Dalam berbisnis tentu saja banyak hal yang perlu dipelajari dan dipersiapkan terlebih dahulu. Terlebih lagi, jika anda berbisnis pada bentuk suatu produk bukannya jasa. Tentu saja Anda perlu memikirkan beberapa hal-hal diluar kualitas produk yang akan Anda jual. Anda perlu memikirkan bagaimana cara barang sampai ke konsumen ataupun bagaimana proses dari bahan baku hingga masuk ke proses manufakturing dan terciptanya sebuah produk. Sebelum masuknya digitalisasi, pendistribusian barang tentunya dibantu oleh beberapa mitra kerja, seperti distributor dan retail sebelum akhirnya produk Anda akan sampai ke tangan customer Anda.
Berbeda dengan masa sekarang ini, setelah proses produksi selesai Anda bisa langsung menjual produk Anda melalui website tanpa adanya perantara ke seluruh dunia di negara manapun. Kembali lagi, kita akan membicarakan sistem yang sudah ada dan masih digunakan sampai saat ini. Semua kegiatan yang mencakup pengelolaan bahan baku dari barang mentah kemudian diolah di pabrik hingga akhirnya menjadi suatu produk dan siap didistribusikan tentunya perlu diatur. Perlu dilakukan manage yang tepat dalam tiap prosesnya agar efektif terhadap waktu dan efisien terhadap biaya. Maka dari itu, para pebisnis harus menerapkan supply chain management untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam menjalankan bisnisnya.
Daftar Isi
Apa Itu Supply Chain Management?
Tapi sebelum menjelaskan terlalu jauh, kita mulai saja dulu dengan pengertian supply chain management itu sendiri. Supply chain management adalah kegiatan pengelolaan rantai siklus mulai masuknya pesanan dari pelanggan, proses bahan baku, kegiatan operasional produksi, logistik, kegiatan distribusi sampai dengan barang diterima oleh konsumen. Penjadwalan, pengelolaan informasi, administrasi sampai dengan koordinasi yang terjadi dalam proses ini juga termasuk kedalam bagian supply chain management.
Pada intinya, supply chain management merupakan suatu sistem yang menghubungkan sistem dengan semua pihak yang bersangkutan di dalamnya, dari masih berupa barang mentah hingga sampai ketangan konsumen dengan segala proses-prosesnya. Penerapan supply chain management memungkinkan pendistribusian produk dalam jumlah dan waktu yang tepat untuk meminimumkan biaya operasional namun tetap tepat sasaran.
Tujuan Supply Chain management
Rantai pemasok atau penyedia (supply chain) sangatlah penting bagi sebuah bisnis. Karena menghubungkan antara produsen, pemasok dan konsumen. Dengan menerapkan supply chain management (manajemen rantai pemasok) pada bisnis anda, maka anda akan mencapai tujuan supply chain management, seperti
- Menyelaraskan antara permintaan dan pemasok atau penyediaan barang
- Mengelola hubungan dengan pelanggan
- Mengidentifikasi jika terjadinya masalah dan memberikan tanggapan yang tepat dan cepat
- Mengelola hubungan dengan pelanggan dan mitra kerja
- Bisa mengelola manajemen resiko
- Tepat waktu saat pendistribusian
- Menekan biaya yang tidak diperlukan dengan memaksimalkan masing-masing proses, contohnya dengan menyediakan barang sesuai dengan kebutuhan pasar jadi tidak perlu lagi mengeluarkan uang lebih untuk menyewa gudang penyimpanan
- Tetap menghasilkan produk yang berkualitas karena masa penyimpanan yang sesuai dan ketersediaan stok yang tepat
- Mengoptimalkan nilai-nilai pada rantai pemasok atau supply chain
Tiga Komponen Supply Chain Management
Dalam menerapkan supply chain management ke perusahaan anda, terdapat tiga komponen di dalamnya, yaitu
Upstream Supply Chain
Komponen pertama yaitu upstream, pada upstream supply chain kegiatan utama dari komponen ini adalah pengadaan. Kegiatan ini dimulai dari sebuah perusahaan manufacturing dengan para penyalurnya. Bisa dikatakan pada komponen ini merupakan sebuah proses dimana perusahaan mendapatkan bahan baku dari perusahaan atau tempat lain yang bisa disebut sebagai supplier. Upstream juga kadang disebut bagian hulu atau awal aliran.
