Media Bisnis Online | by APPKEY

BisnisEntrepreneurshipStartup Pitch Deck | Panduan Pembuatan dan Contohnya

Startup Pitch Deck | Panduan Pembuatan dan Contohnya

-

Last Updated on December 10, 2021 by

Ketika Anda memiliki sebuah bisnis seperti bisnis startup maka dibutuhkan startup pitch deck. Pitch deck sendiri merupakan presentasi singkat yang berisi mengenai penjelasan atau gambaran umum mengenai rencana bisnis startup yang Anda miliki.

Tujuan Startup Pitch Deck

Artikel terkait  Sejarah Gojek Lengkap : Pemilik Saat Ini, Inovasi dan Keunggulannya

 

Secara garis besar, pitch deck memiliki fungsi utama untuk memperkenalkan produk yang Anda miliki ke investor. Dengan cara tersebut, maka akan banyak investor yang merasa tertarik dengan produk yang Anda pasarkan. Jika investor merasa tertarik, maka Anda juga akan lebih mudah untuk mendapatkan pendanaan startup yang Anda miliki.

Selain itu manfaat dari pembuatan pitch deck adalah untuk mengajak pihak lain bekerja sama secara langsung. Misalnya dengan bertemu klien yang membutuhkan informasi atau gambaran terkait dengan produk yang Anda tawarkan tersebut.

Faktor Penting yang Harus Diperhatikan dalam Pembuatan Pitch Deck

startup-pitch-deck

Sebelum Anda membuat startup pitch deck, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

Panjang 10-15 Slide

Dalam pembuatan slide yang akan dipergunakan untuk presentasi, maksimal slide adalah 10-15. Hal ini disebabkan karena investor hanya akan melihat secara garis besar terkait dengan startup yang Anda tawarkan tersebut. Jika slide terlalu panjang akan membuat bosan sehingga lebih efektif jika dijabarkan dengan singkat, padat dan jelas.

Jikapun Anda harus menyiapkan data untuk menunjang presentasi agar lebih meyakinkan, Anda dapat menggunakannya sebagai lampiran. Sehingga jika investor atau orang yang bekerja sama dengan Anda meminta data tersebut, maka Anda bisa langsung menunjukkannya.

Memahami Materi Presentasi

Tentunya jika Anda ingin hasil presentasi Anda diterima dan mendapatkan sambutan yang baik dari pihak yang ingin Anda ajak kerjasama, maka memahami materi adalah hal yang mutlak. Sayangnya, banyak pemilik startup baru kurang memahami dan menyajikan data yang akurat dan hanya teori mendasar yang belum sempurna.

Padahal, menurut Kevin Darmawan selaku Managing Partner Coffe Ventures mengungkapkan jika VC biasanya akan lebih melihat cara berpikir Anda tidak hanya dalam menemukan angka yang dipresentasikan. Akan tetapi juga melihat bagaimana Anda menghubungkan angka tersebut dengan bisnis yang Anda presentasikan.

Perhatikan Jenis Font yang Dipergunakan

Biasanya, karena presentasi ingin terlihat menarik sehingga saat startup pitch deck menggunakan jenis font dekoratif. Sayangnya, cara tersebut tidak membuat presentasi menjadi menarik namun justru membuat orang yang melihat presentasi menjadi bingung dan kesulitan untuk membacanya walaupun Anda menggunakan font yang ukurannya besar.

Untuk menghindari hal tersebut, maka Anda tidak hanya harus mempertimbangkan jenis font yang digunakan namun juga ukurannya. Jika font sudah tepat namun tulisannya kecil, hal tersebut juga akan membuat tulisan susah untuk dibaca.

Jikapun Anda kebingungan untuk menjelaskan semuanya dalam bentuk tulisan, Anda dapat menggantinya dengan ilustrasi yang lebih mudah untuk dipahami. Namun, font dan ukuran huruf tetap harus dipertimbangkan agar mudah dibaca dan mengerti.

Bahasa yang Mudah Dimengerti

Tidak semua orang memahami mengenai istilah dalam startup. Sehingga, sebisa mungkin pergunakan kata-kata yang mudah dipahami, tidak rumit dan tidak bertele-tele. Anda dapat memperlakukan semua pihak yang melihat presentasi Anda adalah orang awam walaupun pihak tersebut adalah orang yang ahli di bidang startup.

