Media Bisnis Online | by APPKEY

BlogBisnisProduksi Massal : Definisi, Ciri, Keuntungan dan Tujuannya

Produksi Massal : Definisi, Ciri, Keuntungan dan Tujuannya

-

Last Updated on August 15, 2022 by

Dalam mata pelajaran ekonomi di sekolah, kita diajarkan bahwa mata rantai perekonomian terdiri dari 3 unsur yakni produksi, distribusi dan konsumsi. Produksi adalah sistem pembuatan produk oleh produsen atau pabrik.

Produk kemudian didistribusikan oleh pedagang hingga akhirnya sampai di tangan konsumen. Saat Anda membeli sebuah produk dan menggunakannya untuk kepentingan pribadi itulah proses konsumsi terjadi.

Selaku konsumen, Anda mungkin sudah sangat familiar dengan aktivitas konsumsi. Namun bagaimana halnya dengan sistem produksi? Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana sebuah produk bisa dibuat oleh perusahaan atau pabrik?

Sistem produksi, pada kenyataannya, tidaklah sesederhana yang masyarakat awam perkirakan. Ada beragam tipe produksi yang bisa dilakukan oleh industri pabrik dan perusahaan.

Pada artikel edisi kali ini, kami akan mengajak Anda melihat lebih jauh tentang sistem produksi massal. Apa itu sistem produksi massal dan seperti apa cara kerjanya? Simak pembahasan lengkap berikut ini untuk mengetahui jawabannya, ya!

Apa Itu Produksi Massal? Pengertian dan Cara Kerja Produksi Massal

produksi-massal

Mata rantai ekonomi produksi, distribusi dan konsumsi memang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Jika dipisah, maka jelas, kehidupan perekonomian kita pun akan terancam lumpuh dan menjadi tidak stabil.

Tidak adanya produsen yang membuat produk akan berimbas pada distributor yang tak memiliki barang untuk dijual, serta konsumen yang tidak bisa memenuhi kebutuhan hariannya. Alhasil, roda perputaran ekonomi akan macet.

Setiap barang yang Anda nikmati dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah buah hasil karya dari para produsen. Produsen adalah pihak yang menciptakan aneka produk. Produsen umumnya berupa perusahaan, industri pabrik, manufaktur, atau pabrik produksi rumahan.

Setiap produsen bekerja dengan caranya sendiri-sendiri, menyesuaikan dengan jenis produk yang mereka jual. Namun sebagian besar produsen bekerja dengan menerapkan sistem produksi massal.

Apa itu sistem produksi massal? Sistem produksi massal adalah sistem produksi (pembuatan barang) yang dilakukan secara terus-menerus. Sistem produksi massal ini juga dikenal dengan nama aliran produksi produk.

Produksi massal biasanya dilakukan atau diterapkan oleh perusahaan dan pabrik industri berskala besar dengan ratusan karyawan. Hal ini dikarenakan dalam sekali produksi, pihak pabrik dapat menciptakan ratusan produk sekaligus.

Sistem produksi massal juga dikenal sebagai satu rangkaian mekanisme kerja berupa aliran dari satu pos kerja ke pos yang lain. Anda bisa mencari video YouTube atau mendatangi pabrik besar yang ada di sekitar wilayah tempat tinggal Anda untuk melihat bagaimana persisnya sistem produksi massal ini dilakukan.

Nantinya Anda akan mendapati bagaimana sebuah produk seolah-olah “mengalir” dari satu tempat operasi ke tempat operasi lainnya, hingga akhirnya produk-produk tersebut akan “bermuara” di tempat pengemasan barang dan siap dikirim ke distributor.

Sesuai namanya, sistem produksi massal menghasilkan jumlah barang atau kuantitas dalam skala besar (masif), terlebih karena dalam sistem ini, aliran produk selalu berjalan secara terus-menerus. Jadi, tidak mengherankan jika suatu pabrik besar dapat menghasilkan ribuan hingga ratusan ribu produk dalam satu hari saja.

Sistem produksi massal ini biasanya diaplikasikan pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri makanan, alat elektronik, obat-obatan dan bahan kimia, bahan bakar dan masih banyak lagi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut lebih cocok diproduksi dengan sistem produksi massal, mengingat tingginya jumlah peminat di masyarakat akan produk-produk tersebut.