Internal Supply Chain
Pada komponen ini bahan baku yang didapatkan dari supplier telah diolah menjadi barang jadi. Kemudian barang jadi atau yang bisa kita sebut dengan produk yang sudah siap dipasarkan disimpan didalam gudang sebelum disalurkan atau didistribusikan. Dalam internal supply chain, fokus utamanya adalah manajemen produksi, pabrikasi dan pengendalian persediaan.
Downstream supply chain
Downstream supply chain (arah muara) melingkupi kegiatan pengiriman produk ke end user atau pelanggan akhir. Fokus pada downstream supply chain adalah pada pergudangan, distribusi, transportasi dan after sales service. Contohnya adalah proses pendistribusian produk dari perusahaan oleh transporter eksternal yang telah ditunjuk oleh perusahaan.
Proses Supply Chain Management
Dalam proses supply chain management ini melibatkan beberapa aliran arus. Terdapat beberapa aliran yang terjadi dan berhubungan dengan proses dari bahan masih mentah hingga produk sampai ketangan konsumen. Aliran-aliran tersebut adalah :
Aliran Arus Material/Fisik
Aliran arus material merupakan arus produk (secara fisik) mulai dari pemasok bahan baku, produksi hingga kegiatan pendistribusian kepada customer. Termasuk dengan arus balik seperti retur produk yang rusak, daur ulang produk ataupun kegiatan pembuangan
Aliran Arus Informasi
Arus informasi yang dimaksud disini melingkupi informasi ramalan atau prediksi permintaan, transmisi pemesanan dan status terbaru atau update dari status pemesanan ataupun pengiriman
Aliran Arus Finansial/Keuangan
Pada arus finansial atau keuangan berisikan informasi keuangan seperti, jadwal pembayaran, syarat-syarat kredit bagi distributor, reseller dan lainnya ataupun cara pembayaran menggunakan kartu kredit bagi customer, informasi kartu kredit customer atau mitra kerja dan lain-lainnya
Perbedaan Supply Chain dan Supply Chain Management
Supply chain dan supply chain management mungkin memang terdengar sekilas seperti sama. Hanya ada satu kata tambahan, yaitu “management” dibagian belakang yang membedakannya. Lalu adakah perbedaan di antara dua istilah ini?
Sama seperti yang dijelaskan sebelumnya, supply chain adalah proses yang terjadi dimulai dari mencari supplier untuk bahan baku, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan operasional yang mengubah bahan mentah menjadi sebuah produk jadi kemudian didistribusikan hingga akhirnya sampai ke tangan konsumen. Perbedaan dengan supply chain management adalah karena terdapat kata “management” pada istilah tersebut. Hal ini memiliki arti pengelolaan atau pengaturan dalam menjalankan supply chain.
Tentunya dibutuhkan pengaturan untuk menghasilkan hasil yang maksimal dari setiap prosesnya. Maka dari itu “management” yang bisa dilakukan pada proses ini, sebagai contoh kegiatannya adalah pengembangan produk, pemilihan supplier, koordinasi dalam penjadwalan, pengelolaan informasi yang didapat dari customer sampai dengan supplier yang berhubungan dengan pembuatan produk, pengendalian ketersediaan produk, pengendalian kegiatan pengadaan, produksi, pendistribusian, pengiriman dan after sales service. Melakukan administrasi yang terkait dengan operasional dan customer serta masih banyak lagi lainnya dari contoh supply chain management.
Tentu saja supply chain management ini sangat penting untuk sebuah bisnis. Segala proses management yang berhubungan dengan supply chain tentu saja dilakukan untuk membantu mengontrol jalannya semua proses yang ada. Sehingga menghasilkan produk yang berkualitas secara tepat waktu dan juga sesuai permintaan, dengan jumlah produksi yang sesuai porsinya maka tidak akan ada barang yang diproduksi berlebih sehingga lebih mengefisienkan pemakaian dana yang mungkin saja dikeluarkan untuk penyewaan gudang penyimpanan, pengontrolan barang yang ada di gudang karena masih belum didistribusikan dan masih banyak pekerjaan dan dana tambahan yang akan muncul akibat kurangnya manajemen terhadap informasi yang diterima.
Oleh karena itu, terdapat aliran informasi di dalam supply chain management untuk mendapatkan informasi yang penting bagi perusahaan dalam pengadaan barang, pengaturan strategi dan juga kegiatan yang mendukung kesuksesan perusahaan dalam hal ini.
Jadi dengan menerapkan supply chain management pada perusahaan anda maka sudah memfokuskan me-manage aliran barang dan jasa termasuk dalam mengubah bahan mentah menjadi produk akhir untuk memotong dan mencegah adanya kelebihan biaya dengan cara pengontrolan dan menyediakan produk lebih cepat pada customer.
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.