Last Updated on October 3, 2023 by appkey
Bill Gates, pendiri Microsoft, bertemu dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dalam sebuah pertemuan yang membahas perkembangan bisnis global Microsoft dan peranan teknologi AI. Pertemuan ini mencerminkan keterbukaan Tiongkok terhadap investasi teknologi AI dari perusahaan Amerika, meski di tengah-tengah ketegangan hubungan antara kedua negara. Meski Gates telah mengundurkan diri dari dewan direksi Microsoft pada tahun 2020, ia tetap memiliki perhatian besar pada kemajuan teknologi dan dampaknya pada masyarakat global. Dilansir dari Reuters, NYTimes, CNN, berikut pembahasan selengkapnya. Mari disimak!
Daftar Isi
Pertemuan Bill Gates dan Xi Jinping
Dalam sebuah pertemuan yang jarang terjadi dengan seorang tokoh bisnis Amerika, pemimpin Tiongkok Xi Jinping, bertemu dengan Bill Gates pada hari Jumat, 16 Juni 2023. Pada pertemuan yang berlangsung di Beijing, Xi dan Gates tidak hanya membahas teknologi AI, tetapi juga perkembangan bisnis global Microsoft di Tiongkok.
Gates, salah satu pendiri Microsoft dan orang terkaya kelima di dunia, berada di Beijing minggu ini untuk kunjungan pertamanya ke ibu kota Tiongkok sejak kunjungan terakhir di tahun 2019, sebelum pandemi. Gates tiba di Beijing pada hari Rabu untuk mengunjungi mitra-mitra kesehatan dan pembangunan untuk yayasannya, seperti yang ia ungkapkan di Twitter.
Pertemuan Bill Gates dan Xi Jinping menandai pertemuan empat mata pertama yang diketahui oleh pemimpin Tiongkok tersebut dengan seorang tokoh bisnis dari Amerika dalam beberapa tahun terakhir.
Ini bukanlah pertemuan pertama bagi Gates dan Xi. Mereka bertemu pada Maret 2015 dalam sebuah konferensi tahunan para pejabat dan pemimpin bisnis asing di provinsi pulau Hainan, dan sekali lagi pada tahun yang sama di Seattle ketika Xi berada di Amerika untuk kunjungan kenegaraan pertamanya. Pada bulan-bulan awal pandemi Covid-19, Xi mengirim surat kepada Gates untuk berterima kasih kepada Gates dan yayasannya yang telah menyumbangkan dana untuk memerangi pandemi di Tiongkok.
Dalam pertemuan terbaru ini, Xi menyatakan kesediaannya untuk menyambut perusahaan-perusahaan AS, termasuk Microsoft, yang membawa teknologi AI mereka ke Tiongkok. Xi juga mengatakan bahwa ia ingin membangun hubungan yang lebih kuat dengan organisasi filantropi milik Gates, Bill and Melinda Gates Foundation, untuk membantu memberikan bantuan kepada negara-negara berkembang.
Xi sebelumnya telah menegaskan bahwa Tiongkok perlu memanfaatkan peluang untuk menggunakan AI guna mendorong pembangunan ekonomi. Namun, ia juga mengingatkan tentang potensi risiko AI, terutama dalam konteks undang-undang baru tentang teknologi dan aturan untuk AI generatif.
Bisnis Global: Hubungan AS-Tiongkok
Pertemuan ini terjadi dalam konteks hubungan AS-Tiongkok yang sedang tegang, di mana AI menjadi titik perdebatan utama. AS telah memberlakukan serangkaian kontrol ekspor yang bertujuan membatasi pengembangan AI Tiongkok, sementara Tiongkok telah mengejutkan komunitas bisnis asing dengan tindakan keras terhadap beberapa penjualan oleh pembuat chip AS, Micron.
