. Membuka bisnis sendiri selalu menjadi pilihan terbaik untuk Anda yang ingin memperoleh penghasilan tambahan tanpa harus melepaskan pekerjaan tetapnya.

Anda bisa mengelola bisnis di sela-sela jam kosong dari pekerjaan pertama. Pekerjaan mengelola bisnis kekinian pun sudah menjadi semakin mudah berkat kehadiran beragam teknologi dan aplikasi bisnis terbaik. Anda pun bisa selalu mengontrol dan memonitor bisnis rintisan dari jauh semudah menatap layar smartphone.

Namun kecanggihan teknologi sayangnya tetap tidak mengubah fakta bahwa tidak semua orang pandai dalam berbisnis. Apalagi jika Anda tidak pernah memiliki pengetahuan dan pengalaman berbisnis sebelumnya. Wajar saja jika banyak pebisnis pemula akhirnya kebingungan bagaimana cara memulai sebuah bisnis dengan baik.

Akan tetapi, kini juga ada kabar gembira yang bisa membuat Anda merasa lebih lega. Faktanya, kecerdasan tidak menjadi faktor utama penentu keberhasilan dari bisnis seseorang. Ada begitu banyak faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan bisnis rintisan.

Beberapa di antaranya adalah pengalaman, sumber daya, modal serta dedikasi, motivasi, tenaga dan jumlah waktu yang diluangkan untuk bisnis. Faktor-faktor ini turut mendukung kelancaran bisnis Anda selain semata-mata mengandalkan kecerdasan pengelola.

Ditambah lagi sekarang ini terdapat banyak metode berbisnis yang mudah dan praktis, sehingga menjadikan lebih banyak orang tanpa skill maupun pengalaman bisnis yang berani unjuk gigi membuka bisnis dan meraih kesuksesan. Salah satu metode bisnis mudah dan praktis tersebut adalah bisnis franchise alias waralaba.

Seperti apa itu bisnis franchise dan di mana letak kemudahannya? Selain itu, apa saja ide-ide bisnis franchise murah meriah dan menguntungkan yang bisa Anda coba jalani?

Anda beruntung karena artikel kali ini akan membahas tuntas perihal seluk-beluk bisnis franchise. Kami juga menyajikan 8 ide bisnis franchise minim modal namun selalu diburu oleh konsumen dari masa ke masa. Daripada penasaran, yuk langsung saja kita simak pembahasan selengkapnya berikut ini. Selamat membaca!

Mengenal Potensi Bisnis Franchise Menguntungkan dan Minim Modal

franchise-murah

Pernahkah Anda mendengar istilah bisnis franchise sebelumnya? Bisnis franchise sudah bukan metode usaha yang baru lagi bagi masyarakat seluruh dunia, termasuk Indonesia. Bahkan entah Anda menyadarinya atau tidak, di sekitar kita ada banyak sekali bisnis franchise, lho! Sebut saja perusahaan besar seperti McDonald’s, Dunkin Donuts, Kopi Janji Jiwa, Kopi Kulo, dan masih banyak lagi.

Menjamurnya bisnis franchise ini dikarenakan sistemnya yang super praktis, minim modal untuk dimulai, dan menawarkan prospek yang menjanjikan. Bisnis franchise adalah sistem bisnis di mana Anda bisa membuka bisnis baru menggunakan brand atau merk dagang yang sudah ada dan terkenal.

Ada pula yang mengartikan sistem franchise sebagai sistem membuka usaha di mana Anda membeli lisensi atau hak kepemilikan dari sebuah brand besar, agar kemudian Anda bisa membuka cabang toko yang sama.

Sistem franchise ini jauh lebih mudah dan dijamin pasti untung karena Anda memakai nama brand yang sudah terkenal dan sudah memiliki target pasar jelas. Anda pun tidak perlu lagi repot-repot melakukan branding dari awal dan menunggu cukup lama sampai perusahaan Anda terkenal di masyarakat dan meraup keuntungan besar.

Bagaimana cara kerja franchise? Contohnya seperti ini. Semisal Anda membeli lisensi dan membuka franchise perusahaan makanan cepat saji McDonald’s. Anda akan mendapatkan hak kepemilikan, aturan sistem kerja (SOP) perusahaan, suplai bahan baku dan karyawan dari perusahaan induk McDonald’s. Selebihnya, Anda bisa langsung mulai berbisnis dan mengelola perusahaan menggunakan aturan manajerial milik sendiri. Praktis, bukan?

Dibandingkan dengan mendirikan bisnis biasa dari nol yang bisa memakan puluhan hingga ratusan juta rupiah, bisnis franchise bisa dimulai dengan modal sekitar 5 sampai 10 juta rupiah saja.

Harganya pun bisa menjadi lebih murah jika Anda sudah memiliki gedung sendiri untuk membuka usaha. Jauh lebih hemat!

Meski demikian, tetap tidak menutup kemungkinan ada bisnis franchise terkenal lainnya yang membutuhkan modal awal ratusan hingga milyaran rupiah. Namun Anda tidak perlu khawatir, sebab masih banyak rekomendasi bisnis franchise murah meriah yang menguntungkan dan selalu diburu konsumen.

8 Ide Franchise Murah Terlaris Sepanjang Masa yang Wajib Anda Coba

Tanpa berlama-lama lagi, berikut ini kami sajikan 8 daftar ide bisnis franchise murah dan terlaris sepanjang masa karena produknya selalu diburu pembeli dari seluruh daerah. Wajib dicoba dari sekarang!

1. Franchise Pisang Nugget Kece

Ide bisnis franchise murah dan menguntungkan pertama adalah franchise Pisang Nugget Kece. Jajanan yang dibuat dari bahan baku pisang satu ini selalu banyak diminati dari masa ke masa. Dengan beraneka ragam topping, Pisang Nugget Kece menawarkan kerjasama atau kemitraan franchise murah yang sangat menggiurkan.

Untuk bekerja sama dengan franchise Pisang Nugget Kece ini, Anda hanya perlu mengeluarkan modal sekitar 5 juta rupiah saja. Dengan sekali pembayaran di muka, Anda sudah bisa langsung memperoleh peralatan memasak, bahan baku, resep dan stand yang siap digunakan untuk berbisnis.

Meski modalnya hanya Rp5 juta, ternyata pendapatan atau omzet penjualan perbulannya tidak main-main. Omzet franchise Pisang Nugget Kece ini terbukti dapat menyentuh hingga angka 40 juta rupiah di setiap bulannya. Anda pun tidak perlu cemas akan waktu balik modal yang lama, sebab franchise Pisang Nugget Kece terbukti sukses mendatangkan keuntungan dalam waktu singkat.

Kesuksesan franchise yang satu ini tak lain dikarenakan rasa pisang nugget yang lezat, lengkap dengan aneka topping tambahan, plus harga murah seporsi pisang nugget yang dijual berkisar 15 ribu rupiah saja. Dijamin laris diburu konsumen!

2. Franchise King Cokelat

Siapa yang tidak suka minuman segar seperti es cokelat yang manis? Faktanya, hampir semua orang dari seluruh dunia suka cokelat. Itulah mengapa minuman cokelat nyaris tidak pernah kehilangan penggemar setia di masyarakat. Sehingga, Anda punya peluang yang sangat besar untuk sukses hanya dari membuka atau bekerja sama dengan franchise minuman cokelat!

