Media Bisnis Online | by APPKEY

BisnisEntrepreneurshipCatat! Ini 20 Rahasia agar Tim Marketing Selalu Produktif

Catat! Ini 20 Rahasia agar Tim Marketing Selalu Produktif

-

Last Updated on August 10, 2022 by appkey

Apakah Anda merasa bahwa tim marketing bisnis saat ini sedang lesu? Butuh tips meningkatkan produktivitas tim marketing? Selamat, Anda sudah berada di laman yang tepat.

Menjaga produktivitas tim marketing adalah hal yang sangat penting bagi setiap bisnis. Pasalnya, tim yang produktif terbukti lebih mampu memuaskan pelanggan dan mendatangkan keuntungan tinggi.

Sayangnya, ada cukup banyak hambatan produktivitas yang perlu diwaspadai oleh para pemilik bisnis ataupun manajer marketing. Contohnya, seperti kebiasaan melatih tim dengan cara-cara “kuno”, termasuk membebani anggota dengan terlalu banyak jobdesc.

Ada pula pegawai yang kewalahan karena sulit fokus berkonsentrasi di jam kerja. Akibatnya, mereka tidak bisa menghasilkan output sesuai harapan. Jika hal ini tidak segera ditangani, maka bisnis Anda dapat terancam bangkrut.

Pastinya Anda tidak ingin mengalami kerugian tersebut, ‘kan? Tenang saja, masih belum terlambat untuk memperbaiki keadaan. Yuk coba ubah suasana kantor Anda dengan 20 kiat memelihara semangat kerja tim marketing berikut ini.

20 Cara Agar Tim Marketing Selalu Produktif & Anti Burn Out

marketing-team

Burn out dan penurunan produktivitas adalah dua masalah utama yang dihadapi bisnis-bisnis online kekinian. “Penyakit” tersebut dapat menimbulkan depresi dan menurunkan kinerja karyawan jika tidak cepat-cepat diatasi.

Kalau saat ini Anda merasa team marketing bisnis mulai “loyo”, janganlah berpikir dua kali lagi untuk melakukan perubahan! Segera selamatkan usaha Anda dengan 20 strategi sederhana meningkatkan produktivitas di bawah ini :

1. Pahami Posisi dan Jobdesc Divisi Marketing

Pertama, buat batasan yang jelas bagi para karyawan Anda. Salah satu penyebab timbulnya masalah di kantor adalah kurangnya pemahaman pegawai dan manajer terkait posisi, batasan, serta tugas (jobdesc) mereka.

Peran dan tanggung jawab yang tidak ditentukan menyebabkan banyak hal terjadi di luar batas seharusnya; seperti penambahan beban kerja yang tak perlu, kesalahan alur koordinasi, kebingungan atas penanggung jawab masalah, dan lain-lain.

Kesalahan ini juga “dipelihara” oleh kebiasaan manajer yang memberikan lebih banyak tugas kepada staf terbaik mereka.

Anda mungkin mengira tugas-tugas kantor bisa terselesaikan dengan baik oleh karyawan yang produktif. Nyatanya, membebani mereka terus-terusan bisa membuat pegawai Anda berbalik membenci pekerjaan mereka dan tak produktif lagi.

Itulah mengapa sangat penting untuk menentukan proses kerja, batasan peran, tanggung jawab dan jobdesc dengan jelas. Mulailah percaya pada kemampuan seluruh anggota tim Anda, dan bebankan tugas seadil mungkin.

2. Mafaatkan Kelebihan dan Kekuatan Tim Marketing

Setelah menentukan jobdesc dan posisi yang tepat, kini Anda harus memahami keahlian dari setiap anggota divisi marketing. Meski tergabung dalam satu tim yang sama, nyatanya setiap staf tetap memilki tingkat keahlian dan jenis skill yang berbeda.

Semisal di tim Anda ada A yang jago SEO. Sedangkan B pintar bernegosiasi dengan klien. Berikan mereka tugas sesuai skill dan passion masing-masing, jangan sampai tertukar.

Ingat, sangat jarang bagi sebuah divisi memiliki semua jenis keterampilan. Cari tahu skill apa saja yang belum dimiliki oleh tim Anda, dan pikirkan solusi terbaik untuk menyiasatinya. Dengan begini, Anda dapat memaksimalkan kinerja tanpa membebani siapapun.