Dengan cara tersebut, presentasi Anda akan lebih mudah untuk dipahami dan tidak membuang waktu. Selain itu juga akan menghindari Anda untuk ditanyai lebih lanjut ataupun ditanyai terlalu banyak terkait dengan presentasi yang Anda lakukan.

Ketahui Contoh Pitch Deck Perusahaan Lain

Artikel terkait  Pengertian Follow Up dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Bisnis Anda

Salah satu hal yang paling susah untuk dilakukan pendiri startup baru adalah membuat proposal kerjasama. Agar Anda dapat membuat startup pitch deck yang menarik dan tepat sasaran, Anda dapat mempelajari pitch deck dari perusahaan lainnya.

Anda dapat melihat dan mempelajari cara penyampaian pitch deck yang tepat. Misalnya yang dilengkapi dengan data agar tidak terkesan rumit dan bertele-tele. Kemudian, pitch deck tersebut dapat Anda sesuaikan dengan kondisi dari startup Anda.

Isi Startup Pitch Deck

Dalam startup pitch deck, ada penjelasan yang harus disampaikan. Point-point tersebut harus tertulis dengan jelas karena hal tersebut juga akan mempengaruhi hasil presentasi yang Anda lakukan. Point yang harus dijelaskan dalam pitch deck yaitu:

Founder dan Tim

Di bagian ini tidak hanya memaparkan siapa tim Anda namun juga mengenai kelebihan dari tim Anda. Misalnya keunggulan dalam memecahkan masalah yang sesuai dengan jenis startup yang Anda buat dan pengalaman sebelumnya dimiliki yang dapat mendukung atau memperkuat alasan kenapa pihak Anda harus diajak kerja sama.

Potensi Pasar

Bisa dikatakan di point ini Anda harus mengemukakan mengenai sasaran pasar dari startup Anda. Seberapa pentingkah masalah yang Anda temui dan yang ingin diatasi di sasaran pasar yang Anda tentukan tersebut.

 

Jangan lupa pertimbangkan mengenai apakah produk yang Anda buat tersebut mampu mengatasi masalah yang Anda temui. Jika perlu, jelaskan produk Anda dapat mengatasi masalah hingga seberapa banyak agar lebih meyakinkan.

Resiko

Setiap hal yang dilakukan pasti memiliki resiko termasuk bisnis startup. Resiko tersebut harus dijelaskan secara gamblang atau jelas tidak hanya untuk 1 jenis resiko namun semua jenis resiko yang dihadapi. Dalam presentasi yang Anda sampaikan, harus menjelaskan mengenai cara meminimalisir resiko.

Jenis resiko yang harus Anda hadapi yang akan mempengaruhi apakah startup Anda berhasil atau tidak, adalah:

1. Risiko produk.

2. Risiko tim.

3. Risiko pasar.

4. Risiko pemasaran.

5. Risiko keuangan.

Susunan Startup Pitch Deck

Setelah Anda mengetahui apa yang harus ada dalam startup pitch deck, Anda juga harus mengetahui susunannya. Agar lebih mudah untuk menjelaskan, pitch deck yang Anda buat tersebut dibagi menjadi 2 yaitu bagian utama dengan slide sekitar 10 buah dan data tambahan sebagai lampiran.

Ketika Anda sedang menjelaskan ke pihak yang akan bekerja sama dengan Anda misalnya dengan investor, Anda cukup menunjukkan bagian utamanya saja. Sedangkan jika investor perlu data tambahan, slide tambahan yang berupa lampiran data, bisa langsung Anda tunjukkan. Jangan lupa untuk menonjolkan kelebihan startup Anda di slide utama.

Slide utama

Pada bagian slide utama, susunan yang harus Anda perhatikan agar startup pitch deck menarik, yaitu:

1. Rangkuman. Dalam bagian ini, Anda dapat menjelaskan mengenai penjelasan singkat produk Anda, besar sasaran pasar dalam bentuk nominal uang, tahapan startup, traksi dalam beberapa bulan terakhir.