Anda dapat memilih perusahaan King Cokelat untuk bermitra franchise. Pasalnya, tak seperti franchise minuman kekinian lezat lain, King Cokelat menyediakan franchise murah dan praktis untuk pemula.

Anda dapat bekerja sama dengan King Cokelat hanya dengan modal awal sekitar 3,8 juta rupiah saja. Jauh lebih murah dibandingkan Pisang Nugget Kece. Dengan modal sekecil itu pun Anda sudah akan mendapatkan perlengkapan lengkap berupa booth, poster menu, bahan baku, dan alat bahan lainnya untuk berbisnis.

Bagaimana dengan omzet? Untuk setiap porsi, minuman King Cokelat dijual dengan harga Rp7.000 saja. Jika Anda berhasil menjual lebih dari 100 gelas setiap harinya, maka otomatis dalam sebulan Anda akan mendapatkan untung bersih lebih dari 8,5 juta rupiah. Wah, jika sukses seperti ini terus, maka kurang dalam waktu sebulan saja Anda sudah bisa balik modal bisnis!

3. Franchise Martabak Mini Rainbow

Jajanan kekinian yang satu ini tengah menjadi primadona. Martabak mini adalah inovasi dari makanan khas Indonesia yakni martabak. Martabak adalah makanan ringan yang dibuat dari tepung dan telur, serta bisa berisi beraneka macam isian topping, mulai dari cokelat, selai, keju, kacang, hingga daging dan sayur-sayuran.

Sementara martabak mini merupakan martabak yang disajikan dengan porsi kecil dan topping yang lebih beraneka ragam. Salah satu franchise martabak mini dan merupakan franchise murah yang terkenal adalah Martabak Mini Rainbow.

Anda dapat memulai bisnis kemitraan Martabak Mini Rainbow dengan modal mulai dari harga 5 juta rupiah. Dengan modal tersebut, Anda akan mendapat paket peralatan lengkap, bahan baku martabak, termasuk poster untuk mempromosikan jualan.

Omzet dari Martabak Mini Rainbow ini juga tidak tanggung-tanggung. Anda berkesempatan untuk mendapatkan omzet hingga angka 35 juta rupiah perbulannya apabila usaha franchise murah Anda sukses. Uniknya, Martabak Mini Rainbow ini dapat Anda jual dengan harga super murah yakni Rp3.000 perporsi. Konsumen pun pasti akan senang berbelanja camilan murah dan lezat dari tempat Anda.

4. Franchise Sizuka Takoyaki

Selanjutnya adalah ide bisnis franchise Takoyaki. Takoyaki sendiri merupakan produk makanan yang berasal dari Jepang. Meski bukan makanan asli Indonesia, namun Takoyaki cukup hits dan disukai di Indonesia. Sehingga, bisnis Takoyaki cukup menjanjikan peluang yang bagus untuk memulai usaha.

Modal bisnis Takoyaki Sizuka ini pun jauh lebih murah dibandingkan harga-harga modal bisnis franchise sebelumnya dalam daftar ini. Jika Anda berminat untuk membuka franchise murah yang satu ini, Anda hanya perlu menyediakan modal sebesar Rp2.2 juta saja! Masih sama seperti bisnis franchise lain, modal 2.2 juta tadi sudah bisa Anda tukar dengan booth portable, banner, sampai kompor dan bahan baku awal untuk mulai berjualan.

Omzet yang akan Anda dapatkan pun bisa mencapai jutaan rupiah. Agar lebih sukses dan laris manis diburu konsumen, kami sarankan untuk berjualan di lokasi yang strategis seperti di daerah sekolah, dekat taman atau tempat hiburan. Pilihlah lokasi-lokasi yang mudah ditemukan konsumen dan selalu ramai, ya!

5. Franchise Chicken Popop

chicken-popop

Usaha franchise yang satu ini sudah berdiri sejak 2013 lalu namun masih eksis sampai hari ini dan tahun-tahun mendatang. Sesuai namanya, Chicken Popop adalah franchise yang menjual chicken popcorn (ayam fillet goreng yang dipotong kecil-kecil dan dibaluri aneka bumbu seperti BBQ, balado, pedas manis, dan lain-lain).

Untuk bekerja sama atau menjalin kemitraan dengan Chicken Popop, Anda hanya perlu menyediakan modal sejumlah Rp6 juta. Dengan modal tersebut, Anda akan mendapatkan perlengkapan bisnis lengkap dengan alat masak dan kompor gas.

Omzetnya? Jika sudah sukses dan diketahui banyak orang, Anda akan mendapat penghasilan hingga 45 juta rupiah setiap bulannya. Fantastis! Dengan berbagai pilihan topping khas Chicken Popop mulai dari keju, sapi panggang, rumput laut, BBQ, cabai pedas hingga balado, dijamin lapak Anda akan mendapatkan banyak pelanggan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

6. Franchise Donat Bakar

Hampir semua orang menyukai jajanan donat. Tua muda, anak kecil hingga orang dewasa, semua pasti pernah makan donat. Seiring berjalannya waktu pun, donat hadir tidak hanya dalam bentuk gorengan. Ada pula kreasi baru donat yang dibuat dari kentang dan dimasak dengan cara dibakar sebelum disajikan seperti produk unggulan khas bisnis Donat Bakar.

Bisnis franchise Donat Bakar adalah inspirasi menarik yang harus Anda coba. Franchise Donat Bakar sudah didirikan sejak tahun 2008 dan sampai hari ini masih beroperasi memuaskan keinginan ngemil masyarakat dengan menyediakan 42 varian rasa. Banyaknya ragam topping dan isian Donat Bakar menjadikan makanan yang satu ini semakin digemari masyarakat.

Untuk Anda yang berminat bermitra dengan franchise murah yang satu ini, Anda harus merogoh kocek yang agak dalam yakni 7.5 juta rupiah. Namun harga yang dipasang sudah jelas sebanding dengan kelengkapan fasilitas dan omzet yang dapat diperoleh. Paket franchise Donat Bakar sudah mencakup peralatan untuk berjualan, seperti booth, banner menu, tabung gas, kompor, seragam karyawan, sampai bahan training pembuatan donat. Tertarik untuk mencoba?

7. Franchise Roti Mr. John Singapore

Roti John adalah produk makanan berasal dari Singapura yang sangat terkenal dan banyak diminati pecinta kuliner Indonesia. Franchise satu ini menyediakan roti berukuran panjang yang memiliki beragam isian, mulai dari sayuran, telur dadar, ham, sampai mayonnaise dan saus sambal.

Franchise Roti John punn menawarkan kemitraan dengan harga mulai dari 8 juta rupiah. Dengan biaya tersebut, Anda akan mendapatkan peralatan dan perlengkapan berjualan serta bonus bahan baku awal sebanyak 50 porsi.

Berdasarkan situs resmi Mr. John, potensi omzet yang mungkin didapatkan untuk satu outlet franchise Mr. John dapat mencapai 9-18 juta setiap bulannya. Jika dalam sehari Anda mampu menjual setidaknya 25 porsi, maka dalam waktu kurang lebih 2,5 bulan Anda sudah dapat balik modal. Lumayan menguntungkan, bukan?

8. Franchise Bakso Benhil

Anda pecinta bakso? Makanan favorit sejuta umat yang satu ini memang memiliki banyak sekali penggemar setia sehingga sangat berpeluang menghasilkan keuntungan besar. Maka dari itu, inspirasi ide franchise terakhir yang selalu laku dari kami adalah franchise Bakso Benhil.

