Trik pemasaran e-mail marketing adalah strategi yang masih disarankan sampai hari ini karena masih efektif untuk mendulang keuntungan. Namun Anda harus berhati-hati, sebab setidaknya ada 10 kesalahan e-mail marketing yang sering kali tidak disadari oleh pebisnis.
Banyak pebisnis keliru mengira contoh email marketing adalah surat bisnis elektronik yang penuh pernak-pernik dan kata-kata copywriting yang manis. Padahal, keberhasilan suatu email marketing tidak ditentukan pada seberapa cantik layout yang Anda gunakan.
Anda tidak perlu khawatir perihal desain layout, sebab ada banyak contoh email marketing lengkap dengan layout cantik yang bisa Anda peroleh di internet. Yang perlu Anda fokuskan dalam email marketing adalah “bagaimana isi dari email tersebut”.
Sekadar mencari dan memodifikasi contoh email marketing adalah persoalan yang mudah bagi marketer. Namun menghindari kesalahan pada penulisan email marketing adalah persoalan yang lebih sulit. Bahkan marketer senior yang sudah sering menulis email marketing pun masih kerap melakukan kesalahan email marketing yang tak mereka sadari.
Berikut ini kami akan mengajak Anda untuk melihat apa saja poin-poin kesalahan pada email marketing yang sering luput dari perhatian marketer. Yuk langsung saja kita mulai penjelasannya berikut ini!
10 Kesalahan Email Marketing yang Tak Anda Sadari
Banyak perusahaan masih mengaplikasikan teknik email marketing untuk mendongkrak penjualan mereka. Alhasil tak sedikit karyawan yang mencari cara membuat email marketing secara otodidak di internet.
Materi cara membuat email marketing sudah banyak beredar di internet, namun masih sedikit referensi yang mengulas kesalahan email marketing yang jarang disadari marketer.
Namun kami sudah menyiapkan ulasannya khusus untuk Anda ini dia sepuluh kesalahan cara membuat email marketing:
1. Tidak Bisa Membedakan Fitur dan Keuntungan Produk
Kesalahan pertama dalam email marketing adalah Anda tidak bisa membedakan fitur produk dengan keuntungan produk. Banyak marketer sering mengklaim fitur-fitur produk sebagai keuntungan dari produk.
Informasi ini jelas keliru dan menyesatkan klien. Apabila klien jeli dalam membaca email marketing Anda, maka ia sudah jelas akan mengabaikan email Anda.
Selain itu, marketer juga sering terlalu berfokus pada keuntungan produk alih-alih fitur pada produk. Padahal, cukup banyak klien yang juga mempertimbangkan penjelasan fitur ketimbang sekadar mengetahui keuntungan saja.
Sebagai contoh, salah satunya adalah klien atau konsumen di bidang ritel IT. Para konsumen produk IT pasti akan meninjau apa saja fitur-fitur produk yang ia bisa dapat dari paket, alih-alih sekadar tahu apa saja keuntungan dari produk untuknya.
Menyeimbangkan fitur dan keuntungan ini lebih baik serta lebih meyakinkan klien, sebab klien dapat mencocokkan fitur-fitur yang didapat dengan keuntungan produk. Sehingga, ia pun tahu apakah paket yang Anda tawarkan sepadan untuk dibeli atau tidak. Jadi, usahakan email marketing Anda memuat segala kebutuhan klien dengan penjabaran aspek fitur serta keuntungan produk, ya!
2. Malas Meriset dan Konten yang ‘Kering’
Kesalahan nomor dua dari email marketing adalah penulis yang malas meriset data-data dan informasi. Akibatnya, konten email marketing Anda menjadi sangat kering atas informasi. Meskipun layout email marketing Anda sangat cantik dan didesain sedemikian rupa, klien tetap dapat dengan mudah mengetahui seberapa dalam informasi yang diberikan ketika mereka membaca isi email.