Bayangkan saja, di Indonesia sendiri ada ratusan ribu penduduk yang membutuhkan makanan di setiap harinya. Tingginya kebutuhan masyarakat akan makanan jelas akan mendorong pabrik industri makanan untuk memproduksi komoditi ini dalam jumlah yang tinggi.

Hanya dengan cara inilah, produsen makanan bisa mencukupi permintaan dan kebutuhan pasar. Semakin banyak barang yang diproduksi pun, maka pabrik akan semakin banyak mendapatkan keuntungan.

Sistem produksi massal dapat diibaratkan seperti metode estafet yang berkesinambungan terus-menerus. Proses ini dimulai dari mencari dan memilih bahan baku, lalu mengolah bahan baku hingga menjadi barang setengah jadi.

Kemudian, pabrik akan menyelesaikan proses pembuatan produk hingga menjadi barang jadi untuk siap didistribusikan oleh distributor ke agen-agen pedagang. Nantinya, dari agen-agen pedagang, produk akan dijual secara langsung ke konsumen untuk digunakan memenuhi kebutuhan harian.

Agar proses produksi berjalan secara efisien, maka sistem kerja di pabrik akan dibagi-bagi ke beberapa pos dan dikerjakan oleh karyawan-karyawan secara berkelompok. Dengan begini, sistem produksi massal dapat berjalan dengan lebih efisien, hemat waktu, ringan dan pabrik akan memiliki tingkat produktivitas yang tinggi.

Sepintas Sejarah Kemunculan Produksi Massal

Anda telah memahami gambaran besar dari sistem produksi massal. Meskipun sudah diterapkan hampir semua pabrik, sistem kerja produksi massal ini tidak serta merta muncul begitu saja, lho. Sebelum akhirnya diterapkan oleh semua pabrik di seluruh dunia, ada sejarah khusus terkait asal-muasal kemunculan sistem produksi massal ini.

Bermula di tahun 1926 silam, ada sebuah perusahaan mobil bernama Ford Motor Company. Perusahaan inilah yang memelopori sistem produksi massal dalam skala industri. Di awal kemunculan dan penerapan mekanisme kerja ini, sistem produksi massal masih dipergunakan khusus untuk membuat barang-barang tertentu saja. Semisal bahan kimia, bahan bakar dan makanan.

Seiring berjalannya waktu, keberhasilan perusahaan dan pabrik-pabrik meningkatkan produktivitas serta efisiensi kerja dengan sistem produksi massal akhirnya mendorong mayoritas pabrik lainnya untuk menerapkan praktek kerja yang sama.

Sampai hari ini, sistem produksi massal banyak dipergunakan oleh pabrik-pabrik yang memproduksi beragam produk manufaktur serta produk-produk komoditi lain dalam berskala besar.

5 Karakteristik Khusus Produksi Massal

karakteristik-produksi-massal

Apa sajakah karakteristik dari produksi massal? Mengingat tujuannya yang berbeda dari sistem produksi lain, maka sudah tentu sistem produksi massal memiliki karakteristik atau ciri-cirinya tersendiri. Memahami ciri-ciri produksi massal berikut ini akan mempermudah Anda untuk menyusun sendiri strategi produksi massal di perusahaan. Berikut pembahasan lengkapnya!

1. Memproduksi Produk dalam Jumlah Besar

Ciri pertama sekaligus karakteristik utama dari produksi massal pabrik adalah menghasilkan produk-produk dalam jumlah atau kualitas yang besar secara kontinu. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pabrik yang menerapkan sistem produksi massal mampu menghasilkan produk dalam jumlah banyak dalam waktu singkat.

Pembuatan barang dalam produksi massal dilakukan secara terus-menerus, memakai pola kerja yang cenderung tetap dan tidak berubah baik untuk kurun waktu sementara ataupun selamanya.

Jika Anda memutuskan untuk bekerja atau mendirikan perusahaan produksi massal sendiri nantinya, Anda harus ingat bahwa pabrik tipe ini harus terus membuat produk dalam jumlah banyak Jadi, Anda harus mengupayakan strategi terbaik agar perusahaan Anda bisa terus menghasilkan produk dalam target yang telah ditentukan setiap hari.