3.  Memberikan Tambahan Insentif

Beberapa kantor sengaja menambah insentif atau upah pada karyawan mereka demi menjaga kualitas kinerja. Mengapa demikian?

Anda tidak akan pernah tahu apa yang dipikirkan oleh pegawai Anda. meskipun bobot pekerjaan sudah dirasa “adil merata”, nyatanya pasti masih ada yang merasa bayaran mereka “belum sepadan”.

Oleh sebab itu, pemberian bonus gaji amat diperlukan guna mencegah penurunan kinerja karyawan. Jika pegawai merasa sejahtera bekerja di tempat Anda, mereka tidak akan berpikir untuk mengambil pekerjaan tambahan (yang berpotensi menurunkan fokus mereka), atau resign.

4. Adakan Pertemuan Secukupnya

Sebelum mengadakan sebuah pertemuan atau rapat dengan anggota, coba pikirkan kembali apakah meeting ini benar-benar dibutuhkan?

Walau penting bagi setiap bisnis, kegiatan rapat sejatinya memakan banyak waktu, tenaga, dan berpotensi mengganggu “momentum” kerja seseorang. Itulah kuncinya di sini: Anda harus memastikan rapat yang digelar benar-benar diperlukan oleh perusahaan.

Pastikan bahwa meeting hanya dihadiri oleh orang-orang yang dibutuhkan saja. Jangan “boros” seperti mengadakan pertemuan terlalu lama dan bertele-tele, atau mengundang seluruh orang yang ada di kantor.

Selain itu, manfaatkanlah teknologi untuk mengefektifkan proses diskusi. Misalnya membagi tugas kepada tim dan melaporkan hasilnya secara berkala via aplikasi online. Dengan begini Anda tidak perlu rutin melakukan rapat.

Tips tambahan terkait mengadakan rapat bisnis yang efisien:

  • Buat materi yang ringkas dan to the point.
  • Atur waktu pertemuan dengan ketat, lalu mulai meeting sesuai time schedule
  • Bagikan materi rapat sebelum pertemuan pada anggota, supaya mereka bisa mempelajari dan menyiapkan opini/pertanyaan.
  • Lakukan evaluasi meeting secara berkala untuk mengetahui hal-hal mana saja yang perlu ditingkatkan kembali.

5. Atur Jadwal Harian Anda dengan Strategi Khusus

Apakah Anda cenderung lebih produktif di pagi hari, bahkan tanpa minum kopi terlebih dahulu? Sebagian orang memiliki tingkat energi besar secara alami di pagi hari berkat kadar kortisol dan peredaran darah mereka.

Namun ada juga yang justru lebih produktif di sore atau malam hari. Kelompok ini merasa lebih kreatif dan “segar” ketika grup pertama mungkin sudah kelelahan dan siap untuk istirahat.

Sejatinya tidak ada yang “benar” dan “salah” dalam hal ini – ini hanyalah mekanisme kerja dan fokus bawaan dari tubuh Anda. Untuk itu, Anda perlu mengenali karakter diri sendiri beserta tim dengan baik.

Sebisa mungkin, tempatkan tugas-tugas berat di jam-jam tubuh Anda masih sangat fokus dan energik. Begitu juga sebaliknya, kerjakanlah tugas ringan ketika Anda sudah merasa agak lelah menjalani hari.

Artikel terkait  10 Trend Fashion 2023 Unik untuk Ide Bisnis UKM Kekinian

6. Terapkan Jam Offline dan Memprioritaskan Tugas

Mengerjakan tugas secara silih-berganti dan terus-menerus dapat membuat pikiran Anda jenuh dan berakhir pada burn out. Tetapi Anda kini bisa menghindarinya dengan menerapkan “jam offline” serta memprioritaskan tugas.

Contoh “jam offline” misalnya Anda tidak mengecek email terkait pekerjaan pada akhir pekan (Sabtu dan Minggu). Anda bisa membuat batasan sendiri untuk mengatur kapan waktu kembali bekerja (misalnya mengecek email pada hari kerja Senin sampai Jumat di jam 10 pagi sampai 3 sore).

Kemudian, cobalah menyusun tugas di kantor dengan skala prioritas. Tugas yang deadline-nya lebih dekat diusahakan diselesaikan lebih awal. Sedangkan tugas berat dapat dicicil per hari supaya terasa lebih ringan.