Bulan lalu, Microsoft memperingatkan bahwa peretas yang didukung pemerintah Tiongkok kemungkinan besar sedang mengejar kemampuan yang dapat digunakan untuk “mengganggu komunikasi penting” antara Amerika Serikat dan Asia Pasifik jika terjadi krisis AS-Tiongkok di masa depan.
Peretas Tiongkok telah aktif sejak pertengahan 2021 dan menargetkan organisasi infrastruktur penting di wilayah AS di Guam dan di bagian lain Amerika Serikat sebagai bagian dari kampanye mata-mata dan pengumpulan informasi, kata Microsoft dalam sebuah laporan. Organisasi yang ditargetkan para hacker itu antara lain organisasi di sektor maritim, komunikasi, transportasi, utilitas, dan pemerintah.
Beberapa Platform Menutup Aplikasinya di Tiongkok
Pada bulan Mei, Facebook mengumumkan bahwa mereka akan menutup aplikasi mereka di Tiongkok, dengan alasan persaingan yang ketat dan tantangan ekonomi makro, tetapi mengatakan bahwa mereka akan tetap hadir di negara tersebut.
Kunjungan Gates juga dilakukan sebulan setelah LinkedIn menarik diri dari Tiongkok. Pada bulan Mei, jejaring sosial milik Microsoft ini mengumumkan bahwa mereka memangkas lebih dari 700 pekerjaan dan menutup aplikasi kariernya di daratan Tiongkok.
Meskipun akan tetap hadir di sana, perusahaan telah beralih dengan menutup versi lokal layanannya pada tahun 2021 untuk platform baru yang hanya ada di Tiongkok, dengan alasan lingkungan operasi yang menantang. Sekarang platform baru itu juga akan dihapus.
Bisnis Global Microsoft dan Tiongkok: Peran dalam Pengembangan AI dan Internet
Microsoft, sebagai pendukung OpenAI, telah membantu memicu kemajuan AI di seluruh dunia, termasuk di Tiongkok. Perusahaan ini telah beroperasi di Tiongkok selama lebih dari 30 tahun dan memiliki pusat penelitian yang besar di negara tersebut. Portal Bing-nya adalah satu-satunya mesin pencari asing yang dapat diakses dari dalam Tembok Besar Tiongkok, meski hasil pencarian tentang topik-topik sensitif seringkali disensor.
OpenAI dan ChatGPT sendiri tidak diblokir oleh pihak berwenang Tiongkok, tetapi OpenAI tidak mengizinkan pengguna di beberapa negara, termasuk Tiongkok daratan dan Hong Kong, untuk masuk.
Bill Gates adalah salah satu pemimpin bisnis asing terkemuka yang telah berhasil menembus pasar Tiongkok. Bisnis global Microsoft masih bertahan di sana ketika perusahaan-perusahaan teknologi Barat lainnya sudah tidak ada lagi. Ia telah memiliki laboratorium penelitian yang sangat berpengaruh di Tiongkok dalam waktu yang cukup lama.
Raksasa teknologi AS ini telah menghadapi masalah di Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir karena negara ini memperketat kontrolnya atas sektor internet.
Gates mengundurkan diri dari perannya sebagai chairman Microsoft hampir satu dekade yang lalu, dan meninggalkan dewan direksi pada tahun 2020.
Tiongkok dan Pandemi
Kebijakan pandemi yang ketat di Tiongkok sebagian besar telah menutup perbatasan negara itu, mencegah pertemuan antara eksekutif multinasional dan para pemimpin tertinggi Tiongkok. Perjalanan Xi ke Asia Tengah pada bulan September lalu merupakan pertama kalinya ia meninggalkan negara tersebut dalam lebih dari dua tahun terakhir.
Sejak Xi tiba-tiba mencabut periode pembatasan “zero Covid” yang berkepanjangan pada bulan Desember, sejumlah pemimpin bisnis global Amerika telah kembali ke Tiongkok, termasuk kepala eksekutif Tesla, Elon Musk, dan Tim Cook, kepala eksekutif Apple. Tak satupun dari mereka berdua bertemu dengan Presiden Xi.