Artikel terkait  Bhinneka Adalah? Toko Online Khusus Produk 3C

2. Alur Produksi yang Sesuai Urutan

Ciri selanjutnya yang mencerminkan produksi massal adalah alur pembuatan produk yang selalu sesuai dengan urutan. Setiap pabrik produksi massal pasti akan memiliki pola urutan kerja masing-masing.

Semisal pos 1 untuk memasukkan dan mengolah bahan baku, lalu produk akan dioper ke pos 2 untuk dijadikan barang setengah jadi. Begitu seterusnya hingga produk sampai di titik pengemasan dan siap kirim oleh distributor barang.

Berdasarkan sistem ini, dapat disimpulkan bahwa alur produksi pembuatan barang di pabrik produksi massal adalah menggunakan alur maju. Jadi, pekerjaan Anda di pabrik dapat menjadi lebih terstruktur sekaligus tidak membingungkan. Penerapan alur maju produksi tidak akan menimbulkan kekacauan sistem seperti pencampuran produk atau kinerja bolak-balik.

Semisal Anda bekerja mengolah barang jadi menjadi barang setengah jadi. Lalu produk justru berakhir dipecah menjadi bahan baku untuk diolah kembali menjadi barang jadi. Cara kerja ini sangat keliru dan hanya membuang-buang waktu plus tenaga.

3. Banyak Memakai Tenaga Mesin

Ciri selanjutnya adalah banyak menggunakan tenaga mesin dalam sistem operasi pembuatan produk. Untuk bisa menghasilkan ratusan hingga ribuan produk dalam sehari, semua pabrik yang menerapkan sistem produksi massal pasti akan menggunakan banyak tenaga mesin. Bekerja dengan mesin jauh lebih efisien dan cepat, sehingga perusahaan Anda bisa menghasilkan ribuan produk dalam satu hari.

Mengapa harus demikian? Jawabannya kembali lagi karena produk dalam jumlah banyak sudah menjadi patokan standar kesuksesan dari pabrik produksi massal. Jika pabrik Anda tidak berhasil membuat produk sesuai target yang telah dicanangkan, maka besar kemungkinan penjualan dan pemasukan dari perusahaan Anda akan terganggu. Alhasil, hal ini menjadi sebuah tantangan yang harus dihadapi oleh pabrik massal Anda saat berbisnis.

Mesin-mesin yang digunakan dalam produksi massal umumnya tidak sembarangan. Setiap pabrik memiliki mesin-mesin produksi yang bersifat khusus dengan beragam fungsi. Semisal mesin khusus untuk meracik bahan baku, mesin khusus pengolahan produk setengah jadi, mesin khusus pengemasan produk jadi, mesin untuk mengecek cek kualitas dari setiap produk, dan masih banyak lainnya.

Seringkali mesin-mesin ini digunakan sebagai solusi praktis untuk mengoper produk dari satu pos ke pos lainnya selama proses produksi massal. Dengan bantuan mesin, karyawan Anda hanya cukup mengoperasikan dan mengawasi jalannya kerja alat, sehingga tidak akan ada banyak tenaga yang dihabiskan. Tingkat produktivitas pabrik Anda pun akan menjadi sangat efisien, terutama jika pabrik Anda selalu menggunakan teknologi mesin terbaru.

Di sisi lain, ciri inipun melahirkan satu tantangan lainnya, di mana perusahaan Anda harus memiliki modal yang besar agar bisa membeli mesin-mesin yang dibutuhkan dalam proses produksi. Selain itu, Anda juga harus selektif dalam memilih karyawan. Pastikan bahwa karyawan Anda mampu mengoperasikan mesin-mesin produksi dengan baik. Jika tidak, maka semua proses produksi yang telah dirancang hanya akan berjalan sia-sia.

4. Sedikit Karyawan

Banyak orang beranggapan bahwa industri produksi massal pasti akan menggunakan tenaga karyawan yang banyak. Padahal kenyataannya belum tentu. Masih berkaitan dengan poin karakteristik produksi massal sebelumnya, penggunaan mesin-mesin produksi tergolong sangat efektif untuk memangkas jumlah karyawan yang diperlukan di pabrik.

