Di tengah pandemi seperti ini kita diwajibkan untuk selalu menggunakan masker ketika berada di luar rumah. Penggunaan masker membuat orang lain susah untuk mengenali atau melihat wajah kita.
Maka dari itu, peneliti di Universitas Cornell, Amerika Serikat mengembangkan sebuah earphone yang dapat melakukan deteksi wajah, terutama ekspresi walaupun tertutup masker. Earphone tersebut dinamakan C-Face.
C-Face sendiri bekerja dengan cara mengamati kontur pipi atau gerakan otot yang kemudian akan diterjemahkan menjadi emoji atau perintah ucapan. Dengan C-Face, pengguna tidak perlu lagi menggunakan kamera yang diposisikan di depan wajah untuk mengekspresikan emosi kepada kolaborator online lainnya, terlebih saat ini pembelajaran dan pekerjaan dilakukan secara daring karena pandemi Covid-19.
Asisten profesor Ilmu Informatika, Cheng Zhang mengatakan, dibandingkan dengan perangkat lainnya, perangkat C-Face ini tidak terlihat mencolok, lebih sederhana dan lebih akurat dari teknologi lain yang dapat melacak ekspresi wajah.
Menghidupkan Musik dengan Menggunakan Isyarat Wajah
Selain melakukan deteksi wajah atau ekspresi wajah seseorang ketika menggunakan masker, C-Face juga bisa digunakan untuk mengarahkan sistem komputer, seperti menghidupkan musik dengan menggunakan isyarat wajah saja.
Dengan C-Face, avatar dalam virtual reality (VR) dapat menangkap ekspresi perasaan pengguna yang sebenarnya, di sisi lain instruktur juga dapat memperoleh informasi berharga mengenai keterlibatan siswa dalam pembelajaran online. Cara kerjanya adalah setelah menangkap gambar, selanjutnya akan direkonstruksi dengan menggunakan visi komputer dan deep-learning-model.
Kemudian, model AI digunakan oleh jaringan saraf konvolusional untuk mengklasifikasikan, mendeteksi, mengambil gambar dan mengubah kontur menjadi ekspresi. C-Face sendiri dapat menerjemahkan gambar pipi menjadi 42 titik fitur wajah atau landmark, mewakili bentuk dan posisi mulut, mata, dan alis. Ketiga indra tersbut menjadi yang paling berpengaruh karena sangat mewakili perubahan ekspresi wajah saat C-Face melakukan deteksi wajah.
Peneliti telah menguji C-Face pada sembilan peserta, dan hasilnya kesalahan rata-rata landmark yang telah dikonstruksikan berada di bawah 0,8 mm. Selain itu, mereka juga mengungkapkan terkait penemuan pengenalan emoji lebih dari 88% akurat dan silent-speech hampir 85% akurat.
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.