Jika Anda tertarik, Anda dapat menjalin kemitraan dengan Bakso Benhil. Bakso Benhil sudah tidak asing bagi sebagian orang Indonesia, terutama yang bermukim di kota-kota besar. Bakso yang satu ini sudah diliput oleh berbagai media cetak maupun elektronik yang membuat namanya semakin terkenal.

Dengan bermitra dengan Bakso Benhil, Anda akan mendapatkan pelatihan dalam menentukan tampilan rumah makan, pelayanan, harga, cara menghitung profit, hingga strategi promosi. Anda juga tidak haruskan menggunakan peralatan dan perlengkapan memasak dari Bakso Benhil sehingga akan menghemat banyak biaya. Anda hanya memerlukan modal 4 juta saja untuk memulai. Sangat murah untuk fasilitas yang luar biasa lengkap, bukan?

Nah, itulah beberapa franchise makanan murah dan selalu laku dari waktu ke waktu. 8 ide di atas dapat menjadi pilihan bagi Anda yang ingin memulai usaha dengan sistem waralaba atau franchise. Tidak perlu ragu akan keuntungan yang akan Anda terima, karena franchise-franchise murah di atas sudah terbukti memberikan omzet jutaan hingga puluhan juta rupiah.

Namun Anda tetap perlu untuk sungguh-sungguh dan berdedikasi dalam menjalankan usaha franchise pilihan. Niscaya, pasti akan ada hasil yang baik bagi mereka yang selalu berusaha keras.

Maksimalkan Bisnis Franchise Murah Meriah Anda Bersama Kami

aplikasi online

Dunia teknologi modern saat ini menjadikan semua jenis bisnis lebih mudah untuk dijalani dan menjanjikan. Jadi, tidak ada salahnya untuk mencoba memaksimalkan bisnis franchise kecil-kecilan Anda dengan bantuan perangkat teknologi seperti aplikasi bisnis berkualitas.

Kami memahami betul keinginan Anda untuk bisa mengembangkan bisnis sejauh-jauhnya dan tanpa keterbatasan apapun. Untuk itu, kami sengaja menghadirkan layanan pengembangan aplikasi android terbaik di APPSHOP khusus untuk Anda.

APPSHOP adalah perusahaan pengembang aplikasi android terbaik di Indonesia dengan segudang pengalaman profesional. Kami menyediakan paket lengkap pengembangan aplikasi bisnis online untuk franchise yang bebas Anda personalisasi dan kustomisasi dengan nama dan identitas brand. Dengan memasarkan bisnis memakai aplikasi, dijamin bisnis Anda akan lebih cepat dijangkau masyarakat serta meraup keuntungan!

Tak terbatas sampai di sana, APPSHOP turut menyediakan layanan konsultasi bisnis IT untuk pemula. Maka dari itu, jangan ragu untuk mengomunikasikan seluruh permasalahan Anda, karena kami akan siap sedia membantu memberikan jalan keluar terbaik melalui sesi konsultasi gratis!

Tertarik untuk bekerjasama mengembangkan usaha bersama kami? Ayo hubungi APPSHOP di https://appshop.co.id/ sekarang dan langsung raih lebih banyak penawaran menarik lainnya yang sudah kami siapkan khusus untuk Anda. Sampai jumpa di APPSHOP!

Cara Menentukan Harga Jual Produk

0
cara menentukan harga jual produk

Menentukan harga produk merupakan hal yang sangat penting sehingga harus dilakukan dengan tepat dan pas. Bagi pengusaha baru memang menjadi hal yang cukup sulit untuk menentukan harga produknya. Jika memberikan harga terlalu rendah atau terlalu tinggi akan berpengaruh bagi perkembangan usaha. Namun memang ada dua factor yang akan membuat produk tetap laku meski harganya mahal, yaitu kualitas dan popularitas.

Di dalam masyarakat maupun lingkungan bisnis, sudah menjadi rahasia umum bahwa dengan popularitas tinggi, produk dengan harga selangitpun akan tetap terjual sebab memiliki pengaruh besar bagi pelanggan. Sehingga meski harus mengorbankan lebih banyak uang dari biasanya pada saat membeli produk sejenis, pelanggan tidak akan keberaratan. Contohnya saja usaha kedai kopi, Starbucks.

Namun, masalahnya ialah bagaimana jika Anda seorang pengusaha yang baru merintis usaha dan bukan orang terkenal? Anda juga belum membuktikan dipasaran kualitas produk Anda. Penentuan harga jual tentunya harus Anda lakukan dengan hati-hati dan tepat. Oleh karena itu, yuk simak artikel terkait cara menentukan harga jual produk yang akan sangat membantu Anda dalam menentukan bagaimana cara menentukan harga jual produk yang tepat dan pas.

Cara Menentukan Harga Jual Produk

strategi-harga-jual

1. Mark-up Pricing

harga-jual-1

Markup Pricing merupakan metode untuk menetapkan harga jual produk dengan cara menambah beberapa persen harga berdasarkan pembelian bahan baku. Artinya, Anda harus menghitung terlebih dahulu berapa biaya yang Anda butuhkan sebelum mendapatkan berapa markup pricing-nya. Persentase yang Anda dapatkan nanti merupakan keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari penjualan produk. Rumus untuk menghitungnya ialah:

Harga Jual = Bahan Baku Modal + (Bahan Baku Modal x Mark-up)

Misalnya Anda seorang penjual minuman. Setelah Anda hitung secara mendetail mulai dari harga es batu, serbuk rasa, air, dan lain-lain, biaya bahan baku yang Anda keluarkan untuk satu produk adalah Rp10 ribu. Lalu Anda menginginkan markup atau keuntungan 30% dari satu produk. Maka di dapat:

Harga jual = 10.000 + (10.000 x 30%)

Harga jual = Rp.13.000/porsi

Jadi, dari usaha minuman Anda, Anda akan memperoleh keuntungan Rp3 ribu apabila menetapkan markup sebesar 30%.

2. Margin Pricing

Cara menentukan harga jual produk berikutnya ialah kebalikan dari metode sebelumnya yang menggunakan persentase untuk menentukan keuntungan yang ingin di dapatkan. Dengan margin pricing, Anda harus menentukan terlebih dahulu berapa besar produk yang akan Anda pasarkan atau jual. Rumusnya ialah sebagai berikut:

Margin = (Harga Jual – Harga Modal)/Harga Jual

Setelah menentukan besar produk yang akan dijual, Anda dapat memasukkan berapa harga yang Anda inginkan ke dalam rumus di atas untuk menentukan apakah besarnya keuntungan atau profit yang Anda inginkan terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Misalnya Anda merupakan penjual makanan yang modal perporsinya adalah Rp20 ribu untuk setiap porsinya. Anda berkeinginan menjual makanan tersebut dengan harga Rp50 ribu per porsi. Untuk mengetahui apakah harganya terlalu mahal atau terlalu murah, Anda dapat menghitung dengan rumus di atas, hasilnya sebagai berikut:

Margin = (50.000 – 20.000)/50.000

Margin = 0.6 atau 60%

Jika menurut Anda dengan keuntungan sebesar 60% terlalu tinggi, maka Anda dapat menurunkan harganya hingga mencapai 40% atau 50% dari harga awal atau modal. Untuk diketahui, profit normal untuk sebuah produk harusnya tidak melebihi 50% dari modal awal.