Dibandingkan dengan tenaga manusia, produksi massal berbasis mesin dapat bekerja jauh lebih cepat, efisien dan efektif. Bayangkan Jika Anda harus membuat 5000 produk dalam sehari. Ada berapa banyak karyawan yang harus Anda gaji dan pekerjakan agar target tersebut bisa terpenuhi? Jawabannya tentu sangat besar, dan jika dihitung ulang, dapat lebih merugikan dibandingkan dengan memilih membeli mesin-mesin khusus produksi.

Berkat bantuan mesin-mesin inilah, pabrik pabrik produksi massal cenderung memiliki jumlah karyawan yang sedikit. Meski sedikit, karyawan yang dipekerjakan sudah dipastikan memiliki skill dan pendidikan khusus untuk bisa mengoperasikan setiap peralatan untuk bekerja.

5. Efisien dalam Menggunakan Bahan Baku

Satu lagi kekeliruan yang sering muncul dalam benak masyarakat awam adalah pabrik produksi massal pasti akan menggunakan bahan baku yang banyak juga. Lagi-lagi kenyataannya tidak seperti itu.

Jika pabrik Anda memproduksi ribuan barang dengan sistem produksi massal, kenyataannya, pabrik Anda hanya akan menggunakan bahan baku yang lebih sedikit.

Mengapa hal ini terjadi? Jawabannya karena setiap mesin dalam sistem produksi massal sudah memperhitungkan secara tepat bahan baku yang akan digunakan untuk membuat satu produk. Ketepatan perhitungan ini pun sudah diatur dengan baik oleh sistem mesin sebelum pengoperasian dimulai.

Sifat dari mesin yang selalu pasti menjadikan nyaris tidak ada bahan baku yang terbuang selama proses produksi berlangsung. Pola pembuatan produk yang teratur dalam sistem produksi massal pun turut dalam proses kalkulasi bahan baku yang lebih tepat dan akurat.

6. Produk Homogen

Ciri terakhir dari pabrik dengan sistem produksi massal adalah menghasilkan produk-produk yang homogen alias tidak bervariasi. Semisal pabrik sabun mandi yang menghasilkan ribuan produk dalam varian, warna, dan ukuran yang sama di setiap harinya.

Sayangnya, ciri ini pun menjadi salah satu kekurangan dari sistem produksi massal pabrik. Lagi-lagi karakteristik khas ini disebabkan karena sistem kerja pabrik massal yang menggunakan pola serta struktur kerja yang telah tersusun pasti oleh mesin.

Seandainya pabrik membuat produk dengan variasi lain, maka dapat dipastikan produk variasi lain tersebut akan dikerjakan pada assembly line atau susunan rangkaian mesin produksi khusus lainnya.

Semisal produk sabun mandi warna merah akan diproduksi pada rangkaian jalur mesin A. Sementara produk sabun mandi warna kuning akan dibuat di sistem mesin jalur B. Semakin banyak variasi produk yang perusahaan Anda miliki, maka akan semakin besar pula industri pabrik produksi massal Anda.

3 Keuntungan Produksi Massal

keuntungan-produksi-massal

Lalu apa saja keuntungan yang bisa Anda dapatkan dengan mendirikan pabrik produksi massal? Setiap sistem kerja produksi pasti memiliki keuntungannya tersendiri. Begitu pula sistem produksi massal.

Berikut ini kami sudah menyiapkan tiga keuntungan utama yang perusahaan Anda bisa dapatkan jika menerapkan sistem kerja produksi massal. Berikut pembahasannya

1. Memiliki Kondisi Finansial yang Lebih Efisien

Keuntungan pertama dari mengaplikasikan sistem produksi massal untuk perusahaan Anda adalah lebih hemat dari segi biaya pabrik. Pabrik atau industri dengan sistem produksi massal umumnya memiliki kondisi finansial yang lebih efisien dan stabil, dibandingkan industri lainnya yang masih menerapkan kerja manual.

Hal ini dikarenakan sistem kerja produksi massal yang lebih banyak dilakukan dengan mesin. Sehingga, Anda tidak perlu banyak mengeluarkan uang untuk menggaji karyawan. Selain itu, bahan baku yang dipakai juga lebih sedikit, sebab dengan bantuan mesin produksi, perhitungan penghabisan bahan baku selalu tepat dan akurat.

Efisiensi penggunaan sumber daya dan bahan baku ini menjadi kunci utama dari terciptanya kondisi finansial perusahaan yang jauh lebih hemat serta efisien. Anda tidak perlu pusing lagi memikirkan bahan bahan baku yang terbuang percuma, lalu bisa mengalihkan modal produksi kerja yang tersisa untuk hal lain yang lebih membutuhkan.