Di bagian ini juga Anda harus menjelaskan mengenai berapa dana yang Anda butuhkan, dana yang sudah Anda dapatkan, nama founder beserta pengalamannya serta mitra yang sudah Anda peroleh atau yang sudah diajak kerja sama.

2. Masalah: di bagian slide ini, Anda dapat menjelaskan hal mengenai aktivitas yang biasanya dilakukan oleh masyarakat, kesusahan yang ditemui ketika melakukan aktivitas tersebut dan juga solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

Artikel terkait  13 Bisnis Online yang Cocok Untuk Mahasiswa

3. Solusi: di bagian ini, Anda harus menjelaskan mengenai solusi yang Anda buat untuk masalah yangs udah dipaparkan sebelumnya. Anda dapat menampilkan screen shoot produk sebanyak 1-2 buah saja.

4. Pemasaran produk: slide ini menjelaskan mengenai kelebihan dalam hal pemasaran produk, caranya untuk meraih pengguna atau user terutama saat awal-awal produk keluar dan mitra yang strategis/pengguna ketika saat awal produk tersebut launching.

5. Traksi: dapat dikatakan di slide ini Anda menjelaskan dengan menggunakan statistik mengenai data startup Anda.

6. Rencana ke Depan: slide ini berisi mengenai rencana kedepannya misalnya dalam hal peluncuran produk ataupun perekrutan karyawan di posisi-posisi penting.

Slide tambahan:

1. Tim: di slide ini tampilkan gambar atau foto orang yang bersangkutan, nama, pengalaman sebelumnya dan kelebihan dari anggota tim Anda.

2. Kompetitor: jika investor menanyakan mengenai kompetitor, biasanya disebabkan karena investor ingin tahu seberapa dalam Anda mencari tahu atau riset terkait dengan startup yang akan Anda jalani. Sayangnya, sebagian besar orang yang ingin memulai bisnis startup menempatkan bisnis tersebut dalam kondisi yang sempurna. Atau bisa dibilang tidak memiliki kompetitor atau selalu unggul dari kompetitor. Padahal, jika pun Anda menempatkan startup Anda di posisi yang kurang sempurna, hal tersebut justru tidak masalah. Asalkan Anda mampu menjelaskan mengapa Anda berada di posisi tersebut. Misalnya karena kekurangan tenaga ahli untuk menyempurnakan aplikasi yang dibuat.

3. Pengelolaan Uang: setiap investor tidak ingin jika uang yang ‘ditanam’ terbuang percuma. Karena hal tersebut, untuk meyakinkan calon investor Anda, maka Anda perlu memberikan penjelasan terkait dengan pengalokasian anggaran misalnya dalam beberapa kuartal ke depan atau beberapa tahun kedepan.

4. Pemasaran terkait dengan metode pemasaran, fitur untuk mendorong pertumbuhan pengguna serta rencana taktik pemasaran.

5. Pengembangan produk terkait dengan rencana pengembangan apa yang akan Anda lakukan dengan produk tersebut.

6. Testimoni pengguna.

7. Data finansial yang terkait prediksi pendapatan dan pengeluaran hingga 1-2 tahun ke depan.

8. Perhitungan unit ekonomi.

9. Perbandingan valuasi dengan perusahaan yang lainnya.

10. Mitra Strategis

Pitching Startup Pitch Deck

Jika Anda sudah membuat pitch deck maka langkah selanjutnya adalah mencari investor. Ada beberapa cara dalam melakukan pitching yang dapat Anda coba, yaitu:

  1.  Mengikuti kompetisi dan speed dating.
  2. Mengunjungi acara networking dimana akan dihadiri banyak investor di saat atau waktu yang bersamaan.
  3. Memperoleh referensi dari orang yang tepat misalnya dari sesama investor atau pebisnis startup yang sebelumnya berhasil melakukan pitching.

Contoh Startup Pitch Deck

Berikut ini merupakan beberapa contoh startup yang berhasil dalam pembuatan pitch deck. Bahkan hingga saat ini, user atau penggunanya semakin bertambah sehingga perusahaan startup tersebut menjadi semakin besar.

Tinder

Saat ini hampir semua pengguna smartphone tahu apa itu Tinder terutama untuk orang yang sedang mencari pasangan. Startup ini berlokasi di West Hollywood California dengan karyawan sekitar 51-100 orang.