3. Value Based Pricing

Value Based Pricing merupakan bagaimana cara menentukan harga jual yang cukup unik. Hal ini karena metode ini menetapkan harga jual produk diberikan sesuai dengan nilai yang didapatkan oleh konsumen. Dengan kata lain, konsumenlah yang berhak menentukan seberapa mahal atau murah suatu produk atau disebut juga Willing to Pay (WTP). Kesulitannya ialah karena setiap orang atau dalam hal ini pelanggan pasti memiliki penilaian berbeda untuk WTP. Apa yang harus Anda lakukan untuk menentukan bagaimana cara menentukan harga jual produk jika demikian?

Cara yang satu ini memang sangat sulit dilakukan oleh pelaku bisnis. Namun, ada dua cara yang dapat Anda lakukan. Pertama, melakukan riset terdapap beberapa orang responden. Responden bertugas untuk memberikan penilaian dan juga harga produk yang dirilis. Cara kedua yaitu dengan langsung memberikan harga tinggi untuk produk yang tengah dirilis tersebut.

Pelanggan biasanya tidak keberatan membayar dengan harga tinggi asalkan produk tersebut memiliki kualitas baik, popularitas, serta kelangkaan. Ini merupakan alasan beberapa brand lebih sering memproduksi produk secara terbatas atau limited. Semakin langka sebuah produk, semakin mahal harga yang dapat Anda berikan.

4. Manufacturer Suggested Retail Price

MSRP adalah cara menentukan harga jual produk yang di mana penjual biasanya telah menyarankan harga jual kepada pembeli. Biasanya Anda akan menemukan tipe penjual yang menggunakan metode ini dengan tanda sebuah tulisan “harga eceran yang disetarakan” pada produk. Metode ini kebanyakan digunakan oleh perusahaan manufacturing, seperti otomotif atau kendaraan bermotor. Pertanyaannya, apakah MSRP suatu produk dapat diubah meski telah ditentukan?

Dalam sejumlah kasus, memang terdapat retailer yang sengaja menaikkan harga produk walaupun telah terpasang label penanda MSRP. Hal ini karena memang tidak ada aturan yang melarang harga tersebut diubah. Terlebih keadaan pasar yang sering berubah-ubah, seperti permintaan pasar yang sedang tinggi namun penawarannya rendah atau produknya terbatas. Begitu juga sebaliknya, harga akan lebih murah ketika penawaran akan produk tinggi sementara permintaan pasar tetap stabil atau rendah.

5. Keystone Pricing

harga-jual-produk

Cara menentukan harga jual produk yang satu ini dilakukan oleh seorang retailer untuk melipatgandakan harga modal dari suatu produk yang akan dijual kepada konsumen. Misalnya saja Anda adalah seorang retailer baju. Anda membeli baju tersebut dengan modal Rp100 ribu lalu menjual dengan margin keuntungan 100% atau setara dengan Rp200 ribu. Mengejutkan bukan? Namun ternyata cara ini adalah cara kuno yang telah digunakan bahkan oleh toko-toko retailer terkemuka di seluruh dunia. Bahkan hingga saat ini masih banyak digunakan karena profit yang diberikan sangat banyak.

Jika Anda tertarik menggunakan metode ini sebagai cara menentukan harga jual, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Salah satu hal penting tersebut adalah kualitas produk Anda. Anda harus memastikan kualitas produk yang Anda jual memenuhi standar kualitas dan kelayakan. Sebab, konsumen tidak akan mau membayar dengan harga mahal sebuah produk yang kualitasnya sama dengan produk di tempat lain dan memberikan harga yang lebih murah. Oleh karena itu, perlu Anda perhatikan produk apa saja yang dapat dan tidak dapat untuk dijual dengan menerapkan metode keystone pricing.

6. Break Even Pricing

Cara menentukan harga jual produk dengan metode ini didasarkan pada permintaan pasar dengan mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi produk. Usaha dapat dikatakan sednag dalam kondisi break-even apabila penghasilan yang diterima sama dengan ongkos atau biaya yang Anda keluarkan untuk melakukan prouksi, dengan ketentuan harga jualnya sudah Anda tentukan.

Berdasarkan cara ini, usaha Anda dapat dikatakan mendapatkan laba apabila penjualan yang Anda capai berada di atas titik break even. Sebaliknya, Anda dikatakan mengalami kerugian apabila penjualan berada di bawah titik break even. Metode ini akan efektif apabila syarat berikut terpenuhi, yaitu:

  • Seluruh produk yang diproduksi yakin atau sudah pasti terjual
  • Biaya variable untuk setiap unitnya tetap
  • Seluruh biaya sebagain besar digolongkan pada biaya variable secara dominan, biaya tetap merupakan sisanya.

Misalnya Anda merupakan pemilik usaha jajanan atau cemilan kripik singkong. Biaya tetap yang Anda keluarkan untuk setiap produksi adalah Rp.500 ribu, sementara biaya variable untuk setiap unit produk adalah Rp1000. Anda memutukan untuk menjual produk tersebut dengan harga Rp1.500 per unit. Untuk menghitung berapa produksi yang harus dilakukan untuk mencapai break even, kita misalkan jumlahnya ialah Q. Maka biaya variablenya adalah 1.000Q. Lalu biaya total produksi didapat dari menambahkan biaya tetap dengan biaya variable. ialah 500.000 + 1.000Q. Sementara penerimaan total adalah harga jual dikalikan jumlah barang, maka sama dengan 1.500Q.

Break even adalah keadaan di mana biaya yang dikeluarkan untuk produksi sama dengan jumlah hasil penjualan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka:

1.500Q = 500.000 + 1.000Q

1.500Q – 1.000Q = 500.000 (menggunakan metode subtitusi

500Q = 500.000

Q = 1.000

Maka, dari hasil mengetahui jumlah produk yang harus diproduksi agar mencapai BEP di atas, maka Anda harus memproduksi lebih dari 1.000 bungkus kripik untuk mendapatkan keuntungan. Jika Anda memproduksi di bawah 1.000 produk maka dipastikan Anda akan mengalami kerugian.

Nah, sekian pembahasan mengenaik bagaimana cara menentukan harga jual produk yang harus Anda ketahui sebelum menentukan harga jual produk agar usaha Anda dapat berjalan lancar. Pilihlah metode yang sesuai dengan Anda dan telah Anda pahami dengan baik. Semoga membantu!

[marketing-about]

10 Sikap dan Prilaku Wirausahawan | Pemula Wajib Tahu!

0
sikap dan perilaku wirausahawan

Saat memutuskan berkecimpung di dunia wirausaha, banyak pemula yang berpikir bahwa mengandalkan ide dan modal saja sudah cukup, namun kenyataannya tidaklah sesederhana itu. Untuk menjadi pelaku wirausaha yang sukses, Anda tentunya harus mengetahui bagaimanakah sikap dan perilaku wirausahawan yang ingin sukses dan berhasil juga.

Ada sejumlah sikap tertentu yang membedakan para wirausahawan dengan masyarakat biasa. Jika Anda perhatikan setiap wirausahawan sukses, baik yang di dalam maupun luar negeri, mereka pasti memiliki sikap dan perilaku tertentu yang mendorong mereka menuju keberhasilan. Dengan kata lain, setiap wirausahawan yang sukses pasti memiliki sikap dan kemampuan diri yang lebih.