2. Produksi Cepat

Keuntungan kedua dari mengaplikasikan sistem produksi massal adalah memiliki tingkat produksi yang tinggi sekaligus cepat. Perusahaan produksi massal pasti memiliki teknologi canggih.

Mesin-mesin produksi ini seringkali menggunakan sistem conveyor khusus yang bisa mempercepat semua aktivitas produksi. Alhasil, produksi produk secara massal dapat berlangsung secara cepat. Inilah kunci rahasia mengapa pabrik industri skala besar bisa membuat ribuan produk setiap hari.

Untuk semakin memaksimalkan kualitas dari kinerja produksi, tidak ada salahnya Anda membeli dan memakai peralatan produksi terbaru sekaligus tercanggih. Seperti mesin yang memiliki kecerdasan buatan sendiri.

Mesin-mesin produksi berbasis kecerdasan buatan dapat bekerja secara otomatis, semisal mengidentifikasi dan mengarahkan produk ke jalur produksi berikutnya tanpa perlu diawasi terus-menerus oleh pekerja. Lebih praktis, bukan?

3. Produksi yang Akurat

Keuntungan terakhir dari pengaplikasian sistem produksi massal pada pabrik yang Anda kembangkan adalah memiliki tingkat akurasi produksi yang baik. Keakuratan produksi produk yang dilakukan oleh pabrik produksi massal terjadi karena pola pengerjaan barang yang telah terstruktur dengan rapi.

Seluruh operasi utama dan tambahan dari pengerjaan produk selalu dilakukan secara berulang dalam tata cara dan tempo yang sama. Jadi, tidak ada produk yang keliru ketika dibuat, ataupun ada produk yang memiliki hasil akhir berbeda sendiri.

Bahkan, berkat bantuan mesin-mesin produksi otomatis ini, para karyawan yang tidak terlalu menguasai cara membuat produk tidak akan mempengaruhi kualitas dari produk yang dihasilkan. Berkat bantuan mesin juga, produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan Anda akan selalu tepat, benar dan sama persis satu dengan yang lainnya.

4 Kekurangan Produksi Massal

Selain kelebihan, terdapat pula kekurangan yang bisa menghampiri sistem produksi massal pada pabrik Anda. Oleh sebab itulah kami merangkum beberapa kekurangan yang sering muncul saat menerapkan sistem produksi massal di pabrik ini.

Memahami kekurangan-kekurangan berikut ini akan sangat membantu Anda agar menjadi lebih siaga jika suatu hari permasalahan muncul dalam sistem produksi di pabrik:

1. Kurang Fleksibel dengan Permintaan Pasar

Kelemahan pertama penerapan sistem produksi massal pabrik dengan mesin otomatis adalah tidak mampu memproduksi variasi barang secara fleksibel mengikuti permintaan konsumen. Hal ini disebabkan lantaran pabrik massal hanya berfokus memproduksi satu jenis produk dalam skala besar.

Sudah menjadi hal umum bahwa industri produksi massal selalu kesulitan menyesuaikan produk mereka dengan permintaan konsumen yang selalu berubah-ubah di pasaran. Dengan kata lain, Anda tidak bebas mengkustomisasi atau mengubah spesifikasi produk, baik itu warna, kemasan, ataupun komposisi mengikuti permintaan pasar.

Bahkan seringkali permintaan produk yang sulit untuk diproduksi berujung pada kegagalan, karena produk menjadi mudah rusak. Itulah mengapa pabrik berskala besar cenderung hanya membuat dan memasarkan barang yang itu-itu saja.

2. Sulit dalam Merestrukturisasi Produksi

Kelemahan kedua adalah kesulitan bagi pengelola perusahaan untuk merekonstruksi kinerja mesin dan alur pembuatan barang. Seperti yang Anda telah ketahui, sistem produksi massal memiliki mesin-mesin yang telah diprogram dengan pakem-pakem pasti. Jadi, Anda tidak bisa mengubah sistematika kerja mesin seenaknya.

Selain itu, kesulitan ini turut disebabkan karena setiap mesin bekerja secara serempak saat proses pembuatan barang berlangsung.