7. Adakan Jeda Istirahat

Jeda waktu istirahat juga sangat penting untuk menjaga kualitas kerja team marketing Anda.

Berhentilah meyakini bahwa jam istirahat itu “mengurangi produktivitas” atau “tidak sebaiknya dilakukan”. Banyak penelitian sudah membuktikan yang sebaliknya: memberi rehat dalam pekerjaan sangat baik untuk kesejahteraan pegawai dan perusahaan.

Istirahat yang cukup dapat mengurangi jenuh dan mengembalikan kreativitas karyawan. Semangat dan tenaga yang dipulihkan lewat jeda rehat dapat membuat anggota tim lebih cermat saat menghadapi tugasnya.

Bagi para manajer, sebaiknya berhenti “mengganggu” karyawan seperti memberikan tugas via telepon/chat di luar jam kerja.

8. Utamakan Kesejahteraan Bersama

Menjaga fokus kerja tim sesungguhnya cukup gampang. Anda hanya perlu mengutamakan kesejahteraan serta kesehatan bersama.

Anda tidak perlu mengajak seluruh rekan kerja mengikuti kelas yoga atau pijat refleksi yang mahal. Cukup lakukan hal-hal sederhana setiap hari di kantor seperti:

  • Menyediakan camilan yang sehat.
  • Memberikan jeda rehat yang cukup, termasuk jam makan siang.
  • Menyediakan opsi jam kerja yang fleksibel, atau opsi kerja remote (WFA; Work From Anywhere).
  • Memfasilitasi ruangan kerja yang nyaman, seperti meja tinggi, akses WiFi, laptop, dan ruang diskusi.
  • Membangun lingkungan yang tenang, supportif, dan positif.
  • Menjaga kerukunan dan toleransi antar pegawai.

9. Kurangi Gangguan Saat Bekerja

Tips berikutnya, minimalisir adanya gangguan saat bekerja. Seperti jangan menyetel musik terlalu keras, berdiskusi yang terlalu berisik, hingga menerapkan aturan larangan mengecek sosial media di jam kerja. Banyak orang gagal produktif akibat distraksi tinggi dari lingkungan.

10. Hindari Multitasking

Kebiasaan multitasking (mengerjakan banyak hal secaara bersamaan) wajib dihindari. Masih banyak masyarakat keliru memandang kemampuan multitasking sebagai sesuatu yang hebat.

Kenyataannya, tidak ada manusia yang lahir dengan bakat ini. Kita hanya merasa “bisa” mengerjakan 2-3 pekerjaan sekaligus. Namun ketika diperhatikan kembali, output pekerjaan “sambilan” biasanya tidak ada yang maksimal atau bagus.

Ingat, manusia bukan komputer yang jago menjalankan banyak perintah sekaligus. Teknologi komputer memiliki sistem tersendiri, sehingga mereka bisa memproses tugas berbeda dengan sempurna.

Sementara konsep “multitasking” manusia lebih mengarah kepada mengerjakan tugas secara silih berganti. Sering kali kita justru merasa 2x lipat lebih pusing, stres dan bingung mau menuntaskan yang mana saking banyaknya.

11. Gunakan Sheets untuk Mengelola Proyek

Bantu anggota divisi marketing Anda dengan menyediakan pelatihan dan tools produktivitas yang mereka butuhkan. Tidak perlu memakai aplikasi atau layanan premium, Anda bisa membuat spreadsheets kolaboratif untuk mengelola proyek.

Spreadsheets, Trello, dan Slack adalah beberapa contoh aplikasi kerja kelompok yang gratis dan mudah digunakan. Dengan alat-alat ini, Anda bisa membagi pekerjaan ke seluruh tim. Member juga dapat saling melaporkan, memantau serta mereview progres secara mandiri dan transparan.

12. Menjelaskan Proyek secara Menyeluruh

Menjelaskan proyek secara menyeluruh dan rinci di awal pertemuan akan menghemat tenaga dan waktu seluruh tim. Pasalnya, semua orang dapat langsung paham dan bekerja dengan baik.

Bandingkan jika Anda tidak menjelaskan tugas secara jelas. Otomatis, para karyawan masih akan bertanya-tanya dan membuat lebih banyak kesalahan. Pekerjaan jadi membutuhkan lebih banyak revisi, waktu dan tenaga ekstra.