Sayangnya, banyak pelaku wirausaha pemula yang masih belum memahami sikap dan perilaku wirausahawan yang baik. Bahkan, masih ada pula yang menyepelekan persoalan sikap dan perilaku wirausahawan ini. Orang-orang awam cenderung mengira sikap wirausahawan yang baik dapat tumbuh dengan sendirinya setelah terjun berkecimpung dalam dunia wirausaha.

Jika Anda sendiri masih berpikir seperti itu, sebaiknya segera ubah pola pikir Anda. Sebab, sikap dan perilaku wirausahawan yang baik dan sukses hanya akan muncul jika Anda bersedia untuk berlatih dan mengasah kemampuan diri sendiri.

Lantas, bagaimanakah sikap dan perilaku wirausahawan yang ingin sukses dan berhasil? Berikut ini kami sajikan lengkap 10 sikap dan perilaku wirausahawan yang sukses dan berhasil.

Sikap dan Perilaku Wirausahawan bagi Pemula

pengusaha-1

Selain bermodalkan ide dan dana usaha, setiap wirausahawan pemula wajib memahami sikap dan perilaku wirausahawan yang baik agar dapat meraih kesuksesan. Menumbuhkan sikap yang baik dalam diri tidak dapat dilakukan sekejap membalikkan telapak tangan. Anda membutuhkan upaya serta kedisiplinan terus-menerus untuk berlatih.

Namun jangan khawatir. Sikap dan perilaku wirausahawan kini dapat Anda latih setiap hari sembari menjalankan bisnis. Lalu, bagaimanakah sikap dan perilaku wirausahawan yang ingin sukses dan berhasil? Yuk simak 10 sikap dan perilaku wirausahawan yang baik dan mudah diterapkan bagi pemula di bawah ini!

1. Tak Pernah Berhenti Belajar

Pertama yang harus ditanamkan oleh pelaku wirausaha pemula adalah tidak pernah berhenti belajar. Setiap wirausahawan sukses pasti memiliki kekayaan pengetahuan terkait bisnis. Tidak ada wirausahawan sukses yang cepat merasa puas dengan keberhasilan bisnisnya.

Justru sebaliknya, ia akan terus belajar untuk mencari tahu kelemahan usahanya dan model persaingan yang ia hadapi di pasaran. Pengetahuan juga akan membantu Anda saat melaksanakan inovasi untuk meningkatkan kualitas produk agar tetap unggul di pasar.

2. Pantang Menyerah

pantang-menyerah

Setiap wirausahawan pernah mengalami kegagalan saat berbisnis. Namun yang membedakan wirausahawan sukses dengan masyarakat biasa adalah sikap pantang menyerah mereka. Setiap wirausahawan sukses tidak pernah mengenal kata menyerah, apalagi meratapi kegagalan.

Kegagalan justru menjadi cambuk agar mereka bangkit dan mempelajari letak kesalahan yang menjadi penyebab kegagalan. Kemudian, mereka akan berupaya untuk memperbaikinya dan membawa bisnis ke arah yang lebih baik.

3. Menguasai Produk dan Target Pasar

Bersikap gegabah dengan tidak memahami produk yang ditawarkan kepada permintaan konsumen. Tak sedikit wirausahawan pemula yang memilih langsung terjun berbisnis hanya karena ingin mendapatkan keuntungan semata. Seorang wirausahawan sukses tidak akan bersikap ceroboh seperti itu.

Sebelum mulai menawarkan produk, mereka akan mencari tahu terlebih dahulu perihal produk yang dijual, kelebihan nilai produk, permintaan konsumen, hingga kompetitor potensial dari bisnis mereka. Selain itu, seorang wirausahawan sukses selalu memiliki ruang untuk mengembangkan kualitas produk yang ditawarkan ke konsumen.

4. Memiliki Jaringan Relasi

Sikap berikutnya yang wajib dimiliki oleh seorang wirausahawan sukses adalah pandai menjalin relasi dengan orang lain. Banyak wirausahawan pemula yang menemui titik kegagalan bisnis karena mereka masih memiliki sikap pemalu dan tidak pandai berbicara dengan orang lain.

Padahal, kemampuan komunikasi dan menjalin relasi akan sangat membantu dalam proses pengembangan bisnis. Dengan relasi, Anda dapat menjalin kerjasama usaha dengan pihak lain sebagai upaya memajukan perusahaan. Selain itu, skill komunikasi dapat membantu Anda saat mempromosikan usaha agar dapat dikenal lebih banyak orang.

5. Mempunyai Rasa Percaya Diri

Usaha Anda tidak akan jalan kemana-mana jika Anda sendiri tidak cukup percaya diri. Untuk menjadi seorang wirausahawan sukses, Anda harus berani mengesampingkan rasa minder yang muncul ketika mengembangkan bisnis. Buang jauh-jauh rasa takut bahwa bisnis Anda akan gagal, atau rasa ketidakpercayaan diri karena tidak memiliki pengalaman berwirausaha sebelumnya.

Mengganti perasaan pesimis dengan optimis dapat memberikan lebih banyak energi positif yang dapat membantu Anda terus melangkah maju dalam bisnis. Sikap kepercayaan diri seorang wirausahawan juga mencakup beberapa karakteristik lain seperti keteguhan kepribadian, kepribadian yang baik, optimisme terhadap pekerjaaan, dan sikap mandiri alias tidak bergantung pada orang lain.

6. Berfokus Pada Proses dan Hasil

Tujuan seseorang menjalankan wirausaha adalah untuk mendapatkan hasil atau keuntungan. Namun, keinginan tersebut hanya akan menjadi angan-angan apabila tidak diwujudkan dengan baik. Wajar bagi seorang wirausahawan untuk berfokus pada hasil bisnis, namun Anda tidak bisa mengabaikan proses yang mengiringi hasil tersebut. Logikanya, usaha yang penuh akan membawa hasil yang maksimal. Begitu pun sebaliknya. Hal ini sejalan dengan kutipan, “Hasil tidak akan pernah mengkhianati usaha.”

Seorang wirausahawan sukses selalu memacu dirinya untuk maju. Mereka berpegangan teguh pada proses bisnis yang harus dijalankan dengan maksimal serta hasil yang diidamkan. Oleh karena itu, setiap wirausahawan sukses pasti memiliki motivasi kuat, etos kerja tinggi, ketekunan dan ketabahan yang melebihi masyarakat biasa.

7. Berani Mengambil Resiko

Sudah menjadi hal umum bahwa dunia wirausaha dipenuhi akan resiko. Resiko yang mungkin dihadapi oleh seorang pebisnis ada beragam, mulai dari yang paling ringan seperti kerugian, hingga yang paling berat seperti kebangkrutan usaha. Resiko juga dapat menimpa usaha yang baru berdiri ataupun yang sudah sukses sekalipun. Dengan kata lain, mustahil bagi siapapun untuk menghindari resiko saat menjalankan kegiatan wirausaha.

Masyarakat biasa yang tidak memiliki sikap seorang wirausahawan sukses tentu akan ketakutan saat membayangkan resiko yang menghampiri bisnisnya. Kebalikannya, seorang wirausahawan sukses akan selalu berani mengambil resiko. Seorang wirausahawan sukses memiliki karakteristik suka terhadap tantangan dan mampu mengambil resiko.