Ingat, saat menjalankan email marketing, yang harus Anda sediakan adalah teks informasi, bukan sekadar desain layout yang cantik seperti font tulisan, gambar background dan sebagainya. Tujuan utama dari email marketing adalah menawarkan produk yang keuntungan dan fitur-fiturnya menarik minat klien detik itu juga.
Salah satu cara terbaik untuk memancing respon tersebut adalah menyajikan informasi yang mendalam, tepat sasaran, dan juga solutif. Perbanyaklah riset terkait kebutuhan klien saat ini, cari tahu apa solusi yang mereka butuhkan, plus, pelajari juga kelebihan dan kegunaan dari produk Anda sendiri. Untuk itu, Anda tidak bisa mempekerjakan marketer atau seorang copywriter yang malas meriset isi konten.
3. Tidak Punya List Email Klien
Kesalahan selanjutnya adalah Anda tidak punya list email klien. List email ini tak lain merupakan daftar alamat email dari calon konsumen yang telah ditargetkan sebelumnya. Membuat list email sasaran adalah hal yang penting, sebab mengirimkan email penawaran ke calon konsumen yang tepat adalah cara terbaik untuk bisa menghasilkan penjualan dalam waktu singkat.
Bayangkan jika Anda sudah membuat konten email marketing yang baik dan memikat, tapi Anda mengirimkannya ke target yang keliru? Hasilnya sudah pasti semua usaha Anda akan sia-sia, calon konsumen yang ditawari tetap tidak akan merasa tertarik dengan produk karena itu bukan kebutuhan mereka.
Oleh sebab itu, Anda perlu meriset dan mendata kembali siapa saja yang target pasar yang pas membutuhkan produk Anda.
4. Tidak Menjual Penawaran
Untuk bisa sukses menggaet keinginan konsumen berbelanja, email marketing Anda harus menjual penawaran secara langsung. Kesalahan umum marketer saat menulis email marketing adalah ‘menjual produk’ ke klien. Sementara cara yang benar adalah Anda ‘menjual penawaran’ produk ke klien.
Contohnya seperti Anda menjual penawaran 50% diskon untuk pembelian produk pada hari itu juga. Cara ini jauh lebih efektif ketimbang repot-repot meyakinkan konsumen untuk membeli produk Anda.
Contoh lainnya, Anda bisa menawarkan jasa dalam mode gratis (free trial) untuk memancing respon dari calon konsumen. Begitu banyak orang mulai yakin akan kualitas jasa Anda, barulah mereka berminat untuk terus berlangganan.
Ada banyak penawaran yang bisa Anda jual ke konsumen, seperti brosur gratis, gratis sampel produk, gratis katalog, gratis analisis dan konsultasi, dan seterusnya.
5.Tidak Melakukan Evaluasi
Siapa yang tidak pernah melakukan evaluasi setelah mengirimkan email marketing ke klien? Jawabannya ada banyak sekali. Mungkin perusahaan Anda sendiri juga tidak mengevaluasi strategi email marketing yang dilakukan.
Jika Anda ingin tahu apakah strategi email marketing yang dijalankan sukses atau tidak, maka satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan evaluasi berkala. Inilah kunci rahasia kesuksesan sebenarnya dari perusahaan besar dengan strategi email marketing.
Mereka tidak berfokus pada proses pembuatan dan cara membuat email marketing saja, tetapi juga pada proses evaluasi setelahnya.
Perusahaan yang tidak mengecek progres email marketingnya tidak akan pernah tahu dimana letak kesalahan dan kekurangan dari strategi yang ia terapkan. Hasilnya, mereka akan terus mengulangi kesalahan yang sama serta tidak mendulang hasil penjualan yang signifikan.
6.Tidak Melakukan Follow Up
Mayoritas marketer berpikir pekerjaannya sudah tuntas setelah mengirim tombol send email. Anda keliru. Untuk memaksimalkan hasil dari email marketing, Anda harus rajin memfollow up klien yang menerima penawaran Anda.
Faktanya, hampir sebagian besar konsumen tidak dapat langsung tertarik atau bisa membuat keputusan final membeli produk pada detik yang sama mereka menerima penawaran.