13. Tanamkan Kepercayaan pada Tim

Sebuah artikel penelitian dari Harvard Business menyebut bahwa kantor yang menanamkan kepercayaan tinggi pada anggotanya jauh lebih sukses.

Para karyawan dapat bekerja lebih baik jika mereka saling dipercaya, baik oleh kolega, atasan, maupun bawahan. Mereka pun lebih betah, bahagia dan mau mengerahkan kemampuan terbaiknya selama bekerja di tempat tersebut.

Pada akhirnya, sikap jujur dan saling percaya ini akan melahirkan lingkungan dan budaya kerja yang sehat. Pegawai Anda akan datang ke kantor dengan senang hati.

14. Tanamkan Toleransi Keberagaman

Produktivitas kantor juga bisa ditunjang lewat penanaman sikap toleransi terhadap keberagaman. Grup bisnis Anda dapat bergerak lebih lincah jika memuat sekelompok orang dari berbagai latar belakang, wawasan dan cara pandang.

Perbedaan tidak akan memecah-belah tim. Ia justru akan “membuka mata” bisnis terhadap lebih banyak kesempatan, perubahan, dan trend di luar sana. Otomatis, perusahaan dapat lebih cepat berinovasi dan sukses.

15. Rasa Terima Kasih untuk Semua

Sudahkah Anda dan tim saling mengungkapkan rasa terima kasih hari ini? Kebiasaan mengutarakan rasa syukur adalah jalan yang baik untuk memperkuat produktivitas, solidaritas dan perasaan dihargai dalam tim.

16. Beri Umpan Balik yang Membangun

Jangan lupa untuk memberi umpan balik yang membangun pada partner kerja Anda. Feedback positif terkait pekerjaan akan memotivasi pegawai untuk mengubah kebiasaan atau meningkatkan cara kerja mereka.

Anda juga bisa saling sharing ilmu untuk memperkaya wawasan. Siapa tahu, dari sini Anda dan tim bisa menemukan solusi yang lebih efektif untuk memajukan bisnis.

17. Keaslian dan Kejujuran Kerja

Masih bingung bagaimana caranya membangun lingkungan kerja dengan rasa kepercayaan dan apresiasi tinggi? Mulailah dengan bersikap jujur, terbuka, dan mengedepankan keaslian pada sesama di kantor.

Jangan takut mengakui kesalahan serta memaafkan diri sendiri dan orang lain. Alih-alih memupuk amarah secara berlarut-larut, Anda dapat memetik pelajaran dari kesalahan terdahulu supaya tidak mengulanginya di kemudian hari.

Biasakan juga untuk bersikap tulus ikhlas, transparan dan memberi penghargaan pada rekan kerja. Lambat laun mereka pun akan terbiasa untuk bersikap jujur dan positif saat bekerja.

18. Perkukuh Visi Misi Tim

Kekompakan tim dapat dilatih juga dengan cara menyamakan persepsi (satu visi dan misi). Pastikan setiap member divisi marketing Anda memahami goals, visi dan misi perusahaan supaya semua orang dapat bekerja dalam harmoni.

19. Pasang Tujuan yang Realistis

Setiap tim marketing wajib memiliki tujuan kerja. Namun, goals yang diterapkan harus realistis dengan daya kemampuan tim.

Menurut penelitian di bidang marketing, memasang goals untuk pekerjaan dapat meningkatkan produktivitas hingga 11% – 25%. Tapi jika target yang dibebankan dirasa melebihi kapasitas, maka hal yang akan terjadi justru sebaliknya.

20. Tantang Tim dengan “Stretch Goals

Stretch goals” adalah tujuan jangka panjang dengan konsep high-risk and high-return (tinggi hasil dan resikonya). Meski goals ini bersifat menantang dan membutuhkan banyak kreativitas, faktanya, cara ini dapat mengasah kinerja tim dengan sangat baik.

Pemeliharaan kesehatan dan bimbingan karyawan adalah dua komponen penting untuk meningkatkan produktivitas kerja. Namun, ada kalanya kita harus memberi sedikit tekanan demi mengetahui daya tahan dan bakat terpendam dari setiap staf.

