Last Updated on July 20, 2023 by appkey
Mempunyai hobi belanja ataupun tidak, belanja merupakan salah satu kegiatan yang dibutuhkan oleh semua orang, karena dengan berbelanja kita bisa membeli dan mendapatkan barang-barang yang dibutuhkan. Namun, manakah yang lebih Anda sukai, berbelanja online atau melakukan belanja offline?
Baik berbelanja online maupun offline, pasti Anda sudah memiliki toko langganan selama ini. Akan tetapi, apakah Anda sudah memahami perbedaan bisnis online dan offline? Daripada asal menebak-nebak saja, di sini akan dijabarkan mengenai perbedaan diantara keduanya. Dengan demikian, Anda bisa mengetahui dengan jelas, bisnis mana yang dapat memberikan keuntungan yang lebih besar.
Jika suatu saat Anda diminta untuk memilih, bisnis online ataukah bisnis offline. Lantas, manakah yang dirasa lebih menarik untuk dikerjakan? Sebelum menjatuhkan pilihan, sebaiknya ketahui lebih dahulu perbedaan bisnis online dan offline berikut ini, sehingga Anda dapat mengambil keputusan yang tepat dalam berbisnis.
Daftar Isi
11 Perbedaan Bisnis Online Bisnis Offline yang Paling Terlihat
1. Jumlah Modal
Menjalankan bisnis online dikatakan hampir tanpa modal alias gratis. Sebab, dengan menjalankan bisnis online, Anda tidak perlu membangun atau menyewa gedung sebagai tempat usaha. Sebab, hanya dengan memanfaatkan website gratisan Anda sudah bisa berpromosi dengan lancar. Apalagi jika Anda berperan sebagai reseller, sehingga Anda tak perlu lagi memikirkan pembelian stok barang yang dijual, proses packing hingga pengirimannya.
Namun lain lagi, apabila Anda berkehendak untuk menjalankan bisnis online yang besar, karena yang diperlukan bukan hanya strategi marketing yang tepat, melainkan juga website yang besar, yakni sebuah website berbayar yang sudah dilengkapi dengan domain dan hosting. Namun, modal yang digunakan untuk membuat website jauh lebih murah dibandingkan dengan menyewa atau membeli langsung sebuah gedung untuk menjalankan bisnis offline.
Bukan hanya itu saja, bisnis offline juga memerlukan persiapan modal yang matang. Selain digunakan untuk menyewa atau membeli gedung tempat usaha, menjalankan bisnis offline juga harus mengeluarkan modal untuk biaya produksi maupun biaya stok barang yang dijual.
Baca juga : 10 Aplikasi Jualan Online Tanpa Modal dan Stok Barang Gratis
2. Jangkauan Pemasarannya
Menjalankn bisnis online yang dibantu dengan jaringan internet, tentu saja memiliki jangkauan pemasaran yang lebih luas. Mereka yang memutuskan untuk berbisnis online akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan pembeli dari seluruh Indonesia bahkan hingga dari seluruh penjuru dunia.
Sementara, jangkauan pemasaran untuk bisnis offline jauh lebih sempit, karena yang lebih banyak mengetahui tentang kehadiran barang yang Anda jual hanyalah orang-orang yang tinggal di wilayah toko, kerabat dekat hingga mereka yang tinggal di wilayah / kota tempat Anda berjualan.
3. Waktu Bekerja
Salah satu perbedaan bisnis online dan offline yang paling terlihat adalah waktu bekerja ketika menjalaninya. Bisnis online merupakan usaha yang bisa dikatakan tidak terikat waktu, karena memang cenderung buka 24 jam non-stop.
Bahkan, ketika Anda sedang bersantai sekalipun juga bisa membalas chat pelanggan dan menerima orderan. Sedangkan waktu kerja bisnis offline adalah sebaliknya, karena toko hanya bisa dibuka dalam hitungan waktu yang terbatas, yakni sekitar 8 jam per hari dan akan tutup pada tanggal merah dan juga di saat hari libur.
4. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang diterapkan di dalam bisnis online terbilang cukup sederhana, karena promosi bisa dilakukan dengan memanfaatkan media sosial. Namun jika hendak melakukan strategi pemasaran yang cukup besar dan berbayar, maka Anda perlu memasang iklan dan membuat brosur online.