Alhasil, jika anda harus mengubah struktur produksi pembuatan produk, maka Anda perlu memastikan perubahan tersebut telah cocok dengan seluruh mesin lainnya yang terlibat dalam satu rangkaian produksi. Alias, Anda harus merekonstruksi ulang susunan mesin produksi secara keseluruhan. Hal ini tentunya akan sangat memakan waktu dan tenaga.

3. Pengurangan Tenaga Kerja

Kelemahan sistem produksi massal yang terakhir adalah menimbulkan terjadinya pengurangan tenaga kerja manusia. Mengingat produksi yang lebih banyak dilakukan dengan mesin, maka perusahaan Anda tidak akan memerlukan banyak tenaga kerja manusia.

Jadi, pegawai-pegawai yang dirasa kurang berkompeten atau tidak memiliki kinerja kerja yang baik sangat berpotensi untuk segera diberhentikan dari perusahaan Anda.

Sebab sudah pasti Anda hanya akan memerlukan tenaga kerja yang kompeten dan ahli dalam mengoperasikan mesin, bukan? Pengurangan tenaga kerja karyawan ini akan sangat berdampak, khususnya bagi masyarakat di mana angka pengangguran dapat semakin tinggi.

Artikel terkait  B2B Marketing : Kupas Tuntas Perbedaanya dengan B2C dan C2C

4. Tujuan Produksi Massal

Apa tujuan dari penerapan produksi massal untuk pembuatan produk? Jawaban utama dari pertanyaan tersebut adalah mewujudkan produksi barang dalam jumlah banyak sekaligus, dan dalam waktu, tenaga dan biaya seefisien mungkin.

Seperti yang telah dijelaskan pada bagian-bagian sebelumnya, sistem produksi massal memang diciptakan untuk memenuhi tuntutan pemenuhan produk secara massal agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sesegera mungkin.

Selain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan harian masyarakat dalam jumlah besar, produksi massal ini pun dikembangkan oleh pebisnis untuk memperoleh keuntungan tinggi. Semakin cepat dan banyak produk yang bisa dihasilkan dan dipasarkan, maka akan semakin cepat dan banyak pula keuntungan yang masuk ke perusahaan Anda.

Dari segi ekonomi dan bisnis, penggunaan sistem produksi massal ini memang sangat menguntungkan. Terlebih lagi, perusahaan dengan sistem produksi massal mempunyai efisiensi biaya produksi yang sangat minim.

Alhasil, Anda bisa mendapatkan keuntungan berkali-kali lipat dari mengelola pabrik produksi massal saja. Apakah anda tertarik untuk mencoba membangun perusahaan produksi massal ini?

Contoh Perusahaan yang Mengaplikasikan Produksi Massal

Mungkin sedari tadi anda bertanya-tanya “Apa saja contoh perusahaan yang mengaplikasikan produksi massal?” Sesungguhnya ada banyak sekali industri pabrik yang menggunakan sistem kerja produksi massal.

Di bawah ini kami merangkum dua perusahaan besar sekaligus ternama dunia yang sukses berkat mengaplikasikan sistem produksi massal dalam pekerjaannya. Kedua perusahaan ini adalah perusahaan Toyota dan Coca-Cola.

1. Toyota

Contoh pertama adalah perusahaan otomotif asal Jepang yang sangat terkenal di Indonesia bernama Toyota. Toyota beroperasi di Indonesia dalam naungan PT. Astra. Perusahaan otomotif satu ini melakukan sistem produksi massal guna memproduksi produk-produk kendaraan seperti mobil dalam jumlah banyak di kurun waktu yang singkat.

Selain itu, karena memproduksi kendaraan menggunakan sistem produksi massal, maka harga mobil-mobil Toyota selalu lebih terjangkau dibandingkan harga-harga mobil milik kompetitornya. Alhasil, penjualan mobil dari Toyota selalu berlangsung lebih cepat dan menguntungkan, karena produknya dapat dibeli dari semua kalangan, termasuk masyarakat kelas menengah.

2. Coca-Cola

Siapa yang tidak mengenal nama minuman yang satu ini? Coca-cola adalah merk minuman bersoda yang sangat diminati oleh seluruh masyarakat penjuru dunia, termasuk Indonesia. Pertumbuhan Coca-cola yang sangat pesat di seluruh dunia ini tidak terlepas dari peranan pengaplikasian sistem produksi massal pada pabriknya.