Startup yang bergerak di industri media sosial, mesin pencari dan dating ini dahulunya bernama Matchbox. Hingga saat ini, perusahaan startup yang memiliki page view hingga milyaran ini mempunyai valuasi hingga sekitar 6,6 triliun rupiah.

Tinder memiliki sesuatu yang istimewa yang membuat investor melirik startup ini untuk ‘disuntik’ hingga menjadi perusahaan besar seperti sekarang. Keunggulan Tinder ada di peluang memanfaatkan ketakutan orang agar dapat berkencan atau setidaknya berteman dan cocok dengan orang lain.

Tinder tidak memiliki banyak fitur yang istimewa dan kompleks. Justru, startup ini menyajikan sistem “like or not” untuk tahu apakah orang tersebut menyukai Anda atau tidak sebelum Anda bercakap-cakap. Dari Tinder, tidak sedikit yang menemukan pasangannya, bahkan menikah.

Airbnb

Landing Page Bahasa Indonesia

Perusahaan startup ini baru dirintis tahun 2008 yang lalu oleh Brian Chesky, Nathan Blecharczyk serta Joe Gebbia. Startup yang bergerak di bidang marketplace, akomodasi dan perhotelan ini memenangkan pendanaan sekitar 7,8 milyar rupiah yang diperoleh dari Y Ventures dan Sequoia Capital.

Kekuatan Airbnb sehingga mampu mendapatkan suntikan dana adalah dengan punchline yang tepat sehingga dapat menjelaskan model bisnis tersebut. Hingga kini, perusahaan ini menjadi salah satu raksasa di industri travel dan di tahun 2015 bahkan mampu memiliki nilai valuasi hingga 260 miliar rupiah.

Artikel terkait  Produksi Massal : Definisi, Ciri, Keuntungan dan Tujuannya

Facebook

Siapa yang tidak tahu Facebook? Di tahun 2004, Eduardo Saverin yang kala itu berusia 21 tahun dengan menggunakan pitch deck mampu meyakinkan investor agar menanamkan dana di thefacebook.com yang ia rintis bersama dengan Mark Zuckerberg.

Facebook menjadi salah satu perusahaan startup terbesar di dunia bahkan sukses hingga saat ini. Jika dibandingkan dengan perusahaan startup yang lain, pitch deck yang dipergunakan terbilang tidak relevan. Tapi Facebook mampu menampilkan angka terkait dengan customer base, user engagement, growth metrics yang mengagumkan.

Data yang ditampilkan oleh Facebook itulah yang menjadi senjata utamanya. Hal ini disebabkan karena, saat itu, belum banyak perusahaan startup yang menyajikan data seperti yang disajikan oleh Facebook yang dapat menarik investor.

Foursquare

Perusahaan startup yang berada di Amerika Serikat ini memanfaatkan lokasi penggunanya sehingga dapat membangun pengalaman tersendiri untuk pengguna (user) di lokasi tertentu, misalnya rumah makan. Perusahaan yang berdiri tahun 2009 ini berhasil mendapatkan suntikan dana sekitar 2 triliun rupiah.

Kunci dari Foursquare mampu mendapatkan investasi adalah dengan penyertaan traksi yang dibuktikan dengan screen shoot dari pengguna aktif yang menggunakan Foursquare. Dari testimoni tersebut, akhirnya investor berminat dan akhirnya berinvestasi di Foursquare.

Buffer

Bagi orang yang setiap harinya harus berkutat dengan konten media sosial, Buffer bukanlah tool yang baru. Perusahaan startup ini ‘sangat berjasa’ untuk membantu para social media specialist untuk membagikan konten secara terjadwal di media sosial, terutama untuk medsos yang lebih dari 1 platform.

Pitch deck dari Buffer mampu mendapatkan investor yang memberikan dana investasi hingga 6,5 milyar. Perusahaan yang dirintis pada oktober 2010 ini hingga kini mendapatkan pendanaan hingga 38 milyar rupiah. Pendanaan tersebut diperoleh dari 3 round pendanaan investor besar yang salah satunya adalah Collaborative Fund.

Faktor utama yang membuat Buffer mendapatkan dana investasi adalah karena transparansi yang dipaparkan. Kala perusahaan startup yang lain menutup rapat seperti apa pitch deck yang dimiliki, Buffer justru mempublikasikannya secara online.

