Last Updated on December 11, 2023 by APPKEY-HERI
Dalam kegiatan berbisnis, Anda pasti akrab sekali dengan modal demi melancarkan kegiatan usaha Anda. Mulai dari saat merintis hingga menjalankan operasional dalam bisnis Anda. Namun, di era yang serba canggih seperti sekarang ini, p2p adalah istilah yang sangat sering kita dengar.
Peer to Peer Lending adalah suatu layanan jasa keuangan atau media. Layanan ini adalah perusahaan atau institusi formal yang mempertemukan seorang peminjam dengan pemberi dana secara langsung melalui aktivitas online. Ini sama sekali tidak memiliki kegiatan perantara seperti yang berlaku pada suatu institusi bank.
Sederhananya, P2P adalah cara untuk memberikan pinjaman sejumlah uang kepada sebuah bisnis atau individu. Selain itu, terdapat orang-orang tertentu yang dapat mengajukan sejumlah pinjaman untuk keperluan bisnis mereka.
Jika dulu bank atau lembaga keuangan legal lainnya yang menjalankan kepentingan tersebut, maka sekarang seiring dengan perkembangan jaman, muncul inovasi di bidang keuangan baru di Indonesia. Inovasi ini dikenal dengan nama Fintech yaitu singkatan dari Financial Technology.
Dikarenakan adanya inovasi di bidang keuangan yaitu Fintech, masyarakat pun mulai memanfaatkannya untuk berinvestasi di bidang keuangan. Ini juga digunakan untuk memperoleh return dengan nilai yang cukup menarik. Nilainya sebesar 18% hingga 20% per tahun. Lalu, bagaimana cara kerja dari Peer to Peer Lending?
Daftar Isi
Cara Kerja P2P Adalah
Sistem P2P adalah marketplace yang digunakan sebagai tempat untuk kegiatan pinjam meminjam sejumlah dana demi kepentingan yang beragam. Tujuannya bisa untuk berbisnis maupun hal lainnya. Mengapa peer to peer menjadi pilihan utama masyarakat di Indonesia dan di luar negeri dalam hal permodalan bisnis?
Tentunya dikarenakan P2P proses pinjam meminjamnya jauh lebih mudah jika dibandingkan dengan lembaga-lembaga resmi. Contohnya seperti koperasi, bank, jasa perkreditan dan pemerintah. Anda dapat mengajukan pinjaman dana dengan dukungan orang-orang profesional sesama pengguna sistem P2P ini.
Di dalam sistem P2P, terdapat dua unsur utama, yaitu peminjam dan investor. Masing-masing pihak memiliki prosedur-prosedur yang harus dijalankan sendiri. Berikut penjelasan lengkap masing-masing unsur tersebut.
Sebagai Peminjam
Yang dimaksud dengan peminjam dalam sistem P2P adalah orang-orang yang akan mengajukan dana kepada perusahaan Fintech secara online. Hal yang perlu calon peminjam ini lakukan adalah mengunggah dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk mengajukan pinjaman secara online. Proses ini tentunya relatif lebih cepat karena dilakukan secara online.
Tetapi, layaknya seperti dalam prosedur peminjaman dana, terkadang permohonan pinjaman Anda dapat ditolak dikarenakan beragam faktor. Jika pinjaman Anda diterima, maka sudah pasti Anda akan menerima suku bunga pinjaman untuk sejumlah dana pinjaman Anda.
Hal menarik dari sistem P2P adalah pengajuan pinjaman Anda dimasukkan ke dalam marketplace agar semua pendana dalam sistem P2P ini dapat melihat pengajuan pinjaman Anda.
Sebagai Investor
Pada sistem P2P, seorang investor dapat memiliki akses untuk mengamati data-data pengajuan pinjaman melalui dashboard yang telah disediakan. Data-data apa saja yang dapat amati? Tentunya data-data seperti tingkat pendapatan, riwayat keuangan, tujuan peminjaman beserta alasannya.
Saat Anda setuju untuk menginvestasikan sejumlah uang pada pinjaman tersebut, Anda dapat langsung menginvestasikan sejumlah uang. Anda tentunya dapat berinvestasi setelah membayar sejumlah deposit sesuai dengan tujuan dari investasi Anda.
Keuntungan untuk investor adalah peminjam dana akan melakukan pencicilan setiap bulan sebagai penggantian atas dana yang Anda keluarkan. Selain itu, Anda pun akan mendapatkan bunga juga. Jumlah bunga tentunya akan tergantung pada jumlah dana yang diinvestasikan oleh investor.
Jika Anda tertarik untuk menjadi investor atau pendana tetapi tidak ingin mengikuti prosedur yang terlalu rumit, maka sistem P2P adalah sistem yang paling cocok untuk Anda. Anda dapat mendapatkan sejumlah keuntungan yaitu sebagai berikut.