Berkat bantuan sistem produksi massal jugalah, Coca-cola dapat memasarkan produknya dengan cepat setiap hari dan mendapatkan keuntungan yang besar. Angka produksi minuman dari perusahaan Coca-cola pun tergolong fantastis.

Kini, setidaknya ada 1,9 miliar porsi minuman yang dibuat oleh pabrik ini di setiap harinya. Dengan jumlah produk sebanyak itu, bayangkan betapa besarnya keuntungan yang sanggup diraih oleh PT Coca-cola.

Perhatikan Ini Saat Membuat Rencana Produksi Massal

Bagaimana, apakah saat ini Anda tertarik untuk mendirikan bisnis industri produksi berskala besar? sebelum memulai membuat rencana produksi massal, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dengan cermat terlebih dahulu. Tujuannya tak lain agar rencana produksi massal perusahaan Anda tidak berantakan dan dapat berjalan secara efektif di kemudian hari.

Apa sajakah hal-hal yang harus diperhatikan tersebut? Berikut jawabannya:

Konsep Kerja

Hal terpenting pertama yang harus Anda perhatikan dalam membuat rancangan produksi massal produk adalah konsep kerja. Sebelum memulai praktek membuat barang, Anda harus memiliki konsep susunan kerja yang baik dan matang terlebih dahulu.

Di konsep inilah Anda bisa menuangkan semua ide, gagasan dan inovasi dalam pikiran untuk menciptakan produk berkualitas secara massal dan dijual ke pasaran.

Selain itu, Anda juga harus memastikan semua produk yang dibuat memiliki nilai-nilai baik serta memenuhi kebutuhan masyarakat umum. Jadi, tidak ada salahnya untuk Anda meluangkan waktu khusus melakukan brainstorming bersama tim kerja untuk menciptakan konsep produksi massal yang paling baik dan cocok dengan kebutuhan.

Jika perlu, Anda bisa membuat desain dan rancangan sistematika kerja dalam bentuk cetak biru agar gambaran, ide-ide serta inovasi Anda tidak cepat terlupakan.

Membuat Prototipe

Selain konsep, Anda pun perlu membuat prototipe rancangan produksi massal. Kehadiran prototipe ini tidak kalah penting dibandingkan konsep. Prototipe sendiri merupakan bentuk atau model awal dari implementasi konsep yang telah Anda buat sebelumnya bersama tim.

Prototipe ini umumnya berwujud sebagai produk awal yang bisa Anda lempar terlebih dahulu sebagai “tester” ke masyarakat. Produk awal berupa prototipe ini diharapkan mampu memancing reaksi dan komentar dari masyarakat terhadap produk yang nantinya akan Anda produksi secara kontinu.

Setelah memberikan tester produk ke masyarakat, amati baik-baik bagaimana produk Anda mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Cari tahu bagaimana pendapat konsumen terhadap produk tester Anda, baik dari segi keunggulan maupun kelemahannya.

Jika masih ada hal-hal yang dapat ditingkatkan atau diperbaiki, maka Anda masih memiliki waktu untuk menyempurnakan produk sebelum mulai memproduksi dalam skala besar. Dengan begini, potensi kerugian gagal penjualan produk akan dapat dihindari.

Prototipe atau tester produk ini pun dapat membawa keuntungan tersendiri dari sisi konsumen. Saat mencoba tester produk, konsumen dapat menentukan apakah mereka hendak membeli produk yang sama di lain waktu atau tidak.

Sebab, bukan tidak mungkin prototipe produk Anda ternyata cocok dengan selera dan kebutuhan dari konsumen. Setelah anda membuat konsep dan prototipe produk dengan baik, plus mengantongi respon dari masyarakat terhadap produk, maka Anda kini siap untuk melakukan sistem produksi secara massal.

Lengkap sekali pembahasan edisi kali ini, ya! Sampai di sini pembahasan kami tentang produksi massal dalam ekonomi. Selamat, kini Anda sudah memahami dengan betul apa itu pengertian produksi massal, sisi plus dan minus dari produksi massal, hingga ciri-ciri, contoh, dan hal-hal yang harus diperhatikan secara seksama sebelum melaksanakan aktivitas produksi massal.