Untuk itu, Anda perlu menanyakan kabar dan kepastian dari penawaran kepada klien. Bahkan klien juga bisa lupa dengan penawaran apa yang Anda kirimkan via email. Pun Anda harus mengingatkan mereka lagi hingga mendapat jawaban final terkait pembelian.
7.Tidak Menyertakan Kalimat Pendamping
Ada sejumlah perusahaan yang mengaplikasikan trik email marketing dengan inti utama informasi termuat dalam brosur digital. Namun di sinilah kesalahan terjadi. Marketer lantas berpikir dengan memasukkan brosur pada email sudah cukup sebagai isi email. Lagi-lagi Anda keliru.
Meskipun Anda menautkan brosur atau konten digital promosi lain di email, Anda tetap harus menyertakan kalimat-kalimat pendamping dalam email seperti judul email, body email berisi kalimat pengantar dan penutup pesan. Jadi, klien tidak akan bingung saat menerima email Anda.
8.Langsung Mulai dengan Produk
Jangan mulai penjelasan email marketing Anda dengan promosi produk. Membuka pesan dan mengorientasikan sebagian besar isinya pada produk merupakan trik penulisan yang sudah ketinggalan zaman serta tidak efektif. Cara ini juga akan langsung membuat pembaca email merasa bosan dan tidak tertarik membaca email Anda lebih jauh.
Lebih baik, mulai penjelasan dengan prospek yang bisa Anda berikan kepada konsumen. Konsumen yang merasa mendapat penawaran yang menguntungkan dirinya akan lebih tertarik untuk menuntaskan membaca email.
Trik email marketing yang benar adalah bertanya apa sajakah masalah yang dipunyai klien, lalu fokus menawarkan solusi. Banyak perusahaan sudah membuktikan bahwa email marketing yang baik adalah email yang berfokus pada solusi dan prospek untuk klien, bukan produk semata.
9.Revisi Email dengan Atasan
Serahkan semua keperluan email marketing perusahaan pada copywriter atau marketer. Mereka yang lebih tahu persis kejadian di lapangan, apa keinginan konsumen, serta solusi-solusi yang terbaik untuk konsumen.
Mendiskusikan email marketing apalagi sampai merevisi isinya dengan atasan adalah tindakan yang sia-sia.
Sebab faktanya atasan Anda tidak pernah tahu-menahu dengan persis seperti apa email marketing yang paling cocok dengan kondisi klien. Daripada berpatokan pada keinginan atasan atau divisi lain yang tidak relevan, lebih baik percayakan pekerjaan langsung kepada orang-orang yang terlibat. Pihak atasan masih dapat terlibat dari segi monitoring dan diskusi bersama sesekali.
10.Meletakkan Bagian Terbaik di Akhir
Beberapa penulis berpikir lebih baik menulis kalimat-kalimat terbaik mereka di bagian akhir email demi menciptakan ending tulisan yang menggugah dan berkesan. Cara ini juga sesungguhnya keliru.
Jika Anda menulis poin-poin penting dengan kalimat terbaik di akhir, tidakkah pembaca justru sudah terlanjur bosan ketika mereka membaca bagian awal email? Lantas bagaimana mungkin pembaca bisa tuntas membaca sampai akhir dan menemukan ‘poin kejutan’ Anda kalau mereka saja sudah bosan di kalimat pertama email?
Ubah gaya kepenulisan Anda dari sekarang. Lebih baik mulai tulisan dengan gaya kepenulisan yang menarik dan memikat dari awal. Tidak ada salahnya juga untuk memberikan ‘teaser’ informasi penting di awal agar pembaca terpikat sedari awal teks.
Demikianlah pembahasan artikel edisi kali ini tentang 10 kesalahan umum yang tidak disadari saat menulis email marketing. Semoga artikel ini mampu menambah wawasan Anda, ya!
Selamat mencoba memperbaiki email marketing Anda dengan tips-tips di atas, plus jangan lupa untuk mengecek artikel menarik informatif lainnya seputar dunia bisnis digital hanya dari Markey. Sayonara!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.