Untuk bisnis offline sendiri, beberapa strategi pemasaran yang biasa dilakukan adalah, informasi dari mulut ke mulut dan menyebarkan brosur. Walaupun memerlukan biaya yang lebih sedikit dibandingkan dengan memasang iklan di internet, namun proses pemasarannya memberikan hasil dan juga respon yang lebih lambat.
5. Jenis Produk Jualan
Pelaku bisnis online dapat menjual berbagai jenis produk sekaligus, namun dalam hal ini harus dikategorikan dengan baik, agar para pembeli dapat lebih mudah berbelanja barang yang sedang dibutuhkan di toko online Anda.
Untuk bisnis offline, bisa saja menjual berbagai jenis barang jualan dalam satu toko, namun Anda memerlukan tempat yang memadai, mengingat ukuran sebuah gedung pastilah memiliki kapasitasnya masing-masing.
6. Jumlah Produk Jualan
Dalam menjalani usaha bisnis online tidak diharuskan untuk melakukan stock produk. Caranya, Anda bisa memilih sistem dropship, sehingga jumlah barang yang didapatkan dari supplier dapat disesuaikan dengan permintaan Anda.
Sementara, untuk menjalankan usaha bisnis offline Anda diharuskan untuk melakukan stok barang secara rutin dalam kisaran jumlah yang tergantung pada permintaan pasar. Apabila permintaan pasar sangatlah besar, tentu saja Anda harus melakukan penumpukan stok barang dalam jumlah yang sangat banyak.
7. Transaksi Pembelian
Perbedaan bisnis online dan offline yang paling menonjol adalah cara transaksi pembeliannya. Seperti yang telah diketahui, transaksi pembelian online tidak dilakukan dengan cara bertatap muka. Transaksi pembelian online bisa dilakukan melalui perangkat komputer / PC maupun gadget dengan jaringan internet yang stabil, sehingga pembeli pun tidak perlu datang langsung untuk berbelanja.
Berbeda dengan melakukan transaksi pembelian offline, karena mau tidak mau pembeli harus langsung bertemu dan bertatap muka dengan penjual untuk melakukan proses pembelian.
8. Transaksi Pembayaran
Transaksi pembayaran belanja secara online bisa dilakukan melalui transfer bank ke rekening penjualnya. Setelah penjual menerima sejumlah uang sesuai dengan jumlah dan harga pembeliannya, maka orderan tersebut akan segera dikirimkan ke alamat pembeli yang sudah diinformasikan sebelumnya.
Bisnis offline menerapkan sistem transaksi pembayaran secara langsung. Ketika pembeli datang dan memilih barang yang mereka inginkan, maka mereka harus membayarkan secara langsung (dapat secara tunai maupun menggunakan kartu kredit). Selanjutnya, pembeli dapat langsung membawa pulang barang belanjaannya.
9. Tenaga Kerja yang Dibutuhkan
Perbedaan bisnis online dan offline selanjutnya adalah mengenai urusan tenaga kerja. Para pemilik bisnis online tidak memerlukan banyak tenaga kerja, karena kemungkinan besar segala sesuatunya masih dapat Anda handle dengan baik seorang diri.
Sangat jauh berbeda dengan bisnis offline yang memerlukan lebih banyak tenaga bantuan, terlebih lagi jika baru pertama kali membuka toko, karena ada banyak hal yang perlu dipersiapkan yang membutuhkan bantuan banyak orang.
10. Pencarian Pembeli
Bagi pembeli mencari barang yang dibutuhkan secara online jauh lebih mudah. Sebab, para pembeli hanya tinggal mengetikkan barang di mesin pencarian Google, kemudian dengan mudah mereka dapat mencarinya lengkap beserta keterangan di dalam website mana barang tersebut dijual.
Sedangkan untuk mencari barang secara offline jauh lebih sulit dan rumit, karena pembeli harus mengunjungi beberapa toko dan bertanya-tanya kepada banyak orang agar menemukan barang yang sedang dibutuhkan untuk segera dibeli.
11. Membuka Cabang
Menjalankan bisnis online dapat lebih mudah untuk membuka cabang, karena Anda hanya perlu membuat banyak website atau bisa juga dilakukan dengan membuka toko online sebanyak-banyaknya di dalam beberapa situs marketplace ternama di Indonesia.
Sementara untuk membuka cabang bisnis offline di kota / wilayah lain, Anda perlu mencari lokasi yang strategis. Selain itu, Anda harus mengeluarkan biaya yang besar untuk membangun atau menyewa gedung. Belum lagi untuk biaya jasa tenaga kerja yang dibutuhkan, biaya produksi / stok barang dan lain sebagainya.
Setelah mengetahui 11 perbedaan bisnis online dan offline yang paling terlihat, lalu apakah Anda telah menjatuhkan pilihan? Agar merasa lebih yakin lagi terhadap pilihan Anda, berikut juga akan disertakan informasi mengenai kelebihan dan kekurangan dari bisnis online dan bisnis offline.
Kelebihan Bisnis Online
- Tidak memerlukan modal besar, setiap orang sudah bisa memiliki bisnis atau toko online nya sendiri.
- Dapat memudahkan pembeli yang tidak memiliki banyak waktu untuk berbelanja secara langsung.
- Tidak memerlukan banyak tenaga kerja bantuan.
- Pembeli dapat melakukan transaksi pembelian dan pembayaran dengan cepat.
- Pembeli tidak kesulitan mencari barang yang sedang dibutuhkan.
- Proses belanja dapat dilakukan oleh siapa saja dengan mudah.
Kekurangan Bisnis Online
- Memerlukan strategi pemasaran yang tepat.
- Memiliki lebih banyak persaingan bisnis.
- Pembeli harus teliti membaca setiap keterangan yang ada di dalam barang yang dijual melalui media online.
- Kualitas barang selalu dipertanyakan oleh pembeli.
- Pembeli tidak bisa melakukan proses tawar-menawar barang.
- Barang belanjaan tidak sampai secara langsung karena pembeli harus menunggu proses pengiriman barang dari penjual.
- Setiap pembeli akan dikenakan biaya untuk ongkos pengiriman barang.
Kelebihan Bisnis Offline
- Pembeli dapat memilih barang yang dibeli dengan membandingkan kualitas barang yang satu dengan yang lain.
- Pembeli dapat melakukan proses tawar-menawar secara langsung dengan penjual.
- Barang yang sudah dibeli boleh langsung dibawa pulang.
Kekurangan Bisnis Offline
- Memerlukan lokasi yang benar-benar strategis sebagai tempat untuk berjualan.
- Jangkauan promosi bersifat terbatas tidak seperti jualan online.
- Memerlukan jumlah anggaran modal yang lebih besar dari bisnis online.
- Memerlukan beberapa bantuan tenaga kerja.
Masih saja bingung dengan bisnis apa yang akan Anda pilih? Daripada bingung-bingung lebih baik gabungkan saja keduanya. Sebab, dari setiap perbedaan bisnis online dan offline tersebut Anda bisa membangun sebuah bisnis yang benar-benar sempurna, yakni sebuah bisnis offline yang pemasarannya juga dilakukan secara online.
Akan lebih mudah bagi Anda apabila jika memiliki bisnis nyata, seperti toko offline yang sekaligus juga memasarkan produk secara online. Dengan demikian, para pembeli yang berasal dari luar daerah, dari luar wilayah hingga dari luar negeri sekalipun dapat berbelanja secara online, karena memang mereka tidak memungkinkan untuk datang dan berbelanja langsung (offline) untuk membeli barang-barang keperluannya.
Di sisi lain, toko online yang memiliki tempat fisik ataupun tempat secara nyata (bukan hanya website), membuktikan bahwa mereka merupakan tempat bisnis yang profesional dan bertanggung jawab. Hal ini dibuktikan dengan cara mencantumkan alamat tempat usaha mereka di dalam website atau media sosial yang digunakan untuk berjualan, sehingga para pembeli pun dapat datang dan membuktikan sewaktu-waktu, bahwa toko online yang dijadikan sebagai tempat berbelanja selama ini memang benar-benar ada dan dapat dipercaya.
Bagaimana Bagi Para Pemula yang Memang Belum Memiliki Tempat Usaha Sendiri?
Kalaupun belum memiliki toko / tempat usaha, itu berarti selama Anda menjalankan bisnis online dari rumah. Tak masalah, Anda bisa mencantumkan alamat rumah secara lengkap, dengan demikian para pembeli maupun klien Anda dapat mengetahui kepada siapa selama ini mereka mempercayakan pesanannya.
Apakah Anda Mengalami Kesulitan Menjalankan Bisnis Offline Maupun Online?
Berdagang atau berjualan tentu memiliki tingkat kesulitan. Yang mana, semua itu pasti akan dialami oleh semua orang, baik ketika menjalankan bisnis online maupun offline. Adapun beberapa jenis kesulitan yang kemungkinan akan terjadi adalah:
Membidik Target Pasar yang Tepat
Kebanyakan bisnis pemula mengalami kesalahan dalam membidik target pasar yang tepat terhadap apa yang dijualnya. Semisal, saat ini Anda menjual hijab dan menawarkannya kepada bapak-bapak atau para pemuda.
Atau saat ini Anda berjualan gamis syar’i untuk wanita, tapi kebanyakan teman di sosial media yang biasa digunakan untuk berjualan adalah wanita. Nah, coba pikir? Apakah mereka akan membeli produk Anda? Tentu saja tidak! Oleh karena itu, Anda harus memilih target pasar yang benar-benar tepat.
Tidak Memiliki Strategi Pemasaran
Sebagian besar orang berpikir bahwa berjualan merupakan hal yang mudah. Namun faktanya, berjualan membutuhkan mental baja. Kebanyakan dari orang-orang yang malu memulai bisnisnya, adalah mereka yang berpikir tidak laku dan malu untuk menawarkan dagangannya. Namun kesulitan tersebut tidak akan Anda alami, ketika Anda telah memiliki strategi pemasaran yang bagus dan tepat.
Strategi pemasaran tersebut akan diperoleh dari dilakukannya proses pengumpulan data, analisa hingga melakukan survey secara langsung. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui dengan pasti apa saja yang menjadi kebutuhan pasaran hingga minat masyarakat hingga saat ini.
Mudah Merasa Puas
Seorang pebisnis diharuskan memiliki sifat yang ambisius. Bukan mengajarkan untuk tidak bersyukur dengan semua pencapaian yang telah berhasil diraih. Namun, memiliki mental yang tidak cepat puas, menjadikan Anda sebagai pribadi yang tidak mudah menyerah, sehingga Anda pun memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mencapai prestasi-prestasi lain yang lebih baik lagi. Memiliki sifat yang mudah merasa puas, justru dapat menjadikan seseorang tidak dapat mengembangkan bisnisnya dengan baik di masa depan.
Ketiga kesulitan tersebut tak akan berarti sama sekali, apabila Anda mampu memotivasi diri sendiri untuk mampu dan bangkit ketika terjadi masalah yang paling sulit sekalipun dalam bisnis. Menjalankan sebuah bisnis dari nol, memang bukanlah hal yang mudah, sehingga Anda pun perlu mendapatkan dukungan dari banyak pihak, mulai dari keluarga, orang-orang terdekat hingga dari orang-orang yang menjalani hubungan profesional dengan Anda.
Kesimpulan
Walaupun terdapat perbedaan bisnis online dan offline yang sangat jelas, namun bukan berarti mereka yang memiliki bisnis offline tidak memasarkan jualannya secara online dan sebaliknya. Sekarang ini adalah dunia digital, yang berbasis teknologi digital dan internet, sehingga semua orang berhak memanfaatkan semua itu dengan sangat baik.
Dari sini, pasti sudah jelas kan? Di Antara bisnis online dan bisnis offline manakah yang dapat memberikan keuntungan yang lebih besar? Jawabannya adalah, bisnis yang dijalankan dengan melihat segala peluang dan memanfaatkan segala peluang tersebut dengan baik.
Sebab, ketika Anda merasa tempat usaha offline Anda sepi, mengapa tidak mencoba memasarkan secara online? Sebaliknya, ketika hendak membangun kepercayaan yang lebih dalam lagi kepada para klien dan pelanggan bisnis online Anda, mengapa tidak membangun gedung sebagai usaha offline dengan nama bisnis/perusahaan online Anda yang selama ini sudah terkenal? Sudah banyak sekali contohnya, seperti Tokopedia, Lazada, Bukalapak, Shopee dan lain-lain, karena mereka bukan hanya menjalankan bisnis secara online tetapi mereka juga memiliki gedung sebagai kantor untuk bekerja.
Ingin mendapatkan lebih banyak tips penting tentang pengelolaan bisnis online? Follow MARKEY adalah solusinya! Klik https://markey.id/ atau download MARKEY APP di Play Store maupun AppStore agar tidak ketinggalan info artikel bisnis terbaru setiap hari. Sampai jumpa lagi!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.