Last Updated on January 17, 2023 by
Core web vitals adalah metrik-metrik penting dari Google yang digunakan untuk menilai kualitas setiap website. Sejak dirilis pada 2021 silam, metrik core web tersebut langsung berpengaruh terhadap SEO (Search Engine Optimalization), khususnya di bagian page experience.
Bagaimana cara kerja core web vital serta strategi optimalisasinya di website sendiri? Yuk langsung simak 3 komponen utama core web vitals Google dan tips pemakaiannya di sini!
Daftar Isi
Pengertian Google Core Web Vitals Adalah
Apa itu Google core web vital? Core web vitals adalah aneka metrik penilaian situs yang ditetapkan oleh Google sendiri. Fungsi utamanya ialah menilai performa setiap web khususnya dari segi page experience—pengalaman seseorang ketika mendatangi halaman web.
Oleh sebab itulah, metrik core web termasuk sebagai salah satu indikator penentu ranking SEO website. Semakin bagus nilai core web Anda, tentu makin besar juga peluang situs bisnis menduduki peringkat pertama Google Search.
Google pun pernah merilis pernyataan di mana Anda bisa menurunkan bounce rate hingga 24% dengan mengoptimalkan core vitals ini saja.
Sejarah Perkembangan Web Core Vitals
Google telah menggunakan metrik khusus core web sedari dulu. Dimulai dari tahun 2010, di mana Google pertama kali mengumumkan kecepatan loading web sebagai indikator penentu ranking SEO. Inilah cikal bakal awal pengembangan metrik core web vital.
Namun seiring berjalannya waktu, teknologi website bertumbuh kian pesat. Orang-orang tidak hanya “menuntut” kecepatan loading website saja, tetapi juga keamanan, aksesibilitas, dan tingkat interaktivitasnya.
Tuntutan tersebut lantas melahirkan tiga pilar khusus bernama “Core Web Vitals” yang menjadi patokan dasar kinerja website di Google. Pilar tersebut masih terus digunakan hingga saat ini.
3 Pilar Core Web Vitals Google
Web vitals terdiri atas tiga pilar penilaian, yaitu LCP, FID dan CLS. Ketiganya mengkaji kemampuan sebuah situs dari titik fokus yang berbeda. Berikut penjelasan selengkapnya:
1. LCP (Largest Contentful Paint)
Inti dari LCP adalah kecepatan website Anda. Melalui elemen ini, Google berusaha mencari tahu waktu yang dibutuhkan situs bisnis Anda untuk menampilkan halaman atau konten dengan ukuran terbesar ke pengguna.
Kata kunci utama dari LCP adalah “ukuran terbesar”. Semakin cepat dan mudah web Anda menampilkan konten-konten berukuran besar—baik itu foto, video, dokumen atau teks panjang—maka semakin baik.
2. FID (First Input Delay)
Berikutnya ada FID yang berkaitan dengan kehadiran respon dari website pada pengguna. Seberapa cepat situs Anda menanggapi perintah atau interaksi pertama yang dilakukan user di page?
Interaksi tersebut bisa macam-macam pula bentuknya. Contohnya seperti klik, input dan edit. Sedangkan zoom (in out) dan scroll tidak termasuk dalam hitungan. Elemen FID juga dapat menunjukkan tingkat engagement user terhadap situs.
3. CLS (Cumulative Layout Shift)
Elemen web vitals Google yang terakhir adalah CLS. CLS adalah pilar yang menilai stabilitas layout visual web. Ia akan menghitung dan menelaah jumlah perubahan layout yang terjadi ketika loading web page.
Jika web Anda memiliki poin CLS yang baik, maka elemen-elemen layout page harusnya tidak berpindah baik sebelum web dimuat dan sesudah. Sebagai contoh, misalnya Anda melihat tombol login di sisi kanan atas web saat loading. Nah, tombol tersebut harus tetap berada di sana saat halaman selesai termuat sepenuhnya.
Elemen layout tersebut tidak hanya mencakup tombol-tombol navigasi halaman web saja. Seluruh foto, logo, menu, hingga banner iklan pun juga termasuk dalam hitungan CLS.
Dampak Core Web Vitals Google terhadap Ranking SEO
Di atas sudah disinggung sepintas bahwa web vitals memiliki pengaruh terhadap ranking SEO Google. Seperti apa hubungan rinci di antara keduanya?
Ketiga pilar core web vital digunakan secara langsung oleh algoritma Google untuk memastikan kualitas sebuah website. Ranking web Anda bisa langsung turun jika ada salah satu komponen yang bernilai buruk.