Jadi, jangan ragu untuk mendorong karyawan Anda keluar dari zona nyaman mereka dengan beberapa tugas-tugas baru dan tricky. Team marketing Anda pasti akan belajar banyak hal baru melalui project, termasuk menggagas ide-ide segar untuk merampungkan tugas secara efisien.

Demikianlah 20 kiat sederhana untuk meningkatkan performa dan produktivitas team marketing bisnis Anda. Cukup mudah, bukan?

Jadi tunggu apa lagi, segera praktekkan tips-tips di atas dan mulai rasakan perubahan kinerja bisnis Anda. Seluruh tim marketing Anda di masa depan pasti akan “berterima kasih” jika Anda mulai membuat perubahan hari ini.

Ikuti terus MARKEY untuk mendapat lebih banyak update berita, tips dan trik sukses digital marketing gratis. Baca sekarang hanya di https://markey.id/ atau via MARKEY APP (Playstore dan AppStore). Sampai bertemu lagi!

 


Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.

Jasa Pembuatan Aplikasi

Jasa Pembuatan Website

Paket Aplikasi Android dan iOS

Pasang iklan

- Advertisement -

Mau posting artikel iklan?

Yuk klik dan ikuti ketentuan layanan dari kami, dapatkan penawaran paket dengan harga terbaik!

Subscribe Sekarang

Dapatkan beragam informasi menarik tentang IT, Bisnis, Ekonomi, Berita Domestik dan Global langsung melalui email Anda. Subscribe sekarang dan raih kesuksesan bersama kami!

Kategori

Blog Post Ranking 10

7 Jenis Font Paling Sering Digunakan Oleh Para Profesional Dalam Desain Grafis

Anda seorang desainer grafis? Atau, Anda baru hendak terjun kedalam dunia desain grafis? Pekerjaan membuat desain, meski terlihat mudah,...

11 Aplikasi Desain Jersey Android Terbaik yang bisa Anda coba!

Anda sedang mencari inspirasi bisnis? Mengapa tidak mencoba merintis bisnis jersey tim sepak bola kenamaan saja? Mari mencobanya dengan...

Startup Repair Adalah? Penyebab dan Cara Mengatasinya

Startup repair adalah salah satu jenis problem yang sering ditemukan pada PC, hal ini menyebabkan PC sering gagal booting. Saat...

Cara Mengedit Aplikasi Android Dengan Apk Editor

Pernahkah Anda berpikir untuk mengedit aplikasi Android? Jika pernah, ada banyak sekali pilihan aplikasi untuk mengedit aplikasi Android yang...

10 Contoh Iklan Penawaran Jasa dan Produk Paling Menarik!

Seperti apa contoh-contoh iklan penawaran yang menarik konsumen? Buat Anda yang sering bingung menyusun kata-kata iklan penawaran, jangan lewatkan...

7 Prinsip Desain Grafis yang Perlu Kamu Ketahui & Pelajari

Pernahkah Anda melihat sebuah film animasi atau sebuah gambar dengan desain grafis yang cantik, estetik dan menarik? Pernahkah Anda...

25 Tempat Jual Beli Online Terbaik dan Terpercaya di Indonesia

Dewasa ini, berkembangnya teknologi di Indonesia memunculkan beragam startup e-commerce berkonsep tempat jual beli online yang menjual produk lengkap...

HOST ID dan NETWORK ID | Pengertian dan Contohnya

Perangkat komputer yang biasa kita gunakan sehari-hari, ternyata memiliki jaringan yang rumit dan juga kompleks. Sebab, hingga saat ini...

Standar Biaya Pembuatan Aplikasi Android dan IOS

Hal yang membedakan standar biaya pembuatan aplikasi Appkey adalah perangkat yang dibutuhkan dan support aplikasi untuk keperluan development. Seperti...

Cara Cepat Belajar IT Secara Otodidak untuk Pemula

Belajar IT atau coding bisa dibilang hal yang tidak mudah apalagi bagi pemula. Karenanya memang butuh beberapa tahun untuk...

Website

WordPress

Maintenance

Server / Hosting

Domain

Front end

Backend

Laravel

Web programming

Teknologi web

Biaya pembuatan website

Aplikasi

Aplikasi Game

Aplikasi Android

Aplikasi iOS

Mobile Programming

Cross-platform

Biaya pembuatan aplikasi

Desain

Design Web

Design App

Design UI

Designer tools

Paling Sering dibaca
Mungkin Anda Menyukainya