Itulah startup pitch deck yang cocok untuk Anda yang hendak memulai bisnis startup. Dengan adanya pitch deck tersebut, Anda akan lebih mudah untuk mempresentasikan startup Anda dengan memberikan penjelasan atau gambaran umum dari rencana bisnis tersebut. Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda dan sukses untuk rencana bisnis startup Anda.

Yuk ikuti terus website MARKEY di https://markey.id/ karena ada ratusan trik bisnis online paling manjur gratis setiap hari untuk Anda! Atau bisa juga download aplikasinya di Google Play dan Apple Store.

Sampai jumpa lagi di pembahasan selanjutnya, ya!


Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.

Jasa Pembuatan Aplikasi

Jasa Pembuatan Website

Paket Aplikasi Android dan iOS

Pasang iklan

- Advertisement -

Mau posting artikel iklan?

Yuk klik dan ikuti ketentuan layanan dari kami, dapatkan penawaran paket dengan harga terbaik!

Subscribe Sekarang

Dapatkan beragam informasi menarik tentang IT, Bisnis, Ekonomi, Berita Domestik dan Global langsung melalui email Anda. Subscribe sekarang dan raih kesuksesan bersama kami!

Kategori

Blog Post Ranking 10

7 Jenis Font Paling Sering Digunakan Oleh Para Profesional Dalam Desain Grafis

Anda seorang desainer grafis? Atau, Anda baru hendak terjun kedalam dunia desain grafis? Pekerjaan membuat desain, meski terlihat mudah,...

11 Aplikasi Desain Jersey Android Terbaik yang bisa Anda coba!

Anda sedang mencari inspirasi bisnis? Mengapa tidak mencoba merintis bisnis jersey tim sepak bola kenamaan saja? Mari mencobanya dengan...

Cara Mengedit Aplikasi Android Dengan Apk Editor

Pernahkah Anda berpikir untuk mengedit aplikasi Android? Jika pernah, ada banyak sekali pilihan aplikasi untuk mengedit aplikasi Android yang...

Startup Repair Adalah? Penyebab dan Cara Mengatasinya

Startup repair adalah salah satu jenis problem yang sering ditemukan pada PC, hal ini menyebabkan PC sering gagal booting. Saat...

10 Contoh Iklan Penawaran Jasa dan Produk Paling Menarik!

Seperti apa contoh-contoh iklan penawaran yang menarik konsumen? Buat Anda yang sering bingung menyusun kata-kata iklan penawaran, jangan lewatkan...

7 Prinsip Desain Grafis yang Perlu Kamu Ketahui & Pelajari

Pernahkah Anda melihat sebuah film animasi atau sebuah gambar dengan desain grafis yang cantik, estetik dan menarik? Pernahkah Anda...

25 Tempat Jual Beli Online Terbaik dan Terpercaya di Indonesia

Dewasa ini, berkembangnya teknologi di Indonesia memunculkan beragam startup e-commerce berkonsep tempat jual beli online yang menjual produk lengkap...

HOST ID dan NETWORK ID | Pengertian dan Contohnya

Perangkat komputer yang biasa kita gunakan sehari-hari, ternyata memiliki jaringan yang rumit dan juga kompleks. Sebab, hingga saat ini...

Cara Cepat Belajar IT Secara Otodidak untuk Pemula

Belajar IT atau coding bisa dibilang hal yang tidak mudah apalagi bagi pemula. Karenanya memang butuh beberapa tahun untuk...

Standar Biaya Pembuatan Aplikasi Android dan IOS

Hal yang membedakan standar biaya pembuatan aplikasi Appkey adalah perangkat yang dibutuhkan dan support aplikasi untuk keperluan development. Seperti...

Website

WordPress

Maintenance

Server / Hosting

Domain

Front end

Backend

Laravel

Web programming

Teknologi web

Biaya pembuatan website

Aplikasi

Aplikasi Game

Aplikasi Android

Aplikasi iOS

Mobile Programming

Cross-platform

Biaya pembuatan aplikasi

Desain

Design Web

Design App

Design UI

Designer tools

Paling Sering dibaca
Mungkin Anda Menyukainya