Ia tak akan pernah memandang tantangan sebagai sesuatu yang harus dihindari. Justru sebaliknya, seorang wirausahawan sukses senantiasa bersikap enerjik dan kadangkala, berinisiatif sendiri mengambil resiko demi mengembangkan usahanya.

8. Memiliki Jiwa Kepemimpinan

pengusaha-sukses sikap dan prilaku wirausahawan

Memiliki jiwa kepemimpinan, sebagai seorang pelaku wirausahawan, sudah tentu Anda adalah pemimpin dari bisnis. Menumbuhkan jiwa kepemimpinan dapat Anda lakukan sembari mengelola bisnis. Setiap hari, cobalah untuk bertingkah laku selayaknya seorang pemimpin di hadapan para karyawan Anda.

Berikan contoh yang baik terhadap para karyawan saat bekerja. Selain itu, jangan pernah memandang rendah karyawan Anda. Justru, jadikanlah mereka sebagai rekan kerja seperjuangan dalam usaha untuk memajukan bisnis. Kemudian sebagai seorang wirausahawan dan pemimpin, Anda harus mampu menerima dan menanggapi saran serta kritik dari konsumen atau karyawan. Kritik dan saran yang membangun dapat menjadi bahan evaluasi untuk bisnis agar menjadi lebih baik.

9. Inovatif dan Kreatif

Seorang wirausahawan sukses harus mampu mencetuskan ide-ide inovatif dan kreatif untuk usahanya sendiri. Hal ini berguna agar produk yang Anda tawarkan memiliki keunikan yang tidak dipunyai oleh para kompetitor pesaing.

Selain itu, inovasi akan selalu berguna agar produk Anda dapat diterima pasar dari waktu ke waktu. Ini dikarenakan situasi dan kebutuhan pasar akan selalu mengalami perubahan. Agar bisnis Anda tidak tertinggal di belakang, maka Anda harus senantiasa melakukan penyesuaian produk dengan kebutuhan pasar melalui proses inovasi.

Cara termudah untuk menumbuhkan daya inovatif dan kreatif adalah dengan belajar melalui buku, internet, pengalaman atau sharing dengan pebisnis lain. Jangan pernah puas dengan pengetahuan yang Anda miliki. Semakin banyak Anda belajar, maka pengetahuan Anda akan melebihi para kompetitor.

10. Memiliki Orientasi ke Depan

Sikap terakhir yang harus ditanamkan oleh wirausahawan pemula adalah memiliki orientasi ke depan. Sikap ini menjadi cara terbaik agar Anda selalu terdorong untuk memajukan bisnis. Meskipun masa depan adalah hal yang tidak dapat diprediksi, seorang wirausahawan akan tetap mempertahankan sikap optimismenya.

Seorang wirausahawan yang visioner selalu lebih kuat mempertahankan usahanya ketimbang yang cepat berpuas diri pada masa kini. Ia juga akan selalu mencari kesempatan dan mengadakan inovasi sehingga usahanya akan berumur panjang.

Itulah ulasan terkait sikap dan prilaku wirausahawan sukses. Semoga artikel dari kami dapat membantu Anda memahami sikap dan perilaku wirausahawan yang baik dan sukses!

Ingin mendapatkan lebih banyak tips penting tentang pengelolaan bisnis online? Follow MARKEY adalah solusinya! Klik https://markey.id/ atau download MARKEY APP di Play Store maupun AppStore agar tidak ketinggalan info artikel bisnis terbaru setiap hari. Sampai jumpa lagi!

Biaya Produksi Adalah : Contoh, Komponen, Unsur dan Jenis

0
biaya produksi

Bagi seorang pemilik bisnis, konsep biaya produksi adalah langkah vital dalam menciptakan dan mempertahankan bisnis yang menguntungkan. Dengan mengetahui contoh biaya produksi dan konsep biaya produksi, manajemen dapat mengoptimalkan proses produksi, jadwal pengiriman, dan kegiatan bisnis umum.

Dalam upaya membuat produk yang lebih baik lebih efisien daripada di masa lalu. Namun, apa yang dimaksud dengan biaya produksi? Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. Berikut ini adalah beberapa contoh biaya produksi, komponen biaya produksi dan jenis-jenis biaya produksi.

Biaya Produksi Adalah | Pengertian Biaya Produksi

biaya-produksi

Apa yang dimaksud dengan biaya produksi? Pengertian biaya produksi adalah sesuatu yang mengacu pada jumlah total uang yang dibutuhkan untuk produksi kuantitas output tertentu. Seperti yang didefinisikan oleh Gulhrie dan Wallace, apa yang dimaksud dengan biaya produksi adalah sebagai berikut:

“Dalam bidang Ekonomi, biaya produksi memiliki makna khusus. Ini semua tentang pembayaran atau pengeluaran yang penting untuk mendapatkan faktor-faktor produksi tanah, tenaga kerja, modal dan manajemen yang diperlukan untuk menghasilkan suatu komoditas. Ini menandakan biaya uang yang harus dikeluarkan untuk akuisisi faktor-faktor produksi.”

Campbell juga mendefinisikan pengertian biaya produksi sebagai berikut :

“Biaya Produksi adalah biaya yang pada dasarnya harus diterima oleh pemilik sumber daya sehingga menganggap bahwa mereka akan terus memasok mereka dalam periode waktu tertentu.”

Komponen Biaya Produksi

biaya produksi

Elemen-elemen kunci yang termasuk dalam komponen biaya produksi adalah sebagai berikut

  1. Pembelian mesin mentah
  2. Instalasi pabrik dan mesin
  3. Upah buruh
  4. Sewa gedung
  5. Bunga atas modal
  6. Keausan bangunan dan mesin
  7. Biaya iklan
  8. Pembayaran pajak
  9. Biaya asuransi
  10. Nilai faktor produksi yang diperhitungkan yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri juga ditambahkan dalam biaya produksi.
  11. Komponen biaya produksi juga termasuk laba normal pengusaha.

Cara Menghitung Biaya Produksi

cara menghitung biaya produksi

Formula umum yang digunakan untuk cara menghitung biaya produksi adalah:

Biaya produksi per item = Biaya Tetap (FC) + Biaya variabel (VC) / No. unit yang diproduksi

Langkah-langkah kunci yang terlibat dalam cara menghitung biaya produksi adalah.

  • Tentukan biaya tetap. Ini adalah biaya yang tidak berubah berdasarkan jumlah produk yang dihasilkan. Ini termasuk biaya sewa gedung, gaji karyawan, dan biaya utilitas.
  • Perkirakan biaya variabel. Ini adalah biaya yang berubah dengan perubahan kuantitas produksi. Misalnya, jika Anda membuat kue, beberapa biaya variabel adalah tepung, telur, dan gula.
  • Tambahkan biaya tetap ke biaya variabel dan bagi angka ini dengan jumlah barang yang diproduksi sehingga mencapai biaya produksi untuk satu barang.

Contoh Biaya Produksi dan Jenis-jenis Biaya Produksi

Jenis-jenis biaya produksi adalah sebagai berikut :

Biaya Masa Lalu dan Biaya Masa Depan

Pengeluaran yang telah terjadi di masa lalu dan yang tidak dapat dipulihkan disebut sebagai biaya hangus. Biaya sunk adalah biaya yang tidak dapat dihindari. Biaya di masa depan relevan dalam keputusan manajerial karena didasarkan pada perkiraan.