Setelah membaca artikel ini, apakah Anda sudah memutuskan untuk mencoba menerapkan sistem produksi massal? Sekali lagi, ingatlah bahwa semua keputusan berada di tangan Anda.

Apapun tipe produksi massal yang hendak Anda pilih untuk lakukan, selalu pastikan dan sesuaikan usaha tersebut sudah memenuhi kemampuan dan kebutuhan dari perusahaan Anda, ya! Silahkan mulai membuat rancangan kerja dengan step by step atau proses perencanaan yang semaksimal mungkin.

Terima kasih telah mengikuti artikel ini hingga akhir. Semoga penjelasan dari kami mampu menambah wawasan Anda! Temukan pula lebih banyak artikel informatif dan menarik lainnya terkait dunia bisnis hanya dari situs dan media sosial kami. Sampai jumpa!


Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.

Jasa Pembuatan Aplikasi

Jasa Pembuatan Website

Paket Aplikasi Android dan iOS

Pasang iklan

- Advertisement -

Mau posting artikel iklan?

Yuk klik dan ikuti ketentuan layanan dari kami, dapatkan penawaran paket dengan harga terbaik!

Subscribe Sekarang

Dapatkan beragam informasi menarik tentang IT, Bisnis, Ekonomi, Berita Domestik dan Global langsung melalui email Anda. Subscribe sekarang dan raih kesuksesan bersama kami!

Kategori

Blog Post Ranking 10

7 Jenis Font Paling Sering Digunakan Oleh Para Profesional Dalam Desain Grafis

Anda seorang desainer grafis? Atau, Anda baru hendak terjun kedalam dunia desain grafis? Pekerjaan membuat desain, meski terlihat mudah,...

11 Aplikasi Desain Jersey Android Terbaik yang bisa Anda coba!

Anda sedang mencari inspirasi bisnis? Mengapa tidak mencoba merintis bisnis jersey tim sepak bola kenamaan saja? Mari mencobanya dengan...

Cara Mengedit Aplikasi Android Dengan Apk Editor

Pernahkah Anda berpikir untuk mengedit aplikasi Android? Jika pernah, ada banyak sekali pilihan aplikasi untuk mengedit aplikasi Android yang...

Startup Repair Adalah? Penyebab dan Cara Mengatasinya

Startup repair adalah salah satu jenis problem yang sering ditemukan pada PC, hal ini menyebabkan PC sering gagal booting. Saat...

10 Contoh Iklan Penawaran Jasa dan Produk Paling Menarik!

Seperti apa contoh-contoh iklan penawaran yang menarik konsumen? Buat Anda yang sering bingung menyusun kata-kata iklan penawaran, jangan lewatkan...

7 Prinsip Desain Grafis yang Perlu Kamu Ketahui & Pelajari

Pernahkah Anda melihat sebuah film animasi atau sebuah gambar dengan desain grafis yang cantik, estetik dan menarik? Pernahkah Anda...

25 Tempat Jual Beli Online Terbaik dan Terpercaya di Indonesia

Dewasa ini, berkembangnya teknologi di Indonesia memunculkan beragam startup e-commerce berkonsep tempat jual beli online yang menjual produk lengkap...

HOST ID dan NETWORK ID | Pengertian dan Contohnya

Perangkat komputer yang biasa kita gunakan sehari-hari, ternyata memiliki jaringan yang rumit dan juga kompleks. Sebab, hingga saat ini...

Cara Cepat Belajar IT Secara Otodidak untuk Pemula

Belajar IT atau coding bisa dibilang hal yang tidak mudah apalagi bagi pemula. Karenanya memang butuh beberapa tahun untuk...

Standar Biaya Pembuatan Aplikasi Android dan IOS

Hal yang membedakan standar biaya pembuatan aplikasi Appkey adalah perangkat yang dibutuhkan dan support aplikasi untuk keperluan development. Seperti...

Website

WordPress

Maintenance

Server / Hosting

Domain

Front end

Backend

Laravel

Web programming

Teknologi web

Biaya pembuatan website

Aplikasi

Aplikasi Game

Aplikasi Android

Aplikasi iOS

Mobile Programming

Cross-platform

Biaya pembuatan aplikasi

Desain

Design Web

Design App

Design UI

Designer tools

Paling Sering dibaca
Mungkin Anda Menyukainya