Selain itu, web vitals juga berperan menjaga kepuasan pengguna website Anda. Situs yang memiliki desain buruk, tidak interaktif dan lama loadingnya pasti akan gagal memuaskan user. Hal ini akan berujung pada peningkatan bounce rate serta penilaian negatif dari Google sendiri.
Meskipun memegang peranan penting, core vitals web tetap tidak bisa bekerja sendirian. Ini karena elemen web vitals masih hanya sebatas mengoptimalkan SEO secara on page saja.
Alangkah baiknya untuk mengombinasikan pedoman ini dengan faktor-faktor penting SEO lainnya, seperti SEO konten dan SEO off page.
5 Cara Mudah Mengoptimalkan Skor Google Web Vitals
Tibalah kita pada bagian yang paling penting, yakni cara mengoptimalkan skor core vitals web. Proses ini membantu menyempurnakan strategi SEO Anda dan meningkatkan posisi web di Google!
Berikut adalah 5 cara meningkatkan skor web vitals termudah untuk pemula. Ayo langsung catat dan praktekkan!
1. Periksa Skor Website Anda Saat Ini
Sebelum mulai, Anda harus mengecek skor performa website terlebih dahulu. Hasil screening awal akan memberitahu Anda elemen web vitals mana saja yang masih membutuhkan perhatian.
Bagaimana caranya? Saat ini sudah ada banyak tools online untuk mengecek nilai core vitals website Anda. Cukup masukkan URL situs ke aplikasi pilihan, dan mulai proses pemeriksaan.
Beberapa rekomendasi aplikasi core web vitals checker yang bisa dipakai adalah:
- Chrome Web Vitals Extension.
- PageSpeed Insight.
- Chrome UX Reports.
- Google Search Console.
2. Meningkatkan Skor LCP
Jika website Anda terbukti mengalami masalah kecepatan (LCP), maka Anda bisa mencoba beberapa tips berikut untuk memperbaikinya:
- Mengompres ukuran file yang terlalu besar, baik itu foto, video, audio maupun teks artikel.
- Menambahkan plugin Lazy Load untuk menimbulkan efek loadingyang lebih cepat.
- Menggunakan plugin cache dan CDN (Content Delivery Network).
- Memperbaiki render blockingJavaScript dan CSS yang aktif bekerja di situs Anda. Sebisa mungkin hanya gunakan JavaScript untuk tugas-tugas penting saja. Selebihnya pakailah pre-rendering dan server-side rendering.
- Mempersingkat alur loading dengan mengurangi redirect.
3. Meningkatkan Skor FID
Bagaimana jika website Anda justru bermasalah dalam menanggapi permintaan user? Solusi terbaik yang bisa Anda lakukan adalah mengoptimalisasi dan menyederhanakan kode-kode JavaScript yang Anda pakai untuk membuat website.
JavaScript adalah bahasa pemrograman yang banyak digunakan untuk membangun web karena menghasilkan web page yang mulus dan dinamis. Akan tetapi, pemakaiannya harus terus dioptimalkan untuk menghindari muatan beban kerja berlebihan.
Terlalu banyak mengaktifkan file JavaScript juga bisa berdampak buruk ke situs, karena berpotensi menurunkan tingkat respon dan loadingnya.
4. Meningkatkan Skor CLS
Masalah skor CLS memiliki penanganan yang tak jauh berbeda dari LCP dan FID. Mengatur ulang JavaScript dan memasang plugin Lazy Load bisa menjaga posisi seluruh elemen layout web page saat loading—bahkan jika Anda memuat iklan dalam situs sekalipun.
5. Lakukan Evaluasi
Setelah semua perbaikan dilakukan, jangan lupa untuk mengevaluasi kembali hasilnya, ya! Hal ini penting untuk mengetahui skor web vitals Anda yang baru. Selamat mencoba!
Demikianlah pembahasan artikel belajar SEO kali ini tentang Google web vitals. Jadi tunggu apa lagi, segera tingkatkan kualitas situs bisnis Anda agar bisa menduduki ranking 1 SEO dengan tips dan trik di atas.
Jangan lupa untuk follow terus MARKEY agar tak ketinggalan update terbaru seputar digital marketing. Klik https://markey.id/ atau download MARKEY APP (Playstore dan Appstore) sekarang juga untuk langsung baca gratis ratusan artikelnya. Sampai jumpa lagi!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.