Bulan lalu, selain Elon Musk, JPMorgan, dan Starbucks semuanya terbang ke Tiongkok untuk bertemu dengan para menteri dan pejabat negara. Hal ini menyusul kunjungan serupa dalam beberapa bulan terakhir yang dilakukan oleh para pemimpin Apple, Samsung, Aramco, Volkswagen, dan lain-lain.
Gates dan Xi: Meningkatkan Hubungan AS-Tiongkok
Xi dan Gates, dalam pertemuan mereka, membahas cara-cara untuk meningkatkan hubungan AS-Tiongkok. Xi menyebut Gates sebagai “teman Amerika pertama yang saya temui di Beijing tahun ini.” Pertemuan ini bertepatan dengan ketegangan yang meningkat terkait masa depan AI, semikonduktor canggih, penggerebekan oleh pejabat Tiongkok terhadap perusahaan-perusahaan internasional, dan meningkatnya kekhawatiran bahwa Tiongkok dapat menyerang Taiwan.
Ini bukan pertama kalinya Xi meminta para pemimpin bisnis Amerika untuk membantu meningkatkan hubungan antara kedua negara. Pada tahun 2021, Xi menulis surat kepada mantan ketua dan CEO Starbucks (SBUX) Howard Schultz, menyarankan agar ia membantu mempromosikan hubungan bilateral, menurut media pemerintah Tiongkok. Xi Jinping ingin Starbucks dan Howard Schultz membantu memperbaiki hubungan AS-Tiongkok.
Usaha Bill Gates Mempertahankan Hubungan dan Bisnis Global
Gates mempertahankan hubungan dengan Tiongkok melalui Gates Foundation. Baru-baru ini, ia menjanjikan sejumlah dana dalam kemitraan baru dengan pemerintah kota Beijing dan sebuah universitas ternama di Tiongkok. Dia mulai mundur dari Microsoft pada tahun 2008, mencurahkan lebih banyak waktunya untuk proyek-proyek filantropinya, dan meninggalkan dewan direksi Microsoft pada tahun 2020. Dia tetap menjadi pemegang saham individu terbesar di Microsoft dengan nilai saham sekitar $35 miliar, menurut perusahaan data keuangan FactSet.
Pertemuan Gates dengan pemimpin negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini terjadi sehari setelah yayasan keluarganya menjanjikan dana sebesar 50 juta dolar AS untuk penelitian di Tiongkok untuk penemuan obat dan pengobatan “penyakit menular seperti tuberkulosis dan malaria, yang secara tidak proporsional mempengaruhi masyarakat miskin di dunia,” menurut pernyataan dari Gates Foundation.
Kesimpulan
Pertemuan antara Bill Gates, pendiri Microsoft, dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, menggarisbawahi keterbukaan Tiongkok terhadap investasi teknologi AI dari perusahaan Amerika, meskipun terjadi ketegangan hubungan antara kedua negara. Dalam diskusi ini, mereka membahas perkembangan bisnis global Microsoft di Tiongkok dan potensi teknologi AI. Xi menegaskan kesiapannya untuk menyambut perusahaan AS yang membawa teknologi AI ke Tiongkok dan berharap membangun hubungan yang lebih kuat dengan Bill and Melinda Gates Foundation. Walaupun adanya tantangan, seperti serangan cyber dari Tiongkok dan penutupan beberapa platform AS di negara tersebut, Microsoft tetap bertahan dan berkontribusi pada pengembangan AI dan internet di Tiongkok.
Ingin mendapatkan lebih banyak tips terkait pengelolaan bisnis online? Follow MARKEY solusinya! Klik https://markey.id/ atau download MARKEY APP sekarang juga di Play Store dan AppStore agar tak ketinggalan info artikel bisnis terbaru setiap hari. Sampai jumpa lagi!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.