Last Updated on April 16, 2022 by
Dalam membuat sebuah desain diperlukan sebuah kerangka berpikir yang akan menjadi “peta” pada proses penciptaan sebuah produk. Semakin maju dan pesatnya perkembangan zaman, esensi dari proses dalam design mengalami perubahan dan berevolusi.
Design tidak lagi hanya sekedar menciptakan produk untuk kemudian dipasarkan kepada masyarakat dengan bentuk indah dan menarik, atau kemudahan dalam membuatnya. Saat ini design telah berubah menjadi sesuatu yang dibutuhkan oleh masyarakat atau pengguna.
Lalu bagaimana membuat design yang sesuai dengan yang diinginkan dan dibutuhkan masyarakat saat ini? Untuk menciptakannya dibutuhkan sebuah metode yang disebut dengan design thinking. Mau tahu lebih jauh? Yuk simak penjelasan dibawah ini!
Daftar Isi
Pengertian
Pengertian dari design thinking adalah suatu metode yang membahas tentang pendekatan berbasis solusi untuk memecahkan suatu masalah dimana fokusnya adalah user. Dalam pengertian lain, design thinking yaitu suatu proses yang terjadi secara berulang dimana pelakunya berusaha untuk memahami user atau pengguna, menantang asumsi, serta memberikan definisi ulang terkait masalah.
Sebagai upaya mengidentifikasi strategi sekaligus solusi alternative yang mungkin tidak dapat langsung terlihat hanya dengan tingkatan awal pemahaman seseorang. Secara bersamaan, metode design ini menyediakan pendekatan dengan basis solusi untuk memecahkan sebuah permasalahan.
Metode ini sangat berguna ketika Anda menemukan sebuah masalah dan perlu cara untuk mengatasinya, terutama masalah yang kompleks. Pencarian solusi dilakukan dengan cara memahami kebutuhan manusia yang terlibat didalamnya.
Dengan membuat atau menciptakan banyak ide dalam sesi brainstorming, dan terakhir dengan cara mengadopsi pendekatan secara langsung pada saat pembuatan ide prototipe serta pengujian. Design thinking memiliki lima tahapan dalam prosesnya meliputi empathize, define, ideate, prototype, dan test.
Tahapan Design Thinking
Emphatize
Tahapan pertama dalam design thinking adalah emphatize atau empatik. Tahapan pertama ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman empatik atas masalah yang akan dipecahkan.
Dalam tahapan ini dilakukan pendekatan pada customer atau klien. Terkait apa yang sesungguhnya diinginkan oleh costumer.
Untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh costomer, dapat dilakukan dengan metode wawancara secara langsung kepada costomer terkait. Dapat juga dilakukan dengan bertindak seolah-olah menjadi customer.
Ini sangat penting agar masalah yang dihadapi oleh customer benar mendapatkan penyelesaian yang tepat dan berjalan lancar.
Define
Tahapan berikutnya ialah define. Pada tahapan ini, segala informasi yang didapat pada tahapan pertama selanjutnya harus dianalisa dan dilakukan sintesis guna menentukan permasalaan inti yang akan diidentifikasi.
Ini sangat membantu dalam penyelesaian masalah yang dihadapi costomer, sebab tahapan ini telah menetapkan sebuah masalah untuk diselesaikan. Dalam tahapan ini, Anda harus berusaha melakukan identifikasi masalah sebagai sebuah pernyataan masalah yang berpusat pada manusia.
Contoh, alih-alih melakukan identifikasi masalah sebagai kebutuhan dan keinginan perusahaan Anda, misalnya “perusahaan perlu meningkatkan penjualan produk kecantikan dikalangan remaja hingga mencapai 10%” cara yang lebih tepat dilakukan dengan acuan metode design thinking.
Maka definisi masalah akan berubah menjadi “para remaja perlu produk kecantikan yang tepat untuk mengatasi masalah jerawat dan komedo mereka.” Tahapn define ini akan membantu seorang designer untuk mengumpulkan dan menciptakan ide hebat untuk mengembangkan dan membangun fitur, fungsi, serta elemen lain yang nantinya akan memungkinkan dalam penyelesaian masalah.
Ideate
Dalam tahapan ketiga ini, designer harus telah siap untuk mulai menghasilkan ide. Sebab pada dua tahapan sebelumnya, seorang designer telah memahami keinginan serta kebutuhan pengguna.
Dengan apa yang telah diketahui dari dua tahapan tersebut, designer mulai dapat “berpikir di luar kotak” untuk melakukan identifikasi solusi baru untuk pernyataan permasalahan yang telah dibuat sebelumnya. Selanjutnya, sebagai designer Anda dapat memulai mencari cara alternative untuk melihat sebuah permasalahan.
Ada banyak teknik yang dilakukan untuk ideate ini, mulai dari brainstorm, brainwarite, sampai SCRAMPER. Teknik brainstorm dan brainwrite umumnya digunakan untuk merangsang pemikiran sebebasnya sekaligus memperluas ruang masalah.
Sangat penting untuk menemukan sebanyak mungkin ide atau solusi dari masalah yang tengah dihadapi. Oleh karena itu, gunakan sebanyak mungkin teknik ideation untuk membantu dalam menguji ide yang dikeluarkan sehingga terseleksi dan menemukan ide terbaik dalam pemecahan masalah. Juga untuk mengetahui hal atau elemen apa yang perlu untuk dihindari.
Prototype
Selanjutnya dalam design thinking adalah membuat prototipe. Tim desain pada tahap ini akan menghasilkan beberapa versi produk dengan harga murah dan ukuran yang diperkecil, atau dengan fitur spesifik produk.
Dengan begitu dapat dilakukan penyelidikan dan analisa apakah solusi dari permasalahan tahap sebelumnya apakah tepat atau tidak. Protoype tersebut dapat diuji dengan cara diberikan atau dibagikan kepada anggota tim itu sendiri atau kelompok lain didalam perusahaan.
Ini merupakan fase eksperimental atau pengujian dengan tujuan mengidentifikasi solusi paling tepat untuk sebuah permasalahan yang diidentifikasi pada tiga tahap sebelumnya. Prototype yang telah dibuat kemudian dapat diperbaiki, diperiksa ulang, atau bahkan ditolak jika tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Hasil akhir pada tahapan ini ialah tim desain atau designer akan mempunyai gagasan baru yang lebih baik terkait kendala yang ditemukan pada produk sekaligus masalah yang diidentifikasi. Selain itu, designer juga akan mendapat pandangan baru yang lebih baik dan jelas terkait bagaimana pengguna yang sesungguhnya berperilaku, merasakan, serta berpikir pada saat berinteraksi atau menggunakan produk yang dihasilkan.
Test
Tahapan terakhir dalam design thinking yaitu test yang dilakukan oleh designer dengan menguji produk yang lengkap dengan ketat menggunakan solusi yang telah diidentifikasi selama fase prototyping. Meski merupakan tahapan akhir dari sebuah design thinking, namun dalam prosesnya yang berulang, hasil akhir yang dihasilkan.
Dalam fase ini seringkali digunakan untuk mendefinisikan ulang beberapa masalah dan menginformasikan pemahaman pengguna atau user, kondisi pada saat digunakan, bagaimana seseorang berpikir tentang produk, berperilaku, merasakan, hingga berempati terhadap produk tersebut.
Sering kali selama fase ini terjadi perubahan dan penyempurnaan yang dilakukan guna mengurangi solusi dari masalah dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam terkait produk dan juga penggunanya.
Untuk diketahui, selama tahapan ini, jika terjadi kegagalan pada salah satu tahapan, maka seorang designer dapat kembali ketahapan sebelumnya yang memungkinkan kegagalan dapat diperbaiki.
Contohnya pada tahapan ketiga, ideate tidak menghasilkan sebuah penyelesaikan, maka designer dapat kembali pada tahapan define atau empathize. Tahapan demi tahapan dapat diulang sampai ditemukan solusi terbaik dan dirasa tidak ada lagi yang perlu diperbaiki atau tidak lagi mengalami kegagalan.
Nah, sekian informasi kali ini terkait design thinking beserta tahapannya. Design thinking ialah metode yang saat ini sangat efektif digunakan untuk menemukan desain, bentuk, atau sifat terbaik dari sebuah produk yang ingin Anda hasilkan.
Dalam menggunakan metode ini pastikan untuk mengikuti setiap tahapannya agar Anda mendapatkan hasil terbaik. Terima kasih telah mengikuti artikel ini hingga akhir, sampai berjumpa diartikel selanjutnya. Semoga membantu!
Temukan lebih banyak tips, trik serta rekomendasi menarik seputar dunia bisnis online hanya dari MARKEY. Kunjungi websitenya di https://markey.id/ atau download MARKEY APP (Playstore dan AppStore). Sampai bertemu lagi!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.
