Last Updated on November 6, 2023 by APPKEY-YOGI
Kata UMKM pasti sangat terdengar akrab banget di telinga Anda, Ya, UMKM itu Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Apakah ada diantara Anda yang sedang menjalankan bisnis UMKM saat ini? Kalau iya, mungkin artikel ini akan berguna bagi Anda dalam mengembangkan bisnis Anda. Yuk simak selengkapnya!
Daftar Isi
Apa Itu UMKM?
UMKM, seperti yang telah disebutkan diatas adalah singkatan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Sebuah usaha yang produktif kepunyaannya dimiliki oleh perorangan maupun badan usaha yang sudah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Ciri-ciri dari UMKM yaitu:
- Barangnya berganti sewaktu-waktu alias tidak tetap
- Tempat usahanya juga berpindah sewaktu-waktu
- Keuangan usaha dan pribadi masih disatukan
- SDM nya belum mumpuni
- Tingkat pendidikannya masih rendah
- Biasanya belum memiliki akses perbankan
- Memiliki NPWP atau surat izin usaha
Contoh UMKM yaitu toko kelontong, warung makan, pedagang di pasar, warung, penjual makanan keliling, jasa cuci mobil atau motor, toko sparepart kendaraan bermotor dan masih banyak yang lainnya. UMKM juga memiliki beberapa kriteria yaitu:
- Mikro
Usaha dapat dikriteriakan mikro jika aset yang dimiliki berjumlah maksimal Rp. 50.000.000 dan jumlah omzet maksimal Rp.300.000.000.
- Kecil
Adalah usaha yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha dengan jumlah aset maksimal lebih dari Rp.50.000.000 sampai Rp.500.000.000 dan omzet maksimal lebih dari Rp.300.000.000 sampai Rp.2.500.000.000.
- Menengah
Adalah usaha yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha dengan jumlah aset maksimal lebih dari Rp.500.000.000 sampai Rp.10.000.000.000 dan omzet maksimal Rp.2.500.000.000. sampai Rp.50.000.000.000.
Masalah yang Sering Menghambat UMKM
Tentunya dalam mengembangkan usaha yang belum besar, terdapat banyak sekali hambatan yang datang menerjang. Dibawah ini adalah hambatan yang sering ditemui.
Modal
Tentu saja ini adalah masalah yang menjangkiti usaha manapun atau dapat dikatakan ini adalah masalah klasik. Tanpa modal, Anda tentunya tidak bisa untuk sekedar menyewa toko atau bahkan menyiapkan barang apa yang akan dijual. Belum lagi masalah air, listrik atau faktor pendukung lain yang memerlukan uang.
Banyak diantara para pelaku bisnis yang mempunyai banyak ide namun terhalang oleh biaya. Apalagi masa pasca covid begini, walaupun keadaan terlihat membaik, namun masih banyak yang merasakan pendapatan tidak sebanding dengan pengeluaran. Harga-harga barang melonjak naik namun tidak diiringi dengan pemasukan yang naik pula.
Kesulitan untuk meminjam uang di bank juga menjadi masalah para pelaku bisnis, selain karena keribetan syarat untuk melakukan pinjaman, ada beberapa hal yang juga membuat para pelaku bisnis pada akhirnya tidak mendapat pinjaman uang.
Kurang Inovasi
Tentu banyak yang memiliki keinginan untuk membuka usaha dan ketika sukses tidak ingin lagi bekerja dibawah tekanan orang lain. Namun sayangnya, banyak yang membuka usaha dikarenakan hanya ikut-ikutan trend sehingga ketika trend nya hilang, usaha tersebut selanjutkan akan menuju kehancuran.
Misalnya ketika Anda tinggal di dekat kost-kostan, pasti Anda akan melihat peluang untuk membuka usaha laundry. Tentu saja Anda berfikir usaha itu pasti akan laku karena jumlah mahasiswa/siswi yang tinggal disana banyak, orang lain pun bisa saja sama berfikiran seperti Anda. Lalu tiba-tiba Anda melihat di sekeliling Anda membuka usaha laundry juga. Hari pertama mungkin Anda akan mendapat beberapa pelanggan, namun bagaimana dengan hari kedua dan seterusnya?
Anda melihat salah satu tempat laudry yang sangat ramai sekali sedangkan laundry Anda hanya mendapat pelanggan satu atau dua saja. Tentu Anda akan merasa heran bukan? Jangan berpikir tempat laundry yang ramai tersebut memakai penglaris, tolong jauhkan pikiran Anda tentang itu. Coba Anda amati apa yang membuat tempat tersebut selalu ramai? Entah karena komunikasinya yang bagus, entah pelayanannya atau kenyamanan tempatnya.
Jika Anda sudah mendapat jawabannya, buatlah inovasi yang dapat membedakan laundry milik Anda atau milik orang lain. Ini akan membuat usaha Anda mengalami peningkatan dan minimal bisa bertahan sampai beberapa tahun kedepan. Sayangnya banyak para pelaku usaha yang susah mendapat ide atau malas untuk melakukan inovasi sehingga usahanya menjadi berjalan di tempat kemudian duduk dan berhenti.
Gagap Teknologi
Di era jualan online saat ini, tentunya jika Anda hanya mengandalkan orang-orang datang ke tempat Anda melakukan usaha, barang Anda yang laku sangat sedikit atau bahkan tidak terjual sama sekali. Saat ini banyak pelaku usaha yang tidak mau tahu soal teknologi, tidak mau ribet memahami teknologi atau tidak terlalu cepat bisa menangkap perkembangan teknologi. Hal ini bisa dikarenakan usia, wilayah, kondisi ekonomi dan lainnya.
Komunikasi yang Kurang Efektif
Kurangnya komunikasi yang kurang efektif juga dapat menyebabkan terhambatnya kemajuan UMKM. Karena kesadaran atau tidak memiliki pengetahuan yang dalam mengenai bisnis, pelaku usaha seringkali tidak dapat berkomunikasi dengan pelanggan atau karyawan secara efektif. Akibatnya, loyalitas pelanggan akan menjadi hilang.
Pembukuan Manual
Di zaman yang sudah menggunakan teknologi untuk membantu pekerjaan manusia, saat ini sudah banyak yang tidak melakukan pembukuan secara manual. Jika pembukuan manual terjadi kerusakan, kehilangan atau kehilangan data, tentunya proses penjualan menjadi tertunda.
Oleh karena itu jika Anda tidak mau hal itu terjadi, gunakanlah pembukuan secara otomatis dengan menggunakan aplikasi atau sistem yang mumpuni. Sehingga hal-hal yang menghambat proses penjualan bisa dicegah.
Suka Menunda-Nunda
Seperti yang kita ketahui, kebiasaan menunda bukanlah hal yang baik untuk dipelihara. Ketika kita menunda pekerjaan, tugas kita akan menjadi menumpuk dan bahkan kita akan melewatkan kesempatan berharga.
Maksud dari suka menunda disini adalah misalnya Anda memiliki usaha jasa memperbaiki ledeng air. Ketika Anda ditelfon dan berjanji akan berkunjung ke rumah pelanggan untuk memeriksa kebocoran air pada jam empat di keesokan hari dan ketika waktunya tiba, Anda tidak lekas datang atau bahkan tidak datang di waktu yang telah ditentukan. Tentu hal tersebut akan membuat pelanggan marah dan tidak percaya dengan Anda lagi.
Hal ini sangat sering terjadi. Selain masalah waktu, bahkan terkadang ada beberapa pelaku usaha yang tidak benar-benar menjaga barangnya dengan baik dengan alasan harus menghabiskan semuanya baru membeli barang yang baru. Sehingga tidak jarang para pelanggan akhirnya mendapat barang/produk yang kadaluarsa. Sekali pembeli belanja akan langsung merasa kapok.
Kesimpulan
UMKM adalah usaha perorangan atau badan usaha dengan skala bisnis yang tidak luas. UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro Kecil dan Menegah. Terdapat tiga kriteria dari UMKM yaitu usaha mikro, kecil dan menengah.
Beberapa hal yang membuat UMKM tidak berkembang adalah modal yang sedikit, kurang inovasi, gagap teknologi, komunikasi yang kurang efektif, pembukuan manual dan suka menunda-nunda.
Dengan adanya artikel ini diharapkan Anda dapat menjadikan ini sebagai panduan atau pertimbangan ketika ingin membuat bisnis UMKM atau Anda yang sedang struggle dengan bisnis Anda. Tetap semangat dan jangan menyerah!
Ingin mendapatkan lebih banyak tips dan artikel terbaru terkait pengelolaan bisnis online? Follow MARKEY solusinya! Klik https://markey.id/ atau download MARKEY APP sekarang juga di Play Store dan AppStore agar tak ketinggalan info artikel bisnis terbaru setiap hari. Sampai jumpa lagi!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.