Biaya Aktual

Ini mengacu pada pengeluaran aktual yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa. Ini melibatkan semua pengeluaran yang sebenarnya dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja, material, mesin, peralatan, energi, transportasi, dll. Upah aktual, sewa atau bunga dibayarkan adalah beberapa contoh biaya absolut.

Biaya Peluang

Biaya peluang dari setiap sumber daya adalah pengembalian yang diharapkan dari penggunaan alternatif terbaik berikutnya dari penggunaan terbaik mereka saat ini.

Biaya Eksplisit

Biaya eksplisit mengacu pada pembayaran kontraktual tunai yang dilakukan oleh perusahaan untuk membeli atau menyewa jasa berbagai faktor produktif yang bukan miliknya. Biaya ini memiliki karakteristik pembayaran kontraktual dan termasuk sewa, upah, dan bunga, pembayaran bahan baku, energi, premi asuransi, biaya transportasi, iklan, dan pajak.

Biaya Implisit

Biaya implisit muncul dalam situasi ketika faktor-faktor produksi dimiliki dan dipasok oleh perusahaan itu sendiri atau oleh pengusaha dalam kasus seperti itu tidak ada pengeluaran uang tunai. Biaya implisit juga dikenal sebagai biaya imputasi.

Biaya Uang dan Biaya Riil

Biaya uang mengacu pada biaya produksi yang dinyatakan dalam satuan moneter. Di sisi lain, biaya riil mempertimbangkan semua ketidaknyamanan fisik, rasa sakit, kesulitan, pengorbanan, pantangan yang terlibat dalam produksi suatu komoditas.

Biaya Pribadi dan Biaya Sosial

Biaya pribadi untuk perusahaan atau individu dari barang, layanan, atau aktivitas termasuk biaya yang harus dibayar perusahaan atau individu untuk memperoleh peralatan, tenaga kerja, dan membeli bahan atau input lainnya. Biaya sosial termasuk biaya pribadi dan biaya eksternal lainnya untuk masyarakat yang timbul dari produksi atau konsumsi barang atau jasa.

Biaya Penjualan

Biaya penjualan mengacu pada jumlah uang yang dibutuhkan untuk iklan, komisi perwakilan penjualan, dan pengeluaran lain yang terlibat dalam penjualan sesuatu.

Unsur-Unsur Biaya Produksi

Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan langsung dari proses pembuatan. Unsur-unsur biaya produksi dirinci di bawah ini:

Bahan Langsung

Unsur-unsur biaya produksi ini mengacu pada biaya bahan yang menjadi bagian utama dari produk jadi. Mereka adalah bahan baku yang merupakan bagian integral dari produk jadi dan mudah dilacak secara ekonomis untuk unit output tertentu, beberapa contoh bahan langsung adalah: kapas mentah dalam tekstil, minyak mentah untuk membuat diesel, baja untuk membuat badan mobil.

Barang-barang, seperti bea impor, biaya dermaga, biaya transportasi bahan, penyimpanan bahan, biaya pembelian dan penerimaan bahan ditambahkan dengan benar ke harga faktur dan dengan demikian, bahan dibebankan pada kenaikan biaya ini.

Tenaga Kerja Langsung

Tenaga kerja langsung didefinisikan sebagai tenaga kerja dari para pekerja yang terlibat dalam proses produksi. Ini adalah biaya tenaga kerja untuk pekerjaan tertentu yang dilakukan pada produk yang mudah dan ekonomis dilacak ke produk akhir.

Tenaga kerja langsung dikeluarkan langsung pada bahan yang terdiri dari produk jadi. Contohnya adalah kerja operator dan perakit mesin. Namun, seorang pekerja dapat melakukan kerja langsung selama beberapa jam tertentu tetapi menjadi pekerja tidak langsung untuk hari itu.

Biaya Langsung

Ini termasuk pengeluaran selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung yang dikeluarkan langsung pada unit biaya tertentu (produk atau pekerjaan). Pengeluaran yang diperlukan khusus tersebut dapat diidentifikasi dengan unit biaya dan dibebankan langsung ke produk sebagai bagian dari biaya utama. Biaya-biaya ini kadang-kadang dikenal sebagai biaya yang dikenakan biaya.

Overhead pabrik

Biaya overhead pabrik juga disebut biaya pabrik atau beban pabrik dapat didefinisikan sebagai biaya bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan biaya tidak langsung.

Penjualan dan Distribusi dan Biaya Administrasi

Overhead penjualan dan distribusi biasanya dimulai ketika biaya pabrik berakhir. Pengeluaran seperti itu umumnya terjadi ketika produk dalam kondisi laku. Ini mencakup biaya membuat penjualan dan mengirimkan produk. Konsep biaya produksi ini termasuk iklan, gaji dan komisi penjual, pengepakan, penyimpanan, transportasi, dan biaya administrasi penjualan.

Ingin mendapatkan lebih banyak tips penting tentang pengelolaan bisnis dan bisnis online? Follow MARKEY adalah solusinya! Klik https://markey.id/ atau download MARKEY APP di Play Store maupun AppStore agar tidak ketinggalan info artikel bisnis terbaru setiap hari. Sampai jumpa lagi!

Pelaku Ekonomi : Pengertian, Contoh dan Perannya

0
pelaku ekonomi

Apakah Anda pernah mendengar istilah pelaku ekonomi? Hal ini tentu tidak asing lagi bagi Anda para penggerak ekonomi rakyat, baik itu swasta maupun pemerintah. Ekonomi dari sebuah negara tidak akan berjalan tanpa adanya seorang penggerak.

Maka, penggerak inilah yang disebut sebagai para pelaku ekonomi. Berkat peran yang mereka berikan, roda ekonomi dari sebuah negara mampu berjalan dengan baik. Peran para pelaku ini sangat penting untuk kemajuan ekonomi dari sebuah negara.

Peran tersebut mulai dari membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat luas, membantu negara untuk bersaing dengan negara lain, serta mengikuti perkembangan yang sedang terjadi agar mampu bersaing dengan negara-negara lainnya.

Lantas, apa yang dimaksud dengan pelaku ekonomi? Serta apa contoh dan perannya? Berikut ini kami akan hadirkan secara lengkap tentang pengertian, contoh, dan peranannya untuk Anda!

Pengertian Pelaku Ekonomi

pelaku ekonomi

Pelaku ekonomi adalah beberapa pihak yang terlibat dalam proses kegiatan ekonomi, mulai dari kegiatan produksi, distribusi, hingga konsumsi. Ada banyak pihak yang berperan sebagai pelaku dalam ekonomi, berikut ini kami akan memberikan contohnya untuk Anda.

Contoh Pelaku Ekonomi

Secara umum, pelaku ekonomi ini dapat dibedakan menjadi empat yaitu:

  1. Rumah tangga keluarga
  2. Perusahaan
  3. Negara/pemerintah
  4. Masyarakat luar negeri

Lalu, apa saja masing-masing peran dari contoh pelaku ekonomi tersebut? Berikut penjelasannya.

Rumah Tangga Keluarga

Di dalam rumah tangga, pelaku dalam ekonomi akan dibagi menjadi dua peran, yakni sebagai konsumen dan juga sebagai produsen. Berikut ulasan dari masing-masing peran tersebut.

Rumah Tangga Keluarga Sebagai Konsumen

Rumah tangga keluarga menjadi yang paling sering menggunakan jasa dari para pelaku ekonomi. Keluarga biasanya menggunakan produk atau barang tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari.

Kegiatan konsumsi dari pihak keluarga ini biasanya dipengaruhi oleh pendapatan mereka, banyaknya jumlah anggota keluarga, status sosial dari keluarga tersebut, serta nominal harga barang atau jasa yang akan digunakan tersebut.

Contohnya adalah siswa-siswi di sekolah membeli makanan di kantin sekolah dan keluarga bisa membeli makanan pokok di toko atau swalayan.

Rumah Tangga Keluarga Sebagai Produsen

Rumah Tangga Keluarga juga dapat berperan sebagai produsen. Disini rumah tangga keluarga berperan penting untuk menyediakan pekerjaan, tanah untuk membuka lapak atau toko, membantu modal bagi para penyedia barang atau produk, serta berperan juga sebagai penyedia bahan baku bagi para penyedia barang atau produk tersebut.

Contohnya adalah menawarkan teman Anda untuk bekerja di perusahaan yang sedang mencari tenaga kerja, membeli barang atau produk untuk membantu modal bagi pelaku ekonomi serta menawarkan produk atau barang milik Anda untuk dibeli dan digunakan sebagai stok untuk mereka.

Perusahaan

pelaku ekonomi

Disini perusahaan memiliki tiga peranan, yakni sebagai produsen, konsumen, serta sebagai distributor. Berikut ini penjelasan lengkap dari masing-masing perannya.

Perusahaan Sebagai Produsen

Peran utama dari sebuah perusahaan yaitu melakukan kegiatan produksi. Sesuai dengan fungsinya, sebuah perusahaan harus selalu menghasilkan barang atau jasa yang memiliki kualitas bagus untuk memuaskan para konsumennya.

Hal ini bertujuan agar perusahaan tidak mengalami penurunan pembelian yang dikarenakan oleh barang atau jasa yang diberikan kepada konsumen memiliki kualitas yang buruk. Sebuah perusahaan juga harus menyiapkan barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat banyak.

Contohnya adalah: Sebuah perusahaan bisa menjual produk-produk alat rumah tangga yang memiliki banyak fungsi bagi kalangan masyarakat luas, namun perusahaan tersebut harus menguji kualitas barangnya terlebih dahulu sebelum dibeli dan digunakan oleh para konsumen.

Perusahaan Sebagai Konsumen

Perusahaan juga memiliki peranan sebagai konsumen yang ada kaitannya dengan produksi tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut, perusahaan dapat melakukan pembelian bahan baku sebagai stok, serta pembayaran untuk gaji karyawan.

Contohnya adalah: Pihak perusahaan bisa membeli stok dari para konsumen itu sendiri, dan pihak perusahaan juga bisa mendapatkan hasil dari pihak konsumen, karena konsumen sudah membeli barang atau jasa yang telah dijual oleh pihak perusahaan.

Perusahaan Sebagai Distributor

Perusahaan juga memiliki peranan sebagai distributor. Dalam kegiatan ini, perusahaan akan mengadakan kegiatan promosi, kegiatan perdagangan, dan membuka cabang-cabang baru.

Contohnya adalah: Perusahaan melakukan promosi dengan cara membuat brosur atau membuat diskon.

Negara

pelaku ekonomi

Dalam kegiatan ekonomi, Negara memiliki tiga peranan, yakni sebagai produsen, konsumen, serta pengatur ekonomi. Berikut ini penjelasan dari masing-masing peran tersebut.

Negara Sebagai Produsen

Negara memiliki peranan untuk melakukan kegiatan produksi. Kegiatan produksi yang dilakukan oleh negara ini dijalankan oleh pemerintah dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi rakyatnya, seperti membangun sarana transportasi, membangun perusahaan air minum, membuat layanan kesehatan dan masih banyak lagi hal lainnya.

Biasanya kegiatan ini dilaksanakan oleh perusahaan milik negara. Di Indonesia sendiri, contoh perusahaan milik negara tersebut adalah BUMN, seperti pertamina, PLN, Bank BNI, Bank Mandiri, PT Jasa Marga dan masih banyak lagi lainnya.

Contohnya adalah: Pemerintah membangun pertamina baru, maka hal inil akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang sedang pengangguran.

Negara Sebagai Konsumen

Negara juga memiliki peranan sebagai konsumen. Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk menjalankan roda pemerintahan, seperti membayar gaji karyawan atau pegawai, menggunakan tenaga ahli di dalam usaha milik negara, dan memanfaatkan energi listrik.

Negara Sebagai Pengatur Ekonomi

Peran terakhir adalah negara berperan untuk mengatur ekonomi. Dalam hal ini, pemerintah membuat berbagai macam peraturan yang ada kaitannya dengan kegiatan ekonomi, seperti membuat kebijakan fiksal, membuat kebijakan moneter, mengatur ekspor dan impor, menentukan pajak dan masih banyak lagi lainnya.

Contohnya adalah: Mengekspor rempah-rempah ke negara lain untuk menambah pemasukan yang dilakukan oleh negara serta penarikan pajak oleh pihak pemerintah.

Masyarakat Luar Negeri

Peran pelaku ekonomi yang terakhir adalah masyarakat luar negeri. Masyarakat luar negeri sendiri dibagi menjadi 2 peran yaitu konsumen dan produsen. Berikut penjelasan masing-masing peranannya.

Masyarakat Luar Negeri Sebagai Konsumen

Masyarakat luar negeri mampu berperan sebagai konsumen. Dalam kegiatannya sebagai konsumen, akan terjadi kegiatan ekspor sebuah barang menuju luar negeri.

Contohnya adalah: Mengekspor rempah-rempah untuk negara lain.

Masyarakat Luar Negeri Sebagai Produsen

Masyarakat luar negeri juga bisa berperan sebagai produsen. Dalam tugasnya sebagai produsen, akan terjadi kegiatan impor barang dari luar negeri.

Contohnya adalah: Menerima barang impor dari luar negeri seperti impor smartphone dari china, motor honda dari jepang dan lain-lainnya.

Kesimpulan

Roda ekonomi dari sebuah negara digerakan oleh banyak orang dan juga banyak pihak dan masing-masing pelaku ini memiliki perannya masing-masing. Saat para pelaku ini mengalami ketidakstabilan, maka hal itulah yang akan mempengaruhi roda ekonomi dari sebuah negara secara keseluruhan.

Sebagai contoh, saat daya beli dari produk yang sangat penting bagi rumah tangga seperti prabot menurun, maka hal ini akan berimbas kepada perusahaan yang menjalankan usaha di bidang alat rumah tangga tersebut. Akibat terimbasnya perusahaan tersebut, maka akan terjadi yang namanya PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).

Oleh karena itu, para pelaku ekonomi perlu bekerjasama untuk meningkatkan kualitas dan mutu agar kedua belah pihak sama-sama mendapatkan keuntungannya. Disinilah seharusnya pemerintah yang berperan penting sebagai regulator harus mampu mengendalikan iklim dari ekonomi agar tetap stabil dan terus meningkat.

Bila perlu, bagi Anda yang berperan sebagai pelaku dalam ekonomi, bisa membuat pembukuan serta pencatatan transaksi secara baik dan benar bagi bisnis Anda. Dengan adanya pembukuan yang baik dan benar, Anda selaku pemilik usaha atau sebagai pelaku dapat menjalankan rencana bisnis yang jauh lebih optimal melalui data keuangan yang fakta atau real. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu bagi Anda semuanya!