Menggunakan Modal yang Kecil
Dengan bergabung di sistem P2P, maka Anda dapat meminjamkan dana dimulai dengan modal yang sangat kecil. Anda dapat meminjamkan dana dimulai dengan yang paling minimal yaitu Rp. 100.000,-
Proses secara Online
Untuk menjadi investor atau pendana, maka Anda perlu memenuhi sejumlah syarat-syarat. Syarat-syarat tersebut tentunya jauh lebih mudah jika dibandingkan dengan syarat-syarat menjadi peminjam.
Kemudahan lainnya adalah prosesnya dilakukan secara online. Anda juga dapat mengawasi dana yang Anda pinjamkan secara online. Iini merupakan bentuk fasilitas dari perusahaan Fintech dimana Anda menginvestasikan dana tersebut.
Oleh karena sistem P2P adalah sistem pinjam meminjam dana berbasis online, maka sudah pasti Anda sebagai pemberi dana pun akan dimudahkan untuk mengawasi dana yang Anda investasikan.
Hasil yang Menguntungkan
Sama seperti proses pinjam meminjam dana dalam institusi keuangan lain, Anda pun akan mendapatkan keuntungan berupa rate bunga. Rate bunga tersebut berkisar antara 6% hingga 7% dan akan dikirimkan melalui virtual account.
Berdasarkan pemaparan sebelumnya, Anda dapat memahami apa saja keuntungan saat memutuskan untuk menginvestasikan dana Anda di perusahaan Fintech. Tetapi tentunya Anda memiliki sejumlah resiko yang harus Anda pikirkan juga jika ingin menginvestasikan uang Anda ke perusahaan Fintech.
Resiko Penanaman Dana di Perusahaan Fintech
Jika Anda tertarik untuk dapat menjadi pemberi dana atau investor di perusahaan Fintech berbasis P2P Lending, maka Anda pun harus memahami sejumlah resiko jika memilih menginvestasikan dana di perusahaan tersebut. Berikut beberapa resiko yang harus Anda ketahui sebelum terjun menjadi investor.
Resiko Validitas Data
Perusahaan Fintech tentunya memiliki website P2P Lending. Website ini tentunya menyediakan sejumlah data seperti tingkat pendapatan, riwayat keuangan, tujuan peminjaman beserta alasannya. Data-data tersebut dipergunakan oleh pengelola perusahaan Fintech untuk mengevaluasi calon kreditur atau calon peminjam.
Hal ini erat sekali kaitannya dengan tingkat keamanan dan kinerja investasi dari pengelola perusahaan Fintech tersebut. Tetapi, Anda sebagai investor atau pemberi dana tidak dapat mengakses informasi tersebut apalagi memvalidasi kebenaran informasi tersebut.
Ini karena pihak pengelola tidak akan memberikan akses kepada Anda sebagai calon investor untuk melakukan validasi secara langsung. Disini, Anda sepenuhnya harus percaya pada judgement sekaligus keahlian dari pengelola perusahaan Fintech dimana Anda ingin menginvestasikan uang Anda.
Resiko Kredit
Kemudian, resiko lainnya adalah Anda sebagai seorang investor harus memahami sejak awal bahwa Anda akan menanggung resiko gagal bayar kredit. Selain itu, pengelola P2P Lending tidak akan menyerap kerugian Anda jika kreditor menunggak.
Maksudnya adalah jika kreditur atau peminjam dana menunggak, maka Anda sebagai investor harus siap kehilangan dana yang sudah Anda investasikan. Hal ini sering disebut sebagai resiko kredit.
Resiko Operasional
Ada juga sejumlah resiko lainnya yang berkaitan dengan resiko operasional. Resiko tersebut seperti dana yang Anda setorkan ke pengelola P2P hilang atau disalahkan gunakan, atau bisa jadi perusahaan Fintech tempat Anda menanamkan investasi Anda mengalami kebangkrutan.
Resiko operasional lainnya adalah Anda tidak dapat menarik dana Anda di tengah jalan atau sebelum jatuh tempo. Karena itu, saat Anda memutuskan untuk terjun ke dalam dunia P2P, maka Anda harus memahami hal-hal yang berkaitan dengan likuiditas secara matang.
Dalam hal ini, perusahaan Fintech yang bergerak dalam bidang P2P Lending berbeda dengan bank dan investasi saham. Jika Anda menanamkan uang Anda kepada bank, maka Anda bisa menarik uang Anda kapan saja. Termasuk dalam hal investasi saham, Anda dapat menjualnya kapan saja Anda inginkan.
Demikian hal-hal penting dan menarik mengenai sistem P2P Lending yang dijalankan oleh perusahaan Fintech sebagai bagian dari inovasi di bidang keuangan. Dimulai dari apa itu sistem Peer to Peer Lending, cara kerja Peer to Peer Lending, keuntungan sekaligus resiko-resiko Peer to Peer Lending.
Selain itu, informasi ini tentunya akan semakin membuat Anda memahami apa saja hal yang berkaitan dengan Peer to Peer Lending. Selain itu, Anda tentunya akan semakin memantapkan niat Anda untuk dapat berkecimpung di dunia P2